Wikibuku
idwikibooks
https://id.wikibooks.org/wiki/Halaman_Utama
MediaWiki 1.43.0-wmf.3
first-letter
Media
Istimewa
Pembicaraan
Pengguna
Pembicaraan Pengguna
Wikibuku
Pembicaraan Wikibuku
Berkas
Pembicaraan Berkas
MediaWiki
Pembicaraan MediaWiki
Templat
Pembicaraan Templat
Bantuan
Pembicaraan Bantuan
Kategori
Pembicaraan Kategori
Resep
Pembicaraan Resep
Wisata
Pembicaraan Wisata
TimedText
TimedText talk
Modul
Pembicaraan Modul
Resep:Nasi Goreng Shanghai
100
3783
97892
47668
2024-05-03T02:29:59Z
Angphotorion
40113
/* Pranala Luar */
wikitext
text/x-wiki
{{masakan Tionghoa|Nasi Goreng Shanghai}}
==Bahan==
* 3 sdm minyak goreng
* 3 siung bawang putih
* 2 buah cabai merah, buang bijinya
* 2 batang daun bawang, potong hanya bagian putihnya
* 150 gram udang, buang punggungnya
* 100 gram daging dada ayam cincang
* 1 butir telur, buat orak-arik
* 100 gram taoge, rendam dalam air panas
* 500 gram nasi putih
* 2 sdm kecap asin
* 1 sdt garam
* 1/2 sdt merica bubuk
==Pelengkap==
* 100 gram sawi putih, potong kasar
* Merica bubuk sebagai taburan
* 1 telur dadar, iris tipis
==Cara membuat==
* Panaskan minyak, tumis bawang putih, cabai merah dan daun bawang hingga harum. Masukkan ayam dan udang, aduk hingga berubah warna.
* Tambahkan taoge, aduk rata. Masukkan nasi putih, tambahkan telur orak-arik dan bubuhi kecap asin, garam dan merica bubuk. Aduk hingga semuanya merata.
* Sajikan panas beserta pelengkap.
a7o3rbt4oub9q3rhduedz37j6tyrdcg
Tirik Lalan
0
19209
97900
70328
2024-05-03T11:11:10Z
Mnam23
26047
wikitext
text/x-wiki
{{Hak cipta lagu}}
{{Daftarisi|Lagu Banjar}}
----
{{Judullagu|{{PAGENAME}}|Cipt. NN}}
==Versi 1 <ref>[https://www.youtube.com/watch?v=DhvZ4U1VfWw https://www.youtube.com/watch?v=DhvZ4U1VfWw]</ref>==
Jurang mana kaka ai jurang bapari{{br}}
Bapari jurang lah marakit wayah ini kada bamayang{{br}}
Wayah pang ini, wayah ini kada bamayang{{br}}
Urang mana kaka ai datang kamari{{br}}
Kamari hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang{{br}}
Hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang
Sungai Rutas ading ai Jambatan Rangka{{br}}
Jambatan ditarusakan kaka ai ka Margasari{{br}}
Jambatan Rangka tarusakan ka Margasari
Nangapa habar ai kaka nangapa habar{{br}}
Habar nang bungas langkar ka ai handak kamari{{br}}
Nang bungas langkar kaka ai handak kamari
Jurang mana kaka ai jurang bapari{{br}}
Bapari jurang lah marakit wayah ini kada bamayang{{br}}
Wayah pang ini, wayah ini kada bamayang{{br}}
Urang mana kaka ai datang kamari{{br}}
Kamari hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang{{br}}
Hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang
==Versi 2 <ref>[https://www.youtube.com/watch?v=ewMG_W6UzM8 https://www.youtube.com/watch?v=ewMG_W6UzM8]</ref>==
Jurang mana kaka ai jurang bapari{{br}}
Bapari jurang lah marakit wayah ini kadangan mayang{{br}}
Wayah ini, wayah ini kadangan mayang{{br}}
Urang mana kaka ai datang kamari{{br}}
Kamari hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang{{br}}
Hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang
Sungai Rutas ading ai Jambatan Rangka{{br}}
Rangka ditarusakan ading ai ka Margasari{{br}}
Tarusakan ading ai ka Margasari
Nangapa habar nang manis langkar nangapa habar{{br}}
Habar nang manis langkar, nang manis langkar datang kamari{{br}}
Nang manis langkar, nang manis langkar datang kamari
==Versi 3<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=2A-oyNz3ueQ https://www.youtube.com/watch?v=2A-oyNz3ueQ]</ref>==
Jurang mana kaka ai jurang bapari{{br}}
Bapari jurang lah marakit wayah ini kadangan mayang{{br}}
Wayah ini, wayah ini kadangan mayang{{br}}
Urang mana kaka ai datang kamari{{br}}
Kamari hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang{{br}}
Hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang
Sungai Rutas kaka ai Jambatan Rangka{{br}}
Rangka ditarusakan kaka ai ka Margasari{{br}}
Ditarusakan kaka ai ka Margasari
Nang bungas langkar nangapa habar nang bungas langkar{{br}}
Habar nang bungas langkar kaka ai datang kamari{{br}}
Nang manis langkar kaka ai datang kamari
Jurang mana kaka ai jurang bapari{{br}}
Bapari jurang lah marakit wayah ini kadangan mayang{{br}}
Wayah ini, wayah ini kadangan mayang{{br}}
Urang mana kaka ai datang kamari{{br}}
Kamari hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang{{br}}
Hatiku nang sakit wayah ini tabalik sanang
Sungai Rutas kaka ai Jambatan Rangka{{br}}
Rangka ditarusakan kaka ai ka Margasari{{br}}
Ditarusakan kaka ai ka Margasari
Nang bungas langkar nangapa habar nang bungas langkar{{br}}
Habar nang bungas langkar kaka ai datang kamari{{br}}
Nang bungas langkar kaka ai datang kamari
Nang bungas langkar kaka ai datang kamari{{br}}
Nang bungas langkar kaka ai datang kamari{{br}}
Nang bungas langkar kaka ai datang kamari{{br}}
Nang bungas langkar kaka ai datang kamari
== Lihat Juga ==
* [[Tirik Lalan/Mursidah|Tirik Lalan voc. Mursidah]]
== Referensi ==
tmu2bxfo6jv11kyb93c5ooqqstpee7r
Armenia yang Terampas/Bab 2
0
22592
97894
95725
2024-05-03T05:06:09Z
Glorious Engine
9499
wikitext
text/x-wiki
BAB II
HARI-HARI TEROR DIMULAI
Aku menaiki tangga menuju jendelaku untuk menyaksikan ayah melintasi jalan menuju lapangan. Ibu berbaring di dipan di ruang tamu bawah tangga. Lusanne dan adik-adikku berada dengannya, bahkan adik-adikku berusaha untuk berkeyakinan bahwa, mungkin, ayah akan kembali. Ketika aku menyaksikan prajurit membawa Paul juga, aku menjerit. Ibu mendengarku dan berlari menaiki tangga, Lusanne dan yang lainnya menyusul. Aku adalah satu-satunya orang yang melihatnya. Aku ingin memberitahu mereka—mengatakan bahwa bukan hanya ayah, namun juga Paul kecil, yang ingin menjadi pendeta, saat ia dibesarkan, seperti Padri Rhoupen, juga telah pergi. Pada saat ini, aku tidak sanggup berbicara. Ibu berpikir suatu hal terjadi pada ayah di jalan, dan aku melihatnya.
“Cepat beritahu ibu—apa yang terjadi? Apakah mereka membunuh Ayah?” ia menangis. Aku tak dapat menjawab—kecuali menggelengkan kepalaku. Mendadak, ibu merindukan Paul untuk pertama kalinya. Sesuatu pasti membuatnya sadar. Ia bertanya kepada Lusanne: “Dimana anakku? Dimana Paul? Kenapa ia tak ada disini?”
Lusanne mulai lari menuruni tangga untuk melihat ke lapangan. Aku memintanya untuk tidak pergi. Aku merangkul ibu dan berkata, di tengah-tengah isak tangisku:
“Mereka juga mengambil Paul—ia bersama dengan ayah!”
Ibu bergeletak di lantai dan menutupi wajahnya. Lusanne dan aku berlutut di sampingnya. Namun, ia tak menangis. Matanya kering ketika ia mendekatkan kami padanya. Aku tak pernah lagi memelihat ibuku menangis setelah itu, bahkan ketika para prajurit Turki, atas perintah Ahmed Bey, memukulinya sampai mati saat kami dipaksa menyaksikannya sebelum mengembalikanku ke harem Ahmed.
Dari luar jendelaku, aku dapat melihat para pria saling menenangkan satu sama lain, atau berbincang dengan para pemimpin, di lapangan. Pada pertengahan siang, lebih dari 3.000 pria dan pemuda telah dikumpulkan. Para prajurit dan zaptieh menggeledah rumah kami agar memastikan tidak ada pria berusia delapan belas tahun yang kabur. Ketika para wanita memegangi suami dan ayah mereka, para prajurit berkata bahwa para pria dikumpulkan hanya untuk dihadapkan kepada Ishmail Bey, seorang Wali, yang datang dari ibukotanya, Harpout. Beberapa wanita mempercayai penjelasan ini. Yang lainnya menyadari bahwa itu tidak benar.
Tak terlalu jauh dari rumah kami, terdapat rumah Andranik, seorang pemuda lulusan Sekolah Amerika di Marsovan, dan datang ke kota kami dengan orangtuanya untuk mengajar di sekolah-sekolah kami. Ia sangat populer di kota ini, dan Lusanne akan menikahinya. Ketika Turki memberikan wajib militer kepada para pemuda Armenia, mereka mengabaikan Andranik karena jabatannya sebagai guru.
Saat ayahnya mematuhi panggilan ke lapangan, Andranik tidak ikut pergi. Ia menyamarkan dirinya sendiri dengan gaun yang diberikan saudarinya dan berjalan ke tepian kota dimana ia mengendarai seekor kuda dari orang Turki yang menganggapnya bahwa ia dapat dipercaya. Melalui orang Turki tersebut, Andranik mengirimkan pesan kepada Lusanne bahwa ia akan berangkat menuju Harpout, dimana ia mengenal Konsul-Jenderal Jerman, Count Wolf von Wolfskehl, dan meminta pejabat Jerman berkuasa tersebut untuk turun tangan demi orang-orang Armenia di Tchemesh-Gedzak.
Lusanne menjadi bersemangat ketika ia mendengar Andranik dalam keadaan selamat. Sepanjang siang, para tetangga wanita, beberapa diantaranya para istri pria kaya, datang ke rumah kami untuk melihat lapangan dari jendela kami, berharap dapat menangkap penampakan dari orang-orang tercinta mereka. Para prajurit memang tidak memperbolehkan wanita berkumpul di dekat lapangan, maupun berkomunikasi dengan pria.
Seorang wanita cantik, Puan Sirpouhi, yang menikah belum sampai setahun dengan putra pemilik pabrik terkaya, akan menjadi ibu. Dari jendela kami, ia melihat penampakan suaminya. Ia tak dapat menahan diri untuk berlari ke lapangan. Ia kemudian berteriak, “Vartanku—Vartanku!” Vartan adalah nama suaminya.
Suami mudanya mendengar istrinya berseru dan berlari ke tepi lapangan, untuk merangkulnya. Tepat saat ia nyaris memeluknya, seorang zaptieh memukul kepala wanita itu dengan senapannya. Saat zaptieh tersebut dan rombongannya melihat wanita muda tersebut nyaris menjadi ibu, mereka satu per satu menusuknya dengan bayonet mereka. Suaminya terjatuh ke tanah. Aku pikir ia pingsan. Para prajurit mengangkatnya. Mereka meninggalkan jasad mempelainya di tempat jatuhnya.
Saat senja, ketika nyaris semua wanita Kristen di kota sudah kehabisan air mata karena terus-menerus menangis, seperti Lusanne dan aku juga, mereka mendengar muazin melantunkan adzan dari menara Masjid El Hasan di lapangan Muhammad. Bagiku sang muazin seolah-olah mengejek kami dengan melantunkan kalimat: “Tiada tuhan selain Allah; datanglah untuk salat, datanglah untuk keamanan!” Tanpa sepengetahuan ibu, aku bersujud sendiri dan bertanya kepada Tuhan kami apakah Ia tidak memikirkan kami—dan mengirim ayah kami pulang. Mungkin, Ia mendengarku setelah salat Muslim selesai. Seorang prajurit mendatangi pintu kami.
Ia berkata bahwa ayah telah membayarnya untuk mengirimkan sebuah pesan; bahwa ayah dapat berbicara kepada kami jika kami berjalan ke bagian utara lapangan. Untuk membuktikan pesannya memang asli, prajurit tersebut menunjukkan cincin ayah kepada kami.
Dengan adik-adikku yang dituntun oleh kami, ibu, Lusanne dan aku berlari cepat ke bagian utara, dan di sana ayah dan Paul sedang menunggu kami. Untuk sementara, ia tak dapat berbicara sepatah kata pun. Kemudian, ia berkata:
“Kami diperintahkan ke gurun!”
Para perwira memberitahu mereka bahwa mereka hanya akan dibawa ke Arabkir, yang berjarak enam puluh mil, dan diizinkan berdiam di sana sampai orang-orang Turki menyiapkan mereka untuk pulang kembali ke rumah. Ayah berkata bahwa ia berharap ini memang benar—namun ia tidak yakin mereka akan diijinkan pulang. Ia memberitahu ibu bahwa karena Paul kecil ikut dengannya, ia meminta selimut untuk menyelimutinya pada malam hari, serta uang. Ia mengantongi seratus lira, atau setara $440 dalam nilai uang Amerika, namun mungkin jika ia memiliki uang lebih, ia berpikir bahwa ia dapat menyuap para prajurit untuk membiarkan Paul menunggangi seekor kuda, atau mungkin, kabur saat mereka memulai kirab.
Ibu dan aku bergegas kembali ke rumah. Ibu masuk ke ruang bawah tanah, dimana ayah menyembunyikan banyak uang untuk kami. Ketika aku mengambil selimut, aku teringat akan “yorgan”-ku, sebuah selimut ulang tahun yang ayah bawakan untukku dari Smyrna saat aku berusia sepuluh tahun. Itu merupakan benda paling indah yang aku miliki. Sepuluh Perintah Allah dirajut pada selimut itu, dan menurut banyak orang, benda tersebut dibuat seribu tahun lampau. Aku memberikannya kepada Paul dan memberikan selimut lain untuk ayah. Paul menangis saat ia melihat aku memberinya yorganku. Kami membungkus buah kering, dan keju dalam roti tipis, yang juga, diberikan kepada mereka. Ibu memberikan 200 lira—yang bernilai nyaris seribu dolar.
Para prajurit tidak membiarkan kami berbicara lama dengan ayah untuk yang kedua kali. Kami berdiri di seberang jalan untuk melihatnya sampai keadaan terlalu gelap untuk melihatnya lebih jauh, dan kemudian kami pulang. Kami tak pernah bertemu ayah atau Paul lagi.
Ketika kami tiba di rumah kami, kami mendapati Abdullah Bey, kepala polisi, menunggu di ruang tamu. Abdullah merupakan teman ayah, dan kami menganggapnya pria yang baik. Mungkin ia akan membantu kami sebisanya, namun ketika ibu memohonnya untuk setidaknya mengembalikan Paul kepada kami, ia menunjukkan kami sebuah perintah tertulis, yang ditandatangani oleh Ismail Bey, sang Wali, yang diberikan kepadanya oleh Husein Pasya. Perintah tersebut bertuliskan:
“Pada proses deportasi orang-orang Armenia, jika penduduk atau pengunjung Muslim manapun dari daerah sekitar berusaha menyembunyikan atau melindungi orang Kristen, mula-mula rumah mereka harus dibakar, kemudian orang Kristen tersebut dibunuh di depan matanya, dan kemudian keluarga sang Muslim dan dirinya harus dibunuh.”
“Kau lihat aku tak dapat menolongmu,” kata Abdullah Bey, “meskipun aku mau. Namun aku dapat menasehatimu sebagai teman. Kamu memiliki dua putri yang masih muda. Mereka mungkin masih dapat menyangkali agamamu dan menerima Allah. Aku akan menyampaikan secara pribadi, jika kamu mau, kepada Husein Pasya bahwa Lusanne dan Aurora-mu akan menyatakan rek’ah (sumpah kepada Muhammad). Ia bersedia mengambil keduanya, dan kemudian mengampuni mereka dan kamu dari banyak hal yang mungkin bakal terjadi. Sebentar lagi mungkin akan terlambat.”
Husein menginginkan kami berdua! Aku ingat kata-kata Padri Rhoupen, “Percaya akan Tuhan dan kebenaran dari-Nya.” Namun nampaknya aku harus mengorbankan diriku sendiri. Bahkan saat aku akan datang ke rumah Pasya, ibu berkata kepada Abdullah:
“Katakan kepada Pasya bahwa aku percaya akan Tuhan, dan akan menerima apapun yang Ia kehendaki!” Abdullah menahsehati ibu agar tegar. Ia berkata kepadanya saat ia pergi. “Aku minta maaf atas apa yang terjadi,” katanya.
Pada sore hari, Andranik kembali dari Harpout dan langsung mendatangi rumah kami. Ia masih mengenakan gaun saudarinya. Ketika ia nampak di pintu, Lusanne berlari memeluknya. Ia mengabarkan kabar buruk kepadanya.
“Aku memohon kepada Count von Wolfskehl untuk menyelamatkan kita. Ia berkata bahwa Sultan telah memerintahkan bahwa tidak boleh ada orang Kristen yang dibiarkan hidup di Turki, dan bahwa ia menganggap Sultan telah berlaku benar.”
Lusanne diam-diam berpikir Andranik akan berhasil. Ia begitu percaya kepadanya bahwa ia tak berpikir Andranik akan gagal. Ia pun terpuruk saat harapannya hancur, namun ia lebih memikirkan Andranik ketimbang dirinya sendiri. Ia memohon kepadanya untuk berupaya melarikan diri. Andranik memutuskan akan tetap memakai busana wanitanya. Lusanne memotong rambutnya sendiri dan menatanya pada kepala Andranik sehingga potongan-potongan itu akan nampak di balik selendangnya dan membuatnya makin lebih nampak seperti perempuan. Kami berpikir mungkin ia bisa pergi ke luar kota pada malam hari, tak terjamah, dan bersembunyi dengan para petani yang bersahabat.
Namun, entah bagaimana, otoritas mengetahui bahwa Andranik tidak menyerahkan diri. Pada awal sore, para zaptieh di bawah komando Abdullah, mengepung rumahnya dan menuntut agar ia keluar. Saat ibunya berkata bahwa ia tidak ada di sana, pemimpin gendarme menjawab bahwa jika ia tidak segera muncul, rumah tersebut akan dibakar bersama semua orang di dalamnya.
Seorang tetangga wanita berlari untuk memberitahukan kami. Andranik melepaskan penyamarannya, mengambil pedang saber tua yang ayah gantung di dinding kami, dan merangsek keluar. Ia membuat jalan melalui para gendarme dan memasuki rumahnya, di mana ia menemukan ibu, saudari dan kerabatnya yang lain dalam keadaan panik ketakutan. Para gendarme berteriak kepadanya agar keluar. Andranik melihat mereka membawa kaleng-kaleng minyak. Ia mencium ibu dan saudarinya lagi dan melangkah ke luar ke jalan. Mereka membunuhnya dengan pisau saat ia keluar dari pintu. Saudarinya berlari ke luar dan memeluk jasadnya, dan mereka juga membunuhnya. Saat seorang tetangga memberitahu kami tentang apa yang telah terjadi, Lusanne berlari ke rumah Andranik dan membantu ibunya mengangkat dua jasad tersebut.
Ayah dan pria lain dibawa pergi pada malam hari. Di rumah kami, kami duduk di kamarku untuk mencari-cari mereka melalui bayangan di lapangan yang muncul oleh obor dan lentera para zaptieh, saat banyak prajurit baru muncul, dan secara mendadak, terdengar suara keras tembakan. Kemudian, kami melihat para pria, yang membentuk satu barisan panjang, berkirab keluar dari lapangan, dengan seluruh zaptieh dan prajurit di sekeliling mereka. Terlalu gelap bagi kami untuk menemukan ayah dan Paul, namun kami tahu mereka pasti memandangi jendela kami dan berharap dapat melihat kami.
Kami melihat rombongan tersebut dibawa menuju Sungai Kara, yang merupakan anak Sungai Efrat. Kebanyakan sangat tua sehingga tak dapat berjalan terlalu jauh, dan terjatuh ke tanah. Para zaptieh membunuh mereka dengan pedang mereka dan meninggalkan jasad mereka begitu saja. Pada siang hari, mereka tiba di desa kecil Gwazim, yang berjarak dua belas mil dari tepi sungai. Terdapat bangunan besar di Gwazim yang terkadang dipakai pasukan Turki sebagai barak saat berperang dengan pasukan Kurdi, dan pada waktu yang lain sebagai penjara. Separuh rombongan dimasukkan ke dalam bangunan tersebut dan diperintahkan tinggal di sana sampai besok. Para zaptieh kemudian membawa separuh lainnya menyeberangi sungai menuju Arabkir.
Pada siang hari, para zaptieh kembali ke Gwazim. Mereka telah membantai semua pria yang mereka bawa menyeberangi sungai tak lama setelah mereka tidak terlihat dari desa tersebut. Ketika kami, di Tchemesh-Gedzak, mendengar bahwa separuh rombongan pria kami ditinggalkan di penjara, ratusan wanita berjalan melintasi jalanan berpasir menuju Gwazim. Lusanne dan aku ikut serta, berharap bertemu lagi dengan ayah dan Paul.
Di Gwazim, terdapat seorang wanita Armenia lansia yang tinggal di kota kami pada masa pembantaian tahun 1895. Ia cantik pada saat itu, dan saat pasukan Kurdi menculiknya, ia menyelamatkan nyawanya dengan beralih menjadi Muslim. Kemudian, ia dijual ke seorang bey Turki di Gwazim. Bey tersebut menempatkannya di haremnya sampai ia menua. Selama ini, walaupun menjalankan Islam, ia diam-diam tetap menjadi Kristen. Bey tersebut memberinya nama “Fatimeh.”
Fatimeh membujuk para penjaga di penjara untuk mengizinkannya memberikan air kepada para pria yang dikurung. Saat ia memberitahu para tahanan bahwa para zaptieh kembali tanpa para pria lainnya, mereka menyadari nasib apa yang menanti mereka.
Saat Fatimeh keluar, ia memberitahuku bahwa ayah dan Paul ada di dalam dan mengirim pesan kepada kami untuk berharap. Tak lama kemudian kami menyaksikannya kembali memasuki penjara, kali ini dengan dua batu besar, yang sangat berat sehingga dia hampir tidak sanggup membawanya, disembunyikan dalam ember airnya. Ia keluar lagi dan mengisi embernya dengan minyak batubara.
Saat gelap, para pemuda yang kuat dan berani, membunuh semua pria tua dengan cara menghantam kepala mereka memakai batu-batu yang dibawa oleh Fatimeh. Ayah mula-mula membunuh Paul, karena ia sangat kecil. Saat semua pria tua dan lemah telah tiada, para pemuda berdoa agar Tuhan menganggap mereka telah melakukan hal baik yaitu tidak membiarkan orang-orang tua mengalami penderitaan dan kemudian mereka menyebarkan minyak, menyalakan api, dan melompat ke dalam api. Fatimeh memberitahu kami apa yang terjadi ketika penjara tersebut sedang terbakar. Para zaptieh mencurigainya dan membawanya ke bangunan terbakar tersebut dan meninggalkannya.
Pada Sabtu pagi, Lusanne dan aku kembali ke ibu. “Sesuai Tuhan berkehendak, biarlah hal itu terjadi,” adalah yang ibu katakan ketika kami memberitahunya apa yang terjadi di penjara. Ia berkata bahwa ada perayaan besar di masjid El Hasan, dalam menghormati salat Jumat, saat kami berada di Gwazim. Seorang imam istimewa, atau pembaca doa, datang jauh-jauh dari Trebizond untuk membacakan doa-doa khusus yang dipersiapkan untuk peristiwa-peristiwa besar seperti misalnya permulaan perang suci atau pembantaian orang Kristen.
Pada pagi itu, para prajurit menyusuri jalanan dan memasang pengumuman baru ke dinding-dinding. Isinya adalah apa yang kami khawatirkan — sebuah perintah dari Gubernur bahwa semua wanita Kristen Armenia di kota, muda dan tua, harus bersiap dalam tiga hari untuk meninggalkan rumah dan dideportasi — ke mana, tak disebutkan dalam perintah tersebut.
Ketika para pemukim Turki mendengar perintah baru ini, banyak dari mereka mulai mendatangi bagian wilayah Armenia di kota untuk membeli segala yang ingin dijual oleh para wanita Armania. Karena tidak ada pria yang tersisa, para wanita tak memiliki orang yang dapat menasehati mereka. Di rumah kami, yang merupakan salah satu rumah terbaik di kota, banyak orang Turki kaya berdatangan, yang memberitahu kami bahwa sebaiknya kami menjual permadani dan tali indah yang dibuat oleh ibu, Lusanne dan aku.
Setiap gadis Armenia diajarkan membuat tali yang indah. Tidak ada gadis yang senang sampai berhasil membuat kerudung pengantin berenda untuk dirinya sendiri. Seringkali, orang-orang Turki terpikat untuk membelinya, untuk mereka jual ke para pedagang asing demi mendapatkan banyak uang, namun tidak ada mempelai Armenia yang akan menjual kerudung mereka kecuali sedang kelaparan. Lusanne dan aku telah membuat kerudung kami, dan menyimpannya sampai kami membutuhkannya. Kami tahu bahwa kami tak dapat membawanya saat kami dideportasi, karena barang tersebut pasti bakal dicuri. Sehingga kami menjual itu dan kerudung ibu juga. Uang terbanyak yang kami dapat hanya beberapa piaster. Semenjak aku datang ke Amerika, aku melihat seprai dan penutup meja, yang terbuat dari kerudung pengantin seperti buatan kami, dijual di toko-toko seharga ratusan dolar. Ayah pernah membawakan banyak permadani untuk kami dari Harpout, Smyrna dan Damaskus. Untuk permadani-permadani tersebut, ibu hanya mendapatkan sedikit penni.
Pada hari kedua setelah pengumuman, yang merupakan hari Minggu kami, para prajurit mendatangi seluruh rumah. Mereka masuk tanpa mengetuk pintu. Mereka berpura-pura mencari senapan dan revolver, namun yang mereka ambil adalah sendok dan vas perak dan emas kami.
Pada siang hari, segerombolan pasukan berkuda berjalan melewati rumah kami. Kami berlari ke jendela dan menyaksikan bahwa mereka adalah orang-orang Kurdi Aghja Daghi, suku yang paling kejam. Pemimpin mereka adalah Musa Bey yang terkenal, kepala suku yang selama beberapa tahun sebelumnya menghadang Dr. Raynolds dan Dr. Knapp, misionaris Amerika terkenal, dan merampok mereka dan meninggalkan mereka dalam keadaan terikat di tengah jalan.
Orang-orang Kurdi tersebut bergerak ke Istana Husein Pasya. Tidak lama kemudian, mereka pergi lagi, dan beberapa prajurit Pasya ikut bersama mereka. Itu artinya, yang kami ketahui, bahwa Gubernur telah memberikan ijin kepada orang-orang Kurdi untuk menghadang kami saat kami keluar dari kota.
Sepanjang malam, para wanita berjaga di rumah-rumah mereka. Di rumah kami, ibu datang dari kamar ke kamar melihat benda-benda kecil di tembok dan lemari-lemari yang telah menjadi miliknya semenjak ibu masih kecil. Ia duduk lama di atas pakaian-pakaian ayah. Aku mengeluarkan mainan-mainanku dan menangisinya. Beberapa diantaranya adalah mainan nenekku. Lusanne tak menangis. Ia hanya memikirkan Andranik dan hilangnya kerudung pengantinnya, dan air matanya telah mengering, seperti halnya ibu. Hovnan dan Mardiros, adik laki-laki kami, dan Sarah dan Aruciag, adik perempuan kami, menangis sangat kencang ketika kami memberitahu bahwa mereka harus berpisah dengan boneka dan layangan mereka.
Ketika pagi hari terakhir tiba, aku menyelinap keluar dari rumah kami untuk mengunjungi Mariam, teman mainku, yang hidup beberapa rumah jauhnya. Keluarga Mariam tidak terlalu kaya, dan ibu berkata kepadaku bahwa aku boleh memberinya dua puluh lira, agar ia dapat menyuap para prajurit untuk mendapatkan perlindungan. Namun, Mariam tidak ada di sana.
Pada malam harinya, para zaptieh memasuki rumahnya dan membawanya keluar dari kasurnya, dengan pakaian tidurnya dan membawanya pergi. Para prajurit berkata bahwa Rehim Bey telah menjanjikan uang kepada mereka jika mereka membawa Mariam ke rumahnya. Ibu dan adik Mariam berlutut di samping ranjang kosongnya saat aku mendapati mereka.
Pada jalan pulang ke rumah kami, seorang Turki menghentikanku. Ia membujukku untuk pergi dengannya. Ia berkata itu lebih baik bagiku, sebab “pada akhirnya semua gadis Kristen yang cantuk harus menyerahkan diri mereka kepada orang-orang Turki atau dibunuh.” Aku berlari ke rumah secepat yang aku bisa. Aku tak dapat melupakan wajah orang Turki tersebut ketika ia berbicara kepadaku. Ini adalah pertama kalinya aku pernah melihat tatapan semacam itu dari wajah seorang pria. Aku berusaha untuk menjelaskan kepada ibu. Ia merangkulku, namun ia hanya berkata:
“Gadis kecilku yang malang!”
Para wanita diberi waktu sampai siang untuk berkumpul di lapangan. Mereka berdatangan ke sana, dengan gerobak kuda, keledai dan kerbau, beberapa orang membawa sebanyak mungkin barang yang dapat dimasukkan ke gerobak mereka, beberapa orang lainnya hanya membawa selimut dan kain, karpet kesayangan dan roti dan buah-buahan. Di Armenia, setiap keluarga menyimpan suplai makanan untuk satu tahun. Para wanita meninggalkan semua barang yang tak dapat dibawa oleh mereka.
Ketika sudah waktunya kami berangkat, aku teringat lagi tatapan pada wajah orang Turki itu. Untuk pertama kalinya, aku menyadari apa artinya ditangkap di salah satu harem orang Turki kaya yang rumah besarnya berada di atas perbukitan di pinggiran kota. Aku pernah mendengar tentang para gadis Kristen yang dipaksa menjadi penghuni harem rumah-rumah tersebut, namun aku tak pernah benar-benar mengerti. Lusanne berusia lebih tua. Ia lebih tahu daripada aku. “Kalau saja aku bisa meninggal bersama Andranik,” ucapnya.
Ibu memikirkan rencana yang ia harapkan mungkin bisa menyelamatkan Lusanne dan aku dari harem atau nasib yang lebih buruk di antara orang-orang Kurdi dan para tentara. Ia mengeluarkan dua yashmak, atau kerudung, seperti yang dikenakan oleh wanita Turki di jalanan, dan memakaikannya kepada kami, menyembunyikan wajah kami. Di atas kain ini, ia juga menyuruh kami memakai feradjeh, suatu jubah wanita Turki. Kami sangat nampak seperti wanita Turki, dengan seluruh wajah kami disembunyikan.
“Hanya kematian yang menghampiriku, namun untukmu, putri-putriku, terdapat bahaya yang lebih besar,” kata ibu kepada kami. “Kalian sekarang akan dapat berjalan di jalanan dan para prajurit akan mengira bahwa kalian adalah wanita Muslim. Temuilah Nona Graham, di panti asuhan. Mungkin ia dapat menyembunyikan kalian sampai ada cara bagi kalian untuk kabur ke utara, dimana terdapat laut. Dan jika kalian dapat menemukan tempat aman, bersyukurlah kepada Tuhan dan kalian harus selalu mengingat-Nya.” Kemudian ia mencium kami dan menyuruh kami pergi.
Miss Graham, yang merupakan seorang gadis Inggris, datang ke kota kami dari Kolese Amerika di Marsovan, untuk mengajar di sekolah kami pada para gadis yatim piatu Armenia. Ia sangat muda dan cantik. Orang-orang Turki nampak menghormatinya, dan ibu berpikir kami akan aman dengannya.
Ketika ibu datang ke lapangan bersama Aruciag, Sarah, Hovnan dan Mardiros, Lusanne dan aku bercampur dengan para wanita Muslim yang berkumpul untuk menyaksikan kejadian-kejadian di lapangan dan bertawar harga untuk potongan-potongan perhiasan dan barang lain yang diketahui harus dijual oleh wanita Armenia atau dicuri dari mereka. Kami berencana untuk menunggu sampai gelap sebelum berangkat untuk menemui Miss Graham.
Kemudian kami melihat orang-orang Turki, baik warga kaya dan perwira militer, berjalan di sekitaran lapangan untuk memeriksa gadis-gadis Kristen. Saat mereka terkesan dengan penampilan seorang gadis, para bey dan agha berusaha membujuk ibu mereka untuk membiarkan mereka menerima Islam dan pergi dengan mereka, berjanji untuk menyelamatkan para kerabat mereka dari deportasi. Ketika para ibu menolaknya, orang-orang Turki seringkali memukul mereka. Para perwira membunuh beberapa ibu yang menempel terlalu erat dengan putri-putri mereka.
Banyak gadis muda menyerahkan diri kepada orang-orang Turki dan bersedia menyatakan keyakinan terhadap Allah demi menyelamatkan ibu, saudara dan saudari mereka. Menjelang sore, khatib, atau penjaga masjid, didatangkan untuk menerima “perpindahan agama” mereka.
Lebih dari lima puluh gadis bersyahadat. Tak lama kemudian, setelah syahadat diucapkan, para perwira memberi isyarat kepada para zaptieh dan mereka membawa semua gadis dari keluarga mereka dan mengumpulkan mereka ke satu sudut lapangan. Kemudian para bey yang kaya memeriksa para gadis yang berpindah agama tersebut. Para prajurit menyerahkan para gadis kepada orang yang membayarkan uang terbanyak kepada mereka, kecuali ada prajurit juga yang menginginkannya. Para perwira militer berpangkat lebih tinggi mendapat pilihan pertama.
Satu per satu, para prajurit menyeret para gadis yang menyangkali agama mereka secara sia-sia untuk menyelamatkan ibu dan kerabat mereka keluar dari lapangan dan menuju rumah orang-orang Turki. Lusanne dan aku datang mendekat untuk mencari kesempatan berbicara dengan ibu. Kami menyaksikan segalanya. Dan saat mereka mengambil para gadis tersebut, kami melihat seorang zaptieh membawa Miss Graham dengan menggenggamnya. Ia berjuang keras, namun zaptieh tersebut terlalu kuat. Kami kemudian mengetahui bahwa para prajurit mendatangi sekolahnya untuk mengambil para gadis kecil Armenia, dan ketika Miss Graham berusaha melawan mereka, para prajurit tersebut berkata kepada Miss Graham bahwa sekarang negaranya tak dapat menolongnya, dan karena ia adalah orang Kristen, mereka juga membawanya.
Ke rumah Rehim Bey, tempat Mariam ditempatkan, mereka membawa Miss Graham. Mereka bahkan tak mencoba untuk menjadikannya Muslim. Rehim Bey sangat berkuasa, dan merupakan sepupu Talaat Bey, Menteri Dalam Negeri di Konstantinopel.
r0h5pdrkcwsabqnzxbyu35wjf60x1rg
Armenia yang Terampas/Bab 8
0
22598
97896
95342
2024-05-03T05:47:13Z
Glorious Engine
9499
wikitext
text/x-wiki
BAB VIII
DI HAREM HADJI GHAFOUR
Usai pembantaian pria, semua pengasingan yang menunggu di Malatia diperintahkan untuk bersiap berjalan lagi. Mereka dipertemukan di luar kota menjelang pagi. Hanya wanita dan beberapa anak, dengan disini dan terdapat seorang pria tua, yang ditinggalkan. Mereka menyatakan bahwa kami dibawa ke Diyarbekir, yang berjarak seratus mil dari daerah tersebut. Sangat sedikit orang yang memiliki harapan selamat pada tahap perjalanan ini, karena daerah tersebut dilalui oleh desa-desa Turki, Sirkasia dan Kurdi, dan dihuni oleh para Muslim paling fanatik. Para warga sipil lebih kejam terhadap orang-orang yang dideportasi di sepanjang jalan di antara kota-kota besar, ketimbang para prajurit. Beberapa perlakuan yang diderita oleh orang-orang kami dari para pemukim fanatik dari kota-kota kecil tak dapat aku tuliskan.
Ketika rombongan dikumpulkan, di luar Malatia, rombongan tersebut terdiri dari lima belas ribu wanita, muda dan tua. Sangat sedikit yang memiliki kepribadian. Hanya sedikit orang yang memiliki makanan. Namun, kebanyakan orang memutuskan untuk menyerahkan uang dan bersiap untuk berbagi apa yang mereka miliki dengan orang-orang yang tak memilikinya. Uang hanya dipakai untuk makanan untuk bertahan hidup pada perjalanan yang panjang, dan hanya perlindungan terhadap zaptieh dari pembunuhan.
Rombongan murtadin yang diijinkan untuk bergabung ditempatkan di bagian depan rombongan, dengan pengawalan khusus para prajurit. Para zaptieh mengawal rombongan lainnya, namun sangat sedikit yang terbantu. Kebanyakan zaptieh di daerah tersebut ditempatkan dalam tentara Mesopotamia. Rombongan murtadinku, yang berjumlah sekitar dua ratus orang, dikawal dengan sangat baik. Yang lainnya sepenuhnya pada naungan orang Kurdi dan penduduk desa.
Waktu itu jatuh pada akhir Juni, dan bersuhu sangat panas. Sejumlah wanita lansia terjatuh ke tanah, merunduk karena kepanas dan haus akan air, yang hanya kami dapatkan dari para petani di sepanjang jalan. Ibu dua anak dalam rombonganku, yang, dengan putri-putrinya, telah berjalan seratus mil menuju Malatia, dipukuli sampai ia terjatuh ke belakang. Ia tersungkur ke tanah dan tak dapat bangun. Para prajurit tak dapat membangunkannya. Dua putrinya hanya memberikan ciuman perpisahan dan meninggalkannya di pinggir jalan.
Salah satu dari dua garis tersebut adalah seorang tunangan—seorang tunangan yang menjanda. Ia menyaksikan suami dan ayahnya dibantai di kota Kangai, pada jalan Sivas, dan ketika pasukan Kurdi nyaris membunuh ibunya karena ia telah tua, ia memohon kepada perwira Turki, ayng berada di dekatnya, untuk menyelamatkannya. Perwira tersebut membujuknya agar ia menyangkali agamanya untuk menyelamatkan ibunya, dan ia menentang—ia beserta adiknya.
Kakak beradik tersebut berjalan membopong tangan mereka satu sama lain. Mereka tak peduli untuk melirik keadaan sekitar tempat ibu mereka terbaring di tanah. Ketika mereka dapat mendengar rintihan wanita tersebut, aku tak lagi berjalan dengan mereka dan memujuk mereka untuk tetap berada di dekatku. Aku tahu apa yang mereka rasakan. Aku terkejut jika ibuku sendiri dan adik-adik kecilku masih hidup. Seorang prajurit di Malatia berkata kepadaku bahwa para pengasingan dari Tchemesh-Gedzak telah lewat ke sana tiga pekan sebelumnya dan telah hengkang, karena mereka pergi menuju Diyarbekir. Katanya, mungkin mereka masih disana ketika mereka datang—jika mereka dapat melakukannya.
Beberapa jam di luar kota, kami terhenti. Kami banyak diperhatikan oleh hal ini, sebagaimana peristiwa yang biasanya menimbulkan ketegangan-ketegangan baru. Kali ini tanpa pengecualian. Kemudian, mereka menghentikan para penduduk desa yang lewat untuk menghampiri kami dan mulai merampok kami.
Sebelum senja, tangisan keras bermunculan. Kami melirik ke timur, dimana terdapat perlintasan lebar melewwati perbukitan, dan menyaksikan segerombolan pasukan berkuda berkendara menuju kami. Mereka adalah orang-orang Kurdi, ketika mereka berkata dari jalan yang dilewati oleh mereka. Para penduduk desa berteriak—“Itu Kerim Bey, teman Djebbar. Sebaiknya kita berpencar!” Mereka kemudian bergegas kembali ke perbukitan, tampaknya karena takut kepala suku Kurdi tersebut ak akan menyambut mereka mencari makan di antara para calon korbannya.
Perkataan bahwa Kerim Bey adalah “teman Djebbar” menjelaskan kedatangan para rombongannya. Djebbar Effendi adalah panglima militer daerah tersebut, yang dikirim oleh pemerintah di Konstantinopel untuk menindas orang-orang Armenia pada masa deportasi. Perkataannya adalah hukum, dan selalu merupakan perkataan kejam. Kerim Bey adalah kepala suku Kurdi paling ditakuti—ia dan Musa Bey. Keduanya berasal dari Kurdi Aghja Daghi. Kerim Bey dan rombongannya mengatur pinggiran daerah, dan kemudian memberontak melawan pasukan Turki. Untuk mempertahankannya sebagai sekutu, Djebbar Effendi memberikan banyak rombongannya ke orang-orang Armenia yang diasingkan dari Malatia ke Diyarbekir dan wilayah yang lebih jauh lagi.
Terdapat ratusan pasukan berkuda dalam rombongan Kerim. Mereka berkendara dari jauh dan berupaya, sangat berupaya untuk membawa rombongan pada sinar bulan, namun tak terlalu lelah untuk memulai teror sepanjang malam kepada kami selama beberapa hari berikutnya. Mereka berjalan tertatih-tatih dengan kuda-kuda mereka dalam kelompok-kelompok kecil yang terpencar di sepanjang sisi jalan ketika mereka mulai mengumpulkan rombongan kami. Jeritan dan tangisan untuk belas kasihan dan rintihan para ibu dan saudari mengisi malam tersebut.
Aku menyaksikan hal-hal mengerikan pada malam itu yang tak dapat aku ceritakan. Ketika aku melihat mereka dalam mimpiku kini aku menjerit, bahkan ketika aku diselamatkan ke Amerika, malam-malamku tidaklah damai. Sekelompok orang Kurdi secara kejam menyiksa seorang wanita muda yang nyaris menjadi gila dan menyerahkan dirinya ke seorang pria untuk menyelamatkan putrinya dari kesengsaraan lainnya. Pada kesempatan tersebut, orang-orang Kurdi menginjak-injaki wanita yang menggila tersebut, dan putrinya bergegas pergi.
Ketika kami terbangun, pasukan Kurdi mengeluarkan pisau tajam dan panjang mereka dan menghunuskan ke wanita yang berani dan membantai kami semua. Aku berpikir seharusnya terdapat lima puluh orang dari mereka. Mereka melucuti jasad mereka dan menyulut api pada pakaian mereka. Ketika beberapa orang terhibur, rombongan lain mencari gadis yang telah disalamatkan, namun mereka tak dapat menemukannya. Sehingga, bertentangan dengan ini, mereka menangkapi gadis lain dan membawanya ke nyala api dan melemparkannya. Ketika ia berniat untuk kabur, mereka melemparkan punggungnya hingga ia terbakar sampai mati.
Ketika pasukan Kurdi menghampiri rombongan murtadinku, para prajurit berkata kepada mereka untuk mengijinkan mereka pergi. “Kamu telah melakukan sebagaimana yang kau harapkan dengan yang lainnya—itu adalah perlindungan,” kata perwira Turki yang bertugas. Namun perwira yang sama tak puas hanya menjadi penonton saat orang Kurdi bersenang-senang.
Lima prajurit datang dari tendanya dan membawa seorang wanita muda yang mereka pikir akan membahgiakan kepala suku mereka. Mereka merobek kerudung wanita untuk menunjukkan bahwa ia masih muda, sampai mereka mendatangkan gadis dari kota Derenda, menuju Sivas. Ia sangat cantik, namun salah satu prajurit mengenalinya ketika mereka menyeretnya. “Kah!” katanya kepada para rekannya. “Orang ini tak akan melakukannya. Ia tak lagi menjadi pelayan!” Mereka mendorongnya ke sisi ruang dan mendorongnya lebih lanjut. Namun setiap gadis yang menadahkan tangan mereka setelah mereka menangis, “Aku juga bukan perawan!” Setiap orang yang bersujud dan terdorong ke samping ketika ia mengklaim telah dipermalukan.
Tak lama kemudian, para serdadu menyaksikan mereka ditipu oleh mangsa paling pilihan. Mereka beralih ke beberapa wanita yang lebih tua dan mengambil tiga orang. Salah satu dari mereka dipaksa bersujud dan dua prajurit memegangi bagian belakang kepalanya dengan tangan mereka sampai wajahnya melirik ke bintang-bintang. Serdadu lainnya menekan jempolnya ke bola matanya, dan berkata:
“Jika tiada perawan di antara kamu, maka Allah mengkehendaki mata wanita ini keluar!”
Muncullah tangisan ngeri, kemudian jeritan. Seorang gadis yang seharusnya seumuran denganku, dan aku seringkali meliriknya karena rambutnya lebih ringan ketimbang nyaris seluruh gadis Armenia, melemparkan dirinya sendiri, berteriak, di atas kaki para prajurit. Tangannya memegangi kaki prajurit yang jempolnya menekan mata wanita tersebut, ia menangis:
“Ibuku! ibuku! Selamatkan dia—disini aku—Aku masih gadis!”
Para prajurit membawa gadis tersebut, bersuara keras atas keberhasilan rencana mereka. Ketika mereka mengangkatnya, ia mengulurkan tangannya ke wanita tersebut, yang jatuh di dekapannya ketika para prajurit melepaskannya. “Ibu,” gadis tersebut berteriak, “cium aku—cium aku!”
Wanita malang tersebut berusaha melangkah danmemegangi tangannya, namun matanya kesakitan dan ia tak dapat melihat. Gadis tersebut memohon kepada para prajurit untuk membawanya beserta ibunya. “Aku akan pergi—aku akan pergi, dan memohon—namun biarkan aku mencium ibuku!” tangisnya. Namun, para prajurit menghiraukannya.
Sang ibu berdiri, orang-orang di sekitarnya berkerumun mendekat untuk menenangkannya. Kemudian, mendadak, ia jatuh dan terbujur ke tanah. Ketik akami mengerumutinya, ia tewas. Kami mendudukkan jasadnya sampai sang putri datang kembali—setelah rembulan melintasi langit, dan berada di tengah malam. Gadis tersebut menyembunyikan wajahnya saat ia dapat mendekat, sampai ia dapat mengkebumikannya dengan selendang ibunya. Ia mendudukkan jasadnya sampai pagi, ketika kami dibawa berkirab lagi.
Sepanjang malam, hal-hal semacam itu terjadi.
Rombongan lain di sepanjang jalan bernasib sama. Terkadang, aku menghitung jasad-jasad orang yang diasingkan yang telah mendahului kami sampai aku tak dapat menghitung lagi. Mereka terbaring di pinggir jalan, di tempat para pengawal mereka meninggalkan mereka, sepanjang bermil-mil.
Pada hari kesebelas, kami datang ke Shiro, kota Turki tempat karavan menuju Damaskus menjalani malam dalam kelompok besar dan kemudian beralih ke selatan. Terdapat karavan lain yang kini dipakai untuk perjalanan mereka menuju ke jalur kereta api Damaskus dan kemudian kembali. Shiro adalah tempat tinggal dari sebagian besar orang Turki, yang mendapat untung dari para pedagang, atau orang yang pensiun dari jabatan kekuasaan dan keuntungan di Konstantinopel. Tempat tersebut bukanlah kota yang besar, namun lebih kepada pemukiman para agha yang kaya.
Kami berkemping di luar kota kecil tersebut. Pada awal pagi berikutnya, para perwira militer datang. Kerim Bey mendatangi kami, dan tiadakan sebuah konferensi pendek. Kemudian, orang-orang Kurdi mulai mengumpulkan gadis-gadis tercantik. Mereka mengambilnya dari para kerabat mereka dan sebagian diserahkan, sebagian membawa mereka ke tempat para pengawal ditempatkan untuk mengurusi mereka.
Sepanjang pagi, orang-orang kurdi membawa pergi wanitamuda sampai lebih dari seratus orang diterima oleh perwira dari kota tersebut. Kemudian, para murtadin diperintahkan bergabung dengan para gadis yang menangis, dan mereka berkirab ke kota tersebut.
Jalan-jalan sempit dikerumuni dengan orang-orang Turki dan Arab. Mereka meneriaki kami, dan membuat lelucon kejam ketika kami lewat. Para murtadin tersebut terdiri dari banyak wanita tua, yang para putrinya disumpah kepada para Muslim untuk menyelamatkan mereka. Ketika kerumunan mengamati kami, mereka tertawa seraya mengejek. Sesekali para warga mengadakan pesta dan, tanpa sepengetahuan pengawal kami, mengambil empat wanita tua, melucuti pakaian mereka dan membawa mereka dipundak mereka, berteriak dengan suara menggelegar. Mereka tak pernah mendengar apa yang terjadi pada mereka. Aku pikir mereka dilemparkan oleh kerumunan sampai mereka tewas.
Kami dibawa ke rumah yang kami kemudian ketahui merupakan kediaman Hadji Ghafour, salah satu rumah terbesar di kota tersebut. Hanya para Muslim taat yang melakukan ziarah ke Makkah yang dapat disebut “Hadji.” Hadji Ghafour dipandang sebagai salah satu pria paling relijius.
Di rumah Hadji Ghafour, kami dikumpulkan di ruangan besar, dengan tembok berbahan batu, tempat kawanan unta seringkali ditempatkan sepanjang malam.
Hadji Ghafour datang ke ruangan, dikawal oleh para prajurit. Rombongan murtadin ditempatkan pada satu sudut dengan orang-orang Kurdi untuk menyaksikan kami. Hadji Ghafour memberikan titah kepada para pelayannya dan mereka memisahkan gadis paling menyenangkan dan wanita muda dari lainnya. Dari situ, dengan aku di antara mereka, hanya terdapat tiga puluh orang. Kami ditempatkan di ruangan tersebut dan yang lainnya, dalam jumlah yang tak terlalu banyak, pada lantai lain dari rumah tersebut. Nasib orang-orang yang tidak diserahkan kepada Hadji Ghafour tak pernah terdengar olehku. Seorang prajurit berkata kepada salah satu dari kami bahwa kami diijinkan untuk bergabung kembali dengan rombongan-rombongan deportasi.
Orang-orang dari kami yang dipilih dibawa ke hamman, atau kamar mandi, dan pakaian-pakaian dibawa untuk orang-orang yang berpakaian compang-camping atau, seperti halnya beberapa orang, yang nyaris tak memakai apapun. Wanita Turki dan gadis budak negro menyaksikan kami di permandian dan mengunci kami lagi.
Selama sejam, kami mendengar langkah kaki. Pintu dibuka dan seorang budak negro, dengan orang negro lain di belakangnya, menjelaskan kepada kami. Ragu dan terlalu pengecut untuk menjawab pertanyaan atau membalas katanya, kami mengikuti budak tersebut melewati balai dan menaiki tangga, sampai kami dibawa ke ruang besar bertabur permadani, yang secara brilian disinari dengan lampu-lampu dan lilin-lilin. Di atas dipan-dipan dengan bantalannya, di satu sudut ruangan tersebut, Hadji Ghafour sedang duduk dengan orang-orang Turki lain yang sekelas dengannya, semuanya berusia menengah atau lebih tua, tak ada yang bermuka murah hati.
Orang-orang kami yang dibawa dari rombongan yang dimurtadkan diberdirikan di satu sisi, sesambil seorang pelayan berkata, kepada yang lainnya:
“Ini adalah kehendak Hadji Ghafour, yang rumahnya diberikan kepadamu untuk mengungsi, agar kami membalas kebaikannya dalam menyelamatkanmu dari bahaya yang menimpa orang-orangmu dengan menarik ketidakpercayaanmu dan menerima rahmat Islam.”
Orang-orang Turki menyatakan suara setuju, dan seorang katib bersorban, atau imam masjid, memasuki ruangan, dengan hadirin yang membawa sajadah. Di belakangnya, seorang pelayan negro membawa cambuk kulit banteng. Sajadah dihamparkan, dan katib menunggu.
Orang-orang Turki menunjuk gadis yang ditentukan dan para pelayan menariknya. “Apa yang kau katakan?” ujar sang perwira. “Aku milik Kristus—dalam penjagaan-Nya, aku harus bertahan,” jawab sang gadis. Sang negro mencambuk pundaknya. Ketika ia menjerit untuk belas kasihan, Katib melepas alas kakinya, melangkah ke sajadah dan menghadap ke Makkah. “Allah maha besar; tiada Tuhan selain Allah!” katanya dalam suara kencang. Sang negro membanting sang gadis ke karpet. Ia berniat mencambuknya lagi jika ia tak segera berlutut. Wajahnya juga dihadapkan ke Makkah ketika ia berlutut. Dagingnya robek dan berdarah. Teror cambuk ada di dalam hatinya. Agar dapat melarikan diri, ia hanya dapat menyatakan rek’ah—“Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”
Ketika orang terakhir mengucapkan syahadat, katib menggulung sajadah tersebut dan meninggalkan ruangan. Hadji Ghafour, yang kini tersenyum, memerintahkan kami semua untuk berdiri di hadapan para tamunya lagi. Semua orang sekarang telah murtad kecuali aku, karena orang-orang Turki menganggap bahwa aku sebelumnya menyatakan sumpah, sehingga aku tak berada dalam rombongan yang meliputiku. Hukum serta kesalehan Hadji Ghafour mengijinkan kami untuk melakukan hal dengan kami sekarang sesuai yang mereka pilih.
Satu per satu mereka memiliki kami, berdasarkan kemenarikan kami—Hadji Ghafour yang pertama, dan kemudian para tamunya. Bagaimana mereka mengadakan penataan pemilihan tak aku ketahui, namun mereka menyepakatinya di antara diri mereka sendiri. Terdapat lima atau enam gadis untuk setiap orang Turki. Aku salah satu orang yang diambil Hadji Ghafour, yang juga memilih dua putri yang memutuskan untuk meninggalkan ibu mereka yang sekarat pada perjalanan Sivas.
Kedua kakak beradik tersebut sangat terdiam sepanjang hari. Mereka sedikit berkata-kata kepada kami semua semenjak kami di bawah ke rumah Hadji Ghafour. Meskipun mereka menangis—setelah itu aku ingat bagaimana wajah mereka pada hari itu nampakriang dengan keberanian besar.
Para gadis yang dibawa oleh para tamu Hadji Ghafour dibawa pergi dalam rombongan terpisah ke rumah-rumah orang yang membawa mereka. Ketika para tamu tersebut beserta tahanan mereka datang lagi ke Hadji Ghafour untuk menjelaskan kami. Salah satu dari mereka adalah kakak beradik, yang tua, yang mula-mula berkata kepadanya. Kata-katanya mengerikan. Ia bertanya kepadanya, oh, sangat lembut dan halus, jika ia berkehendak untuk menyerahkan kepadanya, raga dan jiwanya, untuk tinggal di rumahnya, untuk patuh dan—penuh kasih sayang dalam penyerahannya.
Gadis tersebut tidak menunggu cepat. “Aku telah menyangkali Tuhanku untuk menyelamatkan ibuku, namun aku tak mendapatkannya. Nyawanya diambil. Aku menyerahkan diriku sendiri kepada Tuhan—dan aku tak akan mengkhianati-Nya lagi!”
Hadji Ghafour bergerak ke budak negronya, yang membawa gadis tersebut di tangannya dan membawanya keluar dari ruangan. Saudarinya berdiri didekatnya. Mata Hadji Ghafour menyoroti ke arah sampingnya.
“Dan kami, anakku,” katanya, dengan halus dan lembut. Dan ia berulang kali menanya-nanyainya agar ia berkata kepada saudarinya. Ia berkata juga secara lembut—lebih lembut ketimbang saudarinya, dengan hanya berkata. “Ia adalah saudariku. Dengannya aku melihat ibuku tewas, dan kini kamu mengambilnya. Kamu dapat membunuhku juga, namun aku tak akan menyerahkan diri kepadamu.”
Orang-orang dari kami yang menyaksikan meliriknya Hadji Ghafour dengan rasa takut. Pada waktu itu, matanya menyipit dan berlinang. “Kamu menyatakannya dengan baik, anakku,” ujarnya, yang masih berbicara dengan lembut kepada putri kesayangannya. “Mungkin lebih baik aku membunuhmu sebagai peringatan kepada anak-anakku yang lain.”
Sang negro dengan cambuknya berdiri mendekat. Hadji Ghafour tak berkata apapun kepadanya—hanya menggerakkan tangannya. Dua pelayan lainnya maju ke depan. Dengan cepat, mereka melucuti pakaian gadis tersebut. Dan kemudian cambuk tersebut dipecutkan ke tubuh telanjangnya.
Aku menutup mataku agar aku tak dapat melihatnya, namun aku tak dapat menutup suara cambuk yang memotong daging, lagi dan lagi, sampai aku tak dapat menghitungnya. Bahkan ketika gadis tersebut tak lagi menjerit dan tewas, cambukan tersebut tak berhenti pada waktu yang lama. Kemudian mendadak aku menyadari bahwa pukulan tersebut telah berhenti. Aku membuka mataku dan menyaksikan salah satu pelayan mengangkat jasad gadis tersebut dari lantai. Ia memegangi pinggangnya, dan tangan dan kakinya berdarah. Ia telah tewas.
Tak ada dari kami yang memiliki keberanian setelah itu. Kami memberikan janji kami kepada Hadji Ghafour. Kami dibawa ke pintu lain, kali ini ke rumah susun wanita, di tempat wanita rumah tangga menunggu untuk menyambut kami.
i90ay7nxgch9c9uo5pkz7ih8vmrmc8l
Armenia yang Terampas/Bab 13
0
22603
97895
97525
2024-05-03T05:40:30Z
Glorious Engine
9499
wikitext
text/x-wiki
BAB XIII
VARTABED TUA DAN SERUAN GEMBALA
Pada awal pagi, kami dibawa ke kota, berdampingan dengan kuda-kuda yang berada di belakang kelompok pemimpin yang mengikuti Sheikh Zilan sendiri. Di dalam kota, empat pasukan berkuda menggiring kuda-kuda mereka ke salah satu daerah hilir kota tersebut. Disini, kami diserahkan untuk dijaga orang Kurdi berpenampilan sangar, yang kemudian aku kenal adalah Bekran Agha, seorang diler budak terkenal dari Moush.
Sepuluh ribu gadis Armenia yang terdiri dari para putri rumah Kristen, gadis perguruan tinggi, guru sekolah muda, putri orang kaya dan miskin, mengalami teror perasaan yang sama yang datang padaku pada hari ketika aku sadar bahwa aku diambil dari rumah diler budak terkenal tersebut. Pasar budaknya beroperasi penuh, dalam penjagaan rumahnya, selama beberapa tahun, namun ia tak pernah menikmati laba dagang sebagaimana ketika para gadis Armenia disediakan untuknya.
Bekran meninggalkan kami di keledainya pada malam hari. Pada pagi hari, hammal miliknya datang untuk memberikan makanan kepada para hewan miliknya. Ketika ia menyelesaikan tugas ini, ia memerintahkan kami untuk mengikutinya.
Bekran menunggui kami di selamlik miliknya. Aku terpaku ketika aku melihatnya—ia sangat tua dan berperawakan sangar dan layu. Seorang gadis negro menungguinya. ia duduk di lantai dengan riasan lama. Selamlik tersebut gersang dan tak terawat. Dimana-mana ada kotoran. Hiasan-hiasan bunga Bekran, sesekali kaya akan tekstur, tak beraturan dan usang. Sehingga, aku mengetahui bahwa Bekran seharusnya sangat kaya—dari laba menolong orang-orang Armenia yang membawanya.
Kami berlutut di hadapannya—kemudian kami membungkuk ke hadapan para Muslim—kami sangat ingin agar ia memahami permohonan kami. Aku sangat menderita, aku pikir aku benar-benar dapat dapat membujuk pria tua tersebut untuk membiarkan kami pergi ke ibuku lagi. Namun Bekran, tak mengelak. Matanya melirik-lirik kami—aku dapat merasakannya. Ia mengisyaratkan kepada hammal dan pria itu mengangkat kami ke kaki mereka, satu per satu, agar indung semangnya dapat melihat tinggi kami, ukuran kami dan tingkat keatraktifan kami. Kemudian, ia memebrikan isyarat lain dan kami dibawa ke ruangan dalam, melalui pintu batu, dan menuju ruang besar di tempat adanya sejumlah gadis Armenia lainnya, yang berada disini dan terdapat pula orang Sirkasia atau orang Rusia dari Kaukasus, di antara mereka.
Kemudian, hammal datang ke ruangan tersebut dengan buah ara dan roti. Aku tak dapat menyantapnya, demikian pula empat gadis yang berada pada rombongan ibuku dari Ourfa. Hanya sedikit orang yang dapat bersantap—karena semuanya telah datang namun berada di tangan Bekran dan terlalu lemah. Ketika hammal menyaksikan bahwa kami, yang baru datang, tak makan, ia berujar, “Itu baik. Kalian tak akan kehilangan waktu saat mandi.” Ia kemudian menyuruh kami untuk membersihkan diri kami sendiri serta kami dapat menjalani malam-malam kami di pasir dan di keledai dengan air dari air mancur di halaman.
Dua pelayan pria mendatangi ruangan ketika kami mandi bersama hammal. Secara bersamaan, mereka memberdirikan kami dalam barisan panjang. Para gadis yang berada di rumah tersebut kemudian berdatangan, menyelamatkan kami dari jamahan hammal dan ia menyerukan pengawalnya untuk melakukannya.
Kami dibawa ke ruang besar di belakang rumah, yang kaya akan perabotan, tersimpan tumpukan bantal di atas permadani di satu sudut. Kami diijinkan untuk duduk dilantai di tempat manapun pada ruangan tersebut, selain di sudut tempat tersebut bantal berada. Sebelum itu, Bekran Agha datang ke dalam dan menduduki tumpukan tersebut.
Sepanjang pagi, para pembeli berdatangan. Ketika setiap orang berkata kepada Bekran, porter akan bertepuk tangan dan kami dikumpulkan dalam lingkaran di sekitaran pelanggan. Kebanyakan gadis dijual—namun hanya untuk sedikit potongan peni. Terdapat banyak orang di pasar tersebut yang menawarkan harga yang besar! Ketika seorang gadis dijual, ia bertahan sampai seorang pelayan datang untuk membawanya.
Pada siang hari kedua, seorang pelanggan yang memberikan bayaran besar kepada Bekran Agha, memasuki ruangan. ia adalah pelayan, namun dari pakaiannya aku mengetahui bahwa ia adalah pelayan pria kaya. Dari orang-orang kami yang ditinggalkan, ia memilih tiga orang—dan aku adalah salah satu dari tiga orang tersebut. Ketika kami berdiri di dekatnya, ia tawar menawar dengan Bekran. Pada akhirnya, kesepakatan pun dilakukan. Aku dijual untuk satu medjidieh—85 sen!
Di luar, terdapat sebuah araba. Dua gadis lain dan aku ditempatkan di dalamnya. Kami dibawa ke luar kota, menuju rumah yang diduduki oleh Djevdet Bey, Wali Van, panglima tentara Turki saat itu yang berjuang melawan pasukan Rusia.
Kami sempat dibawa ke haremlik, di tempat adanya sejumlah wanita Armenia muda lainnya. Sebelum sore, kalfa, atau kepala pelayan, datang kepada kami dan menanyai kami satu per satu soal apakah kami ingin menjadi Muslim. Kalfa tersebut menjelaskan bahwa hanya orang-orang yang dapat bertahan dalam perawatan dan penjagaan Djevdet Bey, majikannya, dan memiliki kehormatan dari perlindungannya, yang berkehendak untuk menyatakan syahadat Islam.
Meskipun ia kejam dan, sebagaimana sikap yang ditunjukkannya, yang paling tak berpendirian dari seluruh orang Turki, Djevdet Bey menginginkan, yang menjelaskan kepada kami, untuk mempertahankan tujuan-tujuan fatwa yang dikeluarkan oleh Abdul Hamid dan masih berlaku, yang ditujukan untuk melarang perbudakan orang Armenia dan gadis Kristen lainnya tanpa mula-mula membuat mereka menjadi Muslim.
Aku tak tahu apa yang akan dilakukan oleh kalfa jika aku enggan menerima syahadat Islam. Aku khawatir akan dihukum mati, atau dihadapkan ke khan, namun aku tak dapat membuat diriku menyangkali Kristus, setelah mempertahankan keimanan kepada-Nya selama ini. Aku bertanya kepada-Nya apa yang harus aku lakukan—dan jawaban-Nya datang, sangat jelas dan diarahkan ketika aku nyaris memakai pisauku di luar bebatuan Diyarbekir. Aku nampak melihat Padri Rhoupen, seorang pendeta, dan aku bahkan merasakan tangannya di atas pundakku lagi, tepat ketika ia berkata kepadaku, “Selalulah percaya akan Tuhan dan tetaplah beriman kepada-Nya.” Aku berkata kepada kalfa bahwa aku tak dapat menyangkali Yesus Kristus.
Salah satu gadis lain yang dibawa ke rumah Djevdet Bey denganku juga enggan menyangkali agamanya, bahkan untuk menyelamatkan nyawanya. Gadis ketiga sangat menderita—hati dan jiwanya patah. ia menyerahkan diri. Sang kalfa menempatkannya ke ruangan lain. Tak lama usai kami menolak untuk murtad, kami dibawa ke araba terpisah dan dibawa pergi. Apa yang terjadi pada gadis kecil lainnya tak aku ketahui. Aku dibawa ke rumah Ahmed Bey, salah satu pria kaya dari Moush. Aku dipersembahkan kepadanya oleh Djevdet Bey.
Aku tak dapat melupakan tekanan yang timbul padaku ketika aku memasuki halaman rumah Ahmed Bey. Semenjak deportasi dimulai, aku sebelumnya telah dua kali dibawa ke rumah-rumah Turki dan meninggalkan mereka. Kini, aku merasa jika masa depan lebih kelam ketimbang sebelumnya. Mungkin karena rumah Ahmed berada di luar kota, di dataran— seperti halnya penjara. Dan terdapat deua puluh empat gadis lainnya di haremlik, masing-masing dengan ingatan penderitaannya sendiri, yang bahkan lebih mengerikan, beberapa dari mereka, ketimbang aku sendiri.
Ahmed Bey sendiri, yang sangat tua, memiliki sekitar dua puluh empat gadis yang menyerahkan diri kepadanya. Yang lainnya dipisahkan dari dua putranya. Ahmed mungkin jenis orang Turki fanatik yang sebenarnya ketimbang orang lainnya yang mengorbankanku. Peminatannya tak nampak terhadap banyak wanita muda mereka sendiri, karena pada anak-anak ia menginginkan mereka untuk menghasilkan para putranya—anak yang berdarah ras Armenia bercampur dengan darah Turki yang biadab, dan yang dapat hidup untuk melestarikan dan menunjang darah keluarganya.
Aku memohon di hadapan Ahmed Bey pada keesokan harinya. Aku bertanya soal pakaian, namun haremlik memutuskan tak akan memberikanku, maupun membolehkanku untuk menerima kain dari gadis lain di harem. “Tidak sampai Ahmed menyatakan keinginannya,” jawab kalfa kepada permohonanku.
Ahmed Bey berbicara lembut kepadaku, namun sikap lembutnya lebih menyakitkan. “Kamu adalah salah satu wanita yang kusukai,” ujarnya, “karena kami dikirim ke rumahku oleh Yang Mulia, Djevdet Bey.” Ia memberikan sebuah isyarat, dan seorang gadis budak kecil muncul dengan busana bagus dari gadis Turki yang disukai. “Banyak pakaian dan banyak hiasan, serta kebaikan dan kasih sayang, akan menjadi milikmu selama kamu patuh dan hormat,” ujar Ahmed. “Mula-mula, kamu harus menyangkali Kristus, aku diajarkan untuk sembahyang dan menerima pengampunan dari Allah dan Muhammad, nabinya.”
Aku berkata kepadanya bahwa aku mengalami banyak penderitaan, namun aku diberi penjagaan Tuhan oleh ibuku, dan bahwa aku tak akan menyangkali-Nya. Saat itu, Ahmed menjadi cemas. Seluruh sikap lembutnya pergi. Ia mengeluarkan kemarahannya. Ia mencelaku dan orang-orangku dan menistakan agamaku. Aku menangis dengan malu mendengarnya, namun ia tak merasa kasihan. Aku memohon kepadanya agar membebaskanku, agar aku dapat kembali ke rombongan ibuku, dan aku berkata kepadanya bahwa surat diberikan kepada ibuku oleh Haidar Pasha dari Ourfa. Namun, ia tak menghiraukannya.
Budak kecil yang dikirim dari ruangan memanggil salah satu putra Ahmed. Sang putra pun segera datang. Ahmed memanggilnya “Nazim.” “Ini adalah seseorang yang dikirimkan kepadaku oleh Djevdet Bey sendiri. Aku berniat menyerahkannya kepadamu, putraku, karena ia molek dan muda. Namun jiwanya harus dipatahkan. Aku mengirimu agar kamu dapat melihatnya dan memutuskan—apa yang harus dilakukan terhadapnya.”
Putra Ahmed berbicara kepadaku, namun aku tak menjawab. Kemudian, ia memegangi tanganku, aku pun menghadap kepadanya dan mengangkat wajahku agar ia dapat melihat mataku.
“Tinggalkan ia untukku, ayahku, agar aku dapat berupaya mendorongnya untuk menjadi bahagia di rumah kita,” ujar Nazim.
Budak kecil membawaku ke sebuah rumah susun—sebuah kamar kecil yang menghadap bagian dalam, dengan sebuah dipan. Aku membujuknya untuk meninggalkan pakaian kepadaku, agar aku dapat setidaknya menutupi diriku, namun ia berkata bahwa ia tak dapat melakukannya tanpa ijin. Ketika ia meninggalkanku, Nazim melintasi ruangan dari selamlik dan mendatangiku.
Ia memiliki kelembutan yang sama dengan ayahnya—dan menyakiti dengan cara yang sama. Ia membujukku untuk menerima Muhammad agar ia dapat menjadikanku “mempelai”-nya. Ia berkata kepadaku bahwa penderitaanku akan lebih keras jika aku menolak, namun aku akan memiliki banyak kemewahan jika aku menerimanya.
Aku tahu bahwa aku tak dapat kabur. Pikiranku tertuju pada ibuku. Aku berkata kepada Nazim bahwa sepanjang ibuku diasingkan, terancam mati mengembara, aku tak dapat berbicara untuk menjadi “mempelai.” Aku berkata kepadanya bahwa jika ia akan menyelamatkan ibuku, jika ia dapat mengirimkan ibuku kepadaku, aku akan membujuknya bahwa jika aku berpikir bahwa aku menyangkali agamaku demi nyawa dan keselamatanku—dan jik aku akan berkata bahwa itu adalah yang terbaik, kemudian, dengan selalu dekat dengannya untuk menenangkanku, aku akan membiarkan jiwaku mati agar ragaku dan ibuku dapat hidup.
“Kamu akan memahami bahwa tidak ada hak budak untuk menawar,” ujarnya, ketika ia bergerak pergi.
Selama berjam-jam, dan aku bertempat di atas dipan—menunggu. Pada setiap langkah, aku khawatir aku akan diambil lagi—kali ini untuk suatu hal yang hanya dapat memberikanku siksaan. Pada akhirnya, seorang zaptieh yang merupakan salah satu karyawan pribadi Ahmed Bey datang kepadaku. Ia mengangkatku dan menyeretku dengannya di sepanjang jalan dan menuju ke jalan di depan rumah. Pada sebuah jalan kecil dari tembok taman, terdapat sekelompok zaptieh lainnya.
Di antara mereka, aku melihat ibuku, Hovnan, Mardiros dan Sarah, adik-adikku, dan orang-orang lainnya dari rombongan ibuku. Ia berkata kepada Nazim ketika aku memohon kepadanya untuk mengembalikan mereka kepadaku—dan ia mengirimkan mereka.
Aku berupaya untuk menerobos, berlari menuju mereka. Sang zaptieh di sampingku memegangiku. Ibuku berlutut, dengan tangannya diangkat ke surga. Sarah berlari kepadaku, tangannya melemah. “Aurora—Aurora—jangan biarkan mereka membunuh kita!” tangis Sarah. Sang zaptieh melayangkan pegangan berat dari pecutannya ke udara dan melayangkannya ke kepala Sarah sehingga pukulan itu menghempaskan tubuh kecilnya jauh dari jalan. Ia tak bergerak lagi. Aku pikir hempasan tersebut mengenai kepala adikku.
Ibu melihatnya—dan demikian pula Hovnan dan Mardiros. Ibu terjatuh ke tanah, tak bergerak. Seorang zaptieh mengangkatnya dan menyerang ibuku dengan cambukannya.
Aku berlutut di hadapan pemimpin zaptieh. “Biarkan ibuku—biarkan adik-adikku!” tangisku kepadanya. “Aku akan melakukan hal apapun yang kau minta—aku akan menerima Allah—aku hanya akan berterima kasih kepadanya—jika kau akan membiarkan mereka!”
“Itulah yang seharusnya Nazim Bey inginkan,” ujar sang zaptieh. Aku tak mengerti—aku mendekatinya dan berdoa kepadanya. Aku berniat untuk menyentuh ibuku, namun sang zaptieh menendangku ke tanah. Kemudian, mendadak, aku mengetahui kenapa mereka menunggu. Nazim Bey keluar dari rumah. Ketika aku meliriknya, aku menjamah kakinya dan memohon belas kasihan kepadanya. “Aku akan jadi orang Turki—Aku akan berdoa kepada Allah—Aku akan menurut—demi menyelamatkan ibuku,” tangisku kepadanya.
“Itu bagus—namun kamu tak hanya harus menjadi Muslim namun kamu juga harus menjadi putri dari seorang Muslim—yang akan menjadi lebih baik lagi”—ujar Nazim. “Apa yang dikatakan wanita tua tersebut?”
Seorang zaptieh memberdirikan ibu lagi. Ia mengangkat cambuknya. “Bersyahadat—cepat!” ujarnya kepada ibuku.
“Ibu, mohon—Tuhan akan mengampunimu—ayah berada di surga dan ia akan memahami!” tangisku kepadanya.
Ibu terlalu lemah untuk berbicara keras, namun bibirnya bergerak seraya berkata: “Tuhan St. Gregorius, jadilah kehendakmu!”
Cambukan berat zaptieh digerakkan. Ibu tersungkur ke tanah. Aku berniat untuk menghampirinya, namun para zaptieh menahanku. Aku berjuang melawan mereka, namun mereka memegangiku dengan cepat. Lagi dan lagi cambukan tersebut digerakkan. Mardiros menjerit dan berniat untuk menyelamatkannya dengan tangan kecil lemahnya. Zaptieh lain menangkapnya dengan tangannya dan membunuhnya dengan hempasan tunggal dari pegangan cambukannya. Ketika mereka melayangkannya, tubuh Mardiros terjatuh nyaris di kakiku.
Hovnan memegangi zaptieh yang memukuli ibuku, namun kekuatannya terlalu lemah. Sang zaptieh tak dapat melepaskannya sampai raga ibuku terdiam dan aku mengetahui bahwa ia tiada. Kemudian, ia mengeluarkan pisaunya dan menghunuskannya ke Hovnan.
Kejadian tersebut hanya berlangsung singkat—dua menit, mungkin, atau tiga menit, ketika aku berdiri disana, dipegangi oleh zaptieh. Namun dalam menit-menit singkat tersebut semuanya memasukkanku dalam dunia kepedihan—ibuku, Mardiros, Hovnan, dan Sarah. Jasad-jasad mereka berada di kakiku. Ibu dan Hovnan tiada dengan mata mengarah kepadaku, melirik diriku! Mataku kini melihat mereka, setiap hari dan setiap malam—nyaris setiap jam—ketika aku melihat dunia baruku. Aku harus menjaga mereka tertutup selama berjam-jam pada waktu menutup penglihatan tersebut.
Aku mendengar Nazim Bey memberikan perintah kepada para zaptiehnya. Beberapa dari mereka mengambil jasad-jasad orang yang kukasihi dan membawa mereka pergi, aku tak tahu kemana. Yang lainnya mengangkatku dari tanah—aku tak dapat berjalan—dan membawaku ke rumah dan kembali ke kamar tempat dipan berada. Selama dua hari dan dua malam, tak ada orang yang datang mendatangiku selain para gadis budak. Sepanjang waktu, aku menangis. Aku tak dapat menahan air mataku keluar. Itu ketika mataku terbuka. Itulah kenapa aku tak dapat melihat baik tanpa kacamata.
Pada hari ketiga, Nazim, didampingi ayahnya, Ahmed, datang ke kamarku. Ahmed berkata dengan kelembutan kejam yang sama. “Apa yang terjadi telah berlalu, anakku; ini adalah saatnya kamu berpikir untuk menatap ke masa depan. Nazim menginginkanmu. Kau dihormati. Ia menghukummu karena kedinianmu, dan ia akan mengampunimu dan memberikanmu hatinya. Itulah yang seharusnya terjadi. Orang-orangmu telah tiada. Tak ada yang memberikanmu nasehat yang keliru. Kamu kini akan menerima Allah dan masuk dalam keadaan berbudi yang sebenarnya.”
“Aku ingin mati—bunuh aku! Aku tak akan menyimak putramu maupun Allah-mu,” ujarku.
Mereka membawaku ke bagian lain dari rumah tersebut, ke ruang bawah tanah, dengan satu jendela berjeruji besi yang menghadap ke halaman. Tidak ada dipan atau bantalan, hanya lantai dan tembok. Jendelanya setinggi tembok. Aku tak dapat melihat apapun selain langit—langit yang sama yang menutupi banyak tragedi di Armenia-ku yang terrampas.
Dari hari ke hari, malam ke malam, berlalu. Setiap hari para alaik datang dan membawakanku roti, beri dan susu. Dan setiap hari, hodja, guru-imam, datang untuk menanyaiku apakah aku siap masuk Islam. Namun setiap hari, Tuhan mendekatiku dalam hati-Nya, agar menjaga doronganku untuk berbicara kepada-Nya.
Dan kemudian pada suatu malam, setelah hari-hari berlalu, aku tak dapat menghitungnya lagi, Tuhan sampai lewat jendela ruang bawah tanahku. Aku terbangun oleh keributan di halaman yang sangat hening pada malam lainnya. Kemudian aku memahami apa yang terjadi—domba dibawa melewati gerbang tersebut. Rombongan Ahmed datang dari balik bukit, bergerak, mungkin, didorong oleh kondisi militer.
[[Berkas:Roadside of awful despair.jpg|jmpl|450px|PINGGIR JALAN KEPUTUSASAAN YANG MENGERIKAN<br>
Mulanya anak-anak tiada, dan kemudian orangtua, dan paman dan bibi. Para orangtua yang berduka menutupi anak-anaknya di jalanan dengan lembaran yang dibawa oleh mereka, dan kemudian terbaring di samping mereka karena kelaparan. Ini adalah pemandangan umum di gurun dan di sepanjang jalanan berpasir yang dilewati para pengasingan.]]
Aku mendengar gerbang halaman berayun tertutup. Kemudian, di bagian atas terdengar suara embikan domba. Aku mendengar gembala berseru untuk menenangkannya. Kakiku melompat, jantungku berdebar. Dengan terengah-engah, aku berusaha agar gembala tersebut mengulang seruan tersebut. Kemudian, aku paham—itu adalah panggilan khas yang sama, tajam dan melengking, yang ayahku selalu ajarkan kepada para gembalanya sendiri, seruan yang diajarkan kepadanya oleh ayahnya sendiri ketika, saat masih kecil, ia mempelajari cara domba ayahnya pada padang besar Mamuret-ul-Aziz. Ketika aku masih sangat muda, para gembala kami menggunakan tawaan padaku saat aku berniat untuk meniru mereka. Aku menjadi gadis kecil yang sangat bahagia ketika, suatu hari, aku berhasil menggiring domba tersebut ke kawanan kami berbalik dari rumput mereka dan datang kepadaku.
Tak ada gembala lain selain kami, atau setidaknya, orang yang datang dari Tchemesh-Gedzak, mengetahui seruan tersebut, tentunya aku. Domba Ahmed terikat dan gelisah. Gembala tak dikenal tersebut masih berada di antara mereka, setiap saat dan kemudian mengulang seruan yang sama, lebih lembut dan lebih lembut. Aku berniat untuk mendekati jendela, melayangkan wajahku ke jendela berjeruji besi dan meniru seruan tersebut. Domba pun nampak merasakan hal tak lazim. Mereka kemudian mendadak diam. Aku kembali memanggil, kali ini dengan lebih berani. Tak lama kemudian, sang gembala menjawab—aku nyaris dapat merasakan perasaan takjubnya.
Aku memahami bahwa dengan lompat setinggi yang aku bisa, aku dapat mencapai jeruji jendela dengan tanganku dan menaikkan diriku sampai wajahku nampak di atas jendela tersebut. Seringkali, aku dapat melihat sekilas halaman tersebut dengan cara ini. Namun, aku tak kuat untuk memegang sendiri selama lebih dari beberapa detik pada satu kali.
Kini, aku mencobanya, berharap untuk dapat melihat gembala pada sinar bulan. Ketika aku menarik diriku sendiri, aku bersiul lagi. Sebanyak beberapa kali aku mencobak sebelum aku mendapatkan perhatiannya pada jendela tersebut. Ketika aku berhasil dan aku memahami bahwa di balik jendela terdapat tahanan yang berupaya untuk menyisyaratkannya, ia membuatku paham dengan mengulang siulanku sebanyak tiga kali dengan cepat secara langsung di bawah jendela tersebut.
Aku tak peduli akan seruan kepadanya. Aku mengikatkan sejumlah besar potongan pakaian dari busana yang diberikan kepadaku. Aku menggulungnya menjadi bola dan melemparkannya keluar. Ia melihat dan menjawabnya dengan siulan yang lembut. Aku berharap ia akan memahami kain yang dilemparkan sebagai tanda penahananku—dan aku berharap ia dapat menyelamatkanku. Aku dapat sangat meyakini bahwa seorang gembala Armenia akan dibiarkan hidup, sebagaimana yang nampak.
Pada pagi hari ketika domba dibawa keluar, gembala tersebut bersiul lagi di balik jendelaku dan aku tahu ia berniat untuk menarik perhatianku. Aku menjawabnya selembut yang aku dapat. Sepanjang hari itu, harapan baru memberikanku keberanian. Aku dapat mengadahkan tangan, meskipun aku tak dapat menjelaskan kenapa.
Aku bahkan berupaya tidak tidur pada malam itu. Domba tersebut awalnya datang dan sang gembala bersiul. Sejam kemudian, aku mendengar seruan itu lagi—sang gembala masih berada di halaman. Tindakan tersebut harus dilakukan menjelang tengah malam ketika aku mendengar gaduh di celah-celah jendela. Aku melihat, dan disana, dinaungi sinar bulan, adalah wajah yang aku kenali—wajah Vartabed Tua, yang mendatangi rumah kami pada pagi Paskah dengan ramalan buruknya—ramalan yang menjadi kenyataan. Tuhan telah mengirimnya kepadaku dan membuatnya mendengar dan memahami seruan siulan familiar itu!
Vartabed Tua bersiul: “Siapa disini yang datang dari Mamuret-ul-Aziz?”
“Ini Aurora, putri keluarga Mardiganian dari Tchemesh-Gedzak. Kau adalah Vartabed Tua, dan aku Aurora yang sangat menyayangimu.”
Vartabed Tua berusaha berbicara, namun suaranya gemetar sehingga aku tak dapat memahaminya. Aku berkata kepadanya semua yang aku bisa, dengan cepat. Bagaimana aku datang ke penahanan Ahmed dan kenapa aku berada di ruang bawah tanah. Air mata pun bercucuran pada mata Vartabed Tua ketika aku berkata kepadanya bagaimana seluruh orang-orangku tiada. Aku menanyainya bagaimana ia selamat. “Vartabed Tua bukanlah penjagal,” ujarnya. “Aku sangat berharga, karena aku mengajari domba Ahmed hanya untuk berperilaku kepadaku. Ahmed lupa bahwa aku adalah orang Armenia, karena aku bersujud pada setiap sembahyang kepada Allah dan sehingga memperpanjang hari-hariku.” Ia berkata kepadaku agar bersabar. Ia akan menemukan cara untuk menyelamatkanku.
8rgrqfhv9z5gmuwr91kttobaju7u36h
Eropa di Tiongkok/Bab 21
0
23898
97891
97771
2024-05-03T02:22:23Z
Glorious Engine
9499
wikitext
text/x-wiki
{{dhr}}
{{c|{{larger|BAB XXI.}}
{{dhr|40%}}
{{rule|4em}}
{{dhr|40%}}
{{sc|Pemerintahan Sir John Pope Hennessy.}}
''22 April 1877, sampai 7 Maret 1882.''}}
[[Berkas:Portrait of John Pope Hennessy (cropped).jpg|jmpl|Sir John Pope Hennessy]]
{{uc|{{di|M|3=.05em|image=Europe_in_China_M.png|imgsize=50px}}r}} (kemudian Sir) John Pope Hennessy, C.M.G., datang ke Hongkong pada 22 April 1877, terlambat pada sore hari untuk mengambil sumpah jabatan pada hari yang sama. Ia disambut di kapal oleh Mayjen Sir F. Colborne, dan oleh Administrator, Hon. J. G. Austin, dan kala mendarat, di Murray Pier, oleh para kepala departemen, anggota dewan, Uskup Raimondi, dan sejumlah pemukim utama. Sambutan Mr. Hennessy di Hongkong bukanlah hal yang antusias, namun dapat dikatakan soal prasangka masyarakat yang menyambutnya. Sehingga, terdapat sentimen dini bahwa masa ketegangan dapat mereda, namun terdapat juga, pada pihak komunitas Eropa, penentuan terjujur untuk menghakimi pemerintahannya kala mereka dapat menemukannya. Mr. Hennessy menikmati berbagai kesempatan pengalaman pertemuan. Ia telah duduk, sebagai Anggota King's County, dalam Dewan Rakyat (1859 sampai 1865), dan ia telah menjabat sebagau Gubernur Labuan dan Konjen Borneo (1867), selaku Gubernur Pemukiman Afrika Barat (1872), Bahama (1873), dan Kepulauan Windward (1875). Menunda edaran Surat Paten, Mr. Hennessy kini sementara diangkat (12 Maret 1877) sebagai Wagub Hongkong, dan sehingga ia dilantik pada jabatan tersebut (23 April 1877), pada hari kedatangannya. Pada kesempatan tersebut, Mr. Hennessy dengan sukarela mengumumkan bahwa ia akan terdorong untuk mengikuti jejak langkah pendahulu menonjolnya, Sir A. Kennedy, dan bahwa kebijakan utama pemerintahannya akan melindungi kepentingan pedagang Koloni tersebut yang, ia katakan, bersaing dalam transaksinya pada koloni-koloni terbesar di dunia. Enam pekan kemudian, Surat Paten (tertanggal 10 April 1877) didatangkan, Mr. Hennessy dilantik, dengan cara biasa, sebagai Gubernur dan Kepala Panglima Hongkong dan Sekitarnya (6 Juni 1877).
Dengan pengecualian kunjungan ke Jepang (31 Mei sampai 6 September 1877) dan kunjungan ke Peking (11 September sampai 24 Oktober 1881), Gubernur menjalani seluruh masa jabatannya di Hongkong. Kala cuti ke Jepang, Hon. W. H. Marsh, dan, kala perjalanannya ke Peking, Hon. M. S. Tonnochy secara sementara mengurusi Pemerintahan. Pada 22 April 1880, Yang Mulia menganugerahi penghargaan kesatria kepada Mr. Hennessy. Kabar tersebut diterbitkan dalam Hongkong Government Gazette edaran 21 April 1880.
Selain dari perbincangan pribadi dengan beberapa diplomatis menonjol di Tiongkok dan Jepang, Sir John Pope Hennessy, seperti pendahulunya, tak ada perbincangan diplomatik dengan para perwakilan Pemerintahan lain, di luar satu pertukaran catatan singkat dengan Gubernur Makau. Kapal jung Tiongkok yang dikerahkan dari Hongkong (29 November 1877) dengan kargo bubuk meriam untuk Makau, dihentikan oleh para pegawai Blokade Pabean Tiongkok kala keluar dari pelabuhan dan dipaksa kembali ke Hongkong. Kala para pemilik kapal jung mengeluhkannya kepada Gubernur, mereka memberitahu (29 Juni 1878) bahwa Gubernur tak dapat campur tangan, karena Otoritas Kanton menganggap Makau merupakan bagian dari Tiongkok. Jawaban tersebut ditorehkan dalam surat-surat kabar publik, Gubernur Makau kemudian mengalamatkan sebuah protes resmi kepada Sir John, mendorong kedaulatan Raja Portugal atas Makau dan menekankan fakta bahwa seluruh bangsa Eropa mengakuinya, dan juga para pegawai Tiongkok, sesambil bendera portugal dikibarkan di semenanjung tersebut selama 300 tahun. Sir John menjawab bahwa ia tak membiarkan perlawanan apapun pada penekanan Tiongkok terhadap kedaulatan Makau.
Pada pemerintahan tersebut, Koloni malangnya mengalami kejadian-kejadian yang menarik simpati dengan kematian yang dibuat di kalangan bangsa-bangsa Dewan Eropa. Bendera-bendera Koloni dikibarkan setengah tiang, dan meriam-meriam ditembakkan, kala kematian Ratu Belanda (13 Januari 1877), Raja Italia (15 Januari 1878), Putri Alice (18 Desember 1878), Czar Alexander II (14 Maret 1881) dan Presiden Garfield (20 September 1881). Sangat berseberangan dengan pendahulunya, yang tak memberikan peringatan terhadap kematian Kaisar Tiongkok, Sir John memerintahkan bendera-bendera Koloni diturunkan dan meriam ditembakkan selama 21 menit (23 April 1881) pada kematian Janda Permaisuri Tiongkok, peristiwa yang diumumkan di Gazette. Sir John juga hadir secara resmi di perayaan, dalam menghormati ulang tahun Raja Portugal (31 Oktober 1878) dan peringatan kedua pelantikan Paus Leo XIII (3 Maret 1880), yang diadakan di Katedral Katolik Roma.
Dalam rangka pengutusan dari para perwakilan kekuatan asing, Sir John bahkan lebih sering melakukannya ketimbang para pendahulunya. Dari para pegawai Tiongkok, didatangkan Hoppo Tsun Kai (11 Mei 1878); Chen Lan-pin, Utusan untuk Amerika Serikat, Spantol dan Kuba (5 Juni 1878); Chung How, Utusan Besar untuk St. Petersburg (11 November 1878 dan 26 November 1879); Liu Wan-shung, Utusan untuk Jerman (11 November 1878); Waliraja Kanton, Liu Kwan-yih (25 Januari 1880); dan terakhir, Hoppo baru Chung Kwan (10 April 1881). Terdapat juga banyak utusan asing yang diutus Sir John untuk mewakili dalam satu cara atau lebih. Jenderal U. S. Grant, pahlawan Perang Saudara Amerika, datang ke Hongkong (30 April 1879), diutus pada makan malam negara di Balai Pemerintahan (3 Mei 1879), menjalani beberapa hari di Kanton dan Makau (5 sampai 10 Mei), dipersembahkan dengan penyampaian oelh Tiongkok (12 Mei 1879), namun telah meninggalkan Hongkong sebelum pesta taman, dengan penghiasan dan kembang api, yang komunitas asing adakan untuk menghormatinya, dibatalkan. Pengunjung berikutnya adalah Pangeran Thomas dari Savoy (Adipati Genoa) yang datang dengan Kapal Vittore Pessani (23 Juni 1879, dan lagi pada 1880). Pangeran Heinrich dari Prusia datang dengan kapal Prinz Adalbert (1 Mei 1880), membantu pembukaan potret Pangeran Suri di Dewan Pemerintahan (7 Mei 1883) dan bertindak sebagai pemandu acara bersama dengan Gubernur dalam menyambut Adipati Genoa dan masyarakat Hongkong di Balai Pemerintahan pada acara ulang tahun Yang Mulia (24 Mei 1880). Pada tahun berikutnya, Raja Kalakau, dari Kepulauan Hawaii, datang ke Hongkong (12 April 1881), dan singgah di Balai Pemerintahan. Mr. C. P. Chater mengadakan acara makan besar untuk menghormatinya (18 April 1881) di Kowloon, dan sambutan publik diadakan pada sore yang sama di Balai Pemerintah. Raja pergi ke Bangkok pada beberapa hari kemudian (21 April 1881), bukannya tanpa rasa pahit yang terasa ada pada waktu antara Gubernur dan masyarakat Inggris. Namun, peristiwa terbesarnya adalah kedatangan (20 Desember 1881) Detached Squadron dengan Pangeran Albert Victor dan George dari Wales menumpangi Bacchante. Sebuah balai diberikan dalam menghormati para pengunjung Kerajaan di Balai Pemerintahan (22 Desember 1881) dan kota dihias secara meriah (24 Desember 1881), namun masyarakat tak memiliki kesempatan untuk melihat para pangeran, sampai 30 Desember 1881, kala, usai berpidato pada Balai Pemerintah, dan mengikuti makan siang disana, para pangeran hadir pada sore hari dalam acara pelayanan publik yang diadakan di Balai Kota. Para pangeran, sebelum mengunjungi Kanton (26 sampai 29 Desember), meninggalkan Hongkong pada hari terakhir apda tahun tersebut. Kunjungan mantan Gubernur, Viscount de Paco d'Arcos, dari Makau (31 Oktober 1879), penerusnya Senhor da Graça (26 November 1879), dan Utusan Besar Brasil untuk Peking (28 Mei 1880) tersemat pada daftar perwakilan asing yang diutus ke Hongkong pada masa itu.
Piagam baru, yang dikeluarkan oleh Surat Paten (9 April 1877), menghasilkan Piagam Suplementer tertanggal 8 Juni 1875, dan mengartikan konstitusi, kekuatan dan otoritas jabatan Gubernur, menyatakan bahwa para anggota Dewan EKskeutif dilantik oleh Pernyataan atau Instruksi, dan menembahkan kekuatan perlindungan yang diberikan juga pada pembiayaan yang diberlakukan. Piagam baru menambahkan pasal XI dari Piagam tahun 1843 dan menyatakan bahwa, dalam kasus kematian, ketidakmampaun bertugas dan cuti Gubernur, Pemerintah harus diurus oleh Wagub atau Pengurus yang diangkat untuk keperluan tersebut, atau oleh Jurutulis Kolonial untuk waktu tersebut.
Satu Sub-Departemen baru, yang banyak dibutuhkan dan melakukan pekerjaan yang baik setelahnya, didirikan oleh Sir John (1 Februari 1881), yakni agar Surveyor Marinir Pemerintahan (J. S. Brewer), berada di bawah UU Penetapan Perkapalan Dagang (8 tahun 1879). Upaya tersebut (16 November 1878) untuk membentuk kantor baru Jurutulis Tiongkok untuk Gubernur dan Penerjemah untuk Jurutulis Kolonial (E. J. Eitel) gagal untuk menerima kesepakatan Jurutulis Negara, dan jabatan tersebut ditujukan kala Petinggi Peneafsir dan Penerjemah untuk Mahkamah Agung (25 November 1881) sulit melangsungkan pemerintahan tersebut. Untuk kepengurusan Government Gazette, Sir John memberikan banyak perhatian telaten. ia memadukan edisi terpisah dari edaran Inggris dan Tionghoa dari Gazette menjadi satu (1 Januari 1879) dan memiliki setiap dokumen, yang dapat menjadi kepentingan apapun untuk Tiongkok, diterjemahkan dalam Gazette, teks-teks Inggris dan Tiongkok ditempatkan berdampingan dalam kolom-kolom paralel. Dalam Departemen Kepolisian, jabatan lowong Asisten Petinggi Kepolisian ditiadakan oleh Jurutulis Negara (30 Januari 1879). Perubahan yang lebih penting dibuat oleh Sir John (17 Maret 1879) lewat penghimpunan dua pertiga Angkatan Kepolisian selalu ditempatkan pada tugas malam. Petinggi Kepolisian ssendiri melaporkan pada tiga bulan kemudian (1 Juli 1879) bahwa tindakan tersebut memiliki dampak bermanfaat dalam menekan jumlah kejahatan. Pengerjaan peluncuran kapal uap (1879), peniadaan Kepolisian Perairan dari dermaga pelabuhan sampai Stasiun Tsimshatsui yang baru (1881), bersama dengan peningkatan jumlah Angkatan, menjadi langkah-langkah perjuangan yang Gubernur lakukan untuk tuntutan petinggi. Bahan pengujian kompetitif menjadi topik kesukaan bagi Sir John, yang mengumumkan (28 Mei 1877), tak lama usai kedatangannya, agar, sebagai aturan umum, seluruh pelantikan pada pencabutannya dalam Layanan Sipil Koloni akan diberikan lewat sistem pengujian kompetitif, mirip dengan yang didirikan untuk Layanan Sipil Inggris Raya lewat Perintah Yang Mulia dalam Dewan pada 4 Juni 1870. Untuk memberlakukan kajian bahasa Tionghoa, Sir John menerbitkan (4 Februari 1881) sebuah penyarian dari pernyataan lama buatan Sir George Grey (28 April 1855) yang menyatakan bahwa, sebagai aturan, hanya ditujukan pada pengecualian yang sangat khusus, tanpa penerapan untuk peningkatan gaji dalam Layanan Sipil Hongkong yang dibuat untuk orang manapun yang tak memahami bahasa Tionghoa. Ia juga menerbitkan sebuah notifikasi yang dikeluarkan (2 Juli 1855) lewat perintah Sir J. Bowring untuk memberlakukan bahwa, dalam klaim untuk promosi, pengetahuan bahasa Tionghoa akan dinyatakan sebagai rekomendasi. Namun, Badan Penguji, khususnya yang dilantik oleh Sir A. Kennedy, sangat diurus oleh Sir J. Pope Hennessy. Sehingga mula-mula, ia mengakui keberadaan Badan, lewat penerbitan (27 April 1877) nama-nama anggota (C. C. Smith, F. Stewart, J. Bussell, E. J. Eitel dan A. Lister), namun sebulan kemudian ia menghiraukan keberadaan Badan tersebut dengan mengadakan, tanpa alasan yang jelas, untuk pengujian kompetitif baru pertama (2 Juni 1877) Badan terpisah (Uskup Burdon, C. C. Smith, dan Ng Choy), dan melakukannya lagi untuk pengujian berikuitnya (19 Juni 1877) kala tiga penguji (Uskup Burdon, Ch. May, dan Ng Choy) dilantik. Kala Badan asli dikirim dalam pengunsuran diri mereka (18 Juli 1877), ini tak diterima, namun Badan terpisah diangkat untuk setiap pengujian kompetitif. Gardens and Afforestation Department, yang pada 1872 telah diperlakukan sebagai Departemen terpisah, namun pada 1873 ditempatkan di bawah kendali bersama Surveyor Umum dan Komite Taman, (8 Februari 1877), sebelum kedatangan Gubernur Hennessy, kembali membuat cabang Departemen Survei lewat peniadaan Komite Taman. Hasilnya adalah pergesekan besar, yang berlanjut sampai kepengurusan Taman dan penanaman sekali lagi menaungi Departemen terpisah (15 Maret 1879). Sebuah laporan, yang memberikan riwayat tekanan lama, diterbitkan dalam Gazette (16 Oktober 1879) namun kemudian (5 Februari 1881) ditangguhkan lewat perintah Jurutulis Negara, Sebuah Perintah dari Dewan Penasehat (23 Oktober 1877) mengarahkan agar yurisdiksi Mahkamah Agung harus meliputi kejahatan dan dakwaan yang dilakukan oleh, atau sengketa yang timbul antara, warga Inggris di tempat manapun pada wilayah yang berada dalam 10 mil dari bagian manapun dari Koloni tersebut. Pengarahan Wakil Pendaftar Mahkamah Agung, yang ditemuka pada Oktober 1878, memicu kejutan mendadak dan menyakitkan untuk masyarakat, karena penyelidikan membongkar ketiadaan kenjdali penuh dan audit dalam Departemen Mahkamah Agung, karena menyalahkan Eksekutif, sementara Eksekutif dapat menyalahkan Dewan. Sir John membentuk (14 September 1878) sebuah Komisi (Ch. May, G. Philippo, A. Lind, W. Wotton) untuk mengawasi kepengurusan seluruh keuangan atau keamanan yang datang ke tangan pegawai manapun yang berkaitan dengan Mahkamah Agung, namun dikerahkan, untuk Komisi tersebut, kemudian pada (7 November 1878) sebuah Komisi lainnya (Ch. May, G. Philippo, Th. Jackson, W. Wotton), yang diperintahkan untuk menyelidiki apakah benar atau tidak pencegahan yang lebih besar diadopsi untuk keamanan dan distribusi uang atau keamanan yang diraih oleh Mahkamah Agung. Selaras dengan beberapa rekomendasi yang dibuat oleh Komisi tersebut (25 Mei 1879), aransemen jabatan Mahkamah Agung dirombak dan Pendaftar baru (H. Gibbons) dikirim (14 April 1880) oleh Jurutulis Negara. Namun pergesekan internal kemudian berkembang dalam Pengadilan, di samping ketidakpemahaman berkelanjutan antara Kepala Hakim dan Pendaftar Umum, yang berpuncak pada ranah publik (26 Juli 1880), dan menempatkan pemberhentian pada usaha Pengadilan sampai Pendaftar merampungkan (30 Juli 1880) pengadaan tugas-tugasnya. Setelah kebakaran besar 25 dan 26 Desember 1878, yang menghancurkan 361 rumah di pusat kota, dan yang, dalam wacana masyarakat mendemonstrasikan ketiadaan seluruh sistem dalam kepengurusan Brigade Damkar, Sir John menjanjikan (18 Januari 1879) berbagai reformasi. Namun tak ada kesempatan apapun yang dilakukan, komunitas asing mendorong Komite (W. Keswick, Ph. Ryrie, Th. Jackson, W. H. Forbes, H. Hoppius, W. Reiners, J. B. Coughtrie dan E. F. Alford) untuk membujuk Gubernur untuk mengangkat seorang kepala damkar terampil, pekerjaan petugas damkar berbayar, dan keinginan suplai air yang layak. Sir John berjanji untuk mengerahkan kepala dampak terampil dari Inggris dan menyediakan, jika memungkinkan, tank-tank tingkat tinggi dan pemberdayaan brigade damkar. Namun, persoalan suplai air adalah hal finansial, dan menunda pengadaan dua skema alternatif yang dimajukan, yakni skema cagar alam Taitam dan proyek tank baru untuk brigade dampak, perombakan Brigade Damkar ditangguhkan, dan dua proyek suplai air dilakukan. Di luar penjualan bel kebakaran baru untuk Menara Jam (12 Juli 1880), suplai seragam baru untuk brigade di kota dan desa (19 Juli 1880), dan penerbitan, dalam bahasa Inggris dan Tionghoa, UU Brigade Damkar lama (4 tahun 1868) dan serangkaian aturan yang dikeluarkan di bawah UU tersebut (5 Oktober 1880), persoalan Brigade Dampak ditinggalkan dalam statu quo. Terdapar Departemen Pelayanan Publik lainnya, antara para kepala dan Gubernur yang dikatakan bergesekan besar, namun sengketanya tak memaksa diri mereka sendiri pada perhatian publik, walau pada awal 7 Oktober 1880, salah satu resolusi pertemuan publik pada masa itu secara khusus menginginkan Komisi dari luat Koloni dilantik, dalam rangka menyelidiki, di antara hal lain, 'dalam hubungan antara Gubernur dan para pegawainya.'
Badan Dewan Legislatif menjadi arena dari nyaris pertikaian sengit. Dalam banyak kasus bahkan pada pemilu, oleh Gubernur, para anggota dewan baru menekan masyarakat Inggris sebagai upaya mendalam. Pada Oktober 1878, kala Surveyor Umum (J. M. Price) mengambil cuti, dan Pendaftar Umum (C. C. Smith) pergi (17 Oktober 1878) ke Singapura untuk diangkat menjadi Jurutulis Kolonial Negeri-negeri Selat, komunitas asing Hongkong, kala terkejut bagaimana Sir John memutuskan resolusi pada pertemuan publik pada 7 Oktober 1878, dimulai lewat kabar bahwa Mr. J. A. da Carvalho, seorang pramuniaga Portugis menonjol dalam Perbendaharaan, diangkat menjadi Pelaksana Jabatan Bendahara Kolonial dengann kursi di Dewan. Namun, pelantikan tersebut ditarik, kala ditemukan bahwa Mr. Carvalho, yang merupakan seorang warga asing, tak dapat mengambil sumpah kesetiaan. Kejutan serupa timbul di Koloni pada 22 Januari 1880. Hon. H. B. Gibb meninggalkan Koloni pada hari itu dan, dalam peristiwa biasanya, kursinya di Dewan akan diberikan lagi ke Mr. H. Lowcock, yang kembali dari Inggris; namun, kala mengejutkan masyarakat, Sir John memberikan pelantikan kepada barister Tiongkok, Mr. Ng Choy (22 Januari 1880). Dua pelantikan tersebut ditafsirkan oleh masyarakat Inggris sebagai upaya untuk menyenangkan kalangan Portugis dan Tiongkok dari masyarakat, untuk menciptakan perasaan pihak anti-Inggris, dan memperkuat pemerintahan pribadi. Beberapa tahun kemudian, kelowongan lain di Dewan diisi, dalam hal yang tak ditujukan, dengan memberikan kursi dalam Dewan kepada Mr. E. R. Belilios, salah satu dari dua pedagang candu India utama di Koloni, yang menonjolkan dirinya sendiri sebagai Direktur Hongkong and Shanghai Bank.
Sebuah proviso ditambahkan (23 Mei 1877) pada UU Perusahaan tahun 1865, bahwa jumlah saham dapat dikurangi lewat pembagian dalam tanpa kasus kurang dari seperempat saham asli. Dengan kesepakatan Lord Carnarvon, UU tersebut (1 tahun 1877) disahkan (21 Juni 1877). Ini adalah satu-satunya tindak legislatif pada tahun 1877. Pada tahun berikutnya, tiga UU yang sangat singkat disahkan, yakni UU Imigrasi Tiongkok (Lisensi Khusus) (1 tahun 1878), UU Amandemen Penjara yang terdiri dari satu paragraf (2 tahun 1878) dan UU Pasar (3 tahun 1878). Karya lainnya dilakukan pada tahun 1879. Dua UU Pengaturan Candu (1 tahun 1879 dan 7 tahun 1879), Amandemen UU Imigrasi (6 tahun 1879) dan UU Konsolidasi Perkapalan Pedagang (8 tahun 1879) disahkan pada 1879, dan kemudian diamandemenkan pada tahun 1880. Pada tahun tersebut, UU pendek (6 tahun 1880), memberikan kapal-kapal uap surat Prancis dengan status pasukan perang selama dua belas bulan disahkan dan sehingga diberlakukan ulang setiap tahun. UU Naturalisasi (4 tahun 1880), memberikan penduduk Eropa (E. J. Eitel) dengan hak-hak warga Inggris di Koloni namun tidak di tempat lain, disepakati oleh Ratu, para beberapa tahun kemudian disusul oleh pengadaan tahunan UU semacam itu, karena para pemukim Tiongkok kini mulai memiliki nilai besar untuk naturalisasi semacam itu, terbatas pada hal ini. Beberapa UU lainnya disahkan pada tahun 1881, berkaitan dengan Ekstradisi Makau (1 tahun 1881), Sensus (2 tahun 1881), naturalisasi warga Tiongkok (5 sampai 10 tahun 1881), pencekalan dan perlindungan kondisional (12 tahun 1881) dan Amademen segar UU Perusahaan (14 tahun 1881). Terakhir, pada Januari 1882, UU Jalur Trem (1 tahun 1882) menyediakan kebebasan untuk mendirikan jalur trem dari Westpoint sampai Shaukiwan dan dari St. John's Place sampai Victoria Gap.
Namun walaupun pengerjaan legislatif dilakukan oleh Dewan pada masa itu menghasilkan sedikit buah, terdapat banyak cara dedaunan dan dedaunan yang berduri. Pertemuan Dewan tak sering namun panjang, perhatian para anggota banyak diduduki oleh Sir John dengan tugas mengurusi keuangan, perdagangan dan industrial Koloni. Seringkali juga waktu Dewan dimonopolisasi oleh debat polemik tentang prasangka persaingan lokal, terhadap perlakuan sebenarnya dari para penjahat Tiongkok dan pada prinsip umum kebijakan Sir John. Alih-alih membuat banyak penekanan pada semua yang disepakati, diskusi tersebut hanya diadakan untuk mentenarkan, dan dari tahun ke tahun, kebocoran yang dibuat oleh Gubernur dalam hubungannya timbul antara ia dan komunitas Eropa. Sebagai konstitusi Dewan, Hon. Ph. Ryrie (26 Februari 1880) memajukan pertanyaan soal apakah Gubernur akan merekoemndasikan tambahan jumlah anggota tak resmi, atas dasar bahwa proporsi tiga anggota tak resmi banding lima anggota resmi (disamping Gubernur) tidaklah selaras. Sir John menyatakan bahwa ia siap membuat rekomendasi yang sama kepada Jurutulis Negara, menyatakan agar jumlah anggota tak resmi ditingkatkan menjadi empat atau lima. Pada tahun berikutnya (8 Agustus 1881) anggota rak resmi lainnya ditambahkan (E. R. Belilios). Keluhan lama dari waktu yang tak layak memperkenankan anggota tak resmi, untuk menguji perkiaraan, sekali lagi dimajukan (31 Agustus 1880), dan kemudian menyatakan bahwa, jika diskusi umum apapun dianggap diinginkan, ini dapat mengembangkan pergerakan terhadap Komite. Pertanyaan ssitem sebenarnya untuk melaporkan debat dalam Dewan juga diangkat (23 Agustus 1881) oleh anggota rak resmi yang menyatakan pekerjaan dari wartawan tangan pendek resmi. Sir John berjanji untuk menangani persoalan tersebut menjadi menonjol, namun tak ada pergerakan semacam itu yang dibuat. Permohonan lainnya yang banyak dibutuhkan dibuat oleh Pelaksana Jabatan Kepala Hakim yang mendorong (13 Juni 1881) agar pengulangan, amandemen dan konsolidasi sejumlah besar UU yang berlaku di Koloni telah menjadi pengerjaan yang sangat dibutuhkan. Sir John berujar bahwa ia menempatkan persoalan tersebut pada beberapa waktu lampau di tangan Jaksa AGung, dan langkah-langkah akan diambil untuk merevisi dan mengkonsolidasi UU-UU tersebut.
Terkait masalah yudisial, permohonan kepada pengujian lokal (18 Mei 1877) Kepala pertamanya (Ng Choy) yang mengadopsi hukum sebagai profesinya, yang menyajikan pernyataan khusus. Permohonan kepada pengujian Mr. J. J. Francis (16 April 1877) menambahkan unsur baru pada pengadaan keelokan forensik lokal. Di sisi lain, keberangkatan ke Koloni dari Kepala Hakim, Sir John Smale (11 April 1881), dan Penasehat Ratu, Mr. Th. C. Hayllar (23 Januari 1882) yang berulang kali menjabat sebagai Jaksa Agung dan Hakim Puisne, menghimpun dua penerangan hukum tercerah di Koloni tersebut. Sejumlah kasus yang diadili di Pengadilan pada masa itu, kepentingan masyarakat secara khusus disorot oleh pangadilan dua insinyur kapal uap pesisir Yesso yang didakwa (29 Januari 1878) atas dakwaan pembunuhan tak berencana pada catatan ledakan alat rebus: oleh kasus Kate Waters, yang membuat tiga orang Melayu didakwa dan dihukum mati (13 Mei 1879) karena membunuh kapten mereka, rekan dan awak Tiongkok di laut; dan oleh kasus Klub (8 April 1881) yang mencobai hak komite Klub Hongkong untuk mengusir para anggotanya. Pada Mei 1879, Kepala Hakim menyatakan pertanyaan pengaruh menonjol pada sosok komersial, lewat pelayangan, dalam istilah terkuat, bahwa seorang bawahan, tak meraih gaji secara langsung dari majikannya, namun menghitung ulang sendiri di luar komisi yang dibayarkan oleh pelanggan, secara khusus merupakan seorang pegawai, tanpa persoalan bagaimana ia menerima kesetaraan gaji. Untuk pemanfaatan wartawan, Kepala Hakim mengartikan (12 Desember 1879) hak dan perkenanan pihak surat kabar. Karena status pengecualian yang diklaim oleh kapal-kapal uap surat Prancis, sebuah keputusan penting diberikan (7 Januari 1880) oleh Kepala Hakim, kala petani candu lokal memohon untuk jaminan pencarian terhadap S.S. Anadyr. Kepala Hakim memutuskan bahwa kapal uap surat Prancis bukanlah kapal dalam pengartian Kovensi yang diberlakukan (24 September 1856) antara Inggris dan Prancis, namun harta benda Perusahaan swasta; bahkan jika kapal tersebut adalah kapal nasional, tak ada sanksi legislatif yang diberikan kepada keputusan Konvensi tersebut, dan bahwa tak kompeten untuk Mahkota untuk memberikan subyek haknya melawan kapal manapun tanpa sanksi legislatif; bahwa, dengan menganggap kapal tersebut dalam keputusan Konvensi, bahwa Konvensi yang diterapkan pada kapal-kapal pengangkut surat antara pelabuhan Inggris dan Prancis, dan Shanghai bukanlah pelabuhan Prancis maupun Inggris, sebuah kapal pada pelayaran antara Shanghai dan Hongkong tak berada di bawah keputusan Konvensi sampai surat-suratnya diantarkan ke Hongkong; bahwa, pada akhirnya, kapal tersebut terlepas dari UU fiskal, bahwa, dengan menutupi penyeludupan berseberangan dengan keterkaitan bangsa-bangsa dan penyalahgunaan kekebalan mancanegara. Sehingga, jaminan pencarian terhadap Anadyr dikeluarkan, namun Konsul Prancis enggan untuk memberikan bantuan apapun, dan kapal tersebut berlayar ke Singapura tanpa pencarian apapun yang dilakukan.
Populasi Hongkong meningkat, pada masa itu, dari 130.168 warga Tiongkok pada 1877, menjadi 150.690 warga Tiongkok pada 1881, sementara warga non-Tiongkok meningkat pada tahun-tahun yang sama dari 8.970 menjadi 9.622. Total populasi Koloni kemudian meningkat pada kurun waktu lima tahun sebanyak 21.258 jiwa.
Pendapatan Koloni meningkat. Pendapatan tahun 1877 berjumlah sampai $1.005.312, dan pendapatan tahun 1880 berjumlah sampai $1.069.947, sementara pendapatan tahun 1881, yang memiliki sebab tertentu dan khusus, berkembang menjadi $1.324.455. Selain itu, mereka mendapati bahwa pendapatan Koloni, yang pada 1876 berjumlah $919.088 meningkat pada 1877 menjadi $86.224. Namun pada 1878, pendapatan jatuh lagi sejumlah $57.674. Peningkatan lainnya, yang berjumlah $16.457, terjadi pada 1879, disusul pada 1880 lewat peningkatan jumlah $105.852, dan pada 1881 lewat peningkatan yang lebih luar biasa sejumlah $254.508, sehingga pendapatan tahun 1881 berjumlah menjadi $1.324.455. Perbedaan perkembangan cepat dari sumber daya keuangan Koloni, pada pemerintahan tersebut, timbul kala dibandingkan dengan pendapatan pada lima tahun sebelumnya, sangat tajam. Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana peningkatan tersebut terjadi.
Ragam tahunan pendapatan yang didapatkan dari pemberlakuan UU Perangko biasanya bergantung pada keadaan pasar saham. Ini terjadi pada 1877, melalui pendirian Agensi Perangko Tiongkok dan lewat pemberlakuan terlembagakan melawan pemberlakuan warga Tiongkok terhadap UU Perangko, peningkatan jumlah menjadi $24.951, pada bidang pajak perangko sebanding dengan 1876. Peningkatan kecil berikutnya, yang berjumlah $8.584 terjadi pada tahun 1878, disusul pada 1879 lewat penurunan $12.307 yang dijelaskan oleh Buku Biru disebabkan oleh penurunan dalam transfer saham. Pada 1880, terdapat peningkatan kecil sejumlah $5.913. Sehingga, kami melihat bahwa pada empat tahun pertama masa pemerintahan tersebut, penetapan tahunan pajak perangko sangatlah kecil, berjumlah $120.956 pada 1877 dan $120.678 pada 1880. Namun pada 1881, tahun pada masa kegemaran luar biasa terhadap judi lahan dan harta benda rumah yang dilakukan warga Tiongkok, pajak perangko mendadak menghasilkan $165.340, terhitung meningkat $44.661. Pada 1882, penetapan pajak perangko jatuh lagi sampai $18.360 dan Buku Biru pada tahun tersebut menyatakan bahwa 'penurunan besar tersebut sepenuhnya dikarenakan kejatuhan harga tanah pada tahun terakhir.'
Biaya kepolisian, penerangan, air dan damkar bertumbuh pada 1877 menjadi $194.838, mengalami peningkatan $14.945 berbanding dengan tahun 1876. Peningkatan tersebut dijelaskan dalam Buku Biru disebabkan oleh peningkatan jumlah hunian. Pada 1878, terdapat peningkatan kecil lagi sejumlah $7,060, disusul pada tahun 1879 oleh penurunan besar sejumlah $26,583 yang dicatat oleh Sir John untuk penilaian yang lebih rendah yang ditetapkan oleh pemberi nilai pada tahun tersebut. Tahun berikutnya, pada 1880, biaya peringkat berkembang lagi sejumlah $59.215, dijelaskan oleh restorasi penilaian yang lebih tinggi pada masa sebelumnya. Pada 1881, peringkatnya menurun tajam, terjadi penurunan $8.761. Sehingga, terdapat sedikit perkembangan berkaitan dengan tingkat hunian, sebagaimana nilai peringkat, yang pada 1881 menghasilkan $221.796, hanya berjumlah $26.958 diatas penghasilkan bertingkat yang sama pada 1877.
Sebagai pendapatan lahan, hasil penyewaan lahan sejumlah $123.064 pada 1877, terhitung hanya meningkat $2.950 dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Walaupun ada ragam lain pada tahun-tahun berikutnya, untuk ranah penyewaan lahan pada 1881 sejumlah $123.115, menunjukkan peningkatan $51. Namun sebagai ranah premia pada penyewaan yang baru diberikan, kasus tersebut sangat berbeda. Pada 1877, Dari sumber ini, melalui penjualan lahan khusus yang diadakan atas perintah Gubernur, terjadi peningkatan sejumlah $72.158. Namun pada 1878, ini disusul penurunan sejumlah $73.958, penurunan lain sejumlah $9.624 pada 1879, dan kembali meningkat tajam sejumlah $4.590 pada 1880. Kini menganggap bahwa premia terhadap lahan baru terhitung pada 1878 menjadi $11.031, pada 1879 menjadi $1.407 dan padan 1880 menjadi $5.998, ini lebih menemukan bahwa premia tersebut mendadak berkembang pada 1881 menjadi $203.659. Sir John, dalam pidato dan dokumen resminya, bekerja keras untuk menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan luar biasa tersebut adalah hasil pergerakan alami dan sehat dari Koloni. Kegemaran judi tanah, yang berlangsung sepanjang tahun 1881, adalah solusi teka-teki sebenarnya.
Pendapatan tersebut datang dari monopoli candu yang terhitung pada 1877 dan 1878 menjadi $132.000 setahun, yang berjumlah kurang dari $1.500, ketimbang jumlah yang datang dari sumber yang sama pada 1876. Monopoli tersebut, yang sepanjang dilakukan oleh sindikat Tiongkok di Hongkong berada pada tingkat rendah secara tak adil, dijual oleh para penawar umum pada 1879, kepada mitra Sindikat Singapura (Tan King-sing), dengan alasan masyarakat tak selaras, pada peningkatan tak lebih dari $77.916. Pada penjualan berikutnya (11 Februari 1882), kebun dijual, selama setahun, dengan harga $210.000, berada pada catatan yang sama sebagaimana yang dicatat pada 1879.
Ini nampak dari analisis terdepan dari sumber-sumber utama pendapatan lokal, bahwa, kala ini berkaitan dengan peringkat hunian dan candu yang sedikit meningkatkan pendapatan yang disebarkan sepanajng seluruh masa itu dan disertai dengan peningkatan penduduk alami, terdapat kaitan pengerahan perangko dan premia pada penyewaan yang baru memberikan peningkatan mendadak tak alami, digerakkan dari satu sumber yang sama, yakni berkaitan dengan lahan dan dikerahkan pada tahun yang sama, 1881. Pada awal tahun 1881, para pembukim Tiongkok di Hongkong diwarnai dengan kegemaran untuk memperkirakan lahan dan harta benda rumah. Kejadian tersebut berlangsung sampai Oktober 1881, kala kuas penggelembungan dan kepanikan umum yang diwujudkan. Nilai harta benda, yang dihimpun oleh spekulator Tiongkok, kemudian mendadak jatuh sekitar 45 persen dan depresi besar menyusul. Warga Tiongkok, dan terutama orang-orang di kalangan mereka yang dipandang oleh Sir John sebagai sosok pria utama dari komunitas Tiongkok, merupakan para penderita utama dari keruntuhan spekulasi lahan, Pemerintah beserta penduduk Inggris dan asing menjadi pemukim asli pada banyak kasus, usai harta bendanya berpindah tangan secara cepat pada tingkat peningkatan, sampai pada akhirnya kunci mati diwujudkan dari keinginan dana. Keruntuhan penggelembungan disusul pada 1882 oleh sejumlah kebangkrutan dan litigasi tiada akhir. Namun, secara keseluruhan, hasilnya sangat kurang menimbulkan petaka ketimbang yang diantisipasi, tekanan pada nilai nyata menjadi penglihatan dasar. Meskipun demikian, sepanjang tahun 1882, pasar properti memberlakukan penetapan para pemilik yang ada. Apa yang menjadi sebab asli dari kegemaran mendadak untuk judi lahan dan harta benda rumah, sulit untuk dikatakan dengan ketentuan. Pemukim asing umumnya mengaitkannya dengan masalah inflasi periodikal Sir John dari kemakmuran besar Koloni, dan pengaruh pribadinya dengan para pedagang Tiongkok utama, yang mendorongnya untuk mengambil posisi yang diduduki oleh pedagang asing di Koloni, yang didorong olehnya untuk mengambil jabatan yang diduduki oleh para pedaganga asing di Koloni dan menjual rumah-rumah hunian dan kantor di kawasan Eropa dari kota tersebut. Namun apapun yang menyebabkan kegemaran judi tersebut, ini sangatlah jelas, bahwa pemberi terbesar dalam materi tersebut menjadi Pemerintah yang mengirimkan, pada pengeluaran penjudi Tiongkok, peningkatan pendapatan bersihnya, yang terhitung, pada satu tahun, dengan jumlah $242.322.
Ini adalah hasil dari kebijakan keuangan Sir John pada tahun 1881: laba dari judi lahan sejumlah $197.661, laba daripenjudian harta benda rumah sejumlah $44.661, total $242.322. Sehingga ini menandai kesuksesan, bahwa anggota dewan tak resmi, sebelum mereka memiliki waktu untuk mewujudkan karakter dan sebab yang sebenarnya dari peningkatan pendapatan, menempatkan Gubernur (23 Agustus 1881) pada 'kesuksesan kebijakan keuangannya.' Namun mereka menambahkan pidato gegabah mereka dengan permintaa sederhana agar, dalam menghadapi pengerahan besar dan surplus tahunan, pengurangan pajak kini harus dibuat. Sir John menjawab bahwa ia akan menurunkan pajak rumah dari 12 sampai 6 persen, dan ia mengira jika kekuatan yang lebih besar diberikan kepada petani candu, monopoli akan mencapai $400.000, yang menjadi kasus pengurangan pajak yang dapat diperkenankan.
Kini beralih ke persoalan penggelontoran, kami pendapat bahwa pada 1877 terdapat penurunan dalam penggelontoran Koloni, berjumlah $29.008, utamanya disebabkan oleh pengurangan penggelontoran untuk pengerjaan umum. Pada 1878, terjadi peningkatan pengeluaran, berjumlah sampai $37.315, disebabkan oleh pembayaran saham Koloni dalam Konvensi Pos ($20.023), meningkatkan penggelontoran Kepolisian ($10.051), dan menghimpun kabel kapal selam ke Green Island ($5,211); namun penggelontoran pada pekerjaan umum menurun dari $83.409 pada 1877 sampai $68.633 pada 1878. Pada 1879, penggelontoran makin meningkat, namun hanya sejumlah $16.344, pengerjaan pekerjaan umum berkurang sampai $62.571, peningkatan pengeluaran tahun 1879 utamanya disebabkan oleh perintah untuk perekrutan Kepolisian dan peluncuran kapal uap ($10.839) dan perabotan baru untuk Balai Pemerintah ($5.107). Pada 1880, kala pendapatan terhitung sejumlah lebih dari satu juta dolar, Gubernur mengalami peningkatan penggelontoran sejumlah $21.140, dan pada 1881, dengan pendapatan yang masih meningkat, pengeluaran makin meningkat dengan jumlah $33.507. Ini adalah kepengurusan ekonomi tertentu dan hasil yang ditunjukkan. Sepanjang masa pemerintahan tersebut, karena terdapat surplus pendapatan tahunan, melebihi penggelontoran, ditinggalkan dalam genggaman. Surplus tahunan tersebut terhitung, selama tahun ke tahun berturut-turut dari 1877 sampai 1881, jumlahnya masing-masing adalah sebagai berikut, yakni $132.105, $37.114, $37.227, $121.933 dan terakhir (pada 1881) menjadi $342.873.
Dengan pengecualian pembangunan ulang tembok Praya, yang hancur akibat topan tahun 1874, pekerjaan publik apapun dari pengaruh apapun ditangani pada masa pemerintahan tersebut. Sehari usai keberangkatan Sir A. Kennedy, Dewan Legislatif menyepakati (2 Maret 1877) penggelontoran $200.000 yang diambil dari Pendanaan Istimewa, dan jumlah $50.000 sempat digelontorkan untuk keperluan pembangunan ulang tembok Praya. Selain itu, pengerjaan tersebut ditunda sampai musim gugur 1879 kala hal tersebut dinyatakan sungguh-sungguh, dan, karena gembira tak ada topan yang mengusik, dengan penggelontoran $244.254, dirampungkan pada 1880. Rumah Sakit Sipil yang baru dirampungkan pada 1877, pasar kecil di Yaumati dan Lunatic Asylum di Saiyingpun dibangun pada 1879, Lock Hospital yang baru didirikan pada 1880 dan dalam pengerjaan tahun 1881 dilakukan pada Pemecah Gelombang Causeway Bay. Pembangunan Pemecah Gelombang sangat direkomendasi pada 1877 oleh sebuah Komisi (H. G. Thomsett, r.n., J. M. Price, J. Dixon, r.n., S. Ashton, J. P. McEuen, r.n., R. McMurdo) dan skema mereka sangat didukung (4 November 1877) oleh Laksamana Ryder, namun tak sampai akhir 1881 kala pengerjaan tersebut dinyatakan dan penggelontoran $3.090 dijalankan. Beban utama dari pengerjaan tersebut sehingga dijatuhkan pada masa pemerintahan berikutnya. Terkait pengerjaan umum, masa jabatan Sir John utamanya ditandai oleh sejumlah pengerjaan penting yang dibahas, mendeklarasikan penghalangan dan penolakan atau penundaan. Pada 12 November 1878, para pemilik harta benda asing di Hongkong mengingatkan Gubernur, berujar bahwa jalan Praya diperlebar 20 kaki, lewat reklamasi bagian depan, dalam hubungannya dengan pembangunan ulang tembok Praya. Usulan tersebut, sebuah antisipasi sensitif dan sederhana dari skema reklamasi paling ambisius yang dimulai sepuluh tahun kemudian, ditolak atas dasar bahwa ini akan menunda pembangunan ulang tembok Praya. Lagi-lagi, usai kebakaran 25 Desember 1878, yang menimpa sebagian besar wilayah perumahan di bagian tengah kota sampai menjadi abu, sangat mendorong Sir John agar ia harus memakai kesempatan tersebut untuk pelebaran, dan penunjangan pengarahan jalan-jalan raya pada daerah tersebut, namun saran tersebut ditolak karena terlalu mahal. Pendirian ruang bawah tanah baru pada sistem terpisah, walau diberlakukan pada skema penekanan kejahatan buatan Gubernur tanpa pencambukan, ditunda oleh Sir John untuk alasan keuangan. Pembangunan bangunan Central School yang baru,karena lahannya yang mahal telah dijual dan membersihkan rumah-rumah, ditunda dari tahun ke tahun di bawah berbagai pendahuluan, dan dibiarkan tak tersentuh. Pengerjaan air Taitam, rencana yang telah dirembok dan disepakati pada masa pemerintahan sebelumnya. Sir John merasa malu sepanajang bertahun-tahun, dan kala Kantor Kolonial pada akhirnya mengirim peritnah agar pengerjaan tersebut harus dilakukan sesekali. Untuk alasan keuangan murni, Sir John mengambilnya sendiri terkait komando yang dipegang olehnya dari Downing Street, dan pengerjaan tersebut belum dilakukan sampai 1882, menjelang keberangkatannya. Kesamaannya adalah kasus dengan Observatorium Kowloon. Skema tersebut mula-mula timbul pada musim semi 1877, kala beberapa pemilik kapal dan manajer P. & O. Company mengedarkan tanda tangan petisi yang memintah pemerintah untuk mengadakan pengerahan harian terhadap bola waktu. Pergerakan tersebut diambil oleh Surveyor Umum (J. M. Price) yang merembukkan rencana tersebut yang kemudian mendirikan Observatgorium tersebut dan menyarankan pembangunan, terhadap Elgin di Kowloon, terhadap Observatorium, yang harus ditempatkan di bawah penugasan sosok profesional untuk direkomendasikan oleh Astronomer Royal, dan, kala mendapatkan peringatan angin ribut dan pengamatan meteorologi,menghimpun penurunan harian dari bola waktu di depan Stasiun Kepolisian Air. Selain dari tawaran berikutnya untuk pengamatan astronomi, setiap unsur khusu dari skema Observatorium saat ini diusulkan secara mendetil oleh Mr. Price. Pada 30 Oktober 1877, Laksamana Ryder menulis surat, yang dengan hangat mendukung saran Mr. Price dan menambahkan rekomendasi agar pengamatan pasang ombak dan arah angin juga harus dicantumkan dalam skema tersebut. Surat yang diterbitkan dalam Government Gazette tertanggal 17 November 1877, dan dalam perkiraannya untuk tahun 1878 Sir John menyebutkan penggelontoran $5.000 untuk pembangunan Observatorium. Namun, tak ada yang dilakukan dalam persoalan tersebut sampai tiga tahun kemudian, kala serangkaian surat lainnya diterbitkan dalam Gazette (2 September 1881), memajukan skema baru, walau sebetulnya menjadi penggelontoran penjelasan skema Mr. Price oleh Mayor H. S. Palmer, R.E., dengan penambahan besar dari beberapa rekomendasi terkait pengamatan astronomi yang diambil, tak hanya menuturkan seluruh penuturan Mr. Price, selain mengambil peran skema kepada Sir J. Pope Hennessy. Selain itu, pembangunan Observatorium ditinggalkan pada masa pemerintahan berikutnya, walaupun Mayor Palmer memegang luka besar dalam membuat pengamatan bintang-bintang (diterbitkan dalam Gazette tertanggal 4 Maret 1882), lewat cara yang ditentukan olehnya terhadap tempat Observatorium di Lat. 22 degr. 18 min. 11.91 sec. North.
Statistik kejahatan, dan teori terhadap perlakuan terbaik para penjahat Tiongkok, menjadi topik paling menonjol dari perdebatan dalam Dewan dan dalam pers publik pada masa itu. Sir John datang ke Koloni dengan niat untuk mengajukan pandangan kemanusiaan terhadap perlakuan penjahat Tiongkok untuk disiplin penjara dan penentangan hukuman mati yang, usai berabad-abad peradaban progresif, menghimpun landasan di Eropa sebagaimana yang diterapkan kepada para tahanan Eropa. Tak lama usai kedatang Gubernur, pencambukan pada prakteknya ditiadakan. Hanya sedikit penderaan, yang secara pribadi dilakukan di tembok penjara bawah tanah, yang dterjadi. Dakwaan tersebut, dan upaya yang dibuat oleh Sir John untuk menghimpun Chinese Discharged Prisoners' Aid Society, walau ini menerima kegagalan penuh, membuat penekanan besar terhadap kelas-kelas penjahat Tiongkok, salah satunya Sir J. Pope Hennessy yang disebut sebagai 'sosok murah hati.' 'Jika kita memiliki penjara bawah tanah pada sistem terpisah,' ujar Sir John (17 September 1877), 'dimana para tahunan yang harus melakukan beberapa pekerjaan keras yang berguna, dan dimana mereka mengetahui bahwa tak ada kesempatan menonjol dari pembebasan mereka sebelum akhir keputusan Hakim, kecuali lewat perilaku baik yang terus menerus; jika kita menghimpun reformasi dan pelatihan industrial untuk para penjahat remaja, dan jika kami benar-benar dibiarkan memahami bahwa dakwaan kedua akan dihukum dengan masa pidana yang lebih panjang, itu akan lebih baik dilakukan untuk memeriksa pertumbuhan kejahatan ketimbang hal apapun lainnya yang kita dapat majukan.' Sebuah teori sempurna, selain anggapan bahwa Sir John tak mendirikan penjara pada sistem terpisah maupun reformasi apapun untuk penyambutan para terdakwa remaja, teori tersebut dapat secara keras ditujukan untuk pemeriksaan kejahatan di Hongkong. masyarakat berbeda dari Gubernur mereka sebenarnya bukan karena mereka menganggap bahwa cara perlakuan tahanannya takkan efektif dalam peniadaan pencambukan, namun utamanya karena mereka menganggap pengenalan langsung sistem terpisah dari ketidakmungkinan penerapan, dan walau mereka menyoroti pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan didapati diterapkan secara efektif pada dua masa pemerintahan sebelumnya.
Dalam rangka membuat teori-teorinya soal perlakuan tahanan dan peniadaan pencambukan diterima Dewan dan rakyat Hongkong, Sir John memutuskan untuk membuat statistik kejahatan, terhitung menunjukkan bahwa pengenalan ulang pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan, pada permulaan masa pemerintahan Sir A. Kennedy, tak hanya telah gagal mengurangi kejahatan, namun sebaliknya, kejahatan meningkat cepat di Hongkong sejak masa itu. Di samping berbagai pendirian, dan tak mendirikan banyak penanganan terhadap deduksi tertunda dari mereka, ditempatkan kepada Dewan dan masyarakat dengan pemberian keterampilan orator dan pemohon khusus, masyarakat menyatakan bahwa, apapun yang dapat secara logis berkurang dari statistik Sir John, pengalaman pribadi dan terapan mereka sendiri adalah, bahwa kehidupan dan harta benda telah lebih aman di Hongkong sepanjang masa sebelum kedatangan penerus Sir A. Kennedy, ketimbang yang telah terjadi. Sir John menyatakan soal akurasi statistik dan kebenaran analisis angkanya, lainnya adalah ketidakpercayaan dari keduanya, pada pihak masyarakat, berubah menjadi keterusikkan positif. Kini hal tersebut terjadi, entah akibat perlakuan penjahat oleh Gubernur atau lainnya, bahwa tahun 1878 menjadi pembuahan luar biasa dalam kejahatan serius. Pada 1 Februari, serangan bersenjata dibuat oleh kelompok besar perampok Tiongkok di desa Aplichau. Pada 10 Mei, Petinggi Kepolisian dan sejumlah orang terluka di jalan raya oleh para perampok bersenjata yang ditujukan oleh mereka untuk pencegatan. Pada 30 Mei, seorang wanita dibunuh di kota. Pada 31 Mei, seorang wanita lagi-lagi dibunuh di Sheko. Pada 14 Juli, seorang wanita ketiga dibunuh di Taipingshan. Pada 8 Agustus, seorang warga Portugis dibunuh oleh orang Eropa. Kemudian, pada 25 September, dari 40 sampai 80 perambok bersenjata menyerang sebuah toko di Jalan Winglok, kala para pelakunya melakukan pemaksaan, melakukannya selama beberapa waktu melawan kepolisian bersenjata dan akhirnya kabur dengan barang rampasan mereka di sebuah kapal uap. Kala kabar serangan malam tersebut menyebar di kota keesokan paginya, penyelidikan publik, yang dikumpulkan selama beberapa waktu, menyadari peningkatan kejahatans erius, berujung pada pengecaman keras terhadap kelonggaran sistematis Gubernur terhadap para penjahat dan penindakan yang diberikan kepada kejahatan. Sebuah pertemuan penyelidikan publik diserukan. Sebelum diadakan, kejahatan lain terjadi yang menambahkan bahan bakar terhadap percikan api, kala sebuah rumah Eropa di Seymour Terrace diserang (3 Oktober 1878) oleh para perampok bersenjata.
Pada 7 Oktober 1878, pertemuan publik besar pada masa itu diadakan di lapangan kriket. Resolusi-resolusi berikutnya adalah, dengan pertentangan yang sangat sulit, disahkan. Ini memutuskan, (1) bahwa nyawa dan harta benda dijaga oleh kebijakan pelonggaran tanpa alasan terhadap kelompok-kelompok penjahat: (2) bahwa pencambukan di hadapan umum didapati sebagai satu-satunya hukuman yang benar-benar menjerakan, dan bahwa penekanannya adalah karena penebalan selaras yang memiliki kejahatan yang berkarakterisasi; (3) bahwa Komisi pihak pengobatan harus dilantik untuk menyelidiki dugaan dampak luka pencambukan pada punggung; (4) bahwa peniadaan yang nyaris bulat terhadap deportasi tercederai dan akan menyebabkan jumlah penjahat Tiongkok Selatan memenuhi penjara bawah tanah Hongkong; (5) bahwa Komisi dari luar Koloni harus dibentuk untuk menyelidiki penerapan hukum pidana, memberlakukan dakwaan terhadap Pengadilan, dan hubungan antara Gubernur dan para pegawainya, dan terakhir (6) bahwa salinan resolusi tersebut harus diserahkan kepada Jurutulis Negara melalui Gubernur. Mr. H. B. Gibb mengetuainya, dan para penggerak dan anggota dari resolusi-resolusi yang dimajukan adalah Messrs. W. Keswick, W. Reiners, W. H. Forbes, G. Sharp, D. Ruttonjee, W. S. Young, H. H. Nelson, A. MacClymont, H. Lowcock, N. J. Ede, A. P. McEwen dan C. D. Bottomley. Seorang anggota dewan tak resmi senior (Ph. Ryrie) saat itu sedang cuti. Sekeras apapun pemberlakuan yang terkandung dalam resolusi diatas adalah, baik dalam argumen maupun dalam dukungan yang diraih dari komunitas Inggris dan asing di Hongkong, Jurutulis Negara meninggalkan peringatan yang mentubuhkan resolusi tersebut tanpa jawaban selama nyaris setahun. Sementara itu, Komite Tiongkok Dispensasi Wato di Wantsai membujuk kelas bawah penjaga toko Tiongkok berkepentingan dari Sir John, yang pemakzulannya pada ranah wacana dikirimkan ulang oleh mereka sebagai serangan terhadap gubernur yang kebijakannya bersifat pro-Tiongkok. Sehingga, mereka membuat pernyataan kepada Ratu (29 Oktober 1878) ditandatangani oleh 2.218 penjaga toko. Ini secara praktikal merupakan ekspresi kepercayaan diri terhadap gubernur, yang ditujukan sebagai tindak melawan pandangan masyarakat Inggris dan asing, dan bersentuhan dengan gaya penjamahan biasa dari penindakan berlebihan, yang umum di Tiongkok. Setelah beberapa penghimpunan signifikan, Komite Rumah Sakit Tungwa, mewakili sebagian besar pedagang Tiongkok, juga menyerahkan (13 November 1878) peringatan soal resolusi yang disahkan pada pertemuan publik. Pada 5 Mei 1879, Tiongkok memberitahukan bahwa Yang Mulia diperkenankan untuk menerima pernyataan mereka. Pada hari yang sama, Sir John mengangkat ulang seorang priyayi (H. B. Gibb), yang bertindak sebagai ketua pertemuan penyelidikan besar, ke kursi dalam Dewan. Pada 31 Mei 1879, para penggerak dan anggota resolusi pertemuan menyerahkan keluhan kepada Jurutulis Negara (Sir Michael Hicks-Beach) tentang catatan peringatan mereka yang dibiarkan tak dijawab. Beberapa bulan kemudian (17 September 1879), Sir John, yang menganggap dirinya mencetak kemenangan, menghimpun penyelarasan resolusi pertemuan publik yang diterbitkan dalam Gazette dan serangkaian dokumen yang berkaitan dengannya, termasuk jawaban Sir Michael (tertanggal 17 Juli 1879) kepada peringatan terhadap masyarakat Eropa. Dalam jawabannya, Jurutulis Negara mengutip statistik yang menunjukkan peningatan besar kejahatan serius yang terjadi pada 1877 dan 1878, juga menyatakan agar pada dua tahun tersebut, kelas-kelas penjahat Hongkong dimajukan dalam perpaduan dan perilaku pengerahan senjata, dan mengakui alasan dari peringatan yang dirasakan oleh para pemukim di koloni, selain memutuskan untuk mengirim Komisi khusus, meyakini bahwa meskipun seluruh sebab kekhawatiran disingkirkan oleh tindakan Gubernur. Selain itu, kejahatan masih berkembang selama waktu yang sedikit lebih lama. Pada 22 Oktober 1878, seorang kuli dpukuli sampai mati di High Street dan pada 17 Januari 1879, serangan bersenjata terjadi di Hunghom. Pada Januari 1879, perasaan ketidakamanan umum timbul pada rumor yang menyebar di kalangan orang Tiongkok dan menyatakan soal persiapan yang dibuat oleh armada pembajak untuk turun tangan ke Hongkong dan menjarah seluruh kota. Rumornya sangat kuat sehingga Kepolisian mengambil tindakan. Namun, pada tahun 1879, Sir John menghimpun sistem pengetatan disiplin penjara. Sistem deportasi juga diteruskan pada 1879 dan aturan dibuat agar seluruh terdakwa lama harus diadilid i Mahkamah Agung, tempat mereka dapat menerima dakwaan selaras dengan pemberlakuan penindakan terhadap kejahatan, alih-alih dakwaan pendek yang seringkali dipicu oleh para Magistrat Kepolisian. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghalau ilusi yang dihimpun para terdakwa Tiongkok terhadap resmi 'sosok murah hati' dan kejahatan mulai menurun, baik terkait jenis dan frekuensinya. Malangnya, laporan tahunan Petinggi Kepolisian selama empat tahun dari 1878 sampai 1881 ditekan dan mereka mengganti, atas perintah Gubernur, statistik kejahatan terbuka yang diberlakukan. Namun tabel tersebut menunjukkan bahwa pada 1877, terjadi peningkatan kejahatan serius sebanyak 12.86 persen, yang petinggi Kepolisian sebut disebabkan oleh kelaparan dan banjir di Tiongkok dan harga beras yang tinggi secara tak lazim di Hongkong. Pada 1878, kejadian tersebut disusul peningkatan kejahatan serius sejumlah 32.31 persen. Pada 1879, terjadi penurunan sebanyak 8.19 persen. Meskipun pada 1880, terjadi penurunan lebih lanjut sejumlah 14.43 persen, terjadi peningkatan kejahatan serius pada 1881, terhitung sejumlah 13.55 persen.
Entah sukses atau tidak dalam pengurangan kejahatan, Sir John memberikan penekanan utamanya dalam perlakuan terhadap para penjahat Tiongkok. Nyaris seluruh orang ia tujukan dalam pemberlakuan tersebut sejak ia membuat deklarasi kebijakan pengamalan pertamanya dalam Dewan Legislatif pada 1877, diterima olehnya pada November 1880, kala Lord Kimberley menghimpun peniadaan akhir terhadap segala pengecapan penjahat, ketidakberkelanjutan permanen pencambukan publik, mengulang seluruh UU yang ditujukan untuk pencambukan orang Tiongkok, pelarangan seluruh pencambukan kecuali dalam kasus dimana tindakan tersebut dilakukan di Inggris Raya, dan terakhir sebuah perintah agar pencambukan orang Asia harus dalam seluruh kasus yang berada pada pembocoran dan bukan pada punggung. Pada September 1881, catatan diberikan agar UU Aturan Amandemen Penjara (7 tahun 1880) ditiadakan, kala hukum lama (2 tahun 1878 dan 4 tahun 1863), dengan niat memodifikasi UU tersebut, dipulihkan.
Pada Mei dan Juli 1878, perhatian pemerintah ditujukan kepada kebiasaan terkait kalangan warga Tiongkok di Hongkong, seperti sepanjang seluruh belahan Kekaisaran Tiongkok, dari membeli dan menjual para gadis untuk keperluan pelayanan rumah tangga. Kebiasaan ini umum diterapkan di Hongkong dengan cara adopsi nominal berkaitan dengan pembayaran uang untuk orangtua sebagai balasan hak pemakaian kepegawaian anak-anak. Jaksa Agung (G. Phillippo) mendeklarasikan (21 Juni 1878), berseberangan dengan pandangan asli Gubernur, bahwa praktek tersebut takm enghimpun dakwaan kejahatan (30 Mei 1878); bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kejadian tersebut di Inggris takkan berada pada jalan mengirim diri mereka sendiri dalam operasi hukum kejahatan (21 Juni 1878), dan bahwa para Magistrat Kepolisian tak memiliki yurisdiksi dalam persoalan tersebut. Pada masa yang sama, komunitas Tiongkok mengamati bahwa, semenjak peniadaan perdagangan kuli Makau, praktek penculikan gadis muda Tiongkok untuk diekspor ke Negeri-negeri Selat, California dan Australia, meningkat. Karena para penculik utamanya diyakini adalah orang-orang dari Distrik Tungkoon, Komite pedagang Tungkoon, dikepalai oleh Mr. Fuug Ming-shan, diangkat oleh komunitas Tiongkok untuk mengerahkan beberapa cara untuk menghentikan praktek penculikan tersebut. Sehingga, Mr. Fung Ming-shan dan lainnya mengajukan petisi kepada Gubernur (9 November 1878) untuk diijinkan untuk membentuk Asosiasi Anti-penculikan dengan kuasa untuk mengerahkan para detektif. Sir John membentuk Komite resmi (C. V. Creagh, J. J. Francis, W. M. Deane, E. J. Eitel) untuk menyelidiki persoalan tersebut, dan Komite tersebut merekomendasikan agar sanksi Pemerintah diberikan kepada Konstitusi Asosiasi yang diusulkan atas dasar statuta yang ada (Gazette tertanggal 4 Februari 1880) yang dirancang oleh Mr. J. J. Francis. Asosiasi tersebut, yang mengadopsi nama Poleung Kuk, dibentuk dan menerima (24 Juni 1880) kesepakatan resmi Jurutulis Negara. Kemudian pada (Gazette tertanggal 5 Agustus 1882) aturan untuk pengerjaan Poleung Kuk diterbitkan, berbeda dari statuta yang dirancang oleh Mr. Francis yang tak mengharuskan Asosiasi tersebut untuk dicantumkan di bawah UU Perusahaan tahun 1865, meskipun aturan baru yang diberikan kepada Pemerintah memberlakukan, dan menyoroti, pengerjaan Poleung Kuk yang menerapkan skema rancangan Mr. Francis. Namun, meskipun demikian, Kepala Hakim juga menyatakan bahwa praktek penculikan, untuk keperluan selain lalu lintas kuli, diperingatkan meningkat, dan tak membuat perbedaan antara skala gadis dalam hubungan dengan pelayanan rumah tangga dan dalam hubungan dengan ekspor (untuk tujuan asusila), berulang kali dikecam dari Bench, pada musim panas 1879, sistem penjualan atau adopsi gadis untuk pekerjaan pelayanan rumah tangga sebagai bentuk perbudakan. Kepala Hakim menduga bahwa ada sepuluh sampai dua belas ribu budak perempuan di Koloni, dan bahwa bentuk perbudakan tersebut hanya berkembang walaupun kegagalan pegawai pemerintah untuk memberlakukan hukum yang ada. Tindakan Kepala Hakim mula-mula memicu peringatan besar pertama dan tekanan terhadap warga Tiongkok. Sebuah perutusan yang dipanggil kepada Gubernur (24 September 1879), dan, kala ditanyai ijin untuk menyebut Asosiasi Anti-penculikan yang disebutkan di atas, meminta untuk mengatur pelayanan rumah tangga Tiongkok dengan cara mendaftarkan seluruh gadis pelayan yang dijual. Namun, kekhawatiran komunitas Tiongkok dianggap diredakan, kala Gubernur, yang sebelumnya ragu untuk memberlakukan penindakan melawan para penjual gadis pelayan, kini mendorong mereka agar ia tak diperkenankan melakukan tindak keras apapun berkaitan dengan adat kebangsaan Tiongkok yang ada. Namun pada 6 Oktober 1879, Kepala Hakimkembali mengecam sistem pelayanan perempaun Hongkong sekuat-kuatnya, menyebutnya perbudakan yang diredam, dan mengalamatkan beberapa pekan kemudian (20 Oktober 1879) surat kepada Gubernur, yang memintanya agar Kepolisian harus diperintahkan untuk mengirim setiap orang, yang diketahui menjual pelayan, ke hadapan Magistrat, untuk menghimpun kesepakatan. Kepala Hakim pada masa yang sama menduga bahwa penculikan didorong oleh kebiasaan sosial warga asing di Hongkong, agar kelas orang kulit putih bermunculan di Hongkong dan hidup dalam kesengsaraan, dan ia mengklaim bahwa ini adalah tugas pemerintah untuk menempatkan sistem yang, dengan seluruh nada moral, menindak kejahatan. Untuk mengulang argumen lSir John Smale, Dr. Eitel menulis (25 Oktober 1879) sebuah laporan tentang cikal bakal dan sifat-sifat perbudakan dan pelayanan rumah tangga Tiongkok di Hongkong. Sehingga, seluruh sengketa ditujukan kepada Jurutulis Negara, dan ditinjau dalam debat pada Dewan Rakyat (21 Juni 1880), kala Lord Stanley dari Alderley, yang mengkritik laporan Dr. Eitel, menyatakan bahwa Jaksa Agung salah dalam penjelasan hukum, selain bahwa, di sisi lain, Kepala Hakim memicu dugaan liar. Pada kesempatan yang sama, Lord Kimberley menyatakan bahwa kebiasaan adopsi sangat terajut di kalangan masyarakat Tiongkok, dan bahwa kepedulian yang diambil tak mendapati kebiasaan dan lembaga Tiongkok yang selaras dengan belaahn dunia lainnya. Setelah itu, pernyataan singkat yang dipicu oleh pertanyaan perbudakan lokal lenyap secepat persoalan tersebut timbul. Namun, Poleung Kuk melakukan pengerjaan yang baik dalam mengirim seluruh penculik ke pengadilan. Pada 24 Maret 1881, Kepala Hakim, yang mengamati penurunan cepat dalam kejahatan penculikan, menyebutnya pada usahanya sendiri. Ia menyatakan dari Bench bahwa wacana publik Tiongkok kini nampak terdidik pada esensi kejahatan penculikan besar dan keburukan kejahatan yang timbul dari pelayanan rumah tangga, bahwa pengecamannya terhadap kejahatan tersebut menghasilkan kebangkitan hati nurani warga Tiongkok, dan bahwa sejumlah besar warga Tiongkok kini ingin menunjang nada pemikiran sosial di Tiongkok. 'Perbudakan dari segala jenis,' ujarnya, 'ditindak di TIongkok; ini sebenarnya merupakan pertanyaan pendidikan sepanjang diskusi dan waktu.'
Pertanyaan soal pertahanan Kolonial timbul selama beberapa tahun pada masa pemerintahan tersebut. Sepanjang musim panas 1878, rumor perang dengan Rusia beredar. Meskipun kekhawatiran akan perang tersebut berakhir. UU Sukarelawan (2 tahun 1862) diterbitkan ulang (4 Mei 1878) dan Korps Sukarelawan baru dibentuk dan ditempatkan (16 Mei 1878) di bawah komando Kapten Dempster, yang kemudian diteruskan oleh Kapten A. Coxon, di bawah Mr. W. Danby yang menjabat sebagai Letnan. Pada 1 Juni 1878, nama-nama 142 priyayi, yang tergabung dalam Angkatan Sukarelawan, diterbitkan dalam Government Gazette. Torpedo-torpedo dibangun di Galangan Kapal AL dan praktek-pratek torpedo dilakukan di Lyeemoon. Baterai-baterai juga ditempatkan dalam keadaan pertahanan temporer dan meriam-meriam dikerahkan di sejumlah tempat. Pada Januari 1879, Gubernur menyerahkan perintah untuk pelaksanaan pengerjaan yang dibutuhkan dalam rangka menempatkan sejumlah baterai, yang ditempatkan pada tahun sebelumnya, dalam kondisi pertahanan permanen, dan operasi langsung dilakukan di North Point. Pemerintahan Dalam Negeri, yang akhirnya menyatakan pengakuan kebutuhan sistem pertahanan Kolonial komprehensif, membentuk (8 September 1879) Komisi Kerajaan, yang dikepalai oleh Earl of Carnarvon, untuk menyelidiki tindak pertahanan Koloni. Pengarahan Komisi tersebut diterbitkan di Hongkong (17 Desember 1879) dan, atas permintaan Komisi, Komite lokal sempat dibentuk untuk bertugas untuk melaporkan pertanyaan berkaitan dengan pertahanan, persenjataan dan pengerahan di Hongkong. Rimor perang tertunda antara Rusia dan Tiongkok yang meraih kemungkinan pada musim semi tahun 1880 dan kemudian mendapatkan sorotan publik dalam hal pertahanan Kolonial. Pada musim panas, Jenderal Gordon, yang dikenal sebagai Gordon Pasha, menjalani sepekan di Hongkong dan Kanton (3 sampai 9 Juli 1880) dan membuat berbagai saran soal pertahanan Hongkong, secara khusus menasehati pemindahan Galangan Kapal AL, Barak dan Penyetoran Militer, ke Causeway Bay. Kala kepulangan dari kunjungan ke Li Hung-chang di Tientsin, ia menerbitkan bagian nasehat utama dalam China Mail yang diberikan olehnya ke Pemerintah Tiongkok, dan membuat upaya singkat namun tak berbuah untuk kepentingan pedagang Tiongkok utama di Hongkong dalam usulan untuk pengerahan tindakan terhadap pengusiran orang-orang Manchu dari Tiongkok dan pemulihan dinasti Tiongkok. Ancaman perang kini timbul dan tekanan berkembang dalam Korps Sukarelawan. Panglima, Kapten A. Coxon, dan Letnan W. Danby mengundurkan diri (13 Juli 1880) dan digantikan oleh Kapten J. J. Francis dan Letnan J. McCallum. Sebuah menara kokoh, Wivern, dengan kesalahan kualitas pelayaran yang ditemukan di Inggris, dikirim ke Hongkong (2 Juni 1880) atas saran Gubernur, secara permanen dikerahkan disana untuk pertahanan pelabuhan. Penindakan terakhir dari jiwa perang yang sekarat timbul pada kesempatan peninjauan AL besar yang diadakan di Tsimshatsui (30 Desember 1880). Namun pada permulaan tahun 1881, ancaman perang berlalu, lewat keputusan Rusia untuk mengembalikan Kuldja ke Tiongkok, dan seluruh pertanyaan soal pertahanan Kolonial sirna.
Pada 1877, seluruh kebaikan terjadi di kalangan pedagang. meskipun lebih dibatasi, bisnis berlangsung dalam keadaan sehat. Saham-saham meningkat, walau terdapat spekulasi kecil, dan properti nyata menjadi lebih berharga. Namun, perubahan terjadi pada 1878. Kapal-kapal yang kini diperjuabelikan jatuh, laba-laba pada barang seri seluruh deskripsi menjadi mengecil dan mengecil, dan spekulasi liar terhimpun pada pasar saham, dengan hasil inflasi yang lazim disusul oleh pengikisan berkelanjutan. Selain itu, tidak ada perusahaan gelembung yang sebenarnya diambang oleh rasa percaya masyarakat, dan stok-stok berada dalam kondisi bersuara. Namun tekanan besar timbul pada seluruh cabang komersial, baik yang lokal maupun di Tiongkok dan Jepang, dan beberapa firma lokal yang berumur sangat tua mengalami kegagalan. Pada permulaan tahun 1879, kapal-kapal sangat lambat dalam mengangkut perdagangan berhenti dihitung. Para pemilik kapal mulai berpikir mengerahkan kapal-kapal mereka alih-alih menggerakkan mereka dalam kehilangan. Sehingga, Konferensi pemilik kapal uap London membentuk (September 1879) perpaduan untuk mengatur bobot angkut, untuk mencegah akumulasi kargo, dan melindungi satu sama lain dari kehilangan. Disamping keinginan koheren di kalangan penanadatangan aturan konferensi, melebihi kompetisi luar, perpaduan tersebut gagal dan aturan ditunda (5 Januari 1880) sepanjang Hongkong bergerak. Namun selain dari kapal-kapal, tahun 1879 dalam hal lain juga merupakan tahun depresi besar. Kedatangan kapal-kapal asing menurun sejumlah 5.28 persen, penurunan terbesar yang terjadi pada pihak kapal-kapal dengan bendera Kontinental. Uang menyurut di Koloni dan pengutipan banyak stok masih menurun, walaupun terjadi tawaran investasi yang baik untuk modal. Pemakaian Sterling menurun sampai dolar menyentuh 3s. 6⅛d. dan tael jatuh di bawah 5 shilling. Sealin itu, perdagangan dikatakan kurang berlaba di Hongkong. Namun, pada tahun 1880, penunjangan besar dihimpun. perdagangan kini menunjukkan pergerakan yang lebih cepat dan menguntungkan, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Spekulasi bertahan dalam batas wajar, penawaran waktu, menghimpun pembelajaran besar pada tahun 1878, kini dianggap sebagai hal-hal berbahaya, dan sehingga stoknya dibiarkan pada penjejakan yang lebih bersuara. H.C. & M. Steamboat Company menerima penyewaan seumur hidup baru oleh aransemen persahabatan dengan golongan oposisi Messrs. Butterfield and Swire. Pada tahun 1880, industri pengolahan gula Hongkong menjadi sumber kekayaan besar di Hongkong, dan East Point Company menjalani waktu dengan seluruh kepentingan gula lokal dengan menjual perhatian dari para pesaing berbahaya. Selain itu, terdapat ruang untuk pabrik gula besar lain, dan tahun berikutnya (6 Juli 1881) dijual ke Quarry Bay oleh Mr. E. Mackintosh untuk Messrs. Butterfield and Swire, yang secara langsung menghimpun pendirian pengolahan gula khusus dan baru. Hongkong and Shanghai Bank maju pada 1880 untuk mengatur posisi dalam perdagangan Tiongkok, mengisi pikiran dengan bisnis sahnya sendiri. Dari tahun ke tahun, sepanjang masa itu, Bank tersebut membuat penambahan substansial untuk dana pinjamannya, ini menjadi niat dari para direktur untuk mengumpulkan dana pinjaman untuk tingkat separuh jumlah pembayaran pendapatan. Pada akhir 1881, banyak pencatatan pertumbuhan yang terjadi pada Bank oleh investor. Sahamnya terus meningkat dan mencapai 116 persen premium pada permulaan 1882. Pengumuman dalam London Gazette (14 November 1881) dari piagama kerjasama Perusahaan Borneo Utara Britania, berlayar ke Hongkong dengan penyelarasan besar. Hal ini umum menganggap wilayah baru tersebut, meskipun orang-orangnya kurus, mendapatkan perkembangan besar, agar buruh dapat disuplai cepat dari Tiongkok dan agar situasi Borneo Utara, yang berada di pertengahan jalan antara Hongkong dan Singapura, memiliki pengaruh politik dan strategis.
Masalah lama blokade Pabean, satu-satunya penekanan terkait yang dapat sangat berguna bagi Sir John might untuk menebus janjinya untuk melindungi kepentingan dagang lokal, tak membawa langkah tunggal mendekati solusi pada masa pemerintahannya. Pada 1877, Sir A. Kennedy, sebelum meninggalkan Koloni, memajukan rekomendasinya ke Jurutulis Negara dengan rujukan ke klausa Konvensi Chefoo yang merujuk kepada Komisi Campuran yang menuntaskan persoalan blokade, dan Dewan Legislatif mencatat (20 Februari 1877) esensi obligasinya terhadap upaya Sir Arthur untuk menghapus penundaan yang menjadi lebih menonjol ketimbang campur tangan mereka dengan perdagangan Koloni, dan lewat pengadaan peringanan yang dimajukan oleh Sir J. Pope Hennessy kepada Konsul Inggris di Kanton kala para pembuat petisi Tiongkok mempersembahkan sambutan kuat. Untuk blokade, para pegawai kini berniat untuk mengambil bagian mereka pada pasal tak wajib dari konsumsi harian, dan walau ini ditentang dan kemudian, terkait perwakilan yang dibuat oleh Konsul untuk Waliraja Kanton, ditinggalkan, blokade pegawai digantikan dalam penghimpunan pengecualian dari tugas-tugas untuk tujuan-tujuan segar secara positif, dan kemudian memajukan dan mengkecualian ternak dari katalog pasal tak wajib. Kala Sir Thomas Wade melewati Hongkong (7 April 1879), pada perjalanannya ke Inggris, Komite Dewan Perdagangan berujar kepadanya bahwa mereka menganggap Konvensi tersebut sebagai alat menonjol, membutuhkan revisi yang berhati-hati, dan agar, walaupun lima pelabuhan baru (Wuhu, Wenchow, Ichang, Pakhoi dan Hoihow) dibuka di bawah tujuannya, ini menjadi harapan terdekat mereka agar Lord Salisbury akan menolak untuk meratifikasikannya. Kebesarannya adalah kejutan komunitas, kala melaporkan bahwa, dalam debat dalam Dewan Bangsawan (9 Mei 1879), Lord Salisbury berujar bahwa Gubernur Hongkong telah melaporkan penyambutan tersebut, dengan klausa tertentu Konvensi Chefoo ditujukan untuk dihapuskan lewat pembentukan Komisi Campuran, telah dibatalkan dan sehingga tak ada alasan lebih lanjut untuk membentuk Komisi. Ini makin berteka-teki karena, beberapa pekan sebelum kabar tersebut sampai ke Koloni, Sir John berujar dalam Dewan Legislatif (29 Mei 1879), dalam perbincangan blokade, bahwa 'terdapat beberapa hal yang ditekankan pada perdagangan kapal jung Koloni yang menghalangi perluasannya.' Kala Sir Th. Wade kembali melewati Hongkong (Desember 1879), ia menyarankan kepada Komite Dewan bahwa stasiun-stasiun blokade takkan dihapuskan oleh Tiongkok sampai Koloni membeberkan beberapa skema yang membuat Pemerintah Tiongkok dapat mengumpulkan pendapatan secara adil pada mereka. Mengambil pandangan yang sama, Sir John kini memberikan beberapa penekanan rencana yang diusulkan olehnya untuk menghapuskan blokade. Ia berujar dalam Dewan Legislatif (30 Desember 1879) bahwa, jika perdagangan garam diturunkan dan penanganan dimasukkan untuk pengumpulan penarikan terhadap candu, Pemerintah Tiongkok akan berniat untuk mencabut stasiun perpajakan. Sehingga, Koloni berniat untuk mengorbankan kebebasan pelabuhan dalam rangka menghapuskan blokade, atau, dalam kata lain, Koloni akan lebih baik memiliki kantor Pabean Tiongkok di kota atau stasiun blokade Tiongkok di luar pelabuhan. Ini menjadi rencana Sir John, sejauh yang ia keluarkan. Penentuan ditunjukkan olehnya, pada seluruh kesempatan, untuk meninjau kehendak baik Otoritas Tiongkok, berpadu dengan kebiasaannya mengabaikan pandangan 'pedagang Inggris,' kala ia menyerukan komunitas pedagang Hongkong, menyebabkan masyarakat tak mempercayai skema apapun untuk peniadaan blokade yang diwujudkan dari Sir J. Pope Hennessy. Sehingga, kini terjadi rasa ketidakpengharapan besar, yang Sir John secara berhati-hati tak diganggu, dan sehingga menghimpun agar persoalan blokade diperkenankan untuk cdihiraukan sepanjang tahun 1880. Pada 10 Maret 1881, Dewan Perdagangan sempat mengajukan lagi kepada Jurutulis Negara untuk peniadaan blokade dan mengundang Dewan Dagang utama di Inggris Raya untuk mendukung petisi mereka, namun pergerakan tersebut tak menghasilkan hasil apapun pada masa penugasan Gubernur Hennessy.
Persoalan mata uang masuk pada pergerakan retrograd saat ini, menghimpun pengaruh Tiongkok yang timbul pada masa itu. Melihat bahwa ini menjadi kebiasaan yang terhimpun di Hongkong untuk mengutamakan mata uang bersih dan menerima uang perak atau keping yang hanya didiskon satu persen, Perusahaan Kapas dan Benang Kanton mengesahkan resolusi (April 1877) bahwa para diler Tiongkok di Hongkong harus menunda perdagangan dengan firma asing manapun enggan menerima peking perak pada nilai setara mata uang. Mula-mula, para pedagang Eropa melakukan pemberontakan bersama terhadap upaya untuk pemaksaan uang perak dan keping terhadap penerimaan mereka. Namun diler Tiongkok lokal mendukugn pergerakan yang diinisiasikan oleh Perusahaan Kapas Kanton dan membuat petisi kepada Pendaftar Umum yang mendorong Gubernur untuk membuat peking perak menjadi alat tukar sah. Sir John bertahan. Namun malangnya, para pedagang asing individual memutuskan (5 Mei 1877) untuk penakanan yang diterima pada mereka toleh Tiongkok. Pada 19 Mei 1877, tawaran pemanduan, melalui keinginan di kalangan pedagang Eropa, banyak diterima. Hal tersebut kini meyakinkan diri mereka sendiri untuk mengenang Pemerintah melawan usulan Tiongkok untuk membuat keping perak (termasuk uang keping) menjadi alat tukar sah. Para memorialis tak berniat untuk melarang praktek uang keping, namun mengecam tindakan apapun yang membuat para pedagang tak berkehendak untuk menerima uang keping sebagai mata uang. Setahun kemudian (7 Maret 1878), Dewan Perdaagngan, yang mengakui bahwa tak ada kepentingan dari uang Inggris yang dicetuskan yang dicetak di Inggris oleh Pemerintah kekaisaran, kini memutuskan untuk mendirikan ulang Percetakan Uang Hongkong. Diduga, penutupan perusahaan Hongkong tersebut bersifat dini dan berlaku buruk, agar terdapat pemanduan sempurna untuk keberhasilan penanganan, dan bahwa laba diambil dari koin subsidier sendiri akan membayar penggelontoran Pencetakan Uang. Dikatakan juga bahwa jika Pemerintah menentang pengambilalihan kepengurusan Pencetakan Uang, ini dapat dimulai lewat perusahaan swasta di bawah naungan pemerintah. Namun, Sir John menuntaskan seluruh persoalan tersebut. Sementara itu, perhatian ditujukan kepada pabrik di Koloni, di desa Tokwawan, dari sejumlah alat tukar Annam untuk ekspor ke Annam dan Tungking, tempat tak ada pencetakan uang negara yang didirikan. Beberapa pemilik pabrik pembuatan uang tersebut diadili di Mahkamah Kepolisian (Hon. C. B. Plunket) namun kemudian dibebaskan, karena tak ada dakwaan yang melawan hukum Inggris yang ditujukan pada mereka. Namun, Koloni sendiri dibanjiri dengan uang tersebut, sampai notifikasi diterbitkan dalam Gazette (29 Oktober 1879) yang memperingatkan masyarakat bahwa pengedaran uang tersebut di Koloni bersifat ilegal. Pada 23 Februari 1880, Dewan Perdagangan memutuskan untuk memperingatkan Pemerintah, meminta agar tindakan diambil dengan pandangan untuk membuat yen Jepang menjadi mata uang di Hongkong. Komunitas Tiongkok mengajukan petisi (5 Februari 1880) kepada Pemerintah untuk dampak yang sama. Walaupun ini secara keseluruhan selaras dengan harapan Sir John sendiri, tak ada tindakan yang nampak diambil dalam persoalan tersebut pada masa pemerintahan tersebut.
Dalam lingkup imigrasi, keterusikan menonjol disebabkan pada Januari 1878, oleh kasus dua kapal yang mengangkut imigran di bawah keyakinan bahwa ijin akan diberikan, namun pada saat terakhir Sir John menolak menandatangani kesepakatan tersebut. S.S. Perusia, kapal uap pertama dari jalur Tiongkok-Baru yang baru, berlayar (13 Januari 1878) tanpa kargo imigrannya, dan pencarter kapal Amerika Charter Oak mengalami kerusakan berat, mengisi kapal tersebut dengan para imigran ke Honolulu, namun didapati, pada kesempatan keberangkatan tertujunya (15 Januari 1878), dengan penolakan pada pihak Gubernur untuk menandatangani kesepakatan, karena Komite Rumah Sakit Tungwa menyatakan kepadanya bahwa para imigran tersebut akan dijadikan budak. Akibatnya, perdagangan dengan Honolulu sepanjang bertahun-tahun setelahnya dilakukan dari Whampoa dan diambil oleh China Merchants S. N. Co., yang mengirim salah satu kapal uap mereka, Hochung (20 Oktober 1879), ke Honolulu dengan sejumlah besar imigran, dan mendorong, melalui Kapten C. C. Moreno, negosiasi perjanjian antara Tiongkok dan Hawaii. Satu-satunya imigrasi didiperkenankan oleh Sir John adalah imigrasi ke Demerara (23 Desember 1878) dan kemudian ke Antigua. Imigrasi ke Koloni-koloni Australia secara khusus Gubernur majukan dan ia dorong (pada 1881) dalam suatu persoalan menyebabkan hubungan renggang antara Sir John dan Harbour Master's Department. Alasan bahwa kelas-kelas pekerja dari berbagai Koloni Australia mulai (sejak 1878) muncul untuk pengecualian penuh tenaga kerja dan karyawan Tiongkok. Dalam hubungan ini, Sir John mengambil peran istimewa untuk dirinya sendiri demi menghentikan apa yang ia sebut deportasi penjahat ke Australia (22 November 1879). Dalam beberapa tahun, praktek yang diterapkan di Hongkong memperkenankan tahanan Tiongkok di bawah hukuman deportasi untuk memilih negara, Tiongkok atau wilayah lain, yang mereka harap untuk didatangkan, dan dalam kasus orang manapun memilih untuk pergi ke Australia, ia diperkenankan untuk melakukannya, Kepolisian menumpangkannya, dalam rangka agar ia meninggalkan Koloni. Sehingga, beberapa kasus terjadi bahwa orang meninggalkan penjara untuk berimigrasi ke Australia, dan ini adalah praktek yang dihentikan oleh Sir John. Beberapa tahun kemudian, terjadi perdebatan dalam Dewan (23 Agustus 1881) yang memicu perbedaan wacana yang memisahkan masyarakat dari Gubernur soal pertanyaan imigrasi, seperti pada nyaris setiap subyek lain. Hon. F. B. Johnson menyoroti hak tak terbatas pada orang-orang dari kewarganegaraan manapun di Hongkong, untuk pergi ke negara lain, dan menyatakan bahwa Tiongkok sangat berkeuntungan besar dengan pemindahan mereka ke negara-negara asing, bahwa perdagangan menyusul kala mereka datang, dan bahwa Hongkong mendapatkan banyak mandaat dari lalu lintas penumpang dan dari perdagangan yang terjadi pada lalu lintas tersebut. Di sisi lain, Sir John mendeklarasikan bahwa imigrasi Tiongkok tak diinginkan oleh negara-negara asing dan bahwa Pemerintah Tiongkok menentangnya karena ini membuat tulang dan otot keluar dari negara tersebut. Namun, di samping pertentangan Sir John terhadap imigrasi Tiongkok, gelombang alami populasi Tiongkok berlanjut, walau dalam tingkat yang tak diinginkan, untuk menghimpun fasilitas untuk imigrasi yang ditawarkan oleh Hongkogn dalam beberapa bentuk atau lainnya.
Selain dari persoalan yang dimajukan, terdapat juga beberapa pertanyaan kecil dari kepentingan komersial yang timbul dari pemikiran masyarakat pada masa itu. Pada Juni 1878, kasus Gunga mengembangkan beberapa kemarahan sementara terhadap otoritas Spanyol di Manila, S.S. Gunga, usai bergerak dari Hongkong ke Australia, singgah ke Manila untuk mengangkut batubara, kala bangsa Spanyol merebutnya atas dasar beberapa informalitas dalam deklarasi kargo kapal. Persoalan kepentingan sementara lainnya adalah usulan mengadakan pertemuan di Dewan Perdagangan (4 Maret 1879), untuk mendirikan ruang penjualan komersial dan bursa umum tempat para pedagang mendukung keanggotaan wadah umum yang terbuka untuk seluruh kelas dan kewarganegaraan. Beberapa bulan kemudian (28 Mei 1879), para promotor Bursa Dagang Hongkong menghimpun kantor di Marine House, dan pada pertemuan yang diadakan di Balai Kota, aturan dirancang dan Jurutulis (E. George) dipilih untuk mengerjakan lembaga tersebut, yang nyaris runtuh kala hal tersebut dimulai.
Perdagangan kapal jung di Koloni tak berkembang, namun menunjukkan penurunan tajam, pada dua tahun pertama masa pemerintahan tersebut. Peningkatan tajam terjadi pada 1881, berbanding dengan tahun sebelumnya, namun sementara pada 1877 sebanyak 26.500 kapal jung dengan 1.798.788 ton masuk dan ludes di Hongkong, jumlah menonjol pada tahun 1881 adalah 24.339 kapal jung dengan 1.680.025 ton, dan ini terjadi disamping peningkatan menonjol penduduk Tiongkok. Kebangkitan dan kejatuhan perdagangan Britania Raya nampak menghimpun pengaruh yang sangat kecil pada perdagangan kapal jung di Koloni yang sangat berdampak oleh peningkatan penduduk Tiongkok di Hongkong, dengan beragam tingkat pengetatan yang timbul pada stasiun-stasiun blokade dan ragam kebijakan Otoritas Sementara Kanton, ketimbang oleh pergerakan perdagangan London atau Manchester. terkait perdagangan impor dan ekspor pedagang Tiongkok di Hongkong, perkembangan China Merchants S. N. Co. menjadi kesempatan yang besar. Perusahaan tersebut, yang menghimpun saham besar kepada pedagang Tiongkok di Hongkong, dan yang secara terapan menghimpun pelantikan Li Hung-chang, Waliraja Chihli, diteruskan, usai banyak kekeliruan dan kehilangan, dalam membuat laporan baik dan pembayaran pembagian yang adil (10 persen pada 1881), disamping menulis jumlah liberal untuk pengerahan armadanya. Usai pendirian Perusahaan Asuransi Tiongkok, langkah berikutnya dari Li Hung-chang menggerakkan kapal-kapal uap ke Honolulu (Oktober 1879), dan kala pergerakan tersebut mendapati tak memberikan keuntungan, keberangkatan baru diambil (11 Oktober 1881), dengan penempatan kapal uap untuk perantauan ke London, dengan pandangan untuk mendagangkan perdagangan langsung antara Inggris dan Tiongkok serta mendirikan firma pedagang Tiongkok di Kota London. Sebuah asosiasi dibentuk untuk keperluan tersebut di Shanghai dan Hongkong dengan pendapatan £150.000. Tujuan utamanya adalah untuk menyerahkan perdagangan Tiongkok dari tangan asing dan menghimpun perjuangan terhadap pihak musuh. Sir J. Pope Hennessy mendorong usaha tersebut atas dasar bahwa kepentingan perdagangan Kekaisaran akan dimajukan lewat pengiriman pabrik Inggris dan konsumen Tiongkok berdekatan bersama, walau ini dapat dijadikan perantara dagang Inggris di Koloni. Namun, karena Perusahaan tak memiliki sosok berpengalaman untuk memulai usaha di london, dan karena hal tersebut biasanya mendatangkan perlawanan tanpa kompromi dari pedagang dan pengirim Inggris, upaya tersebut berujung pada kegagalan. Walau berusia lebih singkat ketimbang proyek lain, yang diperbuat oleh Sir John untuk dimajukan dan, dalam penjelasan perpisahannya soal kondisi Koloni, ia menekankannya sebagai tanda pergerakan, yakni usulan untuk memulai sebuah Dok di teluk Belcher, untuk dikerjakan dengan pendapatan khusus Tiongkok untuk keperluan penempatan kapal-kapal uap milik China Merchants S. N. Co. dan firma Tiongkok lain. Ini sebetulnya adalah skema makalah, dan karena Li Hung-chang baisanya enggan untuk memanfaatkan Koloni dengan cara apapun, hal tersebut ditinggalkan begitu saja. Pada suatu waktu, terdapat skema raksasa ketiga yang dimajukan. Li Hung-chang memperingatkan Takhta pada persoalan candu dan mengerahkan (8 Agustus 1881) Taotai Ma Kien-chung pada misi rahasia kepada Waliraja India, untuk melirik sejauh apa Pemerintah India akan berkehendak untuk mendapati usulannya agar India harus dari tahun ke tahun secara bertahap mengurangi produksi candunya, sementara Tiongkok akan membuat jasa defisit pendapatan candu India dari tahun ke tahun, pada skala yang ditentukan usai masa tertentu, kala seluruh wilayah, yang aslinya ditujukan untuk penanaman candu, akan secara bertahap diantikan dengan penanaman biji-bijian, sehingga menghindari cedera serius pada pendapatan India. Dalam hubungan langsung dengan skema Waliraja, terdapat proyek lanjutan, yang ditujukan ke Hongkong oleh Mr. Ho Amei, namun ditolak oleh Sir John. Mr. Ho Amei memutuskan untuk memulainya di Hongkong, di bawah pengawasan dan pengendalian Pemerintah Tiongkok, sebuah perusahaan dengan modal dua puluh juta dolar, untuk tujuan menjual seluruh candu yang diwajibkan untuk konsumsi Tiongkok yang dikirim dari India dan kemudian mendistribusikannya ke berbagai pelabuhan. Ini mencetuskan agar skema tersebut akan membuat penyeludupan menjadi tak memungkinkan, dilakukan dengan kebutuhan untuk sejumlah stasiun Li-kin yang ada dan menghentikan penghindaran dan kekeliruan tugas Li-kin di Tiongkok. Namun, seluruh skema gagal karena Pemerintah India mengurungkan usulan Waliraja. Hasil tak selaras yang sama menghimpun proyek Mr. Ho Amei, untuk memulai penambahan garam di Aberdeen untuk mengolah garam laut untuk konsumsi eksklusif di Koloni. Menghiraukan fakta bahwa garam adalah monopoli kekaisaran di Tiongkok, dan sehingga pengolahan garam di Hongkong akan memberikan stimulus besar untuk menyaingi perdagangan garam perdagangan, mencederai pedapatan Tiongkok dan melanggar hubungan persahabatan antar dua negara, Dewan Perdagangan (10 Maret 1881) memandang usulan pengolahan garam berseberangan dengan pandangan Gubernur sebagai wirausaha yang sah seperti halnya pengolahan gula. Sir John takkan melayani skema tersebut untuk suatu waktu. Proyek kelima komunitas Tiongkok adalah pendirian Dewan Dagang Tiongkok, yang mengambil alih seluruh fungsi Komite Rumah Sakit Tung-wa. Sir John mendorong proyek tersebut dan mengusulkan untuk memadukan Museum Industrial Tiongkok dengan Dewan Perdagangan. Rencana tersebut seringkali didiskusikan, petisi dan pengerahan ditujukan pada Pemerintah, tahun demi tahun, usai Gubernur akhirnya (20 Februari 1880) berjanji untuk merekomendasikan pemberian Pemerintah sejumlah $10.000, selain pemberian sepotong lahan, tak ada yang benar-benar dilakukan.
Sanitasi Hongkong, pada masa pemerintahan tersebut, adalah masalah berbuah dari pergesekan pahit, karena membawa Surveyor Umum, Jurubedah Kolonial dan Otoritas Pengobatan Militer pada pertentangan langsung melawan pandangan Gubernur. Laporan tahunan Jurubedah Kolonial pada tahun 1879 dan 1880 ditekan oleh gubernur, catatan mereka tidaklah lengkap. Namun, statistik Pendaftar Umum dari peringkat kematian tahunan per 1.000 dari seluruh penduduk (berkisar 26.81 pada 1877, 29.60 pada 1878, dan 32.14 pada 1879) menunjukkan peningkatan tajam untuk tiga tahun pertama masa pemerintahan tersebut, disusul oleh penurunan menonjol pada 1880 (28.71) dan 1881 (24.07). Karena tak ada perubahan material yang dibuat dalam sistem sanitasi, ini nampak bahwa kebangkitan dan kejatuhan tingkat kematian pada tahun-tahun tersebut tak dilakukan dengan sikap Gubernur terhadap, atau ketidakaktifan dalam masalah sanitasi. Peningkatan sakit pada 1877 terhitung oleh kondisi meteorologi, panas terdaftar pada tahun tersebut melmpaui kejadian apapun yang dialami pada delapan tahun sebelumnya, sementara curah hujan (77.24) berada di bawah tahun-tahun sebelumnya (104.02 pada 1876). Karena pada tahun 1878 menunjukkan kebangkitan dalam tabel tingkat kematian, Jurubedah Kolonial melaporkan bahwa kesehagatan Koloni terbilang baik pada 1878. Pada tahun 1879, kala tingkat kematian di kalangan penduduk Tiongkok berkembang sampai 33.11 per 1.000, kesehatan pasukan bahkan lebih baik ketimbang pada 1878. Praktek umum pada masa tersebut adalah, kala hal-hal sanitasi didapati keliru di Hongkong, melayangkan kesalahan pada Gubernur. Kala sebagian philippica tahunan Jurubedah Kolonial, yang menganggap bahwa sejumlah besar rumah warga Tiongkok di Hongkong dibangun ulang sejalan dengan seluruh prinsip sanitasi, sebagaimana merekamendrainasi sebagian besar lapisan tanah, dan utamanya pada catatan perwakilan menonjol, terkait dugaan keslaahn penanganan urusan sanitasi di Hongkong, dibuat oleh Wakil Jurubedah Umum McKinnon ke Kantor Perang, Jurutulis Negara mengirim (Juni 1881) Mr. O. Chadwick, C.B., atas keinginan Koloni, untuk menyelidiki dan melapor kepada Kantor Kolonial tentang kondisi sanitasi Hongkong. Selain dari prasangka terkait sistem bumi kering yang Gubernur, satu-satunya cabang sanitasi, campur tangan secara positif, menjadi pekerjaan C.D. Ordinance, dan dalam kaitannya juga tindakan Gubernur bergerak melawan pandangan otoritas sanitasi lokal. Sir John membentuk (12 November 1877) sebuah Komisi (T. C. Hayllar, W. Keswick, E. J. Eitel) untuk menyelidiki pengerjaan UU 19 tahun 1867. Namun di luar meniadaan penyalahgunaan paling menonjol yang mengaitkan diri mereka sendiri dengan sistem lokal, dan mengirim bersama sekumpulan informasi terkait riwayat lokal dari cabang sanitasi tersebut, Komisi tersebut tak menghasilkan hasil.
Dalam persoalan pendidikan, kebaikan sebenarnya, yang dilakukan oleh Sir John untuk pendidikan pemuda Koloni lewat roformasi Grant-in-Aid Scheme, melarikan perhatian publik nyaris sepenuhnya. Terkait Government Central School, yang kala itu menjadi lembaga pendidikan paling populer di Hongkong, terjadi kemunculan (1 Desember 1877) pamflet yang mempertanyakan raison d'être dari Sekolah tersebut. Penulis anonimnya berpendapat bahwa Pemerintah harus mengerahkan operasinya untuk mempromosikan pendidikan dasar, meninggalkan seluruh pendidikan tinggi yang dihimpun atas prinsip sukarela dan dibayarkan untuk orang yang menghargainya. Pamflet tersebut diyakini mengekspresikan pandangan Gubernur dan sehingga menyebabkan sambutan tak terbungkam. Namun, Central School berlanjut seperti sebelumnya. Apa yang Gubernur lakukan, atau kecam, sekolah tersebut yang pada prakteknya tak berdampak secara keseluruhan, mendorong pembangunan gedung-gedung baru dihentikan. Atas dasar bahwa kepentingan politik dan komersial menggerakkan kajian Inggris dari pengaruh primer di seluruh sekolah pemerintahan di Koloni, sebuah prinsip yang Konferensi Pendidikan (25 Februari 1878), yang diadakan oleg Gubernur, sangat dituturkan, Gubernur berpendapat (namun tanpa berdampak) bahwa perhatian lebih harus ditujukan pada Central School untuk mempromosikan penuturan bahasa Inggris, agar hadirin di sekolah-sekolah Tiongkok harus membuat opsional, dan agar kelas-kelas yang lebih kecil dan staf yang lebih besar harus dihimpun. Sebuah upaya yang dibuat oleh Gubernur, lewat pembentukan (27 Agustus 1880) Komisi Pendidikan (F. Stewart, E. L. O'Malley, J. M. Price, Ph. Ryrie, W. Keswick, E. J. Eitel, E. R. Belilios), untuk menghimpun lima sekolah daerah dasar untuk kelas persiapan Central School, dan untuk mengubah Central School menjadi Collegiate Institution, yang sepenuhnya dihiraukan. Normal School, untuk pelatihan pengajar Tiongkok berbahasa Inggris, didirikan (1 September 1881) namun dikecam oleh Komisi Pendidikan. Pemisahan kantor Kepala Sekolah Central School dan Pengajar Sekolah, pengangkatan (7 Maret 1878) Pengajar terpisah sebagai Kepala Departemen Pendidikan (E. J. Eitel), dan revisi Grant-in-Aid Scheme (1879) tak mendatangkan pertentangan. Tindakan tersebut merevolusionisasikan sistem pendidikan Koloni. Lewat beberapa tindakan verbal dalam Grant-in-Aid Code, disepakati oleh Jurutulis Negara, sistem sekuler diberlakukan pada sekolah-sekolah pemerintah, sementara seluruh Grant-in-Aid School dirancang secara bebas untuk mencurahkan seluruh waktunya terhadap pendidikan (entah sekuler atau relijius) pada subyek primer dan sekunder. Akibatnya adalah, kala Sir J. Pope Hennessy pertama kali datang ke Hongkong (pada 1877) mendapati 41 sekolah dilaporkan berdiri di Koloni, dengan 2.922 murid, kemudian pada keberangkatannya dari Hongkong (pada 1882), 5.182 murid masuk 80 sekolah di bawah naungan pemerintahan.
Komunitas Katolik Roma membuka ulang Gereja St. Yosef untuk pelayanan (3 Juni 1877) dan Gereja baru, Hati Kudus, di Westpoint, dibangun untuk mereka (22 Maret 1879) ataas dasar pemberian oleh Pemerintah. Komuntias Jerman mendirikan Gereja Lutheran (12 Maret 1879) dalam kaitannya dengan Berlin Foundling House. Perkawinan sipil Tiongkok pertama dilakukan di Kantor Pendaftar Umum pada 7 Juni 1877. Pertanyaan pekerjaan hari Minggu diajukan kepada Pemerintah (1 Mei 1879) oleh aksi bersama rohaniwa Protestan dan Katolik. Peringatan dipersembahkan oleh mereka, bahwa pada hari Minggu seluruh pekerjaan harus dihentikan di Koloni dan bahwa Statuta ke-29 dari Charles II harus memberlakukannya. Pertanyaan tersebut disampaikan ke Jurutulis Negara, namun pekerjaan hari Minggu berlanjut di Hongkong tanpa terperiksa.
Such was the mutual incompatibility of temperament, views and ways, between Sir John and the European community, that he deliberately assumed a position of entire isolation, whilst the European community felt, year by year, less and less disposed to disturb his insularity. Apart from Sir John's general policy, there were special causes which irritated the community. Such were, for instance, his interference (October 24, 1879, and February 5, 1881) with the rules of admission to the City Hall Museum, his attempt to confiscate the steam-tug Fame (October 28, 1879), and his prohibition of the sale of refreshments at the City Hall Theatre (February 25, 1880). As regards amusements, however, the community was, during this period, well provided for. In addition to the established periodical treats provided by the Amateur Dramatic Corps, the Choral Society, the Horticultural Society, the Victoria Recreation and Regatta Clubs, the Liedertafel of the Club Germania, and the Race Club, this period is distinguished by some specially successful celebrations, among which mention is due to St. Patrick's festival (March 17, 1879), the centenary of the birth of the Irish poet Tom Moore (May 28, 1879), the Masonic Ball of 15th January, 1880, the anniversary of Washington's birthday (February 23, 1880), and the tercentenary of Camoens (June 10, 1880). As to other social events those deserving mention are the semi-extinction of the Humane Society (May 13, 1878), the formation of St. John's Lodge under the Scottish Constitution (November 30, 1878), a banquet and presentation of an address in honour of Professor Nordenskjold (November 3, 1879), the starting of jinrikshas in the Colony (April 22, 1880), the establishment of a Polo Club (April 27, 1880), the presentation of an address and testimonial to the Hon. W. Keswick (May 14, 1881), the arrest of Messrs. Rapp and Schmidt by a Customs cruiser while on a shooting expedition (November 20, 1881), and the appointment of Mr. C. P. Chater as Masonic District Grand Master of South China (February 2, 1882).
The charity of the Hongkong community was, during this period, called forth and exercised to an extraordinary degree. To the relief of the famine in North China the Hongkong community contributed (from April, 1877, until August, 1878,) an aggregate sum of $132,000. Floods in Canton necessitated (in May, 1877) a separate appeal which in a day or two produced $5,000. The Freemasons raised separately funds (October, 1877) for the relief of sufferers from famine in India, and in January, 1878, a subscription was started for the sufferers from the Yesso explosion, when Messrs. Douglas Lapraik & Co. headed the list with a subscription of $10,000. An Amateur Concert was given (December 12, 1878) on behalf of sufferers by the failure of the City of Glasgow Bank. An Irish Famine Relief Committee was started (March 8, 1880) and collected $36,000. The Hon. E. R. Belilios having (October 15, 1878) placed in the Governor's hands the sum of £1,000 for the erection of a statue of Lord Beaconsfield, used this sum, when Disraeli deprecated the honour,, to establish a Medical Scholarship Fund (October 7, 1879), subsequently changed (November 29, 1883) into the Belilios Scholarship Fund, and gave to a row of houses opposite the City Hall, which he erected at the time, the name Beaconsfield Arcade. A Medical Mission Committee (J. C. Edge, Dr. Young, and H. W. Davis), having, since October 1871, established a public dispensary in Taipingshan, made (January 13, 1872) an appeal to the community and commenced taking steps which ultimately resulted in the establishment of Alice Memorial Hospital.
Several gales passed over Hongkong in 1870 (10th July, 13th July, 10th October), one in 1880 (23rd September) and two in 1881 (21st August, and 14th October), but with the exception of the last gale, by which many small craft were wrecked and some lives lost, these gales did no serious damage. Besides the case of the China Merchants' Steamer Haishin, which went ashore in Fat-tau-moon, opposite Sheko, there was but one extraordinary disaster. The S.S. Yesso was being moored alongside the wharf, when one of her boilers burst (November 22, 1877) and 87 persons were scalded to death. There was no unusual number of conflagrations during this period, but the average number of houses destroyed on the occasion of fires was much greater than anything previously experienced, indicating a defective condition of the Fire Brigade.
The history of the ship-building movement during this period is characterized by keen competition, ending in the triumph of the H. & W. Dock Company. The most prominent landmarks in this struggle were the launch of the Customs cruizer Li Chi from Captain Sands' slip at Westpoint (March 5, 1878); the launch of the S.S. Kiungchow built by W. B, Spratt & Co. (July 28, 1878) at Spring Gardens; the launch of the S.S. Zephyr from Captain Sands' slip (November 23, 1878); the purchase of the late Captain Sands' slips by the H. & W. Dock Company (September 1, 1879); the starting of opposition Docks at Shamshuipou by the Cosmopolitan Dock Company (February 3, 1880), and the purchase of these Docks by the H. & W. Dock Company (December 31, 1880). As to other local industries, there is to be recorded the establishment of an iron foundry at Shaukiwan (June 6, 1878), the attempt made by the Kaiming Company to start a match factory at Yaumati (June 15, 1880) and the registration (December 31, 1880) of a new Ice Company. On 1st April, 1877, postal rates were reduced (to 16 cents for a letter to England) and local rates lowered by one half. A further reduction in postal rates (to 10 cents for a letter to any country of the Postal Union) was made in 1879, when an almost uniform postal tariff was introduced, and an exchange of money orders arranged with India and most of the Australian Colonies. Telegraphic cable connection was extended to Manila (May 1, 1880) and to Canton (March, 1882), whilst the town was provided with telephones, there being on one occasion (June 24, 1881) three Telephone Companies applying for permission to establish lines in the Colony. A short-lived line of steamers was started (January 13, 1878) to connect Hongkong with Peru; the S.S. Washi commenced to run regularly between Hongkong and North Borneo (June 13, 1878); the Mitsu Bishu Company started a new line of connection with Japan (October 12, 1879), and the Austro-Hungarian Lloyds extended their steamship traffic by bringing Hongkong into regular monthly connection with Triest (April 1, 1881). To the foregoing evidences of prosperity may be added the establishment of an Anglo-Chinese Debating Society (March 4, 1880) and the starting of a third daily newspaper, the Hongkong Telegraph (June 15, 1881), by Mr. R. Frazer Smith.
The obituary of this period includes an extraordinary number of prominent citizens:—H. Thorburn, Acting Manager of the Chartered Bank (April 19, 1877); W. H. Bell, lessee of the Daily Press (May 16, 1877); Captain G. U. Sands, founder of the Patent Slip and Dock Company (October 28, 1877); J. J. dos Remedios, Consul General for Portugal (July 30, 1878); John Jack, proprietor of the Hongkong Distillery (August 15, 1878); Hon. Ch. May, Colonial Treasurer (April 23, 1879); Captain E. Punchard, commander of coast steamers (July 12, 1879); Rev. H. H. Kidd, Colonial Chaplain (July 31, 1879); Hon. C. B. Plunket, Police Magistrate (December 21, 1880); Captain R. W. Hutchinson, commander and owner of several steamers (January 30, 1881); Mrs. McIver, wife of Superintendent P. & 0. Company (February 11, 1881); Sir Richard Graves McDonnell (March, 1881); T. G. Lindstead, Masonic District Grand Master (April 30, 1881); W. R. Landstein, merchant (June 21, 1881); Pastor Klitzke of the Berlin Foundling House (July 3, 1881); Rev. C. G. Booth, Military Chaplain (January 14, 1882).
In October, 1881, it was stated that the question of the Governor's rule or misrule would shortly be brought before Parliament. This was not done, but in February, 1882, it was generally understood that the Governor was about to leave the Colony for good. The Tungwa Hospital Committee gave the Governor a farewell banquet (February 27, 1882), and when Sir John, after a stormy debate in Legislative Council, announced (March 1, 1882) his approaching departure, the Hon. Ph. Ryrie, expressing his own views, praised the Governor as having been a longer time at his post than any of his predecessors. Two complimentary addresses were presented to Sir John on the eve of his departure, one by a Chinese deputation and the other by the Portuguese community (March 6, 1882). On 7th March, 1882, Sir John left Hongkong ostensibly on leave for six months, but it was understood at the time that his return was beyond the bounds of probability. Later on, when a contrary rumour reached the Colony, the strongest remonstrances were addressed by the leading British merchants to the authorities at Downing Street and thereupon all doubts as to the permanent severance of the tie between Hongkong and Sir J. Pope Hennessy (beyond the payment of a pension) were removed, and the Colony entered, after five years of incessant turmoil, upon a season of quiet and steady work. Sir John himself carried with him to another Governorship (Mauritius) the same odd perverse antipathies, and roused there also, among the British community, the whirlwind and the storm which it required the interference of Sir Hercules Robinson to assuage. The abrupt termination of Sir John's official career was rendered tragic through its being followed by his premature death (October 7, 1890) at a moment when re-entrance upon the scenes of Parliamentary life seemed open to him and to offer a vista of success in the sphere of Irish politics. Requiescat in pace.
1brptz9tu7mi2l72m72skqwyl76c6kf
97893
97891
2024-05-03T03:03:52Z
Glorious Engine
9499
wikitext
text/x-wiki
{{dhr}}
{{c|{{larger|BAB XXI.}}
{{dhr|40%}}
{{rule|4em}}
{{dhr|40%}}
{{sc|Pemerintahan Sir John Pope Hennessy.}}
''22 April 1877, sampai 7 Maret 1882.''}}
[[Berkas:Portrait of John Pope Hennessy (cropped).jpg|jmpl|Sir John Pope Hennessy]]
{{uc|{{di|M|3=.05em|image=Europe_in_China_M.png|imgsize=50px}}r}} (kemudian Sir) John Pope Hennessy, C.M.G., datang ke Hongkong pada 22 April 1877, terlambat pada sore hari untuk mengambil sumpah jabatan pada hari yang sama. Ia disambut di kapal oleh Mayjen Sir F. Colborne, dan oleh Administrator, Hon. J. G. Austin, dan kala mendarat, di Murray Pier, oleh para kepala departemen, anggota dewan, Uskup Raimondi, dan sejumlah pemukim utama. Sambutan Mr. Hennessy di Hongkong bukanlah hal yang antusias, namun dapat dikatakan soal prasangka masyarakat yang menyambutnya. Sehingga, terdapat sentimen dini bahwa masa ketegangan dapat mereda, namun terdapat juga, pada pihak komunitas Eropa, penentuan terjujur untuk menghakimi pemerintahannya kala mereka dapat menemukannya. Mr. Hennessy menikmati berbagai kesempatan pengalaman pertemuan. Ia telah duduk, sebagai Anggota King's County, dalam Dewan Rakyat (1859 sampai 1865), dan ia telah menjabat sebagau Gubernur Labuan dan Konjen Borneo (1867), selaku Gubernur Pemukiman Afrika Barat (1872), Bahama (1873), dan Kepulauan Windward (1875). Menunda edaran Surat Paten, Mr. Hennessy kini sementara diangkat (12 Maret 1877) sebagai Wagub Hongkong, dan sehingga ia dilantik pada jabatan tersebut (23 April 1877), pada hari kedatangannya. Pada kesempatan tersebut, Mr. Hennessy dengan sukarela mengumumkan bahwa ia akan terdorong untuk mengikuti jejak langkah pendahulu menonjolnya, Sir A. Kennedy, dan bahwa kebijakan utama pemerintahannya akan melindungi kepentingan pedagang Koloni tersebut yang, ia katakan, bersaing dalam transaksinya pada koloni-koloni terbesar di dunia. Enam pekan kemudian, Surat Paten (tertanggal 10 April 1877) didatangkan, Mr. Hennessy dilantik, dengan cara biasa, sebagai Gubernur dan Kepala Panglima Hongkong dan Sekitarnya (6 Juni 1877).
Dengan pengecualian kunjungan ke Jepang (31 Mei sampai 6 September 1877) dan kunjungan ke Peking (11 September sampai 24 Oktober 1881), Gubernur menjalani seluruh masa jabatannya di Hongkong. Kala cuti ke Jepang, Hon. W. H. Marsh, dan, kala perjalanannya ke Peking, Hon. M. S. Tonnochy secara sementara mengurusi Pemerintahan. Pada 22 April 1880, Yang Mulia menganugerahi penghargaan kesatria kepada Mr. Hennessy. Kabar tersebut diterbitkan dalam Hongkong Government Gazette edaran 21 April 1880.
Selain dari perbincangan pribadi dengan beberapa diplomatis menonjol di Tiongkok dan Jepang, Sir John Pope Hennessy, seperti pendahulunya, tak ada perbincangan diplomatik dengan para perwakilan Pemerintahan lain, di luar satu pertukaran catatan singkat dengan Gubernur Makau. Kapal jung Tiongkok yang dikerahkan dari Hongkong (29 November 1877) dengan kargo bubuk meriam untuk Makau, dihentikan oleh para pegawai Blokade Pabean Tiongkok kala keluar dari pelabuhan dan dipaksa kembali ke Hongkong. Kala para pemilik kapal jung mengeluhkannya kepada Gubernur, mereka memberitahu (29 Juni 1878) bahwa Gubernur tak dapat campur tangan, karena Otoritas Kanton menganggap Makau merupakan bagian dari Tiongkok. Jawaban tersebut ditorehkan dalam surat-surat kabar publik, Gubernur Makau kemudian mengalamatkan sebuah protes resmi kepada Sir John, mendorong kedaulatan Raja Portugal atas Makau dan menekankan fakta bahwa seluruh bangsa Eropa mengakuinya, dan juga para pegawai Tiongkok, sesambil bendera portugal dikibarkan di semenanjung tersebut selama 300 tahun. Sir John menjawab bahwa ia tak membiarkan perlawanan apapun pada penekanan Tiongkok terhadap kedaulatan Makau.
Pada pemerintahan tersebut, Koloni malangnya mengalami kejadian-kejadian yang menarik simpati dengan kematian yang dibuat di kalangan bangsa-bangsa Dewan Eropa. Bendera-bendera Koloni dikibarkan setengah tiang, dan meriam-meriam ditembakkan, kala kematian Ratu Belanda (13 Januari 1877), Raja Italia (15 Januari 1878), Putri Alice (18 Desember 1878), Czar Alexander II (14 Maret 1881) dan Presiden Garfield (20 September 1881). Sangat berseberangan dengan pendahulunya, yang tak memberikan peringatan terhadap kematian Kaisar Tiongkok, Sir John memerintahkan bendera-bendera Koloni diturunkan dan meriam ditembakkan selama 21 menit (23 April 1881) pada kematian Janda Permaisuri Tiongkok, peristiwa yang diumumkan di Gazette. Sir John juga hadir secara resmi di perayaan, dalam menghormati ulang tahun Raja Portugal (31 Oktober 1878) dan peringatan kedua pelantikan Paus Leo XIII (3 Maret 1880), yang diadakan di Katedral Katolik Roma.
Dalam rangka pengutusan dari para perwakilan kekuatan asing, Sir John bahkan lebih sering melakukannya ketimbang para pendahulunya. Dari para pegawai Tiongkok, didatangkan Hoppo Tsun Kai (11 Mei 1878); Chen Lan-pin, Utusan untuk Amerika Serikat, Spantol dan Kuba (5 Juni 1878); Chung How, Utusan Besar untuk St. Petersburg (11 November 1878 dan 26 November 1879); Liu Wan-shung, Utusan untuk Jerman (11 November 1878); Waliraja Kanton, Liu Kwan-yih (25 Januari 1880); dan terakhir, Hoppo baru Chung Kwan (10 April 1881). Terdapat juga banyak utusan asing yang diutus Sir John untuk mewakili dalam satu cara atau lebih. Jenderal U. S. Grant, pahlawan Perang Saudara Amerika, datang ke Hongkong (30 April 1879), diutus pada makan malam negara di Balai Pemerintahan (3 Mei 1879), menjalani beberapa hari di Kanton dan Makau (5 sampai 10 Mei), dipersembahkan dengan penyampaian oelh Tiongkok (12 Mei 1879), namun telah meninggalkan Hongkong sebelum pesta taman, dengan penghiasan dan kembang api, yang komunitas asing adakan untuk menghormatinya, dibatalkan. Pengunjung berikutnya adalah Pangeran Thomas dari Savoy (Adipati Genoa) yang datang dengan Kapal Vittore Pessani (23 Juni 1879, dan lagi pada 1880). Pangeran Heinrich dari Prusia datang dengan kapal Prinz Adalbert (1 Mei 1880), membantu pembukaan potret Pangeran Suri di Dewan Pemerintahan (7 Mei 1883) dan bertindak sebagai pemandu acara bersama dengan Gubernur dalam menyambut Adipati Genoa dan masyarakat Hongkong di Balai Pemerintahan pada acara ulang tahun Yang Mulia (24 Mei 1880). Pada tahun berikutnya, Raja Kalakau, dari Kepulauan Hawaii, datang ke Hongkong (12 April 1881), dan singgah di Balai Pemerintahan. Mr. C. P. Chater mengadakan acara makan besar untuk menghormatinya (18 April 1881) di Kowloon, dan sambutan publik diadakan pada sore yang sama di Balai Pemerintah. Raja pergi ke Bangkok pada beberapa hari kemudian (21 April 1881), bukannya tanpa rasa pahit yang terasa ada pada waktu antara Gubernur dan masyarakat Inggris. Namun, peristiwa terbesarnya adalah kedatangan (20 Desember 1881) Detached Squadron dengan Pangeran Albert Victor dan George dari Wales menumpangi Bacchante. Sebuah balai diberikan dalam menghormati para pengunjung Kerajaan di Balai Pemerintahan (22 Desember 1881) dan kota dihias secara meriah (24 Desember 1881), namun masyarakat tak memiliki kesempatan untuk melihat para pangeran, sampai 30 Desember 1881, kala, usai berpidato pada Balai Pemerintah, dan mengikuti makan siang disana, para pangeran hadir pada sore hari dalam acara pelayanan publik yang diadakan di Balai Kota. Para pangeran, sebelum mengunjungi Kanton (26 sampai 29 Desember), meninggalkan Hongkong pada hari terakhir apda tahun tersebut. Kunjungan mantan Gubernur, Viscount de Paco d'Arcos, dari Makau (31 Oktober 1879), penerusnya Senhor da Graça (26 November 1879), dan Utusan Besar Brasil untuk Peking (28 Mei 1880) tersemat pada daftar perwakilan asing yang diutus ke Hongkong pada masa itu.
Piagam baru, yang dikeluarkan oleh Surat Paten (9 April 1877), menghasilkan Piagam Suplementer tertanggal 8 Juni 1875, dan mengartikan konstitusi, kekuatan dan otoritas jabatan Gubernur, menyatakan bahwa para anggota Dewan EKskeutif dilantik oleh Pernyataan atau Instruksi, dan menembahkan kekuatan perlindungan yang diberikan juga pada pembiayaan yang diberlakukan. Piagam baru menambahkan pasal XI dari Piagam tahun 1843 dan menyatakan bahwa, dalam kasus kematian, ketidakmampaun bertugas dan cuti Gubernur, Pemerintah harus diurus oleh Wagub atau Pengurus yang diangkat untuk keperluan tersebut, atau oleh Jurutulis Kolonial untuk waktu tersebut.
Satu Sub-Departemen baru, yang banyak dibutuhkan dan melakukan pekerjaan yang baik setelahnya, didirikan oleh Sir John (1 Februari 1881), yakni agar Surveyor Marinir Pemerintahan (J. S. Brewer), berada di bawah UU Penetapan Perkapalan Dagang (8 tahun 1879). Upaya tersebut (16 November 1878) untuk membentuk kantor baru Jurutulis Tiongkok untuk Gubernur dan Penerjemah untuk Jurutulis Kolonial (E. J. Eitel) gagal untuk menerima kesepakatan Jurutulis Negara, dan jabatan tersebut ditujukan kala Petinggi Peneafsir dan Penerjemah untuk Mahkamah Agung (25 November 1881) sulit melangsungkan pemerintahan tersebut. Untuk kepengurusan Government Gazette, Sir John memberikan banyak perhatian telaten. ia memadukan edisi terpisah dari edaran Inggris dan Tionghoa dari Gazette menjadi satu (1 Januari 1879) dan memiliki setiap dokumen, yang dapat menjadi kepentingan apapun untuk Tiongkok, diterjemahkan dalam Gazette, teks-teks Inggris dan Tiongkok ditempatkan berdampingan dalam kolom-kolom paralel. Dalam Departemen Kepolisian, jabatan lowong Asisten Petinggi Kepolisian ditiadakan oleh Jurutulis Negara (30 Januari 1879). Perubahan yang lebih penting dibuat oleh Sir John (17 Maret 1879) lewat penghimpunan dua pertiga Angkatan Kepolisian selalu ditempatkan pada tugas malam. Petinggi Kepolisian ssendiri melaporkan pada tiga bulan kemudian (1 Juli 1879) bahwa tindakan tersebut memiliki dampak bermanfaat dalam menekan jumlah kejahatan. Pengerjaan peluncuran kapal uap (1879), peniadaan Kepolisian Perairan dari dermaga pelabuhan sampai Stasiun Tsimshatsui yang baru (1881), bersama dengan peningkatan jumlah Angkatan, menjadi langkah-langkah perjuangan yang Gubernur lakukan untuk tuntutan petinggi. Bahan pengujian kompetitif menjadi topik kesukaan bagi Sir John, yang mengumumkan (28 Mei 1877), tak lama usai kedatangannya, agar, sebagai aturan umum, seluruh pelantikan pada pencabutannya dalam Layanan Sipil Koloni akan diberikan lewat sistem pengujian kompetitif, mirip dengan yang didirikan untuk Layanan Sipil Inggris Raya lewat Perintah Yang Mulia dalam Dewan pada 4 Juni 1870. Untuk memberlakukan kajian bahasa Tionghoa, Sir John menerbitkan (4 Februari 1881) sebuah penyarian dari pernyataan lama buatan Sir George Grey (28 April 1855) yang menyatakan bahwa, sebagai aturan, hanya ditujukan pada pengecualian yang sangat khusus, tanpa penerapan untuk peningkatan gaji dalam Layanan Sipil Hongkong yang dibuat untuk orang manapun yang tak memahami bahasa Tionghoa. Ia juga menerbitkan sebuah notifikasi yang dikeluarkan (2 Juli 1855) lewat perintah Sir J. Bowring untuk memberlakukan bahwa, dalam klaim untuk promosi, pengetahuan bahasa Tionghoa akan dinyatakan sebagai rekomendasi. Namun, Badan Penguji, khususnya yang dilantik oleh Sir A. Kennedy, sangat diurus oleh Sir J. Pope Hennessy. Sehingga mula-mula, ia mengakui keberadaan Badan, lewat penerbitan (27 April 1877) nama-nama anggota (C. C. Smith, F. Stewart, J. Bussell, E. J. Eitel dan A. Lister), namun sebulan kemudian ia menghiraukan keberadaan Badan tersebut dengan mengadakan, tanpa alasan yang jelas, untuk pengujian kompetitif baru pertama (2 Juni 1877) Badan terpisah (Uskup Burdon, C. C. Smith, dan Ng Choy), dan melakukannya lagi untuk pengujian berikuitnya (19 Juni 1877) kala tiga penguji (Uskup Burdon, Ch. May, dan Ng Choy) dilantik. Kala Badan asli dikirim dalam pengunsuran diri mereka (18 Juli 1877), ini tak diterima, namun Badan terpisah diangkat untuk setiap pengujian kompetitif. Gardens and Afforestation Department, yang pada 1872 telah diperlakukan sebagai Departemen terpisah, namun pada 1873 ditempatkan di bawah kendali bersama Surveyor Umum dan Komite Taman, (8 Februari 1877), sebelum kedatangan Gubernur Hennessy, kembali membuat cabang Departemen Survei lewat peniadaan Komite Taman. Hasilnya adalah pergesekan besar, yang berlanjut sampai kepengurusan Taman dan penanaman sekali lagi menaungi Departemen terpisah (15 Maret 1879). Sebuah laporan, yang memberikan riwayat tekanan lama, diterbitkan dalam Gazette (16 Oktober 1879) namun kemudian (5 Februari 1881) ditangguhkan lewat perintah Jurutulis Negara, Sebuah Perintah dari Dewan Penasehat (23 Oktober 1877) mengarahkan agar yurisdiksi Mahkamah Agung harus meliputi kejahatan dan dakwaan yang dilakukan oleh, atau sengketa yang timbul antara, warga Inggris di tempat manapun pada wilayah yang berada dalam 10 mil dari bagian manapun dari Koloni tersebut. Pengarahan Wakil Pendaftar Mahkamah Agung, yang ditemuka pada Oktober 1878, memicu kejutan mendadak dan menyakitkan untuk masyarakat, karena penyelidikan membongkar ketiadaan kenjdali penuh dan audit dalam Departemen Mahkamah Agung, karena menyalahkan Eksekutif, sementara Eksekutif dapat menyalahkan Dewan. Sir John membentuk (14 September 1878) sebuah Komisi (Ch. May, G. Philippo, A. Lind, W. Wotton) untuk mengawasi kepengurusan seluruh keuangan atau keamanan yang datang ke tangan pegawai manapun yang berkaitan dengan Mahkamah Agung, namun dikerahkan, untuk Komisi tersebut, kemudian pada (7 November 1878) sebuah Komisi lainnya (Ch. May, G. Philippo, Th. Jackson, W. Wotton), yang diperintahkan untuk menyelidiki apakah benar atau tidak pencegahan yang lebih besar diadopsi untuk keamanan dan distribusi uang atau keamanan yang diraih oleh Mahkamah Agung. Selaras dengan beberapa rekomendasi yang dibuat oleh Komisi tersebut (25 Mei 1879), aransemen jabatan Mahkamah Agung dirombak dan Pendaftar baru (H. Gibbons) dikirim (14 April 1880) oleh Jurutulis Negara. Namun pergesekan internal kemudian berkembang dalam Pengadilan, di samping ketidakpemahaman berkelanjutan antara Kepala Hakim dan Pendaftar Umum, yang berpuncak pada ranah publik (26 Juli 1880), dan menempatkan pemberhentian pada usaha Pengadilan sampai Pendaftar merampungkan (30 Juli 1880) pengadaan tugas-tugasnya. Setelah kebakaran besar 25 dan 26 Desember 1878, yang menghancurkan 361 rumah di pusat kota, dan yang, dalam wacana masyarakat mendemonstrasikan ketiadaan seluruh sistem dalam kepengurusan Brigade Damkar, Sir John menjanjikan (18 Januari 1879) berbagai reformasi. Namun tak ada kesempatan apapun yang dilakukan, komunitas asing mendorong Komite (W. Keswick, Ph. Ryrie, Th. Jackson, W. H. Forbes, H. Hoppius, W. Reiners, J. B. Coughtrie dan E. F. Alford) untuk membujuk Gubernur untuk mengangkat seorang kepala damkar terampil, pekerjaan petugas damkar berbayar, dan keinginan suplai air yang layak. Sir John berjanji untuk mengerahkan kepala dampak terampil dari Inggris dan menyediakan, jika memungkinkan, tank-tank tingkat tinggi dan pemberdayaan brigade damkar. Namun, persoalan suplai air adalah hal finansial, dan menunda pengadaan dua skema alternatif yang dimajukan, yakni skema cagar alam Taitam dan proyek tank baru untuk brigade dampak, perombakan Brigade Damkar ditangguhkan, dan dua proyek suplai air dilakukan. Di luar penjualan bel kebakaran baru untuk Menara Jam (12 Juli 1880), suplai seragam baru untuk brigade di kota dan desa (19 Juli 1880), dan penerbitan, dalam bahasa Inggris dan Tionghoa, UU Brigade Damkar lama (4 tahun 1868) dan serangkaian aturan yang dikeluarkan di bawah UU tersebut (5 Oktober 1880), persoalan Brigade Dampak ditinggalkan dalam statu quo. Terdapar Departemen Pelayanan Publik lainnya, antara para kepala dan Gubernur yang dikatakan bergesekan besar, namun sengketanya tak memaksa diri mereka sendiri pada perhatian publik, walau pada awal 7 Oktober 1880, salah satu resolusi pertemuan publik pada masa itu secara khusus menginginkan Komisi dari luat Koloni dilantik, dalam rangka menyelidiki, di antara hal lain, 'dalam hubungan antara Gubernur dan para pegawainya.'
Badan Dewan Legislatif menjadi arena dari nyaris pertikaian sengit. Dalam banyak kasus bahkan pada pemilu, oleh Gubernur, para anggota dewan baru menekan masyarakat Inggris sebagai upaya mendalam. Pada Oktober 1878, kala Surveyor Umum (J. M. Price) mengambil cuti, dan Pendaftar Umum (C. C. Smith) pergi (17 Oktober 1878) ke Singapura untuk diangkat menjadi Jurutulis Kolonial Negeri-negeri Selat, komunitas asing Hongkong, kala terkejut bagaimana Sir John memutuskan resolusi pada pertemuan publik pada 7 Oktober 1878, dimulai lewat kabar bahwa Mr. J. A. da Carvalho, seorang pramuniaga Portugis menonjol dalam Perbendaharaan, diangkat menjadi Pelaksana Jabatan Bendahara Kolonial dengann kursi di Dewan. Namun, pelantikan tersebut ditarik, kala ditemukan bahwa Mr. Carvalho, yang merupakan seorang warga asing, tak dapat mengambil sumpah kesetiaan. Kejutan serupa timbul di Koloni pada 22 Januari 1880. Hon. H. B. Gibb meninggalkan Koloni pada hari itu dan, dalam peristiwa biasanya, kursinya di Dewan akan diberikan lagi ke Mr. H. Lowcock, yang kembali dari Inggris; namun, kala mengejutkan masyarakat, Sir John memberikan pelantikan kepada barister Tiongkok, Mr. Ng Choy (22 Januari 1880). Dua pelantikan tersebut ditafsirkan oleh masyarakat Inggris sebagai upaya untuk menyenangkan kalangan Portugis dan Tiongkok dari masyarakat, untuk menciptakan perasaan pihak anti-Inggris, dan memperkuat pemerintahan pribadi. Beberapa tahun kemudian, kelowongan lain di Dewan diisi, dalam hal yang tak ditujukan, dengan memberikan kursi dalam Dewan kepada Mr. E. R. Belilios, salah satu dari dua pedagang candu India utama di Koloni, yang menonjolkan dirinya sendiri sebagai Direktur Hongkong and Shanghai Bank.
Sebuah proviso ditambahkan (23 Mei 1877) pada UU Perusahaan tahun 1865, bahwa jumlah saham dapat dikurangi lewat pembagian dalam tanpa kasus kurang dari seperempat saham asli. Dengan kesepakatan Lord Carnarvon, UU tersebut (1 tahun 1877) disahkan (21 Juni 1877). Ini adalah satu-satunya tindak legislatif pada tahun 1877. Pada tahun berikutnya, tiga UU yang sangat singkat disahkan, yakni UU Imigrasi Tiongkok (Lisensi Khusus) (1 tahun 1878), UU Amandemen Penjara yang terdiri dari satu paragraf (2 tahun 1878) dan UU Pasar (3 tahun 1878). Karya lainnya dilakukan pada tahun 1879. Dua UU Pengaturan Candu (1 tahun 1879 dan 7 tahun 1879), Amandemen UU Imigrasi (6 tahun 1879) dan UU Konsolidasi Perkapalan Pedagang (8 tahun 1879) disahkan pada 1879, dan kemudian diamandemenkan pada tahun 1880. Pada tahun tersebut, UU pendek (6 tahun 1880), memberikan kapal-kapal uap surat Prancis dengan status pasukan perang selama dua belas bulan disahkan dan sehingga diberlakukan ulang setiap tahun. UU Naturalisasi (4 tahun 1880), memberikan penduduk Eropa (E. J. Eitel) dengan hak-hak warga Inggris di Koloni namun tidak di tempat lain, disepakati oleh Ratu, para beberapa tahun kemudian disusul oleh pengadaan tahunan UU semacam itu, karena para pemukim Tiongkok kini mulai memiliki nilai besar untuk naturalisasi semacam itu, terbatas pada hal ini. Beberapa UU lainnya disahkan pada tahun 1881, berkaitan dengan Ekstradisi Makau (1 tahun 1881), Sensus (2 tahun 1881), naturalisasi warga Tiongkok (5 sampai 10 tahun 1881), pencekalan dan perlindungan kondisional (12 tahun 1881) dan Amademen segar UU Perusahaan (14 tahun 1881). Terakhir, pada Januari 1882, UU Jalur Trem (1 tahun 1882) menyediakan kebebasan untuk mendirikan jalur trem dari Westpoint sampai Shaukiwan dan dari St. John's Place sampai Victoria Gap.
Namun walaupun pengerjaan legislatif dilakukan oleh Dewan pada masa itu menghasilkan sedikit buah, terdapat banyak cara dedaunan dan dedaunan yang berduri. Pertemuan Dewan tak sering namun panjang, perhatian para anggota banyak diduduki oleh Sir John dengan tugas mengurusi keuangan, perdagangan dan industrial Koloni. Seringkali juga waktu Dewan dimonopolisasi oleh debat polemik tentang prasangka persaingan lokal, terhadap perlakuan sebenarnya dari para penjahat Tiongkok dan pada prinsip umum kebijakan Sir John. Alih-alih membuat banyak penekanan pada semua yang disepakati, diskusi tersebut hanya diadakan untuk mentenarkan, dan dari tahun ke tahun, kebocoran yang dibuat oleh Gubernur dalam hubungannya timbul antara ia dan komunitas Eropa. Sebagai konstitusi Dewan, Hon. Ph. Ryrie (26 Februari 1880) memajukan pertanyaan soal apakah Gubernur akan merekoemndasikan tambahan jumlah anggota tak resmi, atas dasar bahwa proporsi tiga anggota tak resmi banding lima anggota resmi (disamping Gubernur) tidaklah selaras. Sir John menyatakan bahwa ia siap membuat rekomendasi yang sama kepada Jurutulis Negara, menyatakan agar jumlah anggota tak resmi ditingkatkan menjadi empat atau lima. Pada tahun berikutnya (8 Agustus 1881) anggota rak resmi lainnya ditambahkan (E. R. Belilios). Keluhan lama dari waktu yang tak layak memperkenankan anggota tak resmi, untuk menguji perkiaraan, sekali lagi dimajukan (31 Agustus 1880), dan kemudian menyatakan bahwa, jika diskusi umum apapun dianggap diinginkan, ini dapat mengembangkan pergerakan terhadap Komite. Pertanyaan ssitem sebenarnya untuk melaporkan debat dalam Dewan juga diangkat (23 Agustus 1881) oleh anggota rak resmi yang menyatakan pekerjaan dari wartawan tangan pendek resmi. Sir John berjanji untuk menangani persoalan tersebut menjadi menonjol, namun tak ada pergerakan semacam itu yang dibuat. Permohonan lainnya yang banyak dibutuhkan dibuat oleh Pelaksana Jabatan Kepala Hakim yang mendorong (13 Juni 1881) agar pengulangan, amandemen dan konsolidasi sejumlah besar UU yang berlaku di Koloni telah menjadi pengerjaan yang sangat dibutuhkan. Sir John berujar bahwa ia menempatkan persoalan tersebut pada beberapa waktu lampau di tangan Jaksa AGung, dan langkah-langkah akan diambil untuk merevisi dan mengkonsolidasi UU-UU tersebut.
Terkait masalah yudisial, permohonan kepada pengujian lokal (18 Mei 1877) Kepala pertamanya (Ng Choy) yang mengadopsi hukum sebagai profesinya, yang menyajikan pernyataan khusus. Permohonan kepada pengujian Mr. J. J. Francis (16 April 1877) menambahkan unsur baru pada pengadaan keelokan forensik lokal. Di sisi lain, keberangkatan ke Koloni dari Kepala Hakim, Sir John Smale (11 April 1881), dan Penasehat Ratu, Mr. Th. C. Hayllar (23 Januari 1882) yang berulang kali menjabat sebagai Jaksa Agung dan Hakim Puisne, menghimpun dua penerangan hukum tercerah di Koloni tersebut. Sejumlah kasus yang diadili di Pengadilan pada masa itu, kepentingan masyarakat secara khusus disorot oleh pangadilan dua insinyur kapal uap pesisir Yesso yang didakwa (29 Januari 1878) atas dakwaan pembunuhan tak berencana pada catatan ledakan alat rebus: oleh kasus Kate Waters, yang membuat tiga orang Melayu didakwa dan dihukum mati (13 Mei 1879) karena membunuh kapten mereka, rekan dan awak Tiongkok di laut; dan oleh kasus Klub (8 April 1881) yang mencobai hak komite Klub Hongkong untuk mengusir para anggotanya. Pada Mei 1879, Kepala Hakim menyatakan pertanyaan pengaruh menonjol pada sosok komersial, lewat pelayangan, dalam istilah terkuat, bahwa seorang bawahan, tak meraih gaji secara langsung dari majikannya, namun menghitung ulang sendiri di luar komisi yang dibayarkan oleh pelanggan, secara khusus merupakan seorang pegawai, tanpa persoalan bagaimana ia menerima kesetaraan gaji. Untuk pemanfaatan wartawan, Kepala Hakim mengartikan (12 Desember 1879) hak dan perkenanan pihak surat kabar. Karena status pengecualian yang diklaim oleh kapal-kapal uap surat Prancis, sebuah keputusan penting diberikan (7 Januari 1880) oleh Kepala Hakim, kala petani candu lokal memohon untuk jaminan pencarian terhadap S.S. Anadyr. Kepala Hakim memutuskan bahwa kapal uap surat Prancis bukanlah kapal dalam pengartian Kovensi yang diberlakukan (24 September 1856) antara Inggris dan Prancis, namun harta benda Perusahaan swasta; bahkan jika kapal tersebut adalah kapal nasional, tak ada sanksi legislatif yang diberikan kepada keputusan Konvensi tersebut, dan bahwa tak kompeten untuk Mahkota untuk memberikan subyek haknya melawan kapal manapun tanpa sanksi legislatif; bahwa, dengan menganggap kapal tersebut dalam keputusan Konvensi, bahwa Konvensi yang diterapkan pada kapal-kapal pengangkut surat antara pelabuhan Inggris dan Prancis, dan Shanghai bukanlah pelabuhan Prancis maupun Inggris, sebuah kapal pada pelayaran antara Shanghai dan Hongkong tak berada di bawah keputusan Konvensi sampai surat-suratnya diantarkan ke Hongkong; bahwa, pada akhirnya, kapal tersebut terlepas dari UU fiskal, bahwa, dengan menutupi penyeludupan berseberangan dengan keterkaitan bangsa-bangsa dan penyalahgunaan kekebalan mancanegara. Sehingga, jaminan pencarian terhadap Anadyr dikeluarkan, namun Konsul Prancis enggan untuk memberikan bantuan apapun, dan kapal tersebut berlayar ke Singapura tanpa pencarian apapun yang dilakukan.
Populasi Hongkong meningkat, pada masa itu, dari 130.168 warga Tiongkok pada 1877, menjadi 150.690 warga Tiongkok pada 1881, sementara warga non-Tiongkok meningkat pada tahun-tahun yang sama dari 8.970 menjadi 9.622. Total populasi Koloni kemudian meningkat pada kurun waktu lima tahun sebanyak 21.258 jiwa.
Pendapatan Koloni meningkat. Pendapatan tahun 1877 berjumlah sampai $1.005.312, dan pendapatan tahun 1880 berjumlah sampai $1.069.947, sementara pendapatan tahun 1881, yang memiliki sebab tertentu dan khusus, berkembang menjadi $1.324.455. Selain itu, mereka mendapati bahwa pendapatan Koloni, yang pada 1876 berjumlah $919.088 meningkat pada 1877 menjadi $86.224. Namun pada 1878, pendapatan jatuh lagi sejumlah $57.674. Peningkatan lainnya, yang berjumlah $16.457, terjadi pada 1879, disusul pada 1880 lewat peningkatan jumlah $105.852, dan pada 1881 lewat peningkatan yang lebih luar biasa sejumlah $254.508, sehingga pendapatan tahun 1881 berjumlah menjadi $1.324.455. Perbedaan perkembangan cepat dari sumber daya keuangan Koloni, pada pemerintahan tersebut, timbul kala dibandingkan dengan pendapatan pada lima tahun sebelumnya, sangat tajam. Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana peningkatan tersebut terjadi.
Ragam tahunan pendapatan yang didapatkan dari pemberlakuan UU Perangko biasanya bergantung pada keadaan pasar saham. Ini terjadi pada 1877, melalui pendirian Agensi Perangko Tiongkok dan lewat pemberlakuan terlembagakan melawan pemberlakuan warga Tiongkok terhadap UU Perangko, peningkatan jumlah menjadi $24.951, pada bidang pajak perangko sebanding dengan 1876. Peningkatan kecil berikutnya, yang berjumlah $8.584 terjadi pada tahun 1878, disusul pada 1879 lewat penurunan $12.307 yang dijelaskan oleh Buku Biru disebabkan oleh penurunan dalam transfer saham. Pada 1880, terdapat peningkatan kecil sejumlah $5.913. Sehingga, kami melihat bahwa pada empat tahun pertama masa pemerintahan tersebut, penetapan tahunan pajak perangko sangatlah kecil, berjumlah $120.956 pada 1877 dan $120.678 pada 1880. Namun pada 1881, tahun pada masa kegemaran luar biasa terhadap judi lahan dan harta benda rumah yang dilakukan warga Tiongkok, pajak perangko mendadak menghasilkan $165.340, terhitung meningkat $44.661. Pada 1882, penetapan pajak perangko jatuh lagi sampai $18.360 dan Buku Biru pada tahun tersebut menyatakan bahwa 'penurunan besar tersebut sepenuhnya dikarenakan kejatuhan harga tanah pada tahun terakhir.'
Biaya kepolisian, penerangan, air dan damkar bertumbuh pada 1877 menjadi $194.838, mengalami peningkatan $14.945 berbanding dengan tahun 1876. Peningkatan tersebut dijelaskan dalam Buku Biru disebabkan oleh peningkatan jumlah hunian. Pada 1878, terdapat peningkatan kecil lagi sejumlah $7,060, disusul pada tahun 1879 oleh penurunan besar sejumlah $26,583 yang dicatat oleh Sir John untuk penilaian yang lebih rendah yang ditetapkan oleh pemberi nilai pada tahun tersebut. Tahun berikutnya, pada 1880, biaya peringkat berkembang lagi sejumlah $59.215, dijelaskan oleh restorasi penilaian yang lebih tinggi pada masa sebelumnya. Pada 1881, peringkatnya menurun tajam, terjadi penurunan $8.761. Sehingga, terdapat sedikit perkembangan berkaitan dengan tingkat hunian, sebagaimana nilai peringkat, yang pada 1881 menghasilkan $221.796, hanya berjumlah $26.958 diatas penghasilkan bertingkat yang sama pada 1877.
Sebagai pendapatan lahan, hasil penyewaan lahan sejumlah $123.064 pada 1877, terhitung hanya meningkat $2.950 dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Walaupun ada ragam lain pada tahun-tahun berikutnya, untuk ranah penyewaan lahan pada 1881 sejumlah $123.115, menunjukkan peningkatan $51. Namun sebagai ranah premia pada penyewaan yang baru diberikan, kasus tersebut sangat berbeda. Pada 1877, Dari sumber ini, melalui penjualan lahan khusus yang diadakan atas perintah Gubernur, terjadi peningkatan sejumlah $72.158. Namun pada 1878, ini disusul penurunan sejumlah $73.958, penurunan lain sejumlah $9.624 pada 1879, dan kembali meningkat tajam sejumlah $4.590 pada 1880. Kini menganggap bahwa premia terhadap lahan baru terhitung pada 1878 menjadi $11.031, pada 1879 menjadi $1.407 dan padan 1880 menjadi $5.998, ini lebih menemukan bahwa premia tersebut mendadak berkembang pada 1881 menjadi $203.659. Sir John, dalam pidato dan dokumen resminya, bekerja keras untuk menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan luar biasa tersebut adalah hasil pergerakan alami dan sehat dari Koloni. Kegemaran judi tanah, yang berlangsung sepanjang tahun 1881, adalah solusi teka-teki sebenarnya.
Pendapatan tersebut datang dari monopoli candu yang terhitung pada 1877 dan 1878 menjadi $132.000 setahun, yang berjumlah kurang dari $1.500, ketimbang jumlah yang datang dari sumber yang sama pada 1876. Monopoli tersebut, yang sepanjang dilakukan oleh sindikat Tiongkok di Hongkong berada pada tingkat rendah secara tak adil, dijual oleh para penawar umum pada 1879, kepada mitra Sindikat Singapura (Tan King-sing), dengan alasan masyarakat tak selaras, pada peningkatan tak lebih dari $77.916. Pada penjualan berikutnya (11 Februari 1882), kebun dijual, selama setahun, dengan harga $210.000, berada pada catatan yang sama sebagaimana yang dicatat pada 1879.
Ini nampak dari analisis terdepan dari sumber-sumber utama pendapatan lokal, bahwa, kala ini berkaitan dengan peringkat hunian dan candu yang sedikit meningkatkan pendapatan yang disebarkan sepanajng seluruh masa itu dan disertai dengan peningkatan penduduk alami, terdapat kaitan pengerahan perangko dan premia pada penyewaan yang baru memberikan peningkatan mendadak tak alami, digerakkan dari satu sumber yang sama, yakni berkaitan dengan lahan dan dikerahkan pada tahun yang sama, 1881. Pada awal tahun 1881, para pembukim Tiongkok di Hongkong diwarnai dengan kegemaran untuk memperkirakan lahan dan harta benda rumah. Kejadian tersebut berlangsung sampai Oktober 1881, kala kuas penggelembungan dan kepanikan umum yang diwujudkan. Nilai harta benda, yang dihimpun oleh spekulator Tiongkok, kemudian mendadak jatuh sekitar 45 persen dan depresi besar menyusul. Warga Tiongkok, dan terutama orang-orang di kalangan mereka yang dipandang oleh Sir John sebagai sosok pria utama dari komunitas Tiongkok, merupakan para penderita utama dari keruntuhan spekulasi lahan, Pemerintah beserta penduduk Inggris dan asing menjadi pemukim asli pada banyak kasus, usai harta bendanya berpindah tangan secara cepat pada tingkat peningkatan, sampai pada akhirnya kunci mati diwujudkan dari keinginan dana. Keruntuhan penggelembungan disusul pada 1882 oleh sejumlah kebangkrutan dan litigasi tiada akhir. Namun, secara keseluruhan, hasilnya sangat kurang menimbulkan petaka ketimbang yang diantisipasi, tekanan pada nilai nyata menjadi penglihatan dasar. Meskipun demikian, sepanjang tahun 1882, pasar properti memberlakukan penetapan para pemilik yang ada. Apa yang menjadi sebab asli dari kegemaran mendadak untuk judi lahan dan harta benda rumah, sulit untuk dikatakan dengan ketentuan. Pemukim asing umumnya mengaitkannya dengan masalah inflasi periodikal Sir John dari kemakmuran besar Koloni, dan pengaruh pribadinya dengan para pedagang Tiongkok utama, yang mendorongnya untuk mengambil posisi yang diduduki oleh pedagang asing di Koloni, yang didorong olehnya untuk mengambil jabatan yang diduduki oleh para pedaganga asing di Koloni dan menjual rumah-rumah hunian dan kantor di kawasan Eropa dari kota tersebut. Namun apapun yang menyebabkan kegemaran judi tersebut, ini sangatlah jelas, bahwa pemberi terbesar dalam materi tersebut menjadi Pemerintah yang mengirimkan, pada pengeluaran penjudi Tiongkok, peningkatan pendapatan bersihnya, yang terhitung, pada satu tahun, dengan jumlah $242.322.
Ini adalah hasil dari kebijakan keuangan Sir John pada tahun 1881: laba dari judi lahan sejumlah $197.661, laba daripenjudian harta benda rumah sejumlah $44.661, total $242.322. Sehingga ini menandai kesuksesan, bahwa anggota dewan tak resmi, sebelum mereka memiliki waktu untuk mewujudkan karakter dan sebab yang sebenarnya dari peningkatan pendapatan, menempatkan Gubernur (23 Agustus 1881) pada 'kesuksesan kebijakan keuangannya.' Namun mereka menambahkan pidato gegabah mereka dengan permintaa sederhana agar, dalam menghadapi pengerahan besar dan surplus tahunan, pengurangan pajak kini harus dibuat. Sir John menjawab bahwa ia akan menurunkan pajak rumah dari 12 sampai 6 persen, dan ia mengira jika kekuatan yang lebih besar diberikan kepada petani candu, monopoli akan mencapai $400.000, yang menjadi kasus pengurangan pajak yang dapat diperkenankan.
Kini beralih ke persoalan penggelontoran, kami pendapat bahwa pada 1877 terdapat penurunan dalam penggelontoran Koloni, berjumlah $29.008, utamanya disebabkan oleh pengurangan penggelontoran untuk pengerjaan umum. Pada 1878, terjadi peningkatan pengeluaran, berjumlah sampai $37.315, disebabkan oleh pembayaran saham Koloni dalam Konvensi Pos ($20.023), meningkatkan penggelontoran Kepolisian ($10.051), dan menghimpun kabel kapal selam ke Green Island ($5,211); namun penggelontoran pada pekerjaan umum menurun dari $83.409 pada 1877 sampai $68.633 pada 1878. Pada 1879, penggelontoran makin meningkat, namun hanya sejumlah $16.344, pengerjaan pekerjaan umum berkurang sampai $62.571, peningkatan pengeluaran tahun 1879 utamanya disebabkan oleh perintah untuk perekrutan Kepolisian dan peluncuran kapal uap ($10.839) dan perabotan baru untuk Balai Pemerintah ($5.107). Pada 1880, kala pendapatan terhitung sejumlah lebih dari satu juta dolar, Gubernur mengalami peningkatan penggelontoran sejumlah $21.140, dan pada 1881, dengan pendapatan yang masih meningkat, pengeluaran makin meningkat dengan jumlah $33.507. Ini adalah kepengurusan ekonomi tertentu dan hasil yang ditunjukkan. Sepanjang masa pemerintahan tersebut, karena terdapat surplus pendapatan tahunan, melebihi penggelontoran, ditinggalkan dalam genggaman. Surplus tahunan tersebut terhitung, selama tahun ke tahun berturut-turut dari 1877 sampai 1881, jumlahnya masing-masing adalah sebagai berikut, yakni $132.105, $37.114, $37.227, $121.933 dan terakhir (pada 1881) menjadi $342.873.
Dengan pengecualian pembangunan ulang tembok Praya, yang hancur akibat topan tahun 1874, pekerjaan publik apapun dari pengaruh apapun ditangani pada masa pemerintahan tersebut. Sehari usai keberangkatan Sir A. Kennedy, Dewan Legislatif menyepakati (2 Maret 1877) penggelontoran $200.000 yang diambil dari Pendanaan Istimewa, dan jumlah $50.000 sempat digelontorkan untuk keperluan pembangunan ulang tembok Praya. Selain itu, pengerjaan tersebut ditunda sampai musim gugur 1879 kala hal tersebut dinyatakan sungguh-sungguh, dan, karena gembira tak ada topan yang mengusik, dengan penggelontoran $244.254, dirampungkan pada 1880. Rumah Sakit Sipil yang baru dirampungkan pada 1877, pasar kecil di Yaumati dan Lunatic Asylum di Saiyingpun dibangun pada 1879, Lock Hospital yang baru didirikan pada 1880 dan dalam pengerjaan tahun 1881 dilakukan pada Pemecah Gelombang Causeway Bay. Pembangunan Pemecah Gelombang sangat direkomendasi pada 1877 oleh sebuah Komisi (H. G. Thomsett, r.n., J. M. Price, J. Dixon, r.n., S. Ashton, J. P. McEuen, r.n., R. McMurdo) dan skema mereka sangat didukung (4 November 1877) oleh Laksamana Ryder, namun tak sampai akhir 1881 kala pengerjaan tersebut dinyatakan dan penggelontoran $3.090 dijalankan. Beban utama dari pengerjaan tersebut sehingga dijatuhkan pada masa pemerintahan berikutnya. Terkait pengerjaan umum, masa jabatan Sir John utamanya ditandai oleh sejumlah pengerjaan penting yang dibahas, mendeklarasikan penghalangan dan penolakan atau penundaan. Pada 12 November 1878, para pemilik harta benda asing di Hongkong mengingatkan Gubernur, berujar bahwa jalan Praya diperlebar 20 kaki, lewat reklamasi bagian depan, dalam hubungannya dengan pembangunan ulang tembok Praya. Usulan tersebut, sebuah antisipasi sensitif dan sederhana dari skema reklamasi paling ambisius yang dimulai sepuluh tahun kemudian, ditolak atas dasar bahwa ini akan menunda pembangunan ulang tembok Praya. Lagi-lagi, usai kebakaran 25 Desember 1878, yang menimpa sebagian besar wilayah perumahan di bagian tengah kota sampai menjadi abu, sangat mendorong Sir John agar ia harus memakai kesempatan tersebut untuk pelebaran, dan penunjangan pengarahan jalan-jalan raya pada daerah tersebut, namun saran tersebut ditolak karena terlalu mahal. Pendirian ruang bawah tanah baru pada sistem terpisah, walau diberlakukan pada skema penekanan kejahatan buatan Gubernur tanpa pencambukan, ditunda oleh Sir John untuk alasan keuangan. Pembangunan bangunan Central School yang baru,karena lahannya yang mahal telah dijual dan membersihkan rumah-rumah, ditunda dari tahun ke tahun di bawah berbagai pendahuluan, dan dibiarkan tak tersentuh. Pengerjaan air Taitam, rencana yang telah dirembok dan disepakati pada masa pemerintahan sebelumnya. Sir John merasa malu sepanajang bertahun-tahun, dan kala Kantor Kolonial pada akhirnya mengirim peritnah agar pengerjaan tersebut harus dilakukan sesekali. Untuk alasan keuangan murni, Sir John mengambilnya sendiri terkait komando yang dipegang olehnya dari Downing Street, dan pengerjaan tersebut belum dilakukan sampai 1882, menjelang keberangkatannya. Kesamaannya adalah kasus dengan Observatorium Kowloon. Skema tersebut mula-mula timbul pada musim semi 1877, kala beberapa pemilik kapal dan manajer P. & O. Company mengedarkan tanda tangan petisi yang memintah pemerintah untuk mengadakan pengerahan harian terhadap bola waktu. Pergerakan tersebut diambil oleh Surveyor Umum (J. M. Price) yang merembukkan rencana tersebut yang kemudian mendirikan Observatgorium tersebut dan menyarankan pembangunan, terhadap Elgin di Kowloon, terhadap Observatorium, yang harus ditempatkan di bawah penugasan sosok profesional untuk direkomendasikan oleh Astronomer Royal, dan, kala mendapatkan peringatan angin ribut dan pengamatan meteorologi,menghimpun penurunan harian dari bola waktu di depan Stasiun Kepolisian Air. Selain dari tawaran berikutnya untuk pengamatan astronomi, setiap unsur khusu dari skema Observatorium saat ini diusulkan secara mendetil oleh Mr. Price. Pada 30 Oktober 1877, Laksamana Ryder menulis surat, yang dengan hangat mendukung saran Mr. Price dan menambahkan rekomendasi agar pengamatan pasang ombak dan arah angin juga harus dicantumkan dalam skema tersebut. Surat yang diterbitkan dalam Government Gazette tertanggal 17 November 1877, dan dalam perkiraannya untuk tahun 1878 Sir John menyebutkan penggelontoran $5.000 untuk pembangunan Observatorium. Namun, tak ada yang dilakukan dalam persoalan tersebut sampai tiga tahun kemudian, kala serangkaian surat lainnya diterbitkan dalam Gazette (2 September 1881), memajukan skema baru, walau sebetulnya menjadi penggelontoran penjelasan skema Mr. Price oleh Mayor H. S. Palmer, R.E., dengan penambahan besar dari beberapa rekomendasi terkait pengamatan astronomi yang diambil, tak hanya menuturkan seluruh penuturan Mr. Price, selain mengambil peran skema kepada Sir J. Pope Hennessy. Selain itu, pembangunan Observatorium ditinggalkan pada masa pemerintahan berikutnya, walaupun Mayor Palmer memegang luka besar dalam membuat pengamatan bintang-bintang (diterbitkan dalam Gazette tertanggal 4 Maret 1882), lewat cara yang ditentukan olehnya terhadap tempat Observatorium di Lat. 22 degr. 18 min. 11.91 sec. North.
Statistik kejahatan, dan teori terhadap perlakuan terbaik para penjahat Tiongkok, menjadi topik paling menonjol dari perdebatan dalam Dewan dan dalam pers publik pada masa itu. Sir John datang ke Koloni dengan niat untuk mengajukan pandangan kemanusiaan terhadap perlakuan penjahat Tiongkok untuk disiplin penjara dan penentangan hukuman mati yang, usai berabad-abad peradaban progresif, menghimpun landasan di Eropa sebagaimana yang diterapkan kepada para tahanan Eropa. Tak lama usai kedatang Gubernur, pencambukan pada prakteknya ditiadakan. Hanya sedikit penderaan, yang secara pribadi dilakukan di tembok penjara bawah tanah, yang dterjadi. Dakwaan tersebut, dan upaya yang dibuat oleh Sir John untuk menghimpun Chinese Discharged Prisoners' Aid Society, walau ini menerima kegagalan penuh, membuat penekanan besar terhadap kelas-kelas penjahat Tiongkok, salah satunya Sir J. Pope Hennessy yang disebut sebagai 'sosok murah hati.' 'Jika kita memiliki penjara bawah tanah pada sistem terpisah,' ujar Sir John (17 September 1877), 'dimana para tahunan yang harus melakukan beberapa pekerjaan keras yang berguna, dan dimana mereka mengetahui bahwa tak ada kesempatan menonjol dari pembebasan mereka sebelum akhir keputusan Hakim, kecuali lewat perilaku baik yang terus menerus; jika kita menghimpun reformasi dan pelatihan industrial untuk para penjahat remaja, dan jika kami benar-benar dibiarkan memahami bahwa dakwaan kedua akan dihukum dengan masa pidana yang lebih panjang, itu akan lebih baik dilakukan untuk memeriksa pertumbuhan kejahatan ketimbang hal apapun lainnya yang kita dapat majukan.' Sebuah teori sempurna, selain anggapan bahwa Sir John tak mendirikan penjara pada sistem terpisah maupun reformasi apapun untuk penyambutan para terdakwa remaja, teori tersebut dapat secara keras ditujukan untuk pemeriksaan kejahatan di Hongkong. masyarakat berbeda dari Gubernur mereka sebenarnya bukan karena mereka menganggap bahwa cara perlakuan tahanannya takkan efektif dalam peniadaan pencambukan, namun utamanya karena mereka menganggap pengenalan langsung sistem terpisah dari ketidakmungkinan penerapan, dan walau mereka menyoroti pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan didapati diterapkan secara efektif pada dua masa pemerintahan sebelumnya.
Dalam rangka membuat teori-teorinya soal perlakuan tahanan dan peniadaan pencambukan diterima Dewan dan rakyat Hongkong, Sir John memutuskan untuk membuat statistik kejahatan, terhitung menunjukkan bahwa pengenalan ulang pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan, pada permulaan masa pemerintahan Sir A. Kennedy, tak hanya telah gagal mengurangi kejahatan, namun sebaliknya, kejahatan meningkat cepat di Hongkong sejak masa itu. Di samping berbagai pendirian, dan tak mendirikan banyak penanganan terhadap deduksi tertunda dari mereka, ditempatkan kepada Dewan dan masyarakat dengan pemberian keterampilan orator dan pemohon khusus, masyarakat menyatakan bahwa, apapun yang dapat secara logis berkurang dari statistik Sir John, pengalaman pribadi dan terapan mereka sendiri adalah, bahwa kehidupan dan harta benda telah lebih aman di Hongkong sepanjang masa sebelum kedatangan penerus Sir A. Kennedy, ketimbang yang telah terjadi. Sir John menyatakan soal akurasi statistik dan kebenaran analisis angkanya, lainnya adalah ketidakpercayaan dari keduanya, pada pihak masyarakat, berubah menjadi keterusikkan positif. Kini hal tersebut terjadi, entah akibat perlakuan penjahat oleh Gubernur atau lainnya, bahwa tahun 1878 menjadi pembuahan luar biasa dalam kejahatan serius. Pada 1 Februari, serangan bersenjata dibuat oleh kelompok besar perampok Tiongkok di desa Aplichau. Pada 10 Mei, Petinggi Kepolisian dan sejumlah orang terluka di jalan raya oleh para perampok bersenjata yang ditujukan oleh mereka untuk pencegatan. Pada 30 Mei, seorang wanita dibunuh di kota. Pada 31 Mei, seorang wanita lagi-lagi dibunuh di Sheko. Pada 14 Juli, seorang wanita ketiga dibunuh di Taipingshan. Pada 8 Agustus, seorang warga Portugis dibunuh oleh orang Eropa. Kemudian, pada 25 September, dari 40 sampai 80 perambok bersenjata menyerang sebuah toko di Jalan Winglok, kala para pelakunya melakukan pemaksaan, melakukannya selama beberapa waktu melawan kepolisian bersenjata dan akhirnya kabur dengan barang rampasan mereka di sebuah kapal uap. Kala kabar serangan malam tersebut menyebar di kota keesokan paginya, penyelidikan publik, yang dikumpulkan selama beberapa waktu, menyadari peningkatan kejahatans erius, berujung pada pengecaman keras terhadap kelonggaran sistematis Gubernur terhadap para penjahat dan penindakan yang diberikan kepada kejahatan. Sebuah pertemuan penyelidikan publik diserukan. Sebelum diadakan, kejahatan lain terjadi yang menambahkan bahan bakar terhadap percikan api, kala sebuah rumah Eropa di Seymour Terrace diserang (3 Oktober 1878) oleh para perampok bersenjata.
Pada 7 Oktober 1878, pertemuan publik besar pada masa itu diadakan di lapangan kriket. Resolusi-resolusi berikutnya adalah, dengan pertentangan yang sangat sulit, disahkan. Ini memutuskan, (1) bahwa nyawa dan harta benda dijaga oleh kebijakan pelonggaran tanpa alasan terhadap kelompok-kelompok penjahat: (2) bahwa pencambukan di hadapan umum didapati sebagai satu-satunya hukuman yang benar-benar menjerakan, dan bahwa penekanannya adalah karena penebalan selaras yang memiliki kejahatan yang berkarakterisasi; (3) bahwa Komisi pihak pengobatan harus dilantik untuk menyelidiki dugaan dampak luka pencambukan pada punggung; (4) bahwa peniadaan yang nyaris bulat terhadap deportasi tercederai dan akan menyebabkan jumlah penjahat Tiongkok Selatan memenuhi penjara bawah tanah Hongkong; (5) bahwa Komisi dari luar Koloni harus dibentuk untuk menyelidiki penerapan hukum pidana, memberlakukan dakwaan terhadap Pengadilan, dan hubungan antara Gubernur dan para pegawainya, dan terakhir (6) bahwa salinan resolusi tersebut harus diserahkan kepada Jurutulis Negara melalui Gubernur. Mr. H. B. Gibb mengetuainya, dan para penggerak dan anggota dari resolusi-resolusi yang dimajukan adalah Messrs. W. Keswick, W. Reiners, W. H. Forbes, G. Sharp, D. Ruttonjee, W. S. Young, H. H. Nelson, A. MacClymont, H. Lowcock, N. J. Ede, A. P. McEwen dan C. D. Bottomley. Seorang anggota dewan tak resmi senior (Ph. Ryrie) saat itu sedang cuti. Sekeras apapun pemberlakuan yang terkandung dalam resolusi diatas adalah, baik dalam argumen maupun dalam dukungan yang diraih dari komunitas Inggris dan asing di Hongkong, Jurutulis Negara meninggalkan peringatan yang mentubuhkan resolusi tersebut tanpa jawaban selama nyaris setahun. Sementara itu, Komite Tiongkok Dispensasi Wato di Wantsai membujuk kelas bawah penjaga toko Tiongkok berkepentingan dari Sir John, yang pemakzulannya pada ranah wacana dikirimkan ulang oleh mereka sebagai serangan terhadap gubernur yang kebijakannya bersifat pro-Tiongkok. Sehingga, mereka membuat pernyataan kepada Ratu (29 Oktober 1878) ditandatangani oleh 2.218 penjaga toko. Ini secara praktikal merupakan ekspresi kepercayaan diri terhadap gubernur, yang ditujukan sebagai tindak melawan pandangan masyarakat Inggris dan asing, dan bersentuhan dengan gaya penjamahan biasa dari penindakan berlebihan, yang umum di Tiongkok. Setelah beberapa penghimpunan signifikan, Komite Rumah Sakit Tungwa, mewakili sebagian besar pedagang Tiongkok, juga menyerahkan (13 November 1878) peringatan soal resolusi yang disahkan pada pertemuan publik. Pada 5 Mei 1879, Tiongkok memberitahukan bahwa Yang Mulia diperkenankan untuk menerima pernyataan mereka. Pada hari yang sama, Sir John mengangkat ulang seorang priyayi (H. B. Gibb), yang bertindak sebagai ketua pertemuan penyelidikan besar, ke kursi dalam Dewan. Pada 31 Mei 1879, para penggerak dan anggota resolusi pertemuan menyerahkan keluhan kepada Jurutulis Negara (Sir Michael Hicks-Beach) tentang catatan peringatan mereka yang dibiarkan tak dijawab. Beberapa bulan kemudian (17 September 1879), Sir John, yang menganggap dirinya mencetak kemenangan, menghimpun penyelarasan resolusi pertemuan publik yang diterbitkan dalam Gazette dan serangkaian dokumen yang berkaitan dengannya, termasuk jawaban Sir Michael (tertanggal 17 Juli 1879) kepada peringatan terhadap masyarakat Eropa. Dalam jawabannya, Jurutulis Negara mengutip statistik yang menunjukkan peningatan besar kejahatan serius yang terjadi pada 1877 dan 1878, juga menyatakan agar pada dua tahun tersebut, kelas-kelas penjahat Hongkong dimajukan dalam perpaduan dan perilaku pengerahan senjata, dan mengakui alasan dari peringatan yang dirasakan oleh para pemukim di koloni, selain memutuskan untuk mengirim Komisi khusus, meyakini bahwa meskipun seluruh sebab kekhawatiran disingkirkan oleh tindakan Gubernur. Selain itu, kejahatan masih berkembang selama waktu yang sedikit lebih lama. Pada 22 Oktober 1878, seorang kuli dpukuli sampai mati di High Street dan pada 17 Januari 1879, serangan bersenjata terjadi di Hunghom. Pada Januari 1879, perasaan ketidakamanan umum timbul pada rumor yang menyebar di kalangan orang Tiongkok dan menyatakan soal persiapan yang dibuat oleh armada pembajak untuk turun tangan ke Hongkong dan menjarah seluruh kota. Rumornya sangat kuat sehingga Kepolisian mengambil tindakan. Namun, pada tahun 1879, Sir John menghimpun sistem pengetatan disiplin penjara. Sistem deportasi juga diteruskan pada 1879 dan aturan dibuat agar seluruh terdakwa lama harus diadilid i Mahkamah Agung, tempat mereka dapat menerima dakwaan selaras dengan pemberlakuan penindakan terhadap kejahatan, alih-alih dakwaan pendek yang seringkali dipicu oleh para Magistrat Kepolisian. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghalau ilusi yang dihimpun para terdakwa Tiongkok terhadap resmi 'sosok murah hati' dan kejahatan mulai menurun, baik terkait jenis dan frekuensinya. Malangnya, laporan tahunan Petinggi Kepolisian selama empat tahun dari 1878 sampai 1881 ditekan dan mereka mengganti, atas perintah Gubernur, statistik kejahatan terbuka yang diberlakukan. Namun tabel tersebut menunjukkan bahwa pada 1877, terjadi peningkatan kejahatan serius sebanyak 12.86 persen, yang petinggi Kepolisian sebut disebabkan oleh kelaparan dan banjir di Tiongkok dan harga beras yang tinggi secara tak lazim di Hongkong. Pada 1878, kejadian tersebut disusul peningkatan kejahatan serius sejumlah 32.31 persen. Pada 1879, terjadi penurunan sebanyak 8.19 persen. Meskipun pada 1880, terjadi penurunan lebih lanjut sejumlah 14.43 persen, terjadi peningkatan kejahatan serius pada 1881, terhitung sejumlah 13.55 persen.
Entah sukses atau tidak dalam pengurangan kejahatan, Sir John memberikan penekanan utamanya dalam perlakuan terhadap para penjahat Tiongkok. Nyaris seluruh orang ia tujukan dalam pemberlakuan tersebut sejak ia membuat deklarasi kebijakan pengamalan pertamanya dalam Dewan Legislatif pada 1877, diterima olehnya pada November 1880, kala Lord Kimberley menghimpun peniadaan akhir terhadap segala pengecapan penjahat, ketidakberkelanjutan permanen pencambukan publik, mengulang seluruh UU yang ditujukan untuk pencambukan orang Tiongkok, pelarangan seluruh pencambukan kecuali dalam kasus dimana tindakan tersebut dilakukan di Inggris Raya, dan terakhir sebuah perintah agar pencambukan orang Asia harus dalam seluruh kasus yang berada pada pembocoran dan bukan pada punggung. Pada September 1881, catatan diberikan agar UU Aturan Amandemen Penjara (7 tahun 1880) ditiadakan, kala hukum lama (2 tahun 1878 dan 4 tahun 1863), dengan niat memodifikasi UU tersebut, dipulihkan.
Pada Mei dan Juli 1878, perhatian pemerintah ditujukan kepada kebiasaan terkait kalangan warga Tiongkok di Hongkong, seperti sepanjang seluruh belahan Kekaisaran Tiongkok, dari membeli dan menjual para gadis untuk keperluan pelayanan rumah tangga. Kebiasaan ini umum diterapkan di Hongkong dengan cara adopsi nominal berkaitan dengan pembayaran uang untuk orangtua sebagai balasan hak pemakaian kepegawaian anak-anak. Jaksa Agung (G. Phillippo) mendeklarasikan (21 Juni 1878), berseberangan dengan pandangan asli Gubernur, bahwa praktek tersebut takm enghimpun dakwaan kejahatan (30 Mei 1878); bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kejadian tersebut di Inggris takkan berada pada jalan mengirim diri mereka sendiri dalam operasi hukum kejahatan (21 Juni 1878), dan bahwa para Magistrat Kepolisian tak memiliki yurisdiksi dalam persoalan tersebut. Pada masa yang sama, komunitas Tiongkok mengamati bahwa, semenjak peniadaan perdagangan kuli Makau, praktek penculikan gadis muda Tiongkok untuk diekspor ke Negeri-negeri Selat, California dan Australia, meningkat. Karena para penculik utamanya diyakini adalah orang-orang dari Distrik Tungkoon, Komite pedagang Tungkoon, dikepalai oleh Mr. Fuug Ming-shan, diangkat oleh komunitas Tiongkok untuk mengerahkan beberapa cara untuk menghentikan praktek penculikan tersebut. Sehingga, Mr. Fung Ming-shan dan lainnya mengajukan petisi kepada Gubernur (9 November 1878) untuk diijinkan untuk membentuk Asosiasi Anti-penculikan dengan kuasa untuk mengerahkan para detektif. Sir John membentuk Komite resmi (C. V. Creagh, J. J. Francis, W. M. Deane, E. J. Eitel) untuk menyelidiki persoalan tersebut, dan Komite tersebut merekomendasikan agar sanksi Pemerintah diberikan kepada Konstitusi Asosiasi yang diusulkan atas dasar statuta yang ada (Gazette tertanggal 4 Februari 1880) yang dirancang oleh Mr. J. J. Francis. Asosiasi tersebut, yang mengadopsi nama Poleung Kuk, dibentuk dan menerima (24 Juni 1880) kesepakatan resmi Jurutulis Negara. Kemudian pada (Gazette tertanggal 5 Agustus 1882) aturan untuk pengerjaan Poleung Kuk diterbitkan, berbeda dari statuta yang dirancang oleh Mr. Francis yang tak mengharuskan Asosiasi tersebut untuk dicantumkan di bawah UU Perusahaan tahun 1865, meskipun aturan baru yang diberikan kepada Pemerintah memberlakukan, dan menyoroti, pengerjaan Poleung Kuk yang menerapkan skema rancangan Mr. Francis. Namun, meskipun demikian, Kepala Hakim juga menyatakan bahwa praktek penculikan, untuk keperluan selain lalu lintas kuli, diperingatkan meningkat, dan tak membuat perbedaan antara skala gadis dalam hubungan dengan pelayanan rumah tangga dan dalam hubungan dengan ekspor (untuk tujuan asusila), berulang kali dikecam dari Bench, pada musim panas 1879, sistem penjualan atau adopsi gadis untuk pekerjaan pelayanan rumah tangga sebagai bentuk perbudakan. Kepala Hakim menduga bahwa ada sepuluh sampai dua belas ribu budak perempuan di Koloni, dan bahwa bentuk perbudakan tersebut hanya berkembang walaupun kegagalan pegawai pemerintah untuk memberlakukan hukum yang ada. Tindakan Kepala Hakim mula-mula memicu peringatan besar pertama dan tekanan terhadap warga Tiongkok. Sebuah perutusan yang dipanggil kepada Gubernur (24 September 1879), dan, kala ditanyai ijin untuk menyebut Asosiasi Anti-penculikan yang disebutkan di atas, meminta untuk mengatur pelayanan rumah tangga Tiongkok dengan cara mendaftarkan seluruh gadis pelayan yang dijual. Namun, kekhawatiran komunitas Tiongkok dianggap diredakan, kala Gubernur, yang sebelumnya ragu untuk memberlakukan penindakan melawan para penjual gadis pelayan, kini mendorong mereka agar ia tak diperkenankan melakukan tindak keras apapun berkaitan dengan adat kebangsaan Tiongkok yang ada. Namun pada 6 Oktober 1879, Kepala Hakimkembali mengecam sistem pelayanan perempaun Hongkong sekuat-kuatnya, menyebutnya perbudakan yang diredam, dan mengalamatkan beberapa pekan kemudian (20 Oktober 1879) surat kepada Gubernur, yang memintanya agar Kepolisian harus diperintahkan untuk mengirim setiap orang, yang diketahui menjual pelayan, ke hadapan Magistrat, untuk menghimpun kesepakatan. Kepala Hakim pada masa yang sama menduga bahwa penculikan didorong oleh kebiasaan sosial warga asing di Hongkong, agar kelas orang kulit putih bermunculan di Hongkong dan hidup dalam kesengsaraan, dan ia mengklaim bahwa ini adalah tugas pemerintah untuk menempatkan sistem yang, dengan seluruh nada moral, menindak kejahatan. Untuk mengulang argumen lSir John Smale, Dr. Eitel menulis (25 Oktober 1879) sebuah laporan tentang cikal bakal dan sifat-sifat perbudakan dan pelayanan rumah tangga Tiongkok di Hongkong. Sehingga, seluruh sengketa ditujukan kepada Jurutulis Negara, dan ditinjau dalam debat pada Dewan Rakyat (21 Juni 1880), kala Lord Stanley dari Alderley, yang mengkritik laporan Dr. Eitel, menyatakan bahwa Jaksa Agung salah dalam penjelasan hukum, selain bahwa, di sisi lain, Kepala Hakim memicu dugaan liar. Pada kesempatan yang sama, Lord Kimberley menyatakan bahwa kebiasaan adopsi sangat terajut di kalangan masyarakat Tiongkok, dan bahwa kepedulian yang diambil tak mendapati kebiasaan dan lembaga Tiongkok yang selaras dengan belaahn dunia lainnya. Setelah itu, pernyataan singkat yang dipicu oleh pertanyaan perbudakan lokal lenyap secepat persoalan tersebut timbul. Namun, Poleung Kuk melakukan pengerjaan yang baik dalam mengirim seluruh penculik ke pengadilan. Pada 24 Maret 1881, Kepala Hakim, yang mengamati penurunan cepat dalam kejahatan penculikan, menyebutnya pada usahanya sendiri. Ia menyatakan dari Bench bahwa wacana publik Tiongkok kini nampak terdidik pada esensi kejahatan penculikan besar dan keburukan kejahatan yang timbul dari pelayanan rumah tangga, bahwa pengecamannya terhadap kejahatan tersebut menghasilkan kebangkitan hati nurani warga Tiongkok, dan bahwa sejumlah besar warga Tiongkok kini ingin menunjang nada pemikiran sosial di Tiongkok. 'Perbudakan dari segala jenis,' ujarnya, 'ditindak di TIongkok; ini sebenarnya merupakan pertanyaan pendidikan sepanjang diskusi dan waktu.'
Pertanyaan soal pertahanan Kolonial timbul selama beberapa tahun pada masa pemerintahan tersebut. Sepanjang musim panas 1878, rumor perang dengan Rusia beredar. Meskipun kekhawatiran akan perang tersebut berakhir. UU Sukarelawan (2 tahun 1862) diterbitkan ulang (4 Mei 1878) dan Korps Sukarelawan baru dibentuk dan ditempatkan (16 Mei 1878) di bawah komando Kapten Dempster, yang kemudian diteruskan oleh Kapten A. Coxon, di bawah Mr. W. Danby yang menjabat sebagai Letnan. Pada 1 Juni 1878, nama-nama 142 priyayi, yang tergabung dalam Angkatan Sukarelawan, diterbitkan dalam Government Gazette. Torpedo-torpedo dibangun di Galangan Kapal AL dan praktek-pratek torpedo dilakukan di Lyeemoon. Baterai-baterai juga ditempatkan dalam keadaan pertahanan temporer dan meriam-meriam dikerahkan di sejumlah tempat. Pada Januari 1879, Gubernur menyerahkan perintah untuk pelaksanaan pengerjaan yang dibutuhkan dalam rangka menempatkan sejumlah baterai, yang ditempatkan pada tahun sebelumnya, dalam kondisi pertahanan permanen, dan operasi langsung dilakukan di North Point. Pemerintahan Dalam Negeri, yang akhirnya menyatakan pengakuan kebutuhan sistem pertahanan Kolonial komprehensif, membentuk (8 September 1879) Komisi Kerajaan, yang dikepalai oleh Earl of Carnarvon, untuk menyelidiki tindak pertahanan Koloni. Pengarahan Komisi tersebut diterbitkan di Hongkong (17 Desember 1879) dan, atas permintaan Komisi, Komite lokal sempat dibentuk untuk bertugas untuk melaporkan pertanyaan berkaitan dengan pertahanan, persenjataan dan pengerahan di Hongkong. Rimor perang tertunda antara Rusia dan Tiongkok yang meraih kemungkinan pada musim semi tahun 1880 dan kemudian mendapatkan sorotan publik dalam hal pertahanan Kolonial. Pada musim panas, Jenderal Gordon, yang dikenal sebagai Gordon Pasha, menjalani sepekan di Hongkong dan Kanton (3 sampai 9 Juli 1880) dan membuat berbagai saran soal pertahanan Hongkong, secara khusus menasehati pemindahan Galangan Kapal AL, Barak dan Penyetoran Militer, ke Causeway Bay. Kala kepulangan dari kunjungan ke Li Hung-chang di Tientsin, ia menerbitkan bagian nasehat utama dalam China Mail yang diberikan olehnya ke Pemerintah Tiongkok, dan membuat upaya singkat namun tak berbuah untuk kepentingan pedagang Tiongkok utama di Hongkong dalam usulan untuk pengerahan tindakan terhadap pengusiran orang-orang Manchu dari Tiongkok dan pemulihan dinasti Tiongkok. Ancaman perang kini timbul dan tekanan berkembang dalam Korps Sukarelawan. Panglima, Kapten A. Coxon, dan Letnan W. Danby mengundurkan diri (13 Juli 1880) dan digantikan oleh Kapten J. J. Francis dan Letnan J. McCallum. Sebuah menara kokoh, Wivern, dengan kesalahan kualitas pelayaran yang ditemukan di Inggris, dikirim ke Hongkong (2 Juni 1880) atas saran Gubernur, secara permanen dikerahkan disana untuk pertahanan pelabuhan. Penindakan terakhir dari jiwa perang yang sekarat timbul pada kesempatan peninjauan AL besar yang diadakan di Tsimshatsui (30 Desember 1880). Namun pada permulaan tahun 1881, ancaman perang berlalu, lewat keputusan Rusia untuk mengembalikan Kuldja ke Tiongkok, dan seluruh pertanyaan soal pertahanan Kolonial sirna.
Pada 1877, seluruh kebaikan terjadi di kalangan pedagang. meskipun lebih dibatasi, bisnis berlangsung dalam keadaan sehat. Saham-saham meningkat, walau terdapat spekulasi kecil, dan properti nyata menjadi lebih berharga. Namun, perubahan terjadi pada 1878. Kapal-kapal yang kini diperjuabelikan jatuh, laba-laba pada barang seri seluruh deskripsi menjadi mengecil dan mengecil, dan spekulasi liar terhimpun pada pasar saham, dengan hasil inflasi yang lazim disusul oleh pengikisan berkelanjutan. Selain itu, tidak ada perusahaan gelembung yang sebenarnya diambang oleh rasa percaya masyarakat, dan stok-stok berada dalam kondisi bersuara. Namun tekanan besar timbul pada seluruh cabang komersial, baik yang lokal maupun di Tiongkok dan Jepang, dan beberapa firma lokal yang berumur sangat tua mengalami kegagalan. Pada permulaan tahun 1879, kapal-kapal sangat lambat dalam mengangkut perdagangan berhenti dihitung. Para pemilik kapal mulai berpikir mengerahkan kapal-kapal mereka alih-alih menggerakkan mereka dalam kehilangan. Sehingga, Konferensi pemilik kapal uap London membentuk (September 1879) perpaduan untuk mengatur bobot angkut, untuk mencegah akumulasi kargo, dan melindungi satu sama lain dari kehilangan. Disamping keinginan koheren di kalangan penanadatangan aturan konferensi, melebihi kompetisi luar, perpaduan tersebut gagal dan aturan ditunda (5 Januari 1880) sepanjang Hongkong bergerak. Namun selain dari kapal-kapal, tahun 1879 dalam hal lain juga merupakan tahun depresi besar. Kedatangan kapal-kapal asing menurun sejumlah 5.28 persen, penurunan terbesar yang terjadi pada pihak kapal-kapal dengan bendera Kontinental. Uang menyurut di Koloni dan pengutipan banyak stok masih menurun, walaupun terjadi tawaran investasi yang baik untuk modal. Pemakaian Sterling menurun sampai dolar menyentuh 3s. 6⅛d. dan tael jatuh di bawah 5 shilling. Sealin itu, perdagangan dikatakan kurang berlaba di Hongkong. Namun, pada tahun 1880, penunjangan besar dihimpun. perdagangan kini menunjukkan pergerakan yang lebih cepat dan menguntungkan, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Spekulasi bertahan dalam batas wajar, penawaran waktu, menghimpun pembelajaran besar pada tahun 1878, kini dianggap sebagai hal-hal berbahaya, dan sehingga stoknya dibiarkan pada penjejakan yang lebih bersuara. H.C. & M. Steamboat Company menerima penyewaan seumur hidup baru oleh aransemen persahabatan dengan golongan oposisi Messrs. Butterfield and Swire. Pada tahun 1880, industri pengolahan gula Hongkong menjadi sumber kekayaan besar di Hongkong, dan East Point Company menjalani waktu dengan seluruh kepentingan gula lokal dengan menjual perhatian dari para pesaing berbahaya. Selain itu, terdapat ruang untuk pabrik gula besar lain, dan tahun berikutnya (6 Juli 1881) dijual ke Quarry Bay oleh Mr. E. Mackintosh untuk Messrs. Butterfield and Swire, yang secara langsung menghimpun pendirian pengolahan gula khusus dan baru. Hongkong and Shanghai Bank maju pada 1880 untuk mengatur posisi dalam perdagangan Tiongkok, mengisi pikiran dengan bisnis sahnya sendiri. Dari tahun ke tahun, sepanjang masa itu, Bank tersebut membuat penambahan substansial untuk dana pinjamannya, ini menjadi niat dari para direktur untuk mengumpulkan dana pinjaman untuk tingkat separuh jumlah pembayaran pendapatan. Pada akhir 1881, banyak pencatatan pertumbuhan yang terjadi pada Bank oleh investor. Sahamnya terus meningkat dan mencapai 116 persen premium pada permulaan 1882. Pengumuman dalam London Gazette (14 November 1881) dari piagama kerjasama Perusahaan Borneo Utara Britania, berlayar ke Hongkong dengan penyelarasan besar. Hal ini umum menganggap wilayah baru tersebut, meskipun orang-orangnya kurus, mendapatkan perkembangan besar, agar buruh dapat disuplai cepat dari Tiongkok dan agar situasi Borneo Utara, yang berada di pertengahan jalan antara Hongkong dan Singapura, memiliki pengaruh politik dan strategis.
Masalah lama blokade Pabean, satu-satunya penekanan terkait yang dapat sangat berguna bagi Sir John might untuk menebus janjinya untuk melindungi kepentingan dagang lokal, tak membawa langkah tunggal mendekati solusi pada masa pemerintahannya. Pada 1877, Sir A. Kennedy, sebelum meninggalkan Koloni, memajukan rekomendasinya ke Jurutulis Negara dengan rujukan ke klausa Konvensi Chefoo yang merujuk kepada Komisi Campuran yang menuntaskan persoalan blokade, dan Dewan Legislatif mencatat (20 Februari 1877) esensi obligasinya terhadap upaya Sir Arthur untuk menghapus penundaan yang menjadi lebih menonjol ketimbang campur tangan mereka dengan perdagangan Koloni, dan lewat pengadaan peringanan yang dimajukan oleh Sir J. Pope Hennessy kepada Konsul Inggris di Kanton kala para pembuat petisi Tiongkok mempersembahkan sambutan kuat. Untuk blokade, para pegawai kini berniat untuk mengambil bagian mereka pada pasal tak wajib dari konsumsi harian, dan walau ini ditentang dan kemudian, terkait perwakilan yang dibuat oleh Konsul untuk Waliraja Kanton, ditinggalkan, blokade pegawai digantikan dalam penghimpunan pengecualian dari tugas-tugas untuk tujuan-tujuan segar secara positif, dan kemudian memajukan dan mengkecualian ternak dari katalog pasal tak wajib. Kala Sir Thomas Wade melewati Hongkong (7 April 1879), pada perjalanannya ke Inggris, Komite Dewan Perdagangan berujar kepadanya bahwa mereka menganggap Konvensi tersebut sebagai alat menonjol, membutuhkan revisi yang berhati-hati, dan agar, walaupun lima pelabuhan baru (Wuhu, Wenchow, Ichang, Pakhoi dan Hoihow) dibuka di bawah tujuannya, ini menjadi harapan terdekat mereka agar Lord Salisbury akan menolak untuk meratifikasikannya. Kebesarannya adalah kejutan komunitas, kala melaporkan bahwa, dalam debat dalam Dewan Bangsawan (9 Mei 1879), Lord Salisbury berujar bahwa Gubernur Hongkong telah melaporkan penyambutan tersebut, dengan klausa tertentu Konvensi Chefoo ditujukan untuk dihapuskan lewat pembentukan Komisi Campuran, telah dibatalkan dan sehingga tak ada alasan lebih lanjut untuk membentuk Komisi. Ini makin berteka-teki karena, beberapa pekan sebelum kabar tersebut sampai ke Koloni, Sir John berujar dalam Dewan Legislatif (29 Mei 1879), dalam perbincangan blokade, bahwa 'terdapat beberapa hal yang ditekankan pada perdagangan kapal jung Koloni yang menghalangi perluasannya.' Kala Sir Th. Wade kembali melewati Hongkong (Desember 1879), ia menyarankan kepada Komite Dewan bahwa stasiun-stasiun blokade takkan dihapuskan oleh Tiongkok sampai Koloni membeberkan beberapa skema yang membuat Pemerintah Tiongkok dapat mengumpulkan pendapatan secara adil pada mereka. Mengambil pandangan yang sama, Sir John kini memberikan beberapa penekanan rencana yang diusulkan olehnya untuk menghapuskan blokade. Ia berujar dalam Dewan Legislatif (30 Desember 1879) bahwa, jika perdagangan garam diturunkan dan penanganan dimasukkan untuk pengumpulan penarikan terhadap candu, Pemerintah Tiongkok akan berniat untuk mencabut stasiun perpajakan. Sehingga, Koloni berniat untuk mengorbankan kebebasan pelabuhan dalam rangka menghapuskan blokade, atau, dalam kata lain, Koloni akan lebih baik memiliki kantor Pabean Tiongkok di kota atau stasiun blokade Tiongkok di luar pelabuhan. Ini menjadi rencana Sir John, sejauh yang ia keluarkan. Penentuan ditunjukkan olehnya, pada seluruh kesempatan, untuk meninjau kehendak baik Otoritas Tiongkok, berpadu dengan kebiasaannya mengabaikan pandangan 'pedagang Inggris,' kala ia menyerukan komunitas pedagang Hongkong, menyebabkan masyarakat tak mempercayai skema apapun untuk peniadaan blokade yang diwujudkan dari Sir J. Pope Hennessy. Sehingga, kini terjadi rasa ketidakpengharapan besar, yang Sir John secara berhati-hati tak diganggu, dan sehingga menghimpun agar persoalan blokade diperkenankan untuk cdihiraukan sepanjang tahun 1880. Pada 10 Maret 1881, Dewan Perdagangan sempat mengajukan lagi kepada Jurutulis Negara untuk peniadaan blokade dan mengundang Dewan Dagang utama di Inggris Raya untuk mendukung petisi mereka, namun pergerakan tersebut tak menghasilkan hasil apapun pada masa penugasan Gubernur Hennessy.
Persoalan mata uang masuk pada pergerakan retrograd saat ini, menghimpun pengaruh Tiongkok yang timbul pada masa itu. Melihat bahwa ini menjadi kebiasaan yang terhimpun di Hongkong untuk mengutamakan mata uang bersih dan menerima uang perak atau keping yang hanya didiskon satu persen, Perusahaan Kapas dan Benang Kanton mengesahkan resolusi (April 1877) bahwa para diler Tiongkok di Hongkong harus menunda perdagangan dengan firma asing manapun enggan menerima peking perak pada nilai setara mata uang. Mula-mula, para pedagang Eropa melakukan pemberontakan bersama terhadap upaya untuk pemaksaan uang perak dan keping terhadap penerimaan mereka. Namun diler Tiongkok lokal mendukugn pergerakan yang diinisiasikan oleh Perusahaan Kapas Kanton dan membuat petisi kepada Pendaftar Umum yang mendorong Gubernur untuk membuat peking perak menjadi alat tukar sah. Sir John bertahan. Namun malangnya, para pedagang asing individual memutuskan (5 Mei 1877) untuk penakanan yang diterima pada mereka toleh Tiongkok. Pada 19 Mei 1877, tawaran pemanduan, melalui keinginan di kalangan pedagang Eropa, banyak diterima. Hal tersebut kini meyakinkan diri mereka sendiri untuk mengenang Pemerintah melawan usulan Tiongkok untuk membuat keping perak (termasuk uang keping) menjadi alat tukar sah. Para memorialis tak berniat untuk melarang praktek uang keping, namun mengecam tindakan apapun yang membuat para pedagang tak berkehendak untuk menerima uang keping sebagai mata uang. Setahun kemudian (7 Maret 1878), Dewan Perdaagngan, yang mengakui bahwa tak ada kepentingan dari uang Inggris yang dicetuskan yang dicetak di Inggris oleh Pemerintah kekaisaran, kini memutuskan untuk mendirikan ulang Percetakan Uang Hongkong. Diduga, penutupan perusahaan Hongkong tersebut bersifat dini dan berlaku buruk, agar terdapat pemanduan sempurna untuk keberhasilan penanganan, dan bahwa laba diambil dari koin subsidier sendiri akan membayar penggelontoran Pencetakan Uang. Dikatakan juga bahwa jika Pemerintah menentang pengambilalihan kepengurusan Pencetakan Uang, ini dapat dimulai lewat perusahaan swasta di bawah naungan pemerintah. Namun, Sir John menuntaskan seluruh persoalan tersebut. Sementara itu, perhatian ditujukan kepada pabrik di Koloni, di desa Tokwawan, dari sejumlah alat tukar Annam untuk ekspor ke Annam dan Tungking, tempat tak ada pencetakan uang negara yang didirikan. Beberapa pemilik pabrik pembuatan uang tersebut diadili di Mahkamah Kepolisian (Hon. C. B. Plunket) namun kemudian dibebaskan, karena tak ada dakwaan yang melawan hukum Inggris yang ditujukan pada mereka. Namun, Koloni sendiri dibanjiri dengan uang tersebut, sampai notifikasi diterbitkan dalam Gazette (29 Oktober 1879) yang memperingatkan masyarakat bahwa pengedaran uang tersebut di Koloni bersifat ilegal. Pada 23 Februari 1880, Dewan Perdagangan memutuskan untuk memperingatkan Pemerintah, meminta agar tindakan diambil dengan pandangan untuk membuat yen Jepang menjadi mata uang di Hongkong. Komunitas Tiongkok mengajukan petisi (5 Februari 1880) kepada Pemerintah untuk dampak yang sama. Walaupun ini secara keseluruhan selaras dengan harapan Sir John sendiri, tak ada tindakan yang nampak diambil dalam persoalan tersebut pada masa pemerintahan tersebut.
Dalam lingkup imigrasi, keterusikan menonjol disebabkan pada Januari 1878, oleh kasus dua kapal yang mengangkut imigran di bawah keyakinan bahwa ijin akan diberikan, namun pada saat terakhir Sir John menolak menandatangani kesepakatan tersebut. S.S. Perusia, kapal uap pertama dari jalur Tiongkok-Baru yang baru, berlayar (13 Januari 1878) tanpa kargo imigrannya, dan pencarter kapal Amerika Charter Oak mengalami kerusakan berat, mengisi kapal tersebut dengan para imigran ke Honolulu, namun didapati, pada kesempatan keberangkatan tertujunya (15 Januari 1878), dengan penolakan pada pihak Gubernur untuk menandatangani kesepakatan, karena Komite Rumah Sakit Tungwa menyatakan kepadanya bahwa para imigran tersebut akan dijadikan budak. Akibatnya, perdagangan dengan Honolulu sepanjang bertahun-tahun setelahnya dilakukan dari Whampoa dan diambil oleh China Merchants S. N. Co., yang mengirim salah satu kapal uap mereka, Hochung (20 Oktober 1879), ke Honolulu dengan sejumlah besar imigran, dan mendorong, melalui Kapten C. C. Moreno, negosiasi perjanjian antara Tiongkok dan Hawaii. Satu-satunya imigrasi didiperkenankan oleh Sir John adalah imigrasi ke Demerara (23 Desember 1878) dan kemudian ke Antigua. Imigrasi ke Koloni-koloni Australia secara khusus Gubernur majukan dan ia dorong (pada 1881) dalam suatu persoalan menyebabkan hubungan renggang antara Sir John dan Harbour Master's Department. Alasan bahwa kelas-kelas pekerja dari berbagai Koloni Australia mulai (sejak 1878) muncul untuk pengecualian penuh tenaga kerja dan karyawan Tiongkok. Dalam hubungan ini, Sir John mengambil peran istimewa untuk dirinya sendiri demi menghentikan apa yang ia sebut deportasi penjahat ke Australia (22 November 1879). Dalam beberapa tahun, praktek yang diterapkan di Hongkong memperkenankan tahanan Tiongkok di bawah hukuman deportasi untuk memilih negara, Tiongkok atau wilayah lain, yang mereka harap untuk didatangkan, dan dalam kasus orang manapun memilih untuk pergi ke Australia, ia diperkenankan untuk melakukannya, Kepolisian menumpangkannya, dalam rangka agar ia meninggalkan Koloni. Sehingga, beberapa kasus terjadi bahwa orang meninggalkan penjara untuk berimigrasi ke Australia, dan ini adalah praktek yang dihentikan oleh Sir John. Beberapa tahun kemudian, terjadi perdebatan dalam Dewan (23 Agustus 1881) yang memicu perbedaan wacana yang memisahkan masyarakat dari Gubernur soal pertanyaan imigrasi, seperti pada nyaris setiap subyek lain. Hon. F. B. Johnson menyoroti hak tak terbatas pada orang-orang dari kewarganegaraan manapun di Hongkong, untuk pergi ke negara lain, dan menyatakan bahwa Tiongkok sangat berkeuntungan besar dengan pemindahan mereka ke negara-negara asing, bahwa perdagangan menyusul kala mereka datang, dan bahwa Hongkong mendapatkan banyak mandaat dari lalu lintas penumpang dan dari perdagangan yang terjadi pada lalu lintas tersebut. Di sisi lain, Sir John mendeklarasikan bahwa imigrasi Tiongkok tak diinginkan oleh negara-negara asing dan bahwa Pemerintah Tiongkok menentangnya karena ini membuat tulang dan otot keluar dari negara tersebut. Namun, di samping pertentangan Sir John terhadap imigrasi Tiongkok, gelombang alami populasi Tiongkok berlanjut, walau dalam tingkat yang tak diinginkan, untuk menghimpun fasilitas untuk imigrasi yang ditawarkan oleh Hongkogn dalam beberapa bentuk atau lainnya.
Selain dari persoalan yang dimajukan, terdapat juga beberapa pertanyaan kecil dari kepentingan komersial yang timbul dari pemikiran masyarakat pada masa itu. Pada Juni 1878, kasus Gunga mengembangkan beberapa kemarahan sementara terhadap otoritas Spanyol di Manila, S.S. Gunga, usai bergerak dari Hongkong ke Australia, singgah ke Manila untuk mengangkut batubara, kala bangsa Spanyol merebutnya atas dasar beberapa informalitas dalam deklarasi kargo kapal. Persoalan kepentingan sementara lainnya adalah usulan mengadakan pertemuan di Dewan Perdagangan (4 Maret 1879), untuk mendirikan ruang penjualan komersial dan bursa umum tempat para pedagang mendukung keanggotaan wadah umum yang terbuka untuk seluruh kelas dan kewarganegaraan. Beberapa bulan kemudian (28 Mei 1879), para promotor Bursa Dagang Hongkong menghimpun kantor di Marine House, dan pada pertemuan yang diadakan di Balai Kota, aturan dirancang dan Jurutulis (E. George) dipilih untuk mengerjakan lembaga tersebut, yang nyaris runtuh kala hal tersebut dimulai.
Perdagangan kapal jung di Koloni tak berkembang, namun menunjukkan penurunan tajam, pada dua tahun pertama masa pemerintahan tersebut. Peningkatan tajam terjadi pada 1881, berbanding dengan tahun sebelumnya, namun sementara pada 1877 sebanyak 26.500 kapal jung dengan 1.798.788 ton masuk dan ludes di Hongkong, jumlah menonjol pada tahun 1881 adalah 24.339 kapal jung dengan 1.680.025 ton, dan ini terjadi disamping peningkatan menonjol penduduk Tiongkok. Kebangkitan dan kejatuhan perdagangan Britania Raya nampak menghimpun pengaruh yang sangat kecil pada perdagangan kapal jung di Koloni yang sangat berdampak oleh peningkatan penduduk Tiongkok di Hongkong, dengan beragam tingkat pengetatan yang timbul pada stasiun-stasiun blokade dan ragam kebijakan Otoritas Sementara Kanton, ketimbang oleh pergerakan perdagangan London atau Manchester. terkait perdagangan impor dan ekspor pedagang Tiongkok di Hongkong, perkembangan China Merchants S. N. Co. menjadi kesempatan yang besar. Perusahaan tersebut, yang menghimpun saham besar kepada pedagang Tiongkok di Hongkong, dan yang secara terapan menghimpun pelantikan Li Hung-chang, Waliraja Chihli, diteruskan, usai banyak kekeliruan dan kehilangan, dalam membuat laporan baik dan pembayaran pembagian yang adil (10 persen pada 1881), disamping menulis jumlah liberal untuk pengerahan armadanya. Usai pendirian Perusahaan Asuransi Tiongkok, langkah berikutnya dari Li Hung-chang menggerakkan kapal-kapal uap ke Honolulu (Oktober 1879), dan kala pergerakan tersebut mendapati tak memberikan keuntungan, keberangkatan baru diambil (11 Oktober 1881), dengan penempatan kapal uap untuk perantauan ke London, dengan pandangan untuk mendagangkan perdagangan langsung antara Inggris dan Tiongkok serta mendirikan firma pedagang Tiongkok di Kota London. Sebuah asosiasi dibentuk untuk keperluan tersebut di Shanghai dan Hongkong dengan pendapatan £150.000. Tujuan utamanya adalah untuk menyerahkan perdagangan Tiongkok dari tangan asing dan menghimpun perjuangan terhadap pihak musuh. Sir J. Pope Hennessy mendorong usaha tersebut atas dasar bahwa kepentingan perdagangan Kekaisaran akan dimajukan lewat pengiriman pabrik Inggris dan konsumen Tiongkok berdekatan bersama, walau ini dapat dijadikan perantara dagang Inggris di Koloni. Namun, karena Perusahaan tak memiliki sosok berpengalaman untuk memulai usaha di london, dan karena hal tersebut biasanya mendatangkan perlawanan tanpa kompromi dari pedagang dan pengirim Inggris, upaya tersebut berujung pada kegagalan. Walau berusia lebih singkat ketimbang proyek lain, yang diperbuat oleh Sir John untuk dimajukan dan, dalam penjelasan perpisahannya soal kondisi Koloni, ia menekankannya sebagai tanda pergerakan, yakni usulan untuk memulai sebuah Dok di teluk Belcher, untuk dikerjakan dengan pendapatan khusus Tiongkok untuk keperluan penempatan kapal-kapal uap milik China Merchants S. N. Co. dan firma Tiongkok lain. Ini sebetulnya adalah skema makalah, dan karena Li Hung-chang baisanya enggan untuk memanfaatkan Koloni dengan cara apapun, hal tersebut ditinggalkan begitu saja. Pada suatu waktu, terdapat skema raksasa ketiga yang dimajukan. Li Hung-chang memperingatkan Takhta pada persoalan candu dan mengerahkan (8 Agustus 1881) Taotai Ma Kien-chung pada misi rahasia kepada Waliraja India, untuk melirik sejauh apa Pemerintah India akan berkehendak untuk mendapati usulannya agar India harus dari tahun ke tahun secara bertahap mengurangi produksi candunya, sementara Tiongkok akan membuat jasa defisit pendapatan candu India dari tahun ke tahun, pada skala yang ditentukan usai masa tertentu, kala seluruh wilayah, yang aslinya ditujukan untuk penanaman candu, akan secara bertahap diantikan dengan penanaman biji-bijian, sehingga menghindari cedera serius pada pendapatan India. Dalam hubungan langsung dengan skema Waliraja, terdapat proyek lanjutan, yang ditujukan ke Hongkong oleh Mr. Ho Amei, namun ditolak oleh Sir John. Mr. Ho Amei memutuskan untuk memulainya di Hongkong, di bawah pengawasan dan pengendalian Pemerintah Tiongkok, sebuah perusahaan dengan modal dua puluh juta dolar, untuk tujuan menjual seluruh candu yang diwajibkan untuk konsumsi Tiongkok yang dikirim dari India dan kemudian mendistribusikannya ke berbagai pelabuhan. Ini mencetuskan agar skema tersebut akan membuat penyeludupan menjadi tak memungkinkan, dilakukan dengan kebutuhan untuk sejumlah stasiun Li-kin yang ada dan menghentikan penghindaran dan kekeliruan tugas Li-kin di Tiongkok. Namun, seluruh skema gagal karena Pemerintah India mengurungkan usulan Waliraja. Hasil tak selaras yang sama menghimpun proyek Mr. Ho Amei, untuk memulai penambahan garam di Aberdeen untuk mengolah garam laut untuk konsumsi eksklusif di Koloni. Menghiraukan fakta bahwa garam adalah monopoli kekaisaran di Tiongkok, dan sehingga pengolahan garam di Hongkong akan memberikan stimulus besar untuk menyaingi perdagangan garam perdagangan, mencederai pedapatan Tiongkok dan melanggar hubungan persahabatan antar dua negara, Dewan Perdagangan (10 Maret 1881) memandang usulan pengolahan garam berseberangan dengan pandangan Gubernur sebagai wirausaha yang sah seperti halnya pengolahan gula. Sir John takkan melayani skema tersebut untuk suatu waktu. Proyek kelima komunitas Tiongkok adalah pendirian Dewan Dagang Tiongkok, yang mengambil alih seluruh fungsi Komite Rumah Sakit Tung-wa. Sir John mendorong proyek tersebut dan mengusulkan untuk memadukan Museum Industrial Tiongkok dengan Dewan Perdagangan. Rencana tersebut seringkali didiskusikan, petisi dan pengerahan ditujukan pada Pemerintah, tahun demi tahun, usai Gubernur akhirnya (20 Februari 1880) berjanji untuk merekomendasikan pemberian Pemerintah sejumlah $10.000, selain pemberian sepotong lahan, tak ada yang benar-benar dilakukan.
Sanitasi Hongkong, pada masa pemerintahan tersebut, adalah masalah berbuah dari pergesekan pahit, karena membawa Surveyor Umum, Jurubedah Kolonial dan Otoritas Pengobatan Militer pada pertentangan langsung melawan pandangan Gubernur. Laporan tahunan Jurubedah Kolonial pada tahun 1879 dan 1880 ditekan oleh gubernur, catatan mereka tidaklah lengkap. Namun, statistik Pendaftar Umum dari peringkat kematian tahunan per 1.000 dari seluruh penduduk (berkisar 26.81 pada 1877, 29.60 pada 1878, dan 32.14 pada 1879) menunjukkan peningkatan tajam untuk tiga tahun pertama masa pemerintahan tersebut, disusul oleh penurunan menonjol pada 1880 (28.71) dan 1881 (24.07). Karena tak ada perubahan material yang dibuat dalam sistem sanitasi, ini nampak bahwa kebangkitan dan kejatuhan tingkat kematian pada tahun-tahun tersebut tak dilakukan dengan sikap Gubernur terhadap, atau ketidakaktifan dalam masalah sanitasi. Peningkatan sakit pada 1877 terhitung oleh kondisi meteorologi, panas terdaftar pada tahun tersebut melmpaui kejadian apapun yang dialami pada delapan tahun sebelumnya, sementara curah hujan (77.24) berada di bawah tahun-tahun sebelumnya (104.02 pada 1876). Karena pada tahun 1878 menunjukkan kebangkitan dalam tabel tingkat kematian, Jurubedah Kolonial melaporkan bahwa kesehagatan Koloni terbilang baik pada 1878. Pada tahun 1879, kala tingkat kematian di kalangan penduduk Tiongkok berkembang sampai 33.11 per 1.000, kesehatan pasukan bahkan lebih baik ketimbang pada 1878. Praktek umum pada masa tersebut adalah, kala hal-hal sanitasi didapati keliru di Hongkong, melayangkan kesalahan pada Gubernur. Kala sebagian philippica tahunan Jurubedah Kolonial, yang menganggap bahwa sejumlah besar rumah warga Tiongkok di Hongkong dibangun ulang sejalan dengan seluruh prinsip sanitasi, sebagaimana merekamendrainasi sebagian besar lapisan tanah, dan utamanya pada catatan perwakilan menonjol, terkait dugaan keslaahn penanganan urusan sanitasi di Hongkong, dibuat oleh Wakil Jurubedah Umum McKinnon ke Kantor Perang, Jurutulis Negara mengirim (Juni 1881) Mr. O. Chadwick, C.B., atas keinginan Koloni, untuk menyelidiki dan melapor kepada Kantor Kolonial tentang kondisi sanitasi Hongkong. Selain dari prasangka terkait sistem bumi kering yang Gubernur, satu-satunya cabang sanitasi, campur tangan secara positif, menjadi pekerjaan C.D. Ordinance, dan dalam kaitannya juga tindakan Gubernur bergerak melawan pandangan otoritas sanitasi lokal. Sir John membentuk (12 November 1877) sebuah Komisi (T. C. Hayllar, W. Keswick, E. J. Eitel) untuk menyelidiki pengerjaan UU 19 tahun 1867. Namun di luar meniadaan penyalahgunaan paling menonjol yang mengaitkan diri mereka sendiri dengan sistem lokal, dan mengirim bersama sekumpulan informasi terkait riwayat lokal dari cabang sanitasi tersebut, Komisi tersebut tak menghasilkan hasil.
Dalam persoalan pendidikan, kebaikan sebenarnya, yang dilakukan oleh Sir John untuk pendidikan pemuda Koloni lewat roformasi Grant-in-Aid Scheme, melarikan perhatian publik nyaris sepenuhnya. Terkait Government Central School, yang kala itu menjadi lembaga pendidikan paling populer di Hongkong, terjadi kemunculan (1 Desember 1877) pamflet yang mempertanyakan raison d'être dari Sekolah tersebut. Penulis anonimnya berpendapat bahwa Pemerintah harus mengerahkan operasinya untuk mempromosikan pendidikan dasar, meninggalkan seluruh pendidikan tinggi yang dihimpun atas prinsip sukarela dan dibayarkan untuk orang yang menghargainya. Pamflet tersebut diyakini mengekspresikan pandangan Gubernur dan sehingga menyebabkan sambutan tak terbungkam. Namun, Central School berlanjut seperti sebelumnya. Apa yang Gubernur lakukan, atau kecam, sekolah tersebut yang pada prakteknya tak berdampak secara keseluruhan, mendorong pembangunan gedung-gedung baru dihentikan. Atas dasar bahwa kepentingan politik dan komersial menggerakkan kajian Inggris dari pengaruh primer di seluruh sekolah pemerintahan di Koloni, sebuah prinsip yang Konferensi Pendidikan (25 Februari 1878), yang diadakan oleg Gubernur, sangat dituturkan, Gubernur berpendapat (namun tanpa berdampak) bahwa perhatian lebih harus ditujukan pada Central School untuk mempromosikan penuturan bahasa Inggris, agar hadirin di sekolah-sekolah Tiongkok harus membuat opsional, dan agar kelas-kelas yang lebih kecil dan staf yang lebih besar harus dihimpun. Sebuah upaya yang dibuat oleh Gubernur, lewat pembentukan (27 Agustus 1880) Komisi Pendidikan (F. Stewart, E. L. O'Malley, J. M. Price, Ph. Ryrie, W. Keswick, E. J. Eitel, E. R. Belilios), untuk menghimpun lima sekolah daerah dasar untuk kelas persiapan Central School, dan untuk mengubah Central School menjadi Collegiate Institution, yang sepenuhnya dihiraukan. Normal School, untuk pelatihan pengajar Tiongkok berbahasa Inggris, didirikan (1 September 1881) namun dikecam oleh Komisi Pendidikan. Pemisahan kantor Kepala Sekolah Central School dan Pengajar Sekolah, pengangkatan (7 Maret 1878) Pengajar terpisah sebagai Kepala Departemen Pendidikan (E. J. Eitel), dan revisi Grant-in-Aid Scheme (1879) tak mendatangkan pertentangan. Tindakan tersebut merevolusionisasikan sistem pendidikan Koloni. Lewat beberapa tindakan verbal dalam Grant-in-Aid Code, disepakati oleh Jurutulis Negara, sistem sekuler diberlakukan pada sekolah-sekolah pemerintah, sementara seluruh Grant-in-Aid School dirancang secara bebas untuk mencurahkan seluruh waktunya terhadap pendidikan (entah sekuler atau relijius) pada subyek primer dan sekunder. Akibatnya adalah, kala Sir J. Pope Hennessy pertama kali datang ke Hongkong (pada 1877) mendapati 41 sekolah dilaporkan berdiri di Koloni, dengan 2.922 murid, kemudian pada keberangkatannya dari Hongkong (pada 1882), 5.182 murid masuk 80 sekolah di bawah naungan pemerintahan.
Komunitas Katolik Roma membuka ulang Gereja St. Yosef untuk pelayanan (3 Juni 1877) dan Gereja baru, Hati Kudus, di Westpoint, dibangun untuk mereka (22 Maret 1879) ataas dasar pemberian oleh Pemerintah. Komuntias Jerman mendirikan Gereja Lutheran (12 Maret 1879) dalam kaitannya dengan Berlin Foundling House. Perkawinan sipil Tiongkok pertama dilakukan di Kantor Pendaftar Umum pada 7 Juni 1877. Pertanyaan pekerjaan hari Minggu diajukan kepada Pemerintah (1 Mei 1879) oleh aksi bersama rohaniwa Protestan dan Katolik. Peringatan dipersembahkan oleh mereka, bahwa pada hari Minggu seluruh pekerjaan harus dihentikan di Koloni dan bahwa Statuta ke-29 dari Charles II harus memberlakukannya. Pertanyaan tersebut disampaikan ke Jurutulis Negara, namun pekerjaan hari Minggu berlanjut di Hongkong tanpa terperiksa.
Hal yang menjadi kesenjangan temperamen satu sama lain, pandangan dan cara, antara Sir John dan komunitas Eropa, menempatkannya pada posisi terisolasi sepenuhnya, sementara komunitas Eropa merasa dari tahun ke tahun, kurang dan kurang terhimpun pada keterusikan yang ada. Selain dari kebijakan umum Sir John, terdapat sebab-sebab khusus yang mengusik masyarakat. Contohnya, campur tangannya (24 Oktober 1879, dan 5 Februari 1881) dengan aturan pengajuan ke museum Balai Kota, upayanya untuk menyita kapal uap Fame (28 Oktober 1879), dan larangannya terhadap penjualan minuman di Teater Balai Kota (25 Februari 1880). Namun, terkait hiburan komunitas disediakan dengan baik pada masa itu. Selain pendirian perlakuan periodikal yang disediakan oleh Amateur Dramatic Corps, the Choral Society, the Horticultural Society, the Victoria Recreation and Regatta Clubs, the Liedertafel of the Club Germania, dan Race Club, masa tersebut diisi oleh beberapa perayaan yang diadakan secara khusus, di antaranya adalah perayaan St. Patrick (17 Maret 1879), ulang tahun keseratus penyair Irlandia Tom Moore (28 Mei 1879), Masonic Ball pada tanggal 15 Januari 1880, perayaan hari ulang tahun Washington (23 Februari 1880), dan ulang tahun ketiga ratus tahun Camoens (10 Juni 1880). Terkait peristiwa sosla lainnya yang tersebutkan adalah semi-kepunahan Humane Society (13 Mei 1878), pembentukan St. John's Lodge di bawah Konstitusi Skotlandia (30 November 1878), makan besar dan penyampaian pidato kehormatan Profesor Nordenskjold (3 November 1879), permulaan jinrikshas di Koloni (22 April 1880), pendirian Polo Club (27 April 1880), penyampaian pidato dan pernyataan Hon. W. Keswick (14 Mei 1881), penangkapan Messrs. Rapp dan Schmidt oleh kapal penjelajah pabean kala ekspedisi menembak (20 November 1881), dan pelantikan Mr. C. P. Chater sebagai Masonic District Grand Master of South China (2 Februari 1882).
The charity of the Hongkong community was, during this period, called forth and exercised to an extraordinary degree. To the relief of the famine in North China the Hongkong community contributed (from April, 1877, until August, 1878,) an aggregate sum of $132,000. Floods in Canton necessitated (in May, 1877) a separate appeal which in a day or two produced $5,000. The Freemasons raised separately funds (October, 1877) for the relief of sufferers from famine in India, and in January, 1878, a subscription was started for the sufferers from the Yesso explosion, when Messrs. Douglas Lapraik & Co. headed the list with a subscription of $10,000. An Amateur Concert was given (December 12, 1878) on behalf of sufferers by the failure of the City of Glasgow Bank. An Irish Famine Relief Committee was started (March 8, 1880) and collected $36,000. The Hon. E. R. Belilios having (October 15, 1878) placed in the Governor's hands the sum of £1,000 for the erection of a statue of Lord Beaconsfield, used this sum, when Disraeli deprecated the honour,, to establish a Medical Scholarship Fund (October 7, 1879), subsequently changed (November 29, 1883) into the Belilios Scholarship Fund, and gave to a row of houses opposite the City Hall, which he erected at the time, the name Beaconsfield Arcade. A Medical Mission Committee (J. C. Edge, Dr. Young, and H. W. Davis), having, since October 1871, established a public dispensary in Taipingshan, made (January 13, 1872) an appeal to the community and commenced taking steps which ultimately resulted in the establishment of Alice Memorial Hospital.
Several gales passed over Hongkong in 1870 (10th July, 13th July, 10th October), one in 1880 (23rd September) and two in 1881 (21st August, and 14th October), but with the exception of the last gale, by which many small craft were wrecked and some lives lost, these gales did no serious damage. Besides the case of the China Merchants' Steamer Haishin, which went ashore in Fat-tau-moon, opposite Sheko, there was but one extraordinary disaster. The S.S. Yesso was being moored alongside the wharf, when one of her boilers burst (November 22, 1877) and 87 persons were scalded to death. There was no unusual number of conflagrations during this period, but the average number of houses destroyed on the occasion of fires was much greater than anything previously experienced, indicating a defective condition of the Fire Brigade.
The history of the ship-building movement during this period is characterized by keen competition, ending in the triumph of the H. & W. Dock Company. The most prominent landmarks in this struggle were the launch of the Customs cruizer Li Chi from Captain Sands' slip at Westpoint (March 5, 1878); the launch of the S.S. Kiungchow built by W. B, Spratt & Co. (July 28, 1878) at Spring Gardens; the launch of the S.S. Zephyr from Captain Sands' slip (November 23, 1878); the purchase of the late Captain Sands' slips by the H. & W. Dock Company (September 1, 1879); the starting of opposition Docks at Shamshuipou by the Cosmopolitan Dock Company (February 3, 1880), and the purchase of these Docks by the H. & W. Dock Company (December 31, 1880). As to other local industries, there is to be recorded the establishment of an iron foundry at Shaukiwan (June 6, 1878), the attempt made by the Kaiming Company to start a match factory at Yaumati (June 15, 1880) and the registration (December 31, 1880) of a new Ice Company. On 1st April, 1877, postal rates were reduced (to 16 cents for a letter to England) and local rates lowered by one half. A further reduction in postal rates (to 10 cents for a letter to any country of the Postal Union) was made in 1879, when an almost uniform postal tariff was introduced, and an exchange of money orders arranged with India and most of the Australian Colonies. Telegraphic cable connection was extended to Manila (May 1, 1880) and to Canton (March, 1882), whilst the town was provided with telephones, there being on one occasion (June 24, 1881) three Telephone Companies applying for permission to establish lines in the Colony. A short-lived line of steamers was started (January 13, 1878) to connect Hongkong with Peru; the S.S. Washi commenced to run regularly between Hongkong and North Borneo (June 13, 1878); the Mitsu Bishu Company started a new line of connection with Japan (October 12, 1879), and the Austro-Hungarian Lloyds extended their steamship traffic by bringing Hongkong into regular monthly connection with Triest (April 1, 1881). To the foregoing evidences of prosperity may be added the establishment of an Anglo-Chinese Debating Society (March 4, 1880) and the starting of a third daily newspaper, the Hongkong Telegraph (June 15, 1881), by Mr. R. Frazer Smith.
The obituary of this period includes an extraordinary number of prominent citizens:—H. Thorburn, Acting Manager of the Chartered Bank (April 19, 1877); W. H. Bell, lessee of the Daily Press (May 16, 1877); Captain G. U. Sands, founder of the Patent Slip and Dock Company (October 28, 1877); J. J. dos Remedios, Consul General for Portugal (July 30, 1878); John Jack, proprietor of the Hongkong Distillery (August 15, 1878); Hon. Ch. May, Colonial Treasurer (April 23, 1879); Captain E. Punchard, commander of coast steamers (July 12, 1879); Rev. H. H. Kidd, Colonial Chaplain (July 31, 1879); Hon. C. B. Plunket, Police Magistrate (December 21, 1880); Captain R. W. Hutchinson, commander and owner of several steamers (January 30, 1881); Mrs. McIver, wife of Superintendent P. & 0. Company (February 11, 1881); Sir Richard Graves McDonnell (March, 1881); T. G. Lindstead, Masonic District Grand Master (April 30, 1881); W. R. Landstein, merchant (June 21, 1881); Pastor Klitzke of the Berlin Foundling House (July 3, 1881); Rev. C. G. Booth, Military Chaplain (January 14, 1882).
In October, 1881, it was stated that the question of the Governor's rule or misrule would shortly be brought before Parliament. This was not done, but in February, 1882, it was generally understood that the Governor was about to leave the Colony for good. The Tungwa Hospital Committee gave the Governor a farewell banquet (February 27, 1882), and when Sir John, after a stormy debate in Legislative Council, announced (March 1, 1882) his approaching departure, the Hon. Ph. Ryrie, expressing his own views, praised the Governor as having been a longer time at his post than any of his predecessors. Two complimentary addresses were presented to Sir John on the eve of his departure, one by a Chinese deputation and the other by the Portuguese community (March 6, 1882). On 7th March, 1882, Sir John left Hongkong ostensibly on leave for six months, but it was understood at the time that his return was beyond the bounds of probability. Later on, when a contrary rumour reached the Colony, the strongest remonstrances were addressed by the leading British merchants to the authorities at Downing Street and thereupon all doubts as to the permanent severance of the tie between Hongkong and Sir J. Pope Hennessy (beyond the payment of a pension) were removed, and the Colony entered, after five years of incessant turmoil, upon a season of quiet and steady work. Sir John himself carried with him to another Governorship (Mauritius) the same odd perverse antipathies, and roused there also, among the British community, the whirlwind and the storm which it required the interference of Sir Hercules Robinson to assuage. The abrupt termination of Sir John's official career was rendered tragic through its being followed by his premature death (October 7, 1890) at a moment when re-entrance upon the scenes of Parliamentary life seemed open to him and to offer a vista of success in the sphere of Irish politics. Requiescat in pace.
ns6kgxmf6kst77qqj4olm64x8t3pak6
97897
97893
2024-05-03T09:02:19Z
Glorious Engine
9499
wikitext
text/x-wiki
{{dhr}}
{{c|{{larger|BAB XXI.}}
{{dhr|40%}}
{{rule|4em}}
{{dhr|40%}}
{{sc|Pemerintahan Sir John Pope Hennessy.}}
''22 April 1877, sampai 7 Maret 1882.''}}
[[Berkas:Portrait of John Pope Hennessy (cropped).jpg|jmpl|Sir John Pope Hennessy]]
{{uc|{{di|M|3=.05em|image=Europe_in_China_M.png|imgsize=50px}}r}} (kemudian Sir) John Pope Hennessy, C.M.G., datang ke Hongkong pada 22 April 1877, terlambat pada sore hari untuk mengambil sumpah jabatan pada hari yang sama. Ia disambut di kapal oleh Mayjen Sir F. Colborne, dan oleh Administrator, Hon. J. G. Austin, dan kala mendarat, di Murray Pier, oleh para kepala departemen, anggota dewan, Uskup Raimondi, dan sejumlah pemukim utama. Sambutan Mr. Hennessy di Hongkong bukanlah hal yang antusias, namun dapat dikatakan soal prasangka masyarakat yang menyambutnya. Sehingga, terdapat sentimen dini bahwa masa ketegangan dapat mereda, namun terdapat juga, pada pihak komunitas Eropa, penentuan terjujur untuk menghakimi pemerintahannya kala mereka dapat menemukannya. Mr. Hennessy menikmati berbagai kesempatan pengalaman pertemuan. Ia telah duduk, sebagai Anggota King's County, dalam Dewan Rakyat (1859 sampai 1865), dan ia telah menjabat sebagau Gubernur Labuan dan Konjen Borneo (1867), selaku Gubernur Pemukiman Afrika Barat (1872), Bahama (1873), dan Kepulauan Windward (1875). Menunda edaran Surat Paten, Mr. Hennessy kini sementara diangkat (12 Maret 1877) sebagai Wagub Hongkong, dan sehingga ia dilantik pada jabatan tersebut (23 April 1877), pada hari kedatangannya. Pada kesempatan tersebut, Mr. Hennessy dengan sukarela mengumumkan bahwa ia akan terdorong untuk mengikuti jejak langkah pendahulu menonjolnya, Sir A. Kennedy, dan bahwa kebijakan utama pemerintahannya akan melindungi kepentingan pedagang Koloni tersebut yang, ia katakan, bersaing dalam transaksinya pada koloni-koloni terbesar di dunia. Enam pekan kemudian, Surat Paten (tertanggal 10 April 1877) didatangkan, Mr. Hennessy dilantik, dengan cara biasa, sebagai Gubernur dan Kepala Panglima Hongkong dan Sekitarnya (6 Juni 1877).
Dengan pengecualian kunjungan ke Jepang (31 Mei sampai 6 September 1877) dan kunjungan ke Peking (11 September sampai 24 Oktober 1881), Gubernur menjalani seluruh masa jabatannya di Hongkong. Kala cuti ke Jepang, Hon. W. H. Marsh, dan, kala perjalanannya ke Peking, Hon. M. S. Tonnochy secara sementara mengurusi Pemerintahan. Pada 22 April 1880, Yang Mulia menganugerahi penghargaan kesatria kepada Mr. Hennessy. Kabar tersebut diterbitkan dalam Hongkong Government Gazette edaran 21 April 1880.
Selain dari perbincangan pribadi dengan beberapa diplomatis menonjol di Tiongkok dan Jepang, Sir John Pope Hennessy, seperti pendahulunya, tak ada perbincangan diplomatik dengan para perwakilan Pemerintahan lain, di luar satu pertukaran catatan singkat dengan Gubernur Makau. Kapal jung Tiongkok yang dikerahkan dari Hongkong (29 November 1877) dengan kargo bubuk meriam untuk Makau, dihentikan oleh para pegawai Blokade Pabean Tiongkok kala keluar dari pelabuhan dan dipaksa kembali ke Hongkong. Kala para pemilik kapal jung mengeluhkannya kepada Gubernur, mereka memberitahu (29 Juni 1878) bahwa Gubernur tak dapat campur tangan, karena Otoritas Kanton menganggap Makau merupakan bagian dari Tiongkok. Jawaban tersebut ditorehkan dalam surat-surat kabar publik, Gubernur Makau kemudian mengalamatkan sebuah protes resmi kepada Sir John, mendorong kedaulatan Raja Portugal atas Makau dan menekankan fakta bahwa seluruh bangsa Eropa mengakuinya, dan juga para pegawai Tiongkok, sesambil bendera portugal dikibarkan di semenanjung tersebut selama 300 tahun. Sir John menjawab bahwa ia tak membiarkan perlawanan apapun pada penekanan Tiongkok terhadap kedaulatan Makau.
Pada pemerintahan tersebut, Koloni malangnya mengalami kejadian-kejadian yang menarik simpati dengan kematian yang dibuat di kalangan bangsa-bangsa Dewan Eropa. Bendera-bendera Koloni dikibarkan setengah tiang, dan meriam-meriam ditembakkan, kala kematian Ratu Belanda (13 Januari 1877), Raja Italia (15 Januari 1878), Putri Alice (18 Desember 1878), Czar Alexander II (14 Maret 1881) dan Presiden Garfield (20 September 1881). Sangat berseberangan dengan pendahulunya, yang tak memberikan peringatan terhadap kematian Kaisar Tiongkok, Sir John memerintahkan bendera-bendera Koloni diturunkan dan meriam ditembakkan selama 21 menit (23 April 1881) pada kematian Janda Permaisuri Tiongkok, peristiwa yang diumumkan di Gazette. Sir John juga hadir secara resmi di perayaan, dalam menghormati ulang tahun Raja Portugal (31 Oktober 1878) dan peringatan kedua pelantikan Paus Leo XIII (3 Maret 1880), yang diadakan di Katedral Katolik Roma.
Dalam rangka pengutusan dari para perwakilan kekuatan asing, Sir John bahkan lebih sering melakukannya ketimbang para pendahulunya. Dari para pegawai Tiongkok, didatangkan Hoppo Tsun Kai (11 Mei 1878); Chen Lan-pin, Utusan untuk Amerika Serikat, Spantol dan Kuba (5 Juni 1878); Chung How, Utusan Besar untuk St. Petersburg (11 November 1878 dan 26 November 1879); Liu Wan-shung, Utusan untuk Jerman (11 November 1878); Waliraja Kanton, Liu Kwan-yih (25 Januari 1880); dan terakhir, Hoppo baru Chung Kwan (10 April 1881). Terdapat juga banyak utusan asing yang diutus Sir John untuk mewakili dalam satu cara atau lebih. Jenderal U. S. Grant, pahlawan Perang Saudara Amerika, datang ke Hongkong (30 April 1879), diutus pada makan malam negara di Balai Pemerintahan (3 Mei 1879), menjalani beberapa hari di Kanton dan Makau (5 sampai 10 Mei), dipersembahkan dengan penyampaian oelh Tiongkok (12 Mei 1879), namun telah meninggalkan Hongkong sebelum pesta taman, dengan penghiasan dan kembang api, yang komunitas asing adakan untuk menghormatinya, dibatalkan. Pengunjung berikutnya adalah Pangeran Thomas dari Savoy (Adipati Genoa) yang datang dengan Kapal Vittore Pessani (23 Juni 1879, dan lagi pada 1880). Pangeran Heinrich dari Prusia datang dengan kapal Prinz Adalbert (1 Mei 1880), membantu pembukaan potret Pangeran Suri di Dewan Pemerintahan (7 Mei 1883) dan bertindak sebagai pemandu acara bersama dengan Gubernur dalam menyambut Adipati Genoa dan masyarakat Hongkong di Balai Pemerintahan pada acara ulang tahun Yang Mulia (24 Mei 1880). Pada tahun berikutnya, Raja Kalakau, dari Kepulauan Hawaii, datang ke Hongkong (12 April 1881), dan singgah di Balai Pemerintahan. Mr. C. P. Chater mengadakan acara makan besar untuk menghormatinya (18 April 1881) di Kowloon, dan sambutan publik diadakan pada sore yang sama di Balai Pemerintah. Raja pergi ke Bangkok pada beberapa hari kemudian (21 April 1881), bukannya tanpa rasa pahit yang terasa ada pada waktu antara Gubernur dan masyarakat Inggris. Namun, peristiwa terbesarnya adalah kedatangan (20 Desember 1881) Detached Squadron dengan Pangeran Albert Victor dan George dari Wales menumpangi Bacchante. Sebuah balai diberikan dalam menghormati para pengunjung Kerajaan di Balai Pemerintahan (22 Desember 1881) dan kota dihias secara meriah (24 Desember 1881), namun masyarakat tak memiliki kesempatan untuk melihat para pangeran, sampai 30 Desember 1881, kala, usai berpidato pada Balai Pemerintah, dan mengikuti makan siang disana, para pangeran hadir pada sore hari dalam acara pelayanan publik yang diadakan di Balai Kota. Para pangeran, sebelum mengunjungi Kanton (26 sampai 29 Desember), meninggalkan Hongkong pada hari terakhir apda tahun tersebut. Kunjungan mantan Gubernur, Viscount de Paco d'Arcos, dari Makau (31 Oktober 1879), penerusnya Senhor da Graça (26 November 1879), dan Utusan Besar Brasil untuk Peking (28 Mei 1880) tersemat pada daftar perwakilan asing yang diutus ke Hongkong pada masa itu.
Piagam baru, yang dikeluarkan oleh Surat Paten (9 April 1877), menghasilkan Piagam Suplementer tertanggal 8 Juni 1875, dan mengartikan konstitusi, kekuatan dan otoritas jabatan Gubernur, menyatakan bahwa para anggota Dewan EKskeutif dilantik oleh Pernyataan atau Instruksi, dan menembahkan kekuatan perlindungan yang diberikan juga pada pembiayaan yang diberlakukan. Piagam baru menambahkan pasal XI dari Piagam tahun 1843 dan menyatakan bahwa, dalam kasus kematian, ketidakmampaun bertugas dan cuti Gubernur, Pemerintah harus diurus oleh Wagub atau Pengurus yang diangkat untuk keperluan tersebut, atau oleh Jurutulis Kolonial untuk waktu tersebut.
Satu Sub-Departemen baru, yang banyak dibutuhkan dan melakukan pekerjaan yang baik setelahnya, didirikan oleh Sir John (1 Februari 1881), yakni agar Surveyor Marinir Pemerintahan (J. S. Brewer), berada di bawah UU Penetapan Perkapalan Dagang (8 tahun 1879). Upaya tersebut (16 November 1878) untuk membentuk kantor baru Jurutulis Tiongkok untuk Gubernur dan Penerjemah untuk Jurutulis Kolonial (E. J. Eitel) gagal untuk menerima kesepakatan Jurutulis Negara, dan jabatan tersebut ditujukan kala Petinggi Peneafsir dan Penerjemah untuk Mahkamah Agung (25 November 1881) sulit melangsungkan pemerintahan tersebut. Untuk kepengurusan Government Gazette, Sir John memberikan banyak perhatian telaten. ia memadukan edisi terpisah dari edaran Inggris dan Tionghoa dari Gazette menjadi satu (1 Januari 1879) dan memiliki setiap dokumen, yang dapat menjadi kepentingan apapun untuk Tiongkok, diterjemahkan dalam Gazette, teks-teks Inggris dan Tiongkok ditempatkan berdampingan dalam kolom-kolom paralel. Dalam Departemen Kepolisian, jabatan lowong Asisten Petinggi Kepolisian ditiadakan oleh Jurutulis Negara (30 Januari 1879). Perubahan yang lebih penting dibuat oleh Sir John (17 Maret 1879) lewat penghimpunan dua pertiga Angkatan Kepolisian selalu ditempatkan pada tugas malam. Petinggi Kepolisian ssendiri melaporkan pada tiga bulan kemudian (1 Juli 1879) bahwa tindakan tersebut memiliki dampak bermanfaat dalam menekan jumlah kejahatan. Pengerjaan peluncuran kapal uap (1879), peniadaan Kepolisian Perairan dari dermaga pelabuhan sampai Stasiun Tsimshatsui yang baru (1881), bersama dengan peningkatan jumlah Angkatan, menjadi langkah-langkah perjuangan yang Gubernur lakukan untuk tuntutan petinggi. Bahan pengujian kompetitif menjadi topik kesukaan bagi Sir John, yang mengumumkan (28 Mei 1877), tak lama usai kedatangannya, agar, sebagai aturan umum, seluruh pelantikan pada pencabutannya dalam Layanan Sipil Koloni akan diberikan lewat sistem pengujian kompetitif, mirip dengan yang didirikan untuk Layanan Sipil Inggris Raya lewat Perintah Yang Mulia dalam Dewan pada 4 Juni 1870. Untuk memberlakukan kajian bahasa Tionghoa, Sir John menerbitkan (4 Februari 1881) sebuah penyarian dari pernyataan lama buatan Sir George Grey (28 April 1855) yang menyatakan bahwa, sebagai aturan, hanya ditujukan pada pengecualian yang sangat khusus, tanpa penerapan untuk peningkatan gaji dalam Layanan Sipil Hongkong yang dibuat untuk orang manapun yang tak memahami bahasa Tionghoa. Ia juga menerbitkan sebuah notifikasi yang dikeluarkan (2 Juli 1855) lewat perintah Sir J. Bowring untuk memberlakukan bahwa, dalam klaim untuk promosi, pengetahuan bahasa Tionghoa akan dinyatakan sebagai rekomendasi. Namun, Badan Penguji, khususnya yang dilantik oleh Sir A. Kennedy, sangat diurus oleh Sir J. Pope Hennessy. Sehingga mula-mula, ia mengakui keberadaan Badan, lewat penerbitan (27 April 1877) nama-nama anggota (C. C. Smith, F. Stewart, J. Bussell, E. J. Eitel dan A. Lister), namun sebulan kemudian ia menghiraukan keberadaan Badan tersebut dengan mengadakan, tanpa alasan yang jelas, untuk pengujian kompetitif baru pertama (2 Juni 1877) Badan terpisah (Uskup Burdon, C. C. Smith, dan Ng Choy), dan melakukannya lagi untuk pengujian berikuitnya (19 Juni 1877) kala tiga penguji (Uskup Burdon, Ch. May, dan Ng Choy) dilantik. Kala Badan asli dikirim dalam pengunsuran diri mereka (18 Juli 1877), ini tak diterima, namun Badan terpisah diangkat untuk setiap pengujian kompetitif. Gardens and Afforestation Department, yang pada 1872 telah diperlakukan sebagai Departemen terpisah, namun pada 1873 ditempatkan di bawah kendali bersama Surveyor Umum dan Komite Taman, (8 Februari 1877), sebelum kedatangan Gubernur Hennessy, kembali membuat cabang Departemen Survei lewat peniadaan Komite Taman. Hasilnya adalah pergesekan besar, yang berlanjut sampai kepengurusan Taman dan penanaman sekali lagi menaungi Departemen terpisah (15 Maret 1879). Sebuah laporan, yang memberikan riwayat tekanan lama, diterbitkan dalam Gazette (16 Oktober 1879) namun kemudian (5 Februari 1881) ditangguhkan lewat perintah Jurutulis Negara, Sebuah Perintah dari Dewan Penasehat (23 Oktober 1877) mengarahkan agar yurisdiksi Mahkamah Agung harus meliputi kejahatan dan dakwaan yang dilakukan oleh, atau sengketa yang timbul antara, warga Inggris di tempat manapun pada wilayah yang berada dalam 10 mil dari bagian manapun dari Koloni tersebut. Pengarahan Wakil Pendaftar Mahkamah Agung, yang ditemuka pada Oktober 1878, memicu kejutan mendadak dan menyakitkan untuk masyarakat, karena penyelidikan membongkar ketiadaan kenjdali penuh dan audit dalam Departemen Mahkamah Agung, karena menyalahkan Eksekutif, sementara Eksekutif dapat menyalahkan Dewan. Sir John membentuk (14 September 1878) sebuah Komisi (Ch. May, G. Philippo, A. Lind, W. Wotton) untuk mengawasi kepengurusan seluruh keuangan atau keamanan yang datang ke tangan pegawai manapun yang berkaitan dengan Mahkamah Agung, namun dikerahkan, untuk Komisi tersebut, kemudian pada (7 November 1878) sebuah Komisi lainnya (Ch. May, G. Philippo, Th. Jackson, W. Wotton), yang diperintahkan untuk menyelidiki apakah benar atau tidak pencegahan yang lebih besar diadopsi untuk keamanan dan distribusi uang atau keamanan yang diraih oleh Mahkamah Agung. Selaras dengan beberapa rekomendasi yang dibuat oleh Komisi tersebut (25 Mei 1879), aransemen jabatan Mahkamah Agung dirombak dan Pendaftar baru (H. Gibbons) dikirim (14 April 1880) oleh Jurutulis Negara. Namun pergesekan internal kemudian berkembang dalam Pengadilan, di samping ketidakpemahaman berkelanjutan antara Kepala Hakim dan Pendaftar Umum, yang berpuncak pada ranah publik (26 Juli 1880), dan menempatkan pemberhentian pada usaha Pengadilan sampai Pendaftar merampungkan (30 Juli 1880) pengadaan tugas-tugasnya. Setelah kebakaran besar 25 dan 26 Desember 1878, yang menghancurkan 361 rumah di pusat kota, dan yang, dalam wacana masyarakat mendemonstrasikan ketiadaan seluruh sistem dalam kepengurusan Brigade Damkar, Sir John menjanjikan (18 Januari 1879) berbagai reformasi. Namun tak ada kesempatan apapun yang dilakukan, komunitas asing mendorong Komite (W. Keswick, Ph. Ryrie, Th. Jackson, W. H. Forbes, H. Hoppius, W. Reiners, J. B. Coughtrie dan E. F. Alford) untuk membujuk Gubernur untuk mengangkat seorang kepala damkar terampil, pekerjaan petugas damkar berbayar, dan keinginan suplai air yang layak. Sir John berjanji untuk mengerahkan kepala dampak terampil dari Inggris dan menyediakan, jika memungkinkan, tank-tank tingkat tinggi dan pemberdayaan brigade damkar. Namun, persoalan suplai air adalah hal finansial, dan menunda pengadaan dua skema alternatif yang dimajukan, yakni skema cagar alam Taitam dan proyek tank baru untuk brigade dampak, perombakan Brigade Damkar ditangguhkan, dan dua proyek suplai air dilakukan. Di luar penjualan bel kebakaran baru untuk Menara Jam (12 Juli 1880), suplai seragam baru untuk brigade di kota dan desa (19 Juli 1880), dan penerbitan, dalam bahasa Inggris dan Tionghoa, UU Brigade Damkar lama (4 tahun 1868) dan serangkaian aturan yang dikeluarkan di bawah UU tersebut (5 Oktober 1880), persoalan Brigade Dampak ditinggalkan dalam statu quo. Terdapar Departemen Pelayanan Publik lainnya, antara para kepala dan Gubernur yang dikatakan bergesekan besar, namun sengketanya tak memaksa diri mereka sendiri pada perhatian publik, walau pada awal 7 Oktober 1880, salah satu resolusi pertemuan publik pada masa itu secara khusus menginginkan Komisi dari luat Koloni dilantik, dalam rangka menyelidiki, di antara hal lain, 'dalam hubungan antara Gubernur dan para pegawainya.'
Badan Dewan Legislatif menjadi arena dari nyaris pertikaian sengit. Dalam banyak kasus bahkan pada pemilu, oleh Gubernur, para anggota dewan baru menekan masyarakat Inggris sebagai upaya mendalam. Pada Oktober 1878, kala Surveyor Umum (J. M. Price) mengambil cuti, dan Pendaftar Umum (C. C. Smith) pergi (17 Oktober 1878) ke Singapura untuk diangkat menjadi Jurutulis Kolonial Negeri-negeri Selat, komunitas asing Hongkong, kala terkejut bagaimana Sir John memutuskan resolusi pada pertemuan publik pada 7 Oktober 1878, dimulai lewat kabar bahwa Mr. J. A. da Carvalho, seorang pramuniaga Portugis menonjol dalam Perbendaharaan, diangkat menjadi Pelaksana Jabatan Bendahara Kolonial dengann kursi di Dewan. Namun, pelantikan tersebut ditarik, kala ditemukan bahwa Mr. Carvalho, yang merupakan seorang warga asing, tak dapat mengambil sumpah kesetiaan. Kejutan serupa timbul di Koloni pada 22 Januari 1880. Hon. H. B. Gibb meninggalkan Koloni pada hari itu dan, dalam peristiwa biasanya, kursinya di Dewan akan diberikan lagi ke Mr. H. Lowcock, yang kembali dari Inggris; namun, kala mengejutkan masyarakat, Sir John memberikan pelantikan kepada barister Tiongkok, Mr. Ng Choy (22 Januari 1880). Dua pelantikan tersebut ditafsirkan oleh masyarakat Inggris sebagai upaya untuk menyenangkan kalangan Portugis dan Tiongkok dari masyarakat, untuk menciptakan perasaan pihak anti-Inggris, dan memperkuat pemerintahan pribadi. Beberapa tahun kemudian, kelowongan lain di Dewan diisi, dalam hal yang tak ditujukan, dengan memberikan kursi dalam Dewan kepada Mr. E. R. Belilios, salah satu dari dua pedagang candu India utama di Koloni, yang menonjolkan dirinya sendiri sebagai Direktur Hongkong and Shanghai Bank.
Sebuah proviso ditambahkan (23 Mei 1877) pada UU Perusahaan tahun 1865, bahwa jumlah saham dapat dikurangi lewat pembagian dalam tanpa kasus kurang dari seperempat saham asli. Dengan kesepakatan Lord Carnarvon, UU tersebut (1 tahun 1877) disahkan (21 Juni 1877). Ini adalah satu-satunya tindak legislatif pada tahun 1877. Pada tahun berikutnya, tiga UU yang sangat singkat disahkan, yakni UU Imigrasi Tiongkok (Lisensi Khusus) (1 tahun 1878), UU Amandemen Penjara yang terdiri dari satu paragraf (2 tahun 1878) dan UU Pasar (3 tahun 1878). Karya lainnya dilakukan pada tahun 1879. Dua UU Pengaturan Candu (1 tahun 1879 dan 7 tahun 1879), Amandemen UU Imigrasi (6 tahun 1879) dan UU Konsolidasi Perkapalan Pedagang (8 tahun 1879) disahkan pada 1879, dan kemudian diamandemenkan pada tahun 1880. Pada tahun tersebut, UU pendek (6 tahun 1880), memberikan kapal-kapal uap surat Prancis dengan status pasukan perang selama dua belas bulan disahkan dan sehingga diberlakukan ulang setiap tahun. UU Naturalisasi (4 tahun 1880), memberikan penduduk Eropa (E. J. Eitel) dengan hak-hak warga Inggris di Koloni namun tidak di tempat lain, disepakati oleh Ratu, para beberapa tahun kemudian disusul oleh pengadaan tahunan UU semacam itu, karena para pemukim Tiongkok kini mulai memiliki nilai besar untuk naturalisasi semacam itu, terbatas pada hal ini. Beberapa UU lainnya disahkan pada tahun 1881, berkaitan dengan Ekstradisi Makau (1 tahun 1881), Sensus (2 tahun 1881), naturalisasi warga Tiongkok (5 sampai 10 tahun 1881), pencekalan dan perlindungan kondisional (12 tahun 1881) dan Amademen segar UU Perusahaan (14 tahun 1881). Terakhir, pada Januari 1882, UU Jalur Trem (1 tahun 1882) menyediakan kebebasan untuk mendirikan jalur trem dari Westpoint sampai Shaukiwan dan dari St. John's Place sampai Victoria Gap.
Namun walaupun pengerjaan legislatif dilakukan oleh Dewan pada masa itu menghasilkan sedikit buah, terdapat banyak cara dedaunan dan dedaunan yang berduri. Pertemuan Dewan tak sering namun panjang, perhatian para anggota banyak diduduki oleh Sir John dengan tugas mengurusi keuangan, perdagangan dan industrial Koloni. Seringkali juga waktu Dewan dimonopolisasi oleh debat polemik tentang prasangka persaingan lokal, terhadap perlakuan sebenarnya dari para penjahat Tiongkok dan pada prinsip umum kebijakan Sir John. Alih-alih membuat banyak penekanan pada semua yang disepakati, diskusi tersebut hanya diadakan untuk mentenarkan, dan dari tahun ke tahun, kebocoran yang dibuat oleh Gubernur dalam hubungannya timbul antara ia dan komunitas Eropa. Sebagai konstitusi Dewan, Hon. Ph. Ryrie (26 Februari 1880) memajukan pertanyaan soal apakah Gubernur akan merekoemndasikan tambahan jumlah anggota tak resmi, atas dasar bahwa proporsi tiga anggota tak resmi banding lima anggota resmi (disamping Gubernur) tidaklah selaras. Sir John menyatakan bahwa ia siap membuat rekomendasi yang sama kepada Jurutulis Negara, menyatakan agar jumlah anggota tak resmi ditingkatkan menjadi empat atau lima. Pada tahun berikutnya (8 Agustus 1881) anggota rak resmi lainnya ditambahkan (E. R. Belilios). Keluhan lama dari waktu yang tak layak memperkenankan anggota tak resmi, untuk menguji perkiaraan, sekali lagi dimajukan (31 Agustus 1880), dan kemudian menyatakan bahwa, jika diskusi umum apapun dianggap diinginkan, ini dapat mengembangkan pergerakan terhadap Komite. Pertanyaan ssitem sebenarnya untuk melaporkan debat dalam Dewan juga diangkat (23 Agustus 1881) oleh anggota rak resmi yang menyatakan pekerjaan dari wartawan tangan pendek resmi. Sir John berjanji untuk menangani persoalan tersebut menjadi menonjol, namun tak ada pergerakan semacam itu yang dibuat. Permohonan lainnya yang banyak dibutuhkan dibuat oleh Pelaksana Jabatan Kepala Hakim yang mendorong (13 Juni 1881) agar pengulangan, amandemen dan konsolidasi sejumlah besar UU yang berlaku di Koloni telah menjadi pengerjaan yang sangat dibutuhkan. Sir John berujar bahwa ia menempatkan persoalan tersebut pada beberapa waktu lampau di tangan Jaksa AGung, dan langkah-langkah akan diambil untuk merevisi dan mengkonsolidasi UU-UU tersebut.
Terkait masalah yudisial, permohonan kepada pengujian lokal (18 Mei 1877) Kepala pertamanya (Ng Choy) yang mengadopsi hukum sebagai profesinya, yang menyajikan pernyataan khusus. Permohonan kepada pengujian Mr. J. J. Francis (16 April 1877) menambahkan unsur baru pada pengadaan keelokan forensik lokal. Di sisi lain, keberangkatan ke Koloni dari Kepala Hakim, Sir John Smale (11 April 1881), dan Penasehat Ratu, Mr. Th. C. Hayllar (23 Januari 1882) yang berulang kali menjabat sebagai Jaksa Agung dan Hakim Puisne, menghimpun dua penerangan hukum tercerah di Koloni tersebut. Sejumlah kasus yang diadili di Pengadilan pada masa itu, kepentingan masyarakat secara khusus disorot oleh pangadilan dua insinyur kapal uap pesisir Yesso yang didakwa (29 Januari 1878) atas dakwaan pembunuhan tak berencana pada catatan ledakan alat rebus: oleh kasus Kate Waters, yang membuat tiga orang Melayu didakwa dan dihukum mati (13 Mei 1879) karena membunuh kapten mereka, rekan dan awak Tiongkok di laut; dan oleh kasus Klub (8 April 1881) yang mencobai hak komite Klub Hongkong untuk mengusir para anggotanya. Pada Mei 1879, Kepala Hakim menyatakan pertanyaan pengaruh menonjol pada sosok komersial, lewat pelayangan, dalam istilah terkuat, bahwa seorang bawahan, tak meraih gaji secara langsung dari majikannya, namun menghitung ulang sendiri di luar komisi yang dibayarkan oleh pelanggan, secara khusus merupakan seorang pegawai, tanpa persoalan bagaimana ia menerima kesetaraan gaji. Untuk pemanfaatan wartawan, Kepala Hakim mengartikan (12 Desember 1879) hak dan perkenanan pihak surat kabar. Karena status pengecualian yang diklaim oleh kapal-kapal uap surat Prancis, sebuah keputusan penting diberikan (7 Januari 1880) oleh Kepala Hakim, kala petani candu lokal memohon untuk jaminan pencarian terhadap S.S. Anadyr. Kepala Hakim memutuskan bahwa kapal uap surat Prancis bukanlah kapal dalam pengartian Kovensi yang diberlakukan (24 September 1856) antara Inggris dan Prancis, namun harta benda Perusahaan swasta; bahkan jika kapal tersebut adalah kapal nasional, tak ada sanksi legislatif yang diberikan kepada keputusan Konvensi tersebut, dan bahwa tak kompeten untuk Mahkota untuk memberikan subyek haknya melawan kapal manapun tanpa sanksi legislatif; bahwa, dengan menganggap kapal tersebut dalam keputusan Konvensi, bahwa Konvensi yang diterapkan pada kapal-kapal pengangkut surat antara pelabuhan Inggris dan Prancis, dan Shanghai bukanlah pelabuhan Prancis maupun Inggris, sebuah kapal pada pelayaran antara Shanghai dan Hongkong tak berada di bawah keputusan Konvensi sampai surat-suratnya diantarkan ke Hongkong; bahwa, pada akhirnya, kapal tersebut terlepas dari UU fiskal, bahwa, dengan menutupi penyeludupan berseberangan dengan keterkaitan bangsa-bangsa dan penyalahgunaan kekebalan mancanegara. Sehingga, jaminan pencarian terhadap Anadyr dikeluarkan, namun Konsul Prancis enggan untuk memberikan bantuan apapun, dan kapal tersebut berlayar ke Singapura tanpa pencarian apapun yang dilakukan.
Populasi Hongkong meningkat, pada masa itu, dari 130.168 warga Tiongkok pada 1877, menjadi 150.690 warga Tiongkok pada 1881, sementara warga non-Tiongkok meningkat pada tahun-tahun yang sama dari 8.970 menjadi 9.622. Total populasi Koloni kemudian meningkat pada kurun waktu lima tahun sebanyak 21.258 jiwa.
Pendapatan Koloni meningkat. Pendapatan tahun 1877 berjumlah sampai $1.005.312, dan pendapatan tahun 1880 berjumlah sampai $1.069.947, sementara pendapatan tahun 1881, yang memiliki sebab tertentu dan khusus, berkembang menjadi $1.324.455. Selain itu, mereka mendapati bahwa pendapatan Koloni, yang pada 1876 berjumlah $919.088 meningkat pada 1877 menjadi $86.224. Namun pada 1878, pendapatan jatuh lagi sejumlah $57.674. Peningkatan lainnya, yang berjumlah $16.457, terjadi pada 1879, disusul pada 1880 lewat peningkatan jumlah $105.852, dan pada 1881 lewat peningkatan yang lebih luar biasa sejumlah $254.508, sehingga pendapatan tahun 1881 berjumlah menjadi $1.324.455. Perbedaan perkembangan cepat dari sumber daya keuangan Koloni, pada pemerintahan tersebut, timbul kala dibandingkan dengan pendapatan pada lima tahun sebelumnya, sangat tajam. Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana peningkatan tersebut terjadi.
Ragam tahunan pendapatan yang didapatkan dari pemberlakuan UU Perangko biasanya bergantung pada keadaan pasar saham. Ini terjadi pada 1877, melalui pendirian Agensi Perangko Tiongkok dan lewat pemberlakuan terlembagakan melawan pemberlakuan warga Tiongkok terhadap UU Perangko, peningkatan jumlah menjadi $24.951, pada bidang pajak perangko sebanding dengan 1876. Peningkatan kecil berikutnya, yang berjumlah $8.584 terjadi pada tahun 1878, disusul pada 1879 lewat penurunan $12.307 yang dijelaskan oleh Buku Biru disebabkan oleh penurunan dalam transfer saham. Pada 1880, terdapat peningkatan kecil sejumlah $5.913. Sehingga, kami melihat bahwa pada empat tahun pertama masa pemerintahan tersebut, penetapan tahunan pajak perangko sangatlah kecil, berjumlah $120.956 pada 1877 dan $120.678 pada 1880. Namun pada 1881, tahun pada masa kegemaran luar biasa terhadap judi lahan dan harta benda rumah yang dilakukan warga Tiongkok, pajak perangko mendadak menghasilkan $165.340, terhitung meningkat $44.661. Pada 1882, penetapan pajak perangko jatuh lagi sampai $18.360 dan Buku Biru pada tahun tersebut menyatakan bahwa 'penurunan besar tersebut sepenuhnya dikarenakan kejatuhan harga tanah pada tahun terakhir.'
Biaya kepolisian, penerangan, air dan damkar bertumbuh pada 1877 menjadi $194.838, mengalami peningkatan $14.945 berbanding dengan tahun 1876. Peningkatan tersebut dijelaskan dalam Buku Biru disebabkan oleh peningkatan jumlah hunian. Pada 1878, terdapat peningkatan kecil lagi sejumlah $7,060, disusul pada tahun 1879 oleh penurunan besar sejumlah $26,583 yang dicatat oleh Sir John untuk penilaian yang lebih rendah yang ditetapkan oleh pemberi nilai pada tahun tersebut. Tahun berikutnya, pada 1880, biaya peringkat berkembang lagi sejumlah $59.215, dijelaskan oleh restorasi penilaian yang lebih tinggi pada masa sebelumnya. Pada 1881, peringkatnya menurun tajam, terjadi penurunan $8.761. Sehingga, terdapat sedikit perkembangan berkaitan dengan tingkat hunian, sebagaimana nilai peringkat, yang pada 1881 menghasilkan $221.796, hanya berjumlah $26.958 diatas penghasilkan bertingkat yang sama pada 1877.
Sebagai pendapatan lahan, hasil penyewaan lahan sejumlah $123.064 pada 1877, terhitung hanya meningkat $2.950 dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Walaupun ada ragam lain pada tahun-tahun berikutnya, untuk ranah penyewaan lahan pada 1881 sejumlah $123.115, menunjukkan peningkatan $51. Namun sebagai ranah premia pada penyewaan yang baru diberikan, kasus tersebut sangat berbeda. Pada 1877, Dari sumber ini, melalui penjualan lahan khusus yang diadakan atas perintah Gubernur, terjadi peningkatan sejumlah $72.158. Namun pada 1878, ini disusul penurunan sejumlah $73.958, penurunan lain sejumlah $9.624 pada 1879, dan kembali meningkat tajam sejumlah $4.590 pada 1880. Kini menganggap bahwa premia terhadap lahan baru terhitung pada 1878 menjadi $11.031, pada 1879 menjadi $1.407 dan padan 1880 menjadi $5.998, ini lebih menemukan bahwa premia tersebut mendadak berkembang pada 1881 menjadi $203.659. Sir John, dalam pidato dan dokumen resminya, bekerja keras untuk menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan luar biasa tersebut adalah hasil pergerakan alami dan sehat dari Koloni. Kegemaran judi tanah, yang berlangsung sepanjang tahun 1881, adalah solusi teka-teki sebenarnya.
Pendapatan tersebut datang dari monopoli candu yang terhitung pada 1877 dan 1878 menjadi $132.000 setahun, yang berjumlah kurang dari $1.500, ketimbang jumlah yang datang dari sumber yang sama pada 1876. Monopoli tersebut, yang sepanjang dilakukan oleh sindikat Tiongkok di Hongkong berada pada tingkat rendah secara tak adil, dijual oleh para penawar umum pada 1879, kepada mitra Sindikat Singapura (Tan King-sing), dengan alasan masyarakat tak selaras, pada peningkatan tak lebih dari $77.916. Pada penjualan berikutnya (11 Februari 1882), kebun dijual, selama setahun, dengan harga $210.000, berada pada catatan yang sama sebagaimana yang dicatat pada 1879.
Ini nampak dari analisis terdepan dari sumber-sumber utama pendapatan lokal, bahwa, kala ini berkaitan dengan peringkat hunian dan candu yang sedikit meningkatkan pendapatan yang disebarkan sepanajng seluruh masa itu dan disertai dengan peningkatan penduduk alami, terdapat kaitan pengerahan perangko dan premia pada penyewaan yang baru memberikan peningkatan mendadak tak alami, digerakkan dari satu sumber yang sama, yakni berkaitan dengan lahan dan dikerahkan pada tahun yang sama, 1881. Pada awal tahun 1881, para pembukim Tiongkok di Hongkong diwarnai dengan kegemaran untuk memperkirakan lahan dan harta benda rumah. Kejadian tersebut berlangsung sampai Oktober 1881, kala kuas penggelembungan dan kepanikan umum yang diwujudkan. Nilai harta benda, yang dihimpun oleh spekulator Tiongkok, kemudian mendadak jatuh sekitar 45 persen dan depresi besar menyusul. Warga Tiongkok, dan terutama orang-orang di kalangan mereka yang dipandang oleh Sir John sebagai sosok pria utama dari komunitas Tiongkok, merupakan para penderita utama dari keruntuhan spekulasi lahan, Pemerintah beserta penduduk Inggris dan asing menjadi pemukim asli pada banyak kasus, usai harta bendanya berpindah tangan secara cepat pada tingkat peningkatan, sampai pada akhirnya kunci mati diwujudkan dari keinginan dana. Keruntuhan penggelembungan disusul pada 1882 oleh sejumlah kebangkrutan dan litigasi tiada akhir. Namun, secara keseluruhan, hasilnya sangat kurang menimbulkan petaka ketimbang yang diantisipasi, tekanan pada nilai nyata menjadi penglihatan dasar. Meskipun demikian, sepanjang tahun 1882, pasar properti memberlakukan penetapan para pemilik yang ada. Apa yang menjadi sebab asli dari kegemaran mendadak untuk judi lahan dan harta benda rumah, sulit untuk dikatakan dengan ketentuan. Pemukim asing umumnya mengaitkannya dengan masalah inflasi periodikal Sir John dari kemakmuran besar Koloni, dan pengaruh pribadinya dengan para pedagang Tiongkok utama, yang mendorongnya untuk mengambil posisi yang diduduki oleh pedagang asing di Koloni, yang didorong olehnya untuk mengambil jabatan yang diduduki oleh para pedaganga asing di Koloni dan menjual rumah-rumah hunian dan kantor di kawasan Eropa dari kota tersebut. Namun apapun yang menyebabkan kegemaran judi tersebut, ini sangatlah jelas, bahwa pemberi terbesar dalam materi tersebut menjadi Pemerintah yang mengirimkan, pada pengeluaran penjudi Tiongkok, peningkatan pendapatan bersihnya, yang terhitung, pada satu tahun, dengan jumlah $242.322.
Ini adalah hasil dari kebijakan keuangan Sir John pada tahun 1881: laba dari judi lahan sejumlah $197.661, laba daripenjudian harta benda rumah sejumlah $44.661, total $242.322. Sehingga ini menandai kesuksesan, bahwa anggota dewan tak resmi, sebelum mereka memiliki waktu untuk mewujudkan karakter dan sebab yang sebenarnya dari peningkatan pendapatan, menempatkan Gubernur (23 Agustus 1881) pada 'kesuksesan kebijakan keuangannya.' Namun mereka menambahkan pidato gegabah mereka dengan permintaa sederhana agar, dalam menghadapi pengerahan besar dan surplus tahunan, pengurangan pajak kini harus dibuat. Sir John menjawab bahwa ia akan menurunkan pajak rumah dari 12 sampai 6 persen, dan ia mengira jika kekuatan yang lebih besar diberikan kepada petani candu, monopoli akan mencapai $400.000, yang menjadi kasus pengurangan pajak yang dapat diperkenankan.
Kini beralih ke persoalan penggelontoran, kami pendapat bahwa pada 1877 terdapat penurunan dalam penggelontoran Koloni, berjumlah $29.008, utamanya disebabkan oleh pengurangan penggelontoran untuk pengerjaan umum. Pada 1878, terjadi peningkatan pengeluaran, berjumlah sampai $37.315, disebabkan oleh pembayaran saham Koloni dalam Konvensi Pos ($20.023), meningkatkan penggelontoran Kepolisian ($10.051), dan menghimpun kabel kapal selam ke Green Island ($5,211); namun penggelontoran pada pekerjaan umum menurun dari $83.409 pada 1877 sampai $68.633 pada 1878. Pada 1879, penggelontoran makin meningkat, namun hanya sejumlah $16.344, pengerjaan pekerjaan umum berkurang sampai $62.571, peningkatan pengeluaran tahun 1879 utamanya disebabkan oleh perintah untuk perekrutan Kepolisian dan peluncuran kapal uap ($10.839) dan perabotan baru untuk Balai Pemerintah ($5.107). Pada 1880, kala pendapatan terhitung sejumlah lebih dari satu juta dolar, Gubernur mengalami peningkatan penggelontoran sejumlah $21.140, dan pada 1881, dengan pendapatan yang masih meningkat, pengeluaran makin meningkat dengan jumlah $33.507. Ini adalah kepengurusan ekonomi tertentu dan hasil yang ditunjukkan. Sepanjang masa pemerintahan tersebut, karena terdapat surplus pendapatan tahunan, melebihi penggelontoran, ditinggalkan dalam genggaman. Surplus tahunan tersebut terhitung, selama tahun ke tahun berturut-turut dari 1877 sampai 1881, jumlahnya masing-masing adalah sebagai berikut, yakni $132.105, $37.114, $37.227, $121.933 dan terakhir (pada 1881) menjadi $342.873.
Dengan pengecualian pembangunan ulang tembok Praya, yang hancur akibat topan tahun 1874, pekerjaan publik apapun dari pengaruh apapun ditangani pada masa pemerintahan tersebut. Sehari usai keberangkatan Sir A. Kennedy, Dewan Legislatif menyepakati (2 Maret 1877) penggelontoran $200.000 yang diambil dari Pendanaan Istimewa, dan jumlah $50.000 sempat digelontorkan untuk keperluan pembangunan ulang tembok Praya. Selain itu, pengerjaan tersebut ditunda sampai musim gugur 1879 kala hal tersebut dinyatakan sungguh-sungguh, dan, karena gembira tak ada topan yang mengusik, dengan penggelontoran $244.254, dirampungkan pada 1880. Rumah Sakit Sipil yang baru dirampungkan pada 1877, pasar kecil di Yaumati dan Lunatic Asylum di Saiyingpun dibangun pada 1879, Lock Hospital yang baru didirikan pada 1880 dan dalam pengerjaan tahun 1881 dilakukan pada Pemecah Gelombang Causeway Bay. Pembangunan Pemecah Gelombang sangat direkomendasi pada 1877 oleh sebuah Komisi (H. G. Thomsett, r.n., J. M. Price, J. Dixon, r.n., S. Ashton, J. P. McEuen, r.n., R. McMurdo) dan skema mereka sangat didukung (4 November 1877) oleh Laksamana Ryder, namun tak sampai akhir 1881 kala pengerjaan tersebut dinyatakan dan penggelontoran $3.090 dijalankan. Beban utama dari pengerjaan tersebut sehingga dijatuhkan pada masa pemerintahan berikutnya. Terkait pengerjaan umum, masa jabatan Sir John utamanya ditandai oleh sejumlah pengerjaan penting yang dibahas, mendeklarasikan penghalangan dan penolakan atau penundaan. Pada 12 November 1878, para pemilik harta benda asing di Hongkong mengingatkan Gubernur, berujar bahwa jalan Praya diperlebar 20 kaki, lewat reklamasi bagian depan, dalam hubungannya dengan pembangunan ulang tembok Praya. Usulan tersebut, sebuah antisipasi sensitif dan sederhana dari skema reklamasi paling ambisius yang dimulai sepuluh tahun kemudian, ditolak atas dasar bahwa ini akan menunda pembangunan ulang tembok Praya. Lagi-lagi, usai kebakaran 25 Desember 1878, yang menimpa sebagian besar wilayah perumahan di bagian tengah kota sampai menjadi abu, sangat mendorong Sir John agar ia harus memakai kesempatan tersebut untuk pelebaran, dan penunjangan pengarahan jalan-jalan raya pada daerah tersebut, namun saran tersebut ditolak karena terlalu mahal. Pendirian ruang bawah tanah baru pada sistem terpisah, walau diberlakukan pada skema penekanan kejahatan buatan Gubernur tanpa pencambukan, ditunda oleh Sir John untuk alasan keuangan. Pembangunan bangunan Central School yang baru,karena lahannya yang mahal telah dijual dan membersihkan rumah-rumah, ditunda dari tahun ke tahun di bawah berbagai pendahuluan, dan dibiarkan tak tersentuh. Pengerjaan air Taitam, rencana yang telah dirembok dan disepakati pada masa pemerintahan sebelumnya. Sir John merasa malu sepanajang bertahun-tahun, dan kala Kantor Kolonial pada akhirnya mengirim peritnah agar pengerjaan tersebut harus dilakukan sesekali. Untuk alasan keuangan murni, Sir John mengambilnya sendiri terkait komando yang dipegang olehnya dari Downing Street, dan pengerjaan tersebut belum dilakukan sampai 1882, menjelang keberangkatannya. Kesamaannya adalah kasus dengan Observatorium Kowloon. Skema tersebut mula-mula timbul pada musim semi 1877, kala beberapa pemilik kapal dan manajer P. & O. Company mengedarkan tanda tangan petisi yang memintah pemerintah untuk mengadakan pengerahan harian terhadap bola waktu. Pergerakan tersebut diambil oleh Surveyor Umum (J. M. Price) yang merembukkan rencana tersebut yang kemudian mendirikan Observatgorium tersebut dan menyarankan pembangunan, terhadap Elgin di Kowloon, terhadap Observatorium, yang harus ditempatkan di bawah penugasan sosok profesional untuk direkomendasikan oleh Astronomer Royal, dan, kala mendapatkan peringatan angin ribut dan pengamatan meteorologi,menghimpun penurunan harian dari bola waktu di depan Stasiun Kepolisian Air. Selain dari tawaran berikutnya untuk pengamatan astronomi, setiap unsur khusu dari skema Observatorium saat ini diusulkan secara mendetil oleh Mr. Price. Pada 30 Oktober 1877, Laksamana Ryder menulis surat, yang dengan hangat mendukung saran Mr. Price dan menambahkan rekomendasi agar pengamatan pasang ombak dan arah angin juga harus dicantumkan dalam skema tersebut. Surat yang diterbitkan dalam Government Gazette tertanggal 17 November 1877, dan dalam perkiraannya untuk tahun 1878 Sir John menyebutkan penggelontoran $5.000 untuk pembangunan Observatorium. Namun, tak ada yang dilakukan dalam persoalan tersebut sampai tiga tahun kemudian, kala serangkaian surat lainnya diterbitkan dalam Gazette (2 September 1881), memajukan skema baru, walau sebetulnya menjadi penggelontoran penjelasan skema Mr. Price oleh Mayor H. S. Palmer, R.E., dengan penambahan besar dari beberapa rekomendasi terkait pengamatan astronomi yang diambil, tak hanya menuturkan seluruh penuturan Mr. Price, selain mengambil peran skema kepada Sir J. Pope Hennessy. Selain itu, pembangunan Observatorium ditinggalkan pada masa pemerintahan berikutnya, walaupun Mayor Palmer memegang luka besar dalam membuat pengamatan bintang-bintang (diterbitkan dalam Gazette tertanggal 4 Maret 1882), lewat cara yang ditentukan olehnya terhadap tempat Observatorium di Lat. 22 degr. 18 min. 11.91 sec. North.
Statistik kejahatan, dan teori terhadap perlakuan terbaik para penjahat Tiongkok, menjadi topik paling menonjol dari perdebatan dalam Dewan dan dalam pers publik pada masa itu. Sir John datang ke Koloni dengan niat untuk mengajukan pandangan kemanusiaan terhadap perlakuan penjahat Tiongkok untuk disiplin penjara dan penentangan hukuman mati yang, usai berabad-abad peradaban progresif, menghimpun landasan di Eropa sebagaimana yang diterapkan kepada para tahanan Eropa. Tak lama usai kedatang Gubernur, pencambukan pada prakteknya ditiadakan. Hanya sedikit penderaan, yang secara pribadi dilakukan di tembok penjara bawah tanah, yang dterjadi. Dakwaan tersebut, dan upaya yang dibuat oleh Sir John untuk menghimpun Chinese Discharged Prisoners' Aid Society, walau ini menerima kegagalan penuh, membuat penekanan besar terhadap kelas-kelas penjahat Tiongkok, salah satunya Sir J. Pope Hennessy yang disebut sebagai 'sosok murah hati.' 'Jika kita memiliki penjara bawah tanah pada sistem terpisah,' ujar Sir John (17 September 1877), 'dimana para tahunan yang harus melakukan beberapa pekerjaan keras yang berguna, dan dimana mereka mengetahui bahwa tak ada kesempatan menonjol dari pembebasan mereka sebelum akhir keputusan Hakim, kecuali lewat perilaku baik yang terus menerus; jika kita menghimpun reformasi dan pelatihan industrial untuk para penjahat remaja, dan jika kami benar-benar dibiarkan memahami bahwa dakwaan kedua akan dihukum dengan masa pidana yang lebih panjang, itu akan lebih baik dilakukan untuk memeriksa pertumbuhan kejahatan ketimbang hal apapun lainnya yang kita dapat majukan.' Sebuah teori sempurna, selain anggapan bahwa Sir John tak mendirikan penjara pada sistem terpisah maupun reformasi apapun untuk penyambutan para terdakwa remaja, teori tersebut dapat secara keras ditujukan untuk pemeriksaan kejahatan di Hongkong. masyarakat berbeda dari Gubernur mereka sebenarnya bukan karena mereka menganggap bahwa cara perlakuan tahanannya takkan efektif dalam peniadaan pencambukan, namun utamanya karena mereka menganggap pengenalan langsung sistem terpisah dari ketidakmungkinan penerapan, dan walau mereka menyoroti pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan didapati diterapkan secara efektif pada dua masa pemerintahan sebelumnya.
Dalam rangka membuat teori-teorinya soal perlakuan tahanan dan peniadaan pencambukan diterima Dewan dan rakyat Hongkong, Sir John memutuskan untuk membuat statistik kejahatan, terhitung menunjukkan bahwa pengenalan ulang pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan, pada permulaan masa pemerintahan Sir A. Kennedy, tak hanya telah gagal mengurangi kejahatan, namun sebaliknya, kejahatan meningkat cepat di Hongkong sejak masa itu. Di samping berbagai pendirian, dan tak mendirikan banyak penanganan terhadap deduksi tertunda dari mereka, ditempatkan kepada Dewan dan masyarakat dengan pemberian keterampilan orator dan pemohon khusus, masyarakat menyatakan bahwa, apapun yang dapat secara logis berkurang dari statistik Sir John, pengalaman pribadi dan terapan mereka sendiri adalah, bahwa kehidupan dan harta benda telah lebih aman di Hongkong sepanjang masa sebelum kedatangan penerus Sir A. Kennedy, ketimbang yang telah terjadi. Sir John menyatakan soal akurasi statistik dan kebenaran analisis angkanya, lainnya adalah ketidakpercayaan dari keduanya, pada pihak masyarakat, berubah menjadi keterusikkan positif. Kini hal tersebut terjadi, entah akibat perlakuan penjahat oleh Gubernur atau lainnya, bahwa tahun 1878 menjadi pembuahan luar biasa dalam kejahatan serius. Pada 1 Februari, serangan bersenjata dibuat oleh kelompok besar perampok Tiongkok di desa Aplichau. Pada 10 Mei, Petinggi Kepolisian dan sejumlah orang terluka di jalan raya oleh para perampok bersenjata yang ditujukan oleh mereka untuk pencegatan. Pada 30 Mei, seorang wanita dibunuh di kota. Pada 31 Mei, seorang wanita lagi-lagi dibunuh di Sheko. Pada 14 Juli, seorang wanita ketiga dibunuh di Taipingshan. Pada 8 Agustus, seorang warga Portugis dibunuh oleh orang Eropa. Kemudian, pada 25 September, dari 40 sampai 80 perambok bersenjata menyerang sebuah toko di Jalan Winglok, kala para pelakunya melakukan pemaksaan, melakukannya selama beberapa waktu melawan kepolisian bersenjata dan akhirnya kabur dengan barang rampasan mereka di sebuah kapal uap. Kala kabar serangan malam tersebut menyebar di kota keesokan paginya, penyelidikan publik, yang dikumpulkan selama beberapa waktu, menyadari peningkatan kejahatans erius, berujung pada pengecaman keras terhadap kelonggaran sistematis Gubernur terhadap para penjahat dan penindakan yang diberikan kepada kejahatan. Sebuah pertemuan penyelidikan publik diserukan. Sebelum diadakan, kejahatan lain terjadi yang menambahkan bahan bakar terhadap percikan api, kala sebuah rumah Eropa di Seymour Terrace diserang (3 Oktober 1878) oleh para perampok bersenjata.
Pada 7 Oktober 1878, pertemuan publik besar pada masa itu diadakan di lapangan kriket. Resolusi-resolusi berikutnya adalah, dengan pertentangan yang sangat sulit, disahkan. Ini memutuskan, (1) bahwa nyawa dan harta benda dijaga oleh kebijakan pelonggaran tanpa alasan terhadap kelompok-kelompok penjahat: (2) bahwa pencambukan di hadapan umum didapati sebagai satu-satunya hukuman yang benar-benar menjerakan, dan bahwa penekanannya adalah karena penebalan selaras yang memiliki kejahatan yang berkarakterisasi; (3) bahwa Komisi pihak pengobatan harus dilantik untuk menyelidiki dugaan dampak luka pencambukan pada punggung; (4) bahwa peniadaan yang nyaris bulat terhadap deportasi tercederai dan akan menyebabkan jumlah penjahat Tiongkok Selatan memenuhi penjara bawah tanah Hongkong; (5) bahwa Komisi dari luar Koloni harus dibentuk untuk menyelidiki penerapan hukum pidana, memberlakukan dakwaan terhadap Pengadilan, dan hubungan antara Gubernur dan para pegawainya, dan terakhir (6) bahwa salinan resolusi tersebut harus diserahkan kepada Jurutulis Negara melalui Gubernur. Mr. H. B. Gibb mengetuainya, dan para penggerak dan anggota dari resolusi-resolusi yang dimajukan adalah Messrs. W. Keswick, W. Reiners, W. H. Forbes, G. Sharp, D. Ruttonjee, W. S. Young, H. H. Nelson, A. MacClymont, H. Lowcock, N. J. Ede, A. P. McEwen dan C. D. Bottomley. Seorang anggota dewan tak resmi senior (Ph. Ryrie) saat itu sedang cuti. Sekeras apapun pemberlakuan yang terkandung dalam resolusi diatas adalah, baik dalam argumen maupun dalam dukungan yang diraih dari komunitas Inggris dan asing di Hongkong, Jurutulis Negara meninggalkan peringatan yang mentubuhkan resolusi tersebut tanpa jawaban selama nyaris setahun. Sementara itu, Komite Tiongkok Dispensasi Wato di Wantsai membujuk kelas bawah penjaga toko Tiongkok berkepentingan dari Sir John, yang pemakzulannya pada ranah wacana dikirimkan ulang oleh mereka sebagai serangan terhadap gubernur yang kebijakannya bersifat pro-Tiongkok. Sehingga, mereka membuat pernyataan kepada Ratu (29 Oktober 1878) ditandatangani oleh 2.218 penjaga toko. Ini secara praktikal merupakan ekspresi kepercayaan diri terhadap gubernur, yang ditujukan sebagai tindak melawan pandangan masyarakat Inggris dan asing, dan bersentuhan dengan gaya penjamahan biasa dari penindakan berlebihan, yang umum di Tiongkok. Setelah beberapa penghimpunan signifikan, Komite Rumah Sakit Tungwa, mewakili sebagian besar pedagang Tiongkok, juga menyerahkan (13 November 1878) peringatan soal resolusi yang disahkan pada pertemuan publik. Pada 5 Mei 1879, Tiongkok memberitahukan bahwa Yang Mulia diperkenankan untuk menerima pernyataan mereka. Pada hari yang sama, Sir John mengangkat ulang seorang priyayi (H. B. Gibb), yang bertindak sebagai ketua pertemuan penyelidikan besar, ke kursi dalam Dewan. Pada 31 Mei 1879, para penggerak dan anggota resolusi pertemuan menyerahkan keluhan kepada Jurutulis Negara (Sir Michael Hicks-Beach) tentang catatan peringatan mereka yang dibiarkan tak dijawab. Beberapa bulan kemudian (17 September 1879), Sir John, yang menganggap dirinya mencetak kemenangan, menghimpun penyelarasan resolusi pertemuan publik yang diterbitkan dalam Gazette dan serangkaian dokumen yang berkaitan dengannya, termasuk jawaban Sir Michael (tertanggal 17 Juli 1879) kepada peringatan terhadap masyarakat Eropa. Dalam jawabannya, Jurutulis Negara mengutip statistik yang menunjukkan peningatan besar kejahatan serius yang terjadi pada 1877 dan 1878, juga menyatakan agar pada dua tahun tersebut, kelas-kelas penjahat Hongkong dimajukan dalam perpaduan dan perilaku pengerahan senjata, dan mengakui alasan dari peringatan yang dirasakan oleh para pemukim di koloni, selain memutuskan untuk mengirim Komisi khusus, meyakini bahwa meskipun seluruh sebab kekhawatiran disingkirkan oleh tindakan Gubernur. Selain itu, kejahatan masih berkembang selama waktu yang sedikit lebih lama. Pada 22 Oktober 1878, seorang kuli dpukuli sampai mati di High Street dan pada 17 Januari 1879, serangan bersenjata terjadi di Hunghom. Pada Januari 1879, perasaan ketidakamanan umum timbul pada rumor yang menyebar di kalangan orang Tiongkok dan menyatakan soal persiapan yang dibuat oleh armada pembajak untuk turun tangan ke Hongkong dan menjarah seluruh kota. Rumornya sangat kuat sehingga Kepolisian mengambil tindakan. Namun, pada tahun 1879, Sir John menghimpun sistem pengetatan disiplin penjara. Sistem deportasi juga diteruskan pada 1879 dan aturan dibuat agar seluruh terdakwa lama harus diadilid i Mahkamah Agung, tempat mereka dapat menerima dakwaan selaras dengan pemberlakuan penindakan terhadap kejahatan, alih-alih dakwaan pendek yang seringkali dipicu oleh para Magistrat Kepolisian. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghalau ilusi yang dihimpun para terdakwa Tiongkok terhadap resmi 'sosok murah hati' dan kejahatan mulai menurun, baik terkait jenis dan frekuensinya. Malangnya, laporan tahunan Petinggi Kepolisian selama empat tahun dari 1878 sampai 1881 ditekan dan mereka mengganti, atas perintah Gubernur, statistik kejahatan terbuka yang diberlakukan. Namun tabel tersebut menunjukkan bahwa pada 1877, terjadi peningkatan kejahatan serius sebanyak 12.86 persen, yang petinggi Kepolisian sebut disebabkan oleh kelaparan dan banjir di Tiongkok dan harga beras yang tinggi secara tak lazim di Hongkong. Pada 1878, kejadian tersebut disusul peningkatan kejahatan serius sejumlah 32.31 persen. Pada 1879, terjadi penurunan sebanyak 8.19 persen. Meskipun pada 1880, terjadi penurunan lebih lanjut sejumlah 14.43 persen, terjadi peningkatan kejahatan serius pada 1881, terhitung sejumlah 13.55 persen.
Entah sukses atau tidak dalam pengurangan kejahatan, Sir John memberikan penekanan utamanya dalam perlakuan terhadap para penjahat Tiongkok. Nyaris seluruh orang ia tujukan dalam pemberlakuan tersebut sejak ia membuat deklarasi kebijakan pengamalan pertamanya dalam Dewan Legislatif pada 1877, diterima olehnya pada November 1880, kala Lord Kimberley menghimpun peniadaan akhir terhadap segala pengecapan penjahat, ketidakberkelanjutan permanen pencambukan publik, mengulang seluruh UU yang ditujukan untuk pencambukan orang Tiongkok, pelarangan seluruh pencambukan kecuali dalam kasus dimana tindakan tersebut dilakukan di Inggris Raya, dan terakhir sebuah perintah agar pencambukan orang Asia harus dalam seluruh kasus yang berada pada pembocoran dan bukan pada punggung. Pada September 1881, catatan diberikan agar UU Aturan Amandemen Penjara (7 tahun 1880) ditiadakan, kala hukum lama (2 tahun 1878 dan 4 tahun 1863), dengan niat memodifikasi UU tersebut, dipulihkan.
Pada Mei dan Juli 1878, perhatian pemerintah ditujukan kepada kebiasaan terkait kalangan warga Tiongkok di Hongkong, seperti sepanjang seluruh belahan Kekaisaran Tiongkok, dari membeli dan menjual para gadis untuk keperluan pelayanan rumah tangga. Kebiasaan ini umum diterapkan di Hongkong dengan cara adopsi nominal berkaitan dengan pembayaran uang untuk orangtua sebagai balasan hak pemakaian kepegawaian anak-anak. Jaksa Agung (G. Phillippo) mendeklarasikan (21 Juni 1878), berseberangan dengan pandangan asli Gubernur, bahwa praktek tersebut takm enghimpun dakwaan kejahatan (30 Mei 1878); bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kejadian tersebut di Inggris takkan berada pada jalan mengirim diri mereka sendiri dalam operasi hukum kejahatan (21 Juni 1878), dan bahwa para Magistrat Kepolisian tak memiliki yurisdiksi dalam persoalan tersebut. Pada masa yang sama, komunitas Tiongkok mengamati bahwa, semenjak peniadaan perdagangan kuli Makau, praktek penculikan gadis muda Tiongkok untuk diekspor ke Negeri-negeri Selat, California dan Australia, meningkat. Karena para penculik utamanya diyakini adalah orang-orang dari Distrik Tungkoon, Komite pedagang Tungkoon, dikepalai oleh Mr. Fuug Ming-shan, diangkat oleh komunitas Tiongkok untuk mengerahkan beberapa cara untuk menghentikan praktek penculikan tersebut. Sehingga, Mr. Fung Ming-shan dan lainnya mengajukan petisi kepada Gubernur (9 November 1878) untuk diijinkan untuk membentuk Asosiasi Anti-penculikan dengan kuasa untuk mengerahkan para detektif. Sir John membentuk Komite resmi (C. V. Creagh, J. J. Francis, W. M. Deane, E. J. Eitel) untuk menyelidiki persoalan tersebut, dan Komite tersebut merekomendasikan agar sanksi Pemerintah diberikan kepada Konstitusi Asosiasi yang diusulkan atas dasar statuta yang ada (Gazette tertanggal 4 Februari 1880) yang dirancang oleh Mr. J. J. Francis. Asosiasi tersebut, yang mengadopsi nama Poleung Kuk, dibentuk dan menerima (24 Juni 1880) kesepakatan resmi Jurutulis Negara. Kemudian pada (Gazette tertanggal 5 Agustus 1882) aturan untuk pengerjaan Poleung Kuk diterbitkan, berbeda dari statuta yang dirancang oleh Mr. Francis yang tak mengharuskan Asosiasi tersebut untuk dicantumkan di bawah UU Perusahaan tahun 1865, meskipun aturan baru yang diberikan kepada Pemerintah memberlakukan, dan menyoroti, pengerjaan Poleung Kuk yang menerapkan skema rancangan Mr. Francis. Namun, meskipun demikian, Kepala Hakim juga menyatakan bahwa praktek penculikan, untuk keperluan selain lalu lintas kuli, diperingatkan meningkat, dan tak membuat perbedaan antara skala gadis dalam hubungan dengan pelayanan rumah tangga dan dalam hubungan dengan ekspor (untuk tujuan asusila), berulang kali dikecam dari Bench, pada musim panas 1879, sistem penjualan atau adopsi gadis untuk pekerjaan pelayanan rumah tangga sebagai bentuk perbudakan. Kepala Hakim menduga bahwa ada sepuluh sampai dua belas ribu budak perempuan di Koloni, dan bahwa bentuk perbudakan tersebut hanya berkembang walaupun kegagalan pegawai pemerintah untuk memberlakukan hukum yang ada. Tindakan Kepala Hakim mula-mula memicu peringatan besar pertama dan tekanan terhadap warga Tiongkok. Sebuah perutusan yang dipanggil kepada Gubernur (24 September 1879), dan, kala ditanyai ijin untuk menyebut Asosiasi Anti-penculikan yang disebutkan di atas, meminta untuk mengatur pelayanan rumah tangga Tiongkok dengan cara mendaftarkan seluruh gadis pelayan yang dijual. Namun, kekhawatiran komunitas Tiongkok dianggap diredakan, kala Gubernur, yang sebelumnya ragu untuk memberlakukan penindakan melawan para penjual gadis pelayan, kini mendorong mereka agar ia tak diperkenankan melakukan tindak keras apapun berkaitan dengan adat kebangsaan Tiongkok yang ada. Namun pada 6 Oktober 1879, Kepala Hakimkembali mengecam sistem pelayanan perempaun Hongkong sekuat-kuatnya, menyebutnya perbudakan yang diredam, dan mengalamatkan beberapa pekan kemudian (20 Oktober 1879) surat kepada Gubernur, yang memintanya agar Kepolisian harus diperintahkan untuk mengirim setiap orang, yang diketahui menjual pelayan, ke hadapan Magistrat, untuk menghimpun kesepakatan. Kepala Hakim pada masa yang sama menduga bahwa penculikan didorong oleh kebiasaan sosial warga asing di Hongkong, agar kelas orang kulit putih bermunculan di Hongkong dan hidup dalam kesengsaraan, dan ia mengklaim bahwa ini adalah tugas pemerintah untuk menempatkan sistem yang, dengan seluruh nada moral, menindak kejahatan. Untuk mengulang argumen lSir John Smale, Dr. Eitel menulis (25 Oktober 1879) sebuah laporan tentang cikal bakal dan sifat-sifat perbudakan dan pelayanan rumah tangga Tiongkok di Hongkong. Sehingga, seluruh sengketa ditujukan kepada Jurutulis Negara, dan ditinjau dalam debat pada Dewan Rakyat (21 Juni 1880), kala Lord Stanley dari Alderley, yang mengkritik laporan Dr. Eitel, menyatakan bahwa Jaksa Agung salah dalam penjelasan hukum, selain bahwa, di sisi lain, Kepala Hakim memicu dugaan liar. Pada kesempatan yang sama, Lord Kimberley menyatakan bahwa kebiasaan adopsi sangat terajut di kalangan masyarakat Tiongkok, dan bahwa kepedulian yang diambil tak mendapati kebiasaan dan lembaga Tiongkok yang selaras dengan belaahn dunia lainnya. Setelah itu, pernyataan singkat yang dipicu oleh pertanyaan perbudakan lokal lenyap secepat persoalan tersebut timbul. Namun, Poleung Kuk melakukan pengerjaan yang baik dalam mengirim seluruh penculik ke pengadilan. Pada 24 Maret 1881, Kepala Hakim, yang mengamati penurunan cepat dalam kejahatan penculikan, menyebutnya pada usahanya sendiri. Ia menyatakan dari Bench bahwa wacana publik Tiongkok kini nampak terdidik pada esensi kejahatan penculikan besar dan keburukan kejahatan yang timbul dari pelayanan rumah tangga, bahwa pengecamannya terhadap kejahatan tersebut menghasilkan kebangkitan hati nurani warga Tiongkok, dan bahwa sejumlah besar warga Tiongkok kini ingin menunjang nada pemikiran sosial di Tiongkok. 'Perbudakan dari segala jenis,' ujarnya, 'ditindak di TIongkok; ini sebenarnya merupakan pertanyaan pendidikan sepanjang diskusi dan waktu.'
Pertanyaan soal pertahanan Kolonial timbul selama beberapa tahun pada masa pemerintahan tersebut. Sepanjang musim panas 1878, rumor perang dengan Rusia beredar. Meskipun kekhawatiran akan perang tersebut berakhir. UU Sukarelawan (2 tahun 1862) diterbitkan ulang (4 Mei 1878) dan Korps Sukarelawan baru dibentuk dan ditempatkan (16 Mei 1878) di bawah komando Kapten Dempster, yang kemudian diteruskan oleh Kapten A. Coxon, di bawah Mr. W. Danby yang menjabat sebagai Letnan. Pada 1 Juni 1878, nama-nama 142 priyayi, yang tergabung dalam Angkatan Sukarelawan, diterbitkan dalam Government Gazette. Torpedo-torpedo dibangun di Galangan Kapal AL dan praktek-pratek torpedo dilakukan di Lyeemoon. Baterai-baterai juga ditempatkan dalam keadaan pertahanan temporer dan meriam-meriam dikerahkan di sejumlah tempat. Pada Januari 1879, Gubernur menyerahkan perintah untuk pelaksanaan pengerjaan yang dibutuhkan dalam rangka menempatkan sejumlah baterai, yang ditempatkan pada tahun sebelumnya, dalam kondisi pertahanan permanen, dan operasi langsung dilakukan di North Point. Pemerintahan Dalam Negeri, yang akhirnya menyatakan pengakuan kebutuhan sistem pertahanan Kolonial komprehensif, membentuk (8 September 1879) Komisi Kerajaan, yang dikepalai oleh Earl of Carnarvon, untuk menyelidiki tindak pertahanan Koloni. Pengarahan Komisi tersebut diterbitkan di Hongkong (17 Desember 1879) dan, atas permintaan Komisi, Komite lokal sempat dibentuk untuk bertugas untuk melaporkan pertanyaan berkaitan dengan pertahanan, persenjataan dan pengerahan di Hongkong. Rimor perang tertunda antara Rusia dan Tiongkok yang meraih kemungkinan pada musim semi tahun 1880 dan kemudian mendapatkan sorotan publik dalam hal pertahanan Kolonial. Pada musim panas, Jenderal Gordon, yang dikenal sebagai Gordon Pasha, menjalani sepekan di Hongkong dan Kanton (3 sampai 9 Juli 1880) dan membuat berbagai saran soal pertahanan Hongkong, secara khusus menasehati pemindahan Galangan Kapal AL, Barak dan Penyetoran Militer, ke Causeway Bay. Kala kepulangan dari kunjungan ke Li Hung-chang di Tientsin, ia menerbitkan bagian nasehat utama dalam China Mail yang diberikan olehnya ke Pemerintah Tiongkok, dan membuat upaya singkat namun tak berbuah untuk kepentingan pedagang Tiongkok utama di Hongkong dalam usulan untuk pengerahan tindakan terhadap pengusiran orang-orang Manchu dari Tiongkok dan pemulihan dinasti Tiongkok. Ancaman perang kini timbul dan tekanan berkembang dalam Korps Sukarelawan. Panglima, Kapten A. Coxon, dan Letnan W. Danby mengundurkan diri (13 Juli 1880) dan digantikan oleh Kapten J. J. Francis dan Letnan J. McCallum. Sebuah menara kokoh, Wivern, dengan kesalahan kualitas pelayaran yang ditemukan di Inggris, dikirim ke Hongkong (2 Juni 1880) atas saran Gubernur, secara permanen dikerahkan disana untuk pertahanan pelabuhan. Penindakan terakhir dari jiwa perang yang sekarat timbul pada kesempatan peninjauan AL besar yang diadakan di Tsimshatsui (30 Desember 1880). Namun pada permulaan tahun 1881, ancaman perang berlalu, lewat keputusan Rusia untuk mengembalikan Kuldja ke Tiongkok, dan seluruh pertanyaan soal pertahanan Kolonial sirna.
Pada 1877, seluruh kebaikan terjadi di kalangan pedagang. meskipun lebih dibatasi, bisnis berlangsung dalam keadaan sehat. Saham-saham meningkat, walau terdapat spekulasi kecil, dan properti nyata menjadi lebih berharga. Namun, perubahan terjadi pada 1878. Kapal-kapal yang kini diperjuabelikan jatuh, laba-laba pada barang seri seluruh deskripsi menjadi mengecil dan mengecil, dan spekulasi liar terhimpun pada pasar saham, dengan hasil inflasi yang lazim disusul oleh pengikisan berkelanjutan. Selain itu, tidak ada perusahaan gelembung yang sebenarnya diambang oleh rasa percaya masyarakat, dan stok-stok berada dalam kondisi bersuara. Namun tekanan besar timbul pada seluruh cabang komersial, baik yang lokal maupun di Tiongkok dan Jepang, dan beberapa firma lokal yang berumur sangat tua mengalami kegagalan. Pada permulaan tahun 1879, kapal-kapal sangat lambat dalam mengangkut perdagangan berhenti dihitung. Para pemilik kapal mulai berpikir mengerahkan kapal-kapal mereka alih-alih menggerakkan mereka dalam kehilangan. Sehingga, Konferensi pemilik kapal uap London membentuk (September 1879) perpaduan untuk mengatur bobot angkut, untuk mencegah akumulasi kargo, dan melindungi satu sama lain dari kehilangan. Disamping keinginan koheren di kalangan penanadatangan aturan konferensi, melebihi kompetisi luar, perpaduan tersebut gagal dan aturan ditunda (5 Januari 1880) sepanjang Hongkong bergerak. Namun selain dari kapal-kapal, tahun 1879 dalam hal lain juga merupakan tahun depresi besar. Kedatangan kapal-kapal asing menurun sejumlah 5.28 persen, penurunan terbesar yang terjadi pada pihak kapal-kapal dengan bendera Kontinental. Uang menyurut di Koloni dan pengutipan banyak stok masih menurun, walaupun terjadi tawaran investasi yang baik untuk modal. Pemakaian Sterling menurun sampai dolar menyentuh 3s. 6⅛d. dan tael jatuh di bawah 5 shilling. Sealin itu, perdagangan dikatakan kurang berlaba di Hongkong. Namun, pada tahun 1880, penunjangan besar dihimpun. perdagangan kini menunjukkan pergerakan yang lebih cepat dan menguntungkan, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Spekulasi bertahan dalam batas wajar, penawaran waktu, menghimpun pembelajaran besar pada tahun 1878, kini dianggap sebagai hal-hal berbahaya, dan sehingga stoknya dibiarkan pada penjejakan yang lebih bersuara. H.C. & M. Steamboat Company menerima penyewaan seumur hidup baru oleh aransemen persahabatan dengan golongan oposisi Messrs. Butterfield and Swire. Pada tahun 1880, industri pengolahan gula Hongkong menjadi sumber kekayaan besar di Hongkong, dan East Point Company menjalani waktu dengan seluruh kepentingan gula lokal dengan menjual perhatian dari para pesaing berbahaya. Selain itu, terdapat ruang untuk pabrik gula besar lain, dan tahun berikutnya (6 Juli 1881) dijual ke Quarry Bay oleh Mr. E. Mackintosh untuk Messrs. Butterfield and Swire, yang secara langsung menghimpun pendirian pengolahan gula khusus dan baru. Hongkong and Shanghai Bank maju pada 1880 untuk mengatur posisi dalam perdagangan Tiongkok, mengisi pikiran dengan bisnis sahnya sendiri. Dari tahun ke tahun, sepanjang masa itu, Bank tersebut membuat penambahan substansial untuk dana pinjamannya, ini menjadi niat dari para direktur untuk mengumpulkan dana pinjaman untuk tingkat separuh jumlah pembayaran pendapatan. Pada akhir 1881, banyak pencatatan pertumbuhan yang terjadi pada Bank oleh investor. Sahamnya terus meningkat dan mencapai 116 persen premium pada permulaan 1882. Pengumuman dalam London Gazette (14 November 1881) dari piagama kerjasama Perusahaan Borneo Utara Britania, berlayar ke Hongkong dengan penyelarasan besar. Hal ini umum menganggap wilayah baru tersebut, meskipun orang-orangnya kurus, mendapatkan perkembangan besar, agar buruh dapat disuplai cepat dari Tiongkok dan agar situasi Borneo Utara, yang berada di pertengahan jalan antara Hongkong dan Singapura, memiliki pengaruh politik dan strategis.
Masalah lama blokade Pabean, satu-satunya penekanan terkait yang dapat sangat berguna bagi Sir John might untuk menebus janjinya untuk melindungi kepentingan dagang lokal, tak membawa langkah tunggal mendekati solusi pada masa pemerintahannya. Pada 1877, Sir A. Kennedy, sebelum meninggalkan Koloni, memajukan rekomendasinya ke Jurutulis Negara dengan rujukan ke klausa Konvensi Chefoo yang merujuk kepada Komisi Campuran yang menuntaskan persoalan blokade, dan Dewan Legislatif mencatat (20 Februari 1877) esensi obligasinya terhadap upaya Sir Arthur untuk menghapus penundaan yang menjadi lebih menonjol ketimbang campur tangan mereka dengan perdagangan Koloni, dan lewat pengadaan peringanan yang dimajukan oleh Sir J. Pope Hennessy kepada Konsul Inggris di Kanton kala para pembuat petisi Tiongkok mempersembahkan sambutan kuat. Untuk blokade, para pegawai kini berniat untuk mengambil bagian mereka pada pasal tak wajib dari konsumsi harian, dan walau ini ditentang dan kemudian, terkait perwakilan yang dibuat oleh Konsul untuk Waliraja Kanton, ditinggalkan, blokade pegawai digantikan dalam penghimpunan pengecualian dari tugas-tugas untuk tujuan-tujuan segar secara positif, dan kemudian memajukan dan mengkecualian ternak dari katalog pasal tak wajib. Kala Sir Thomas Wade melewati Hongkong (7 April 1879), pada perjalanannya ke Inggris, Komite Dewan Perdagangan berujar kepadanya bahwa mereka menganggap Konvensi tersebut sebagai alat menonjol, membutuhkan revisi yang berhati-hati, dan agar, walaupun lima pelabuhan baru (Wuhu, Wenchow, Ichang, Pakhoi dan Hoihow) dibuka di bawah tujuannya, ini menjadi harapan terdekat mereka agar Lord Salisbury akan menolak untuk meratifikasikannya. Kebesarannya adalah kejutan komunitas, kala melaporkan bahwa, dalam debat dalam Dewan Bangsawan (9 Mei 1879), Lord Salisbury berujar bahwa Gubernur Hongkong telah melaporkan penyambutan tersebut, dengan klausa tertentu Konvensi Chefoo ditujukan untuk dihapuskan lewat pembentukan Komisi Campuran, telah dibatalkan dan sehingga tak ada alasan lebih lanjut untuk membentuk Komisi. Ini makin berteka-teki karena, beberapa pekan sebelum kabar tersebut sampai ke Koloni, Sir John berujar dalam Dewan Legislatif (29 Mei 1879), dalam perbincangan blokade, bahwa 'terdapat beberapa hal yang ditekankan pada perdagangan kapal jung Koloni yang menghalangi perluasannya.' Kala Sir Th. Wade kembali melewati Hongkong (Desember 1879), ia menyarankan kepada Komite Dewan bahwa stasiun-stasiun blokade takkan dihapuskan oleh Tiongkok sampai Koloni membeberkan beberapa skema yang membuat Pemerintah Tiongkok dapat mengumpulkan pendapatan secara adil pada mereka. Mengambil pandangan yang sama, Sir John kini memberikan beberapa penekanan rencana yang diusulkan olehnya untuk menghapuskan blokade. Ia berujar dalam Dewan Legislatif (30 Desember 1879) bahwa, jika perdagangan garam diturunkan dan penanganan dimasukkan untuk pengumpulan penarikan terhadap candu, Pemerintah Tiongkok akan berniat untuk mencabut stasiun perpajakan. Sehingga, Koloni berniat untuk mengorbankan kebebasan pelabuhan dalam rangka menghapuskan blokade, atau, dalam kata lain, Koloni akan lebih baik memiliki kantor Pabean Tiongkok di kota atau stasiun blokade Tiongkok di luar pelabuhan. Ini menjadi rencana Sir John, sejauh yang ia keluarkan. Penentuan ditunjukkan olehnya, pada seluruh kesempatan, untuk meninjau kehendak baik Otoritas Tiongkok, berpadu dengan kebiasaannya mengabaikan pandangan 'pedagang Inggris,' kala ia menyerukan komunitas pedagang Hongkong, menyebabkan masyarakat tak mempercayai skema apapun untuk peniadaan blokade yang diwujudkan dari Sir J. Pope Hennessy. Sehingga, kini terjadi rasa ketidakpengharapan besar, yang Sir John secara berhati-hati tak diganggu, dan sehingga menghimpun agar persoalan blokade diperkenankan untuk cdihiraukan sepanjang tahun 1880. Pada 10 Maret 1881, Dewan Perdagangan sempat mengajukan lagi kepada Jurutulis Negara untuk peniadaan blokade dan mengundang Dewan Dagang utama di Inggris Raya untuk mendukung petisi mereka, namun pergerakan tersebut tak menghasilkan hasil apapun pada masa penugasan Gubernur Hennessy.
Persoalan mata uang masuk pada pergerakan retrograd saat ini, menghimpun pengaruh Tiongkok yang timbul pada masa itu. Melihat bahwa ini menjadi kebiasaan yang terhimpun di Hongkong untuk mengutamakan mata uang bersih dan menerima uang perak atau keping yang hanya didiskon satu persen, Perusahaan Kapas dan Benang Kanton mengesahkan resolusi (April 1877) bahwa para diler Tiongkok di Hongkong harus menunda perdagangan dengan firma asing manapun enggan menerima peking perak pada nilai setara mata uang. Mula-mula, para pedagang Eropa melakukan pemberontakan bersama terhadap upaya untuk pemaksaan uang perak dan keping terhadap penerimaan mereka. Namun diler Tiongkok lokal mendukugn pergerakan yang diinisiasikan oleh Perusahaan Kapas Kanton dan membuat petisi kepada Pendaftar Umum yang mendorong Gubernur untuk membuat peking perak menjadi alat tukar sah. Sir John bertahan. Namun malangnya, para pedagang asing individual memutuskan (5 Mei 1877) untuk penakanan yang diterima pada mereka toleh Tiongkok. Pada 19 Mei 1877, tawaran pemanduan, melalui keinginan di kalangan pedagang Eropa, banyak diterima. Hal tersebut kini meyakinkan diri mereka sendiri untuk mengenang Pemerintah melawan usulan Tiongkok untuk membuat keping perak (termasuk uang keping) menjadi alat tukar sah. Para memorialis tak berniat untuk melarang praktek uang keping, namun mengecam tindakan apapun yang membuat para pedagang tak berkehendak untuk menerima uang keping sebagai mata uang. Setahun kemudian (7 Maret 1878), Dewan Perdaagngan, yang mengakui bahwa tak ada kepentingan dari uang Inggris yang dicetuskan yang dicetak di Inggris oleh Pemerintah kekaisaran, kini memutuskan untuk mendirikan ulang Percetakan Uang Hongkong. Diduga, penutupan perusahaan Hongkong tersebut bersifat dini dan berlaku buruk, agar terdapat pemanduan sempurna untuk keberhasilan penanganan, dan bahwa laba diambil dari koin subsidier sendiri akan membayar penggelontoran Pencetakan Uang. Dikatakan juga bahwa jika Pemerintah menentang pengambilalihan kepengurusan Pencetakan Uang, ini dapat dimulai lewat perusahaan swasta di bawah naungan pemerintah. Namun, Sir John menuntaskan seluruh persoalan tersebut. Sementara itu, perhatian ditujukan kepada pabrik di Koloni, di desa Tokwawan, dari sejumlah alat tukar Annam untuk ekspor ke Annam dan Tungking, tempat tak ada pencetakan uang negara yang didirikan. Beberapa pemilik pabrik pembuatan uang tersebut diadili di Mahkamah Kepolisian (Hon. C. B. Plunket) namun kemudian dibebaskan, karena tak ada dakwaan yang melawan hukum Inggris yang ditujukan pada mereka. Namun, Koloni sendiri dibanjiri dengan uang tersebut, sampai notifikasi diterbitkan dalam Gazette (29 Oktober 1879) yang memperingatkan masyarakat bahwa pengedaran uang tersebut di Koloni bersifat ilegal. Pada 23 Februari 1880, Dewan Perdagangan memutuskan untuk memperingatkan Pemerintah, meminta agar tindakan diambil dengan pandangan untuk membuat yen Jepang menjadi mata uang di Hongkong. Komunitas Tiongkok mengajukan petisi (5 Februari 1880) kepada Pemerintah untuk dampak yang sama. Walaupun ini secara keseluruhan selaras dengan harapan Sir John sendiri, tak ada tindakan yang nampak diambil dalam persoalan tersebut pada masa pemerintahan tersebut.
Dalam lingkup imigrasi, keterusikan menonjol disebabkan pada Januari 1878, oleh kasus dua kapal yang mengangkut imigran di bawah keyakinan bahwa ijin akan diberikan, namun pada saat terakhir Sir John menolak menandatangani kesepakatan tersebut. S.S. Perusia, kapal uap pertama dari jalur Tiongkok-Baru yang baru, berlayar (13 Januari 1878) tanpa kargo imigrannya, dan pencarter kapal Amerika Charter Oak mengalami kerusakan berat, mengisi kapal tersebut dengan para imigran ke Honolulu, namun didapati, pada kesempatan keberangkatan tertujunya (15 Januari 1878), dengan penolakan pada pihak Gubernur untuk menandatangani kesepakatan, karena Komite Rumah Sakit Tungwa menyatakan kepadanya bahwa para imigran tersebut akan dijadikan budak. Akibatnya, perdagangan dengan Honolulu sepanjang bertahun-tahun setelahnya dilakukan dari Whampoa dan diambil oleh China Merchants S. N. Co., yang mengirim salah satu kapal uap mereka, Hochung (20 Oktober 1879), ke Honolulu dengan sejumlah besar imigran, dan mendorong, melalui Kapten C. C. Moreno, negosiasi perjanjian antara Tiongkok dan Hawaii. Satu-satunya imigrasi didiperkenankan oleh Sir John adalah imigrasi ke Demerara (23 Desember 1878) dan kemudian ke Antigua. Imigrasi ke Koloni-koloni Australia secara khusus Gubernur majukan dan ia dorong (pada 1881) dalam suatu persoalan menyebabkan hubungan renggang antara Sir John dan Harbour Master's Department. Alasan bahwa kelas-kelas pekerja dari berbagai Koloni Australia mulai (sejak 1878) muncul untuk pengecualian penuh tenaga kerja dan karyawan Tiongkok. Dalam hubungan ini, Sir John mengambil peran istimewa untuk dirinya sendiri demi menghentikan apa yang ia sebut deportasi penjahat ke Australia (22 November 1879). Dalam beberapa tahun, praktek yang diterapkan di Hongkong memperkenankan tahanan Tiongkok di bawah hukuman deportasi untuk memilih negara, Tiongkok atau wilayah lain, yang mereka harap untuk didatangkan, dan dalam kasus orang manapun memilih untuk pergi ke Australia, ia diperkenankan untuk melakukannya, Kepolisian menumpangkannya, dalam rangka agar ia meninggalkan Koloni. Sehingga, beberapa kasus terjadi bahwa orang meninggalkan penjara untuk berimigrasi ke Australia, dan ini adalah praktek yang dihentikan oleh Sir John. Beberapa tahun kemudian, terjadi perdebatan dalam Dewan (23 Agustus 1881) yang memicu perbedaan wacana yang memisahkan masyarakat dari Gubernur soal pertanyaan imigrasi, seperti pada nyaris setiap subyek lain. Hon. F. B. Johnson menyoroti hak tak terbatas pada orang-orang dari kewarganegaraan manapun di Hongkong, untuk pergi ke negara lain, dan menyatakan bahwa Tiongkok sangat berkeuntungan besar dengan pemindahan mereka ke negara-negara asing, bahwa perdagangan menyusul kala mereka datang, dan bahwa Hongkong mendapatkan banyak mandaat dari lalu lintas penumpang dan dari perdagangan yang terjadi pada lalu lintas tersebut. Di sisi lain, Sir John mendeklarasikan bahwa imigrasi Tiongkok tak diinginkan oleh negara-negara asing dan bahwa Pemerintah Tiongkok menentangnya karena ini membuat tulang dan otot keluar dari negara tersebut. Namun, di samping pertentangan Sir John terhadap imigrasi Tiongkok, gelombang alami populasi Tiongkok berlanjut, walau dalam tingkat yang tak diinginkan, untuk menghimpun fasilitas untuk imigrasi yang ditawarkan oleh Hongkogn dalam beberapa bentuk atau lainnya.
Selain dari persoalan yang dimajukan, terdapat juga beberapa pertanyaan kecil dari kepentingan komersial yang timbul dari pemikiran masyarakat pada masa itu. Pada Juni 1878, kasus Gunga mengembangkan beberapa kemarahan sementara terhadap otoritas Spanyol di Manila, S.S. Gunga, usai bergerak dari Hongkong ke Australia, singgah ke Manila untuk mengangkut batubara, kala bangsa Spanyol merebutnya atas dasar beberapa informalitas dalam deklarasi kargo kapal. Persoalan kepentingan sementara lainnya adalah usulan mengadakan pertemuan di Dewan Perdagangan (4 Maret 1879), untuk mendirikan ruang penjualan komersial dan bursa umum tempat para pedagang mendukung keanggotaan wadah umum yang terbuka untuk seluruh kelas dan kewarganegaraan. Beberapa bulan kemudian (28 Mei 1879), para promotor Bursa Dagang Hongkong menghimpun kantor di Marine House, dan pada pertemuan yang diadakan di Balai Kota, aturan dirancang dan Jurutulis (E. George) dipilih untuk mengerjakan lembaga tersebut, yang nyaris runtuh kala hal tersebut dimulai.
Perdagangan kapal jung di Koloni tak berkembang, namun menunjukkan penurunan tajam, pada dua tahun pertama masa pemerintahan tersebut. Peningkatan tajam terjadi pada 1881, berbanding dengan tahun sebelumnya, namun sementara pada 1877 sebanyak 26.500 kapal jung dengan 1.798.788 ton masuk dan ludes di Hongkong, jumlah menonjol pada tahun 1881 adalah 24.339 kapal jung dengan 1.680.025 ton, dan ini terjadi disamping peningkatan menonjol penduduk Tiongkok. Kebangkitan dan kejatuhan perdagangan Britania Raya nampak menghimpun pengaruh yang sangat kecil pada perdagangan kapal jung di Koloni yang sangat berdampak oleh peningkatan penduduk Tiongkok di Hongkong, dengan beragam tingkat pengetatan yang timbul pada stasiun-stasiun blokade dan ragam kebijakan Otoritas Sementara Kanton, ketimbang oleh pergerakan perdagangan London atau Manchester. terkait perdagangan impor dan ekspor pedagang Tiongkok di Hongkong, perkembangan China Merchants S. N. Co. menjadi kesempatan yang besar. Perusahaan tersebut, yang menghimpun saham besar kepada pedagang Tiongkok di Hongkong, dan yang secara terapan menghimpun pelantikan Li Hung-chang, Waliraja Chihli, diteruskan, usai banyak kekeliruan dan kehilangan, dalam membuat laporan baik dan pembayaran pembagian yang adil (10 persen pada 1881), disamping menulis jumlah liberal untuk pengerahan armadanya. Usai pendirian Perusahaan Asuransi Tiongkok, langkah berikutnya dari Li Hung-chang menggerakkan kapal-kapal uap ke Honolulu (Oktober 1879), dan kala pergerakan tersebut mendapati tak memberikan keuntungan, keberangkatan baru diambil (11 Oktober 1881), dengan penempatan kapal uap untuk perantauan ke London, dengan pandangan untuk mendagangkan perdagangan langsung antara Inggris dan Tiongkok serta mendirikan firma pedagang Tiongkok di Kota London. Sebuah asosiasi dibentuk untuk keperluan tersebut di Shanghai dan Hongkong dengan pendapatan £150.000. Tujuan utamanya adalah untuk menyerahkan perdagangan Tiongkok dari tangan asing dan menghimpun perjuangan terhadap pihak musuh. Sir J. Pope Hennessy mendorong usaha tersebut atas dasar bahwa kepentingan perdagangan Kekaisaran akan dimajukan lewat pengiriman pabrik Inggris dan konsumen Tiongkok berdekatan bersama, walau ini dapat dijadikan perantara dagang Inggris di Koloni. Namun, karena Perusahaan tak memiliki sosok berpengalaman untuk memulai usaha di london, dan karena hal tersebut biasanya mendatangkan perlawanan tanpa kompromi dari pedagang dan pengirim Inggris, upaya tersebut berujung pada kegagalan. Walau berusia lebih singkat ketimbang proyek lain, yang diperbuat oleh Sir John untuk dimajukan dan, dalam penjelasan perpisahannya soal kondisi Koloni, ia menekankannya sebagai tanda pergerakan, yakni usulan untuk memulai sebuah Dok di teluk Belcher, untuk dikerjakan dengan pendapatan khusus Tiongkok untuk keperluan penempatan kapal-kapal uap milik China Merchants S. N. Co. dan firma Tiongkok lain. Ini sebetulnya adalah skema makalah, dan karena Li Hung-chang baisanya enggan untuk memanfaatkan Koloni dengan cara apapun, hal tersebut ditinggalkan begitu saja. Pada suatu waktu, terdapat skema raksasa ketiga yang dimajukan. Li Hung-chang memperingatkan Takhta pada persoalan candu dan mengerahkan (8 Agustus 1881) Taotai Ma Kien-chung pada misi rahasia kepada Waliraja India, untuk melirik sejauh apa Pemerintah India akan berkehendak untuk mendapati usulannya agar India harus dari tahun ke tahun secara bertahap mengurangi produksi candunya, sementara Tiongkok akan membuat jasa defisit pendapatan candu India dari tahun ke tahun, pada skala yang ditentukan usai masa tertentu, kala seluruh wilayah, yang aslinya ditujukan untuk penanaman candu, akan secara bertahap diantikan dengan penanaman biji-bijian, sehingga menghindari cedera serius pada pendapatan India. Dalam hubungan langsung dengan skema Waliraja, terdapat proyek lanjutan, yang ditujukan ke Hongkong oleh Mr. Ho Amei, namun ditolak oleh Sir John. Mr. Ho Amei memutuskan untuk memulainya di Hongkong, di bawah pengawasan dan pengendalian Pemerintah Tiongkok, sebuah perusahaan dengan modal dua puluh juta dolar, untuk tujuan menjual seluruh candu yang diwajibkan untuk konsumsi Tiongkok yang dikirim dari India dan kemudian mendistribusikannya ke berbagai pelabuhan. Ini mencetuskan agar skema tersebut akan membuat penyeludupan menjadi tak memungkinkan, dilakukan dengan kebutuhan untuk sejumlah stasiun Li-kin yang ada dan menghentikan penghindaran dan kekeliruan tugas Li-kin di Tiongkok. Namun, seluruh skema gagal karena Pemerintah India mengurungkan usulan Waliraja. Hasil tak selaras yang sama menghimpun proyek Mr. Ho Amei, untuk memulai penambahan garam di Aberdeen untuk mengolah garam laut untuk konsumsi eksklusif di Koloni. Menghiraukan fakta bahwa garam adalah monopoli kekaisaran di Tiongkok, dan sehingga pengolahan garam di Hongkong akan memberikan stimulus besar untuk menyaingi perdagangan garam perdagangan, mencederai pedapatan Tiongkok dan melanggar hubungan persahabatan antar dua negara, Dewan Perdagangan (10 Maret 1881) memandang usulan pengolahan garam berseberangan dengan pandangan Gubernur sebagai wirausaha yang sah seperti halnya pengolahan gula. Sir John takkan melayani skema tersebut untuk suatu waktu. Proyek kelima komunitas Tiongkok adalah pendirian Dewan Dagang Tiongkok, yang mengambil alih seluruh fungsi Komite Rumah Sakit Tung-wa. Sir John mendorong proyek tersebut dan mengusulkan untuk memadukan Museum Industrial Tiongkok dengan Dewan Perdagangan. Rencana tersebut seringkali didiskusikan, petisi dan pengerahan ditujukan pada Pemerintah, tahun demi tahun, usai Gubernur akhirnya (20 Februari 1880) berjanji untuk merekomendasikan pemberian Pemerintah sejumlah $10.000, selain pemberian sepotong lahan, tak ada yang benar-benar dilakukan.
Sanitasi Hongkong, pada masa pemerintahan tersebut, adalah masalah berbuah dari pergesekan pahit, karena membawa Surveyor Umum, Jurubedah Kolonial dan Otoritas Pengobatan Militer pada pertentangan langsung melawan pandangan Gubernur. Laporan tahunan Jurubedah Kolonial pada tahun 1879 dan 1880 ditekan oleh gubernur, catatan mereka tidaklah lengkap. Namun, statistik Pendaftar Umum dari peringkat kematian tahunan per 1.000 dari seluruh penduduk (berkisar 26.81 pada 1877, 29.60 pada 1878, dan 32.14 pada 1879) menunjukkan peningkatan tajam untuk tiga tahun pertama masa pemerintahan tersebut, disusul oleh penurunan menonjol pada 1880 (28.71) dan 1881 (24.07). Karena tak ada perubahan material yang dibuat dalam sistem sanitasi, ini nampak bahwa kebangkitan dan kejatuhan tingkat kematian pada tahun-tahun tersebut tak dilakukan dengan sikap Gubernur terhadap, atau ketidakaktifan dalam masalah sanitasi. Peningkatan sakit pada 1877 terhitung oleh kondisi meteorologi, panas terdaftar pada tahun tersebut melmpaui kejadian apapun yang dialami pada delapan tahun sebelumnya, sementara curah hujan (77.24) berada di bawah tahun-tahun sebelumnya (104.02 pada 1876). Karena pada tahun 1878 menunjukkan kebangkitan dalam tabel tingkat kematian, Jurubedah Kolonial melaporkan bahwa kesehagatan Koloni terbilang baik pada 1878. Pada tahun 1879, kala tingkat kematian di kalangan penduduk Tiongkok berkembang sampai 33.11 per 1.000, kesehatan pasukan bahkan lebih baik ketimbang pada 1878. Praktek umum pada masa tersebut adalah, kala hal-hal sanitasi didapati keliru di Hongkong, melayangkan kesalahan pada Gubernur. Kala sebagian philippica tahunan Jurubedah Kolonial, yang menganggap bahwa sejumlah besar rumah warga Tiongkok di Hongkong dibangun ulang sejalan dengan seluruh prinsip sanitasi, sebagaimana merekamendrainasi sebagian besar lapisan tanah, dan utamanya pada catatan perwakilan menonjol, terkait dugaan keslaahn penanganan urusan sanitasi di Hongkong, dibuat oleh Wakil Jurubedah Umum McKinnon ke Kantor Perang, Jurutulis Negara mengirim (Juni 1881) Mr. O. Chadwick, C.B., atas keinginan Koloni, untuk menyelidiki dan melapor kepada Kantor Kolonial tentang kondisi sanitasi Hongkong. Selain dari prasangka terkait sistem bumi kering yang Gubernur, satu-satunya cabang sanitasi, campur tangan secara positif, menjadi pekerjaan C.D. Ordinance, dan dalam kaitannya juga tindakan Gubernur bergerak melawan pandangan otoritas sanitasi lokal. Sir John membentuk (12 November 1877) sebuah Komisi (T. C. Hayllar, W. Keswick, E. J. Eitel) untuk menyelidiki pengerjaan UU 19 tahun 1867. Namun di luar meniadaan penyalahgunaan paling menonjol yang mengaitkan diri mereka sendiri dengan sistem lokal, dan mengirim bersama sekumpulan informasi terkait riwayat lokal dari cabang sanitasi tersebut, Komisi tersebut tak menghasilkan hasil.
Dalam persoalan pendidikan, kebaikan sebenarnya, yang dilakukan oleh Sir John untuk pendidikan pemuda Koloni lewat roformasi Grant-in-Aid Scheme, melarikan perhatian publik nyaris sepenuhnya. Terkait Government Central School, yang kala itu menjadi lembaga pendidikan paling populer di Hongkong, terjadi kemunculan (1 Desember 1877) pamflet yang mempertanyakan raison d'être dari Sekolah tersebut. Penulis anonimnya berpendapat bahwa Pemerintah harus mengerahkan operasinya untuk mempromosikan pendidikan dasar, meninggalkan seluruh pendidikan tinggi yang dihimpun atas prinsip sukarela dan dibayarkan untuk orang yang menghargainya. Pamflet tersebut diyakini mengekspresikan pandangan Gubernur dan sehingga menyebabkan sambutan tak terbungkam. Namun, Central School berlanjut seperti sebelumnya. Apa yang Gubernur lakukan, atau kecam, sekolah tersebut yang pada prakteknya tak berdampak secara keseluruhan, mendorong pembangunan gedung-gedung baru dihentikan. Atas dasar bahwa kepentingan politik dan komersial menggerakkan kajian Inggris dari pengaruh primer di seluruh sekolah pemerintahan di Koloni, sebuah prinsip yang Konferensi Pendidikan (25 Februari 1878), yang diadakan oleg Gubernur, sangat dituturkan, Gubernur berpendapat (namun tanpa berdampak) bahwa perhatian lebih harus ditujukan pada Central School untuk mempromosikan penuturan bahasa Inggris, agar hadirin di sekolah-sekolah Tiongkok harus membuat opsional, dan agar kelas-kelas yang lebih kecil dan staf yang lebih besar harus dihimpun. Sebuah upaya yang dibuat oleh Gubernur, lewat pembentukan (27 Agustus 1880) Komisi Pendidikan (F. Stewart, E. L. O'Malley, J. M. Price, Ph. Ryrie, W. Keswick, E. J. Eitel, E. R. Belilios), untuk menghimpun lima sekolah daerah dasar untuk kelas persiapan Central School, dan untuk mengubah Central School menjadi Collegiate Institution, yang sepenuhnya dihiraukan. Normal School, untuk pelatihan pengajar Tiongkok berbahasa Inggris, didirikan (1 September 1881) namun dikecam oleh Komisi Pendidikan. Pemisahan kantor Kepala Sekolah Central School dan Pengajar Sekolah, pengangkatan (7 Maret 1878) Pengajar terpisah sebagai Kepala Departemen Pendidikan (E. J. Eitel), dan revisi Grant-in-Aid Scheme (1879) tak mendatangkan pertentangan. Tindakan tersebut merevolusionisasikan sistem pendidikan Koloni. Lewat beberapa tindakan verbal dalam Grant-in-Aid Code, disepakati oleh Jurutulis Negara, sistem sekuler diberlakukan pada sekolah-sekolah pemerintah, sementara seluruh Grant-in-Aid School dirancang secara bebas untuk mencurahkan seluruh waktunya terhadap pendidikan (entah sekuler atau relijius) pada subyek primer dan sekunder. Akibatnya adalah, kala Sir J. Pope Hennessy pertama kali datang ke Hongkong (pada 1877) mendapati 41 sekolah dilaporkan berdiri di Koloni, dengan 2.922 murid, kemudian pada keberangkatannya dari Hongkong (pada 1882), 5.182 murid masuk 80 sekolah di bawah naungan pemerintahan.
Komunitas Katolik Roma membuka ulang Gereja St. Yosef untuk pelayanan (3 Juni 1877) dan Gereja baru, Hati Kudus, di Westpoint, dibangun untuk mereka (22 Maret 1879) ataas dasar pemberian oleh Pemerintah. Komuntias Jerman mendirikan Gereja Lutheran (12 Maret 1879) dalam kaitannya dengan Berlin Foundling House. Perkawinan sipil Tiongkok pertama dilakukan di Kantor Pendaftar Umum pada 7 Juni 1877. Pertanyaan pekerjaan hari Minggu diajukan kepada Pemerintah (1 Mei 1879) oleh aksi bersama rohaniwa Protestan dan Katolik. Peringatan dipersembahkan oleh mereka, bahwa pada hari Minggu seluruh pekerjaan harus dihentikan di Koloni dan bahwa Statuta ke-29 dari Charles II harus memberlakukannya. Pertanyaan tersebut disampaikan ke Jurutulis Negara, namun pekerjaan hari Minggu berlanjut di Hongkong tanpa terperiksa.
Hal yang menjadi kesenjangan temperamen satu sama lain, pandangan dan cara, antara Sir John dan komunitas Eropa, menempatkannya pada posisi terisolasi sepenuhnya, sementara komunitas Eropa merasa dari tahun ke tahun, kurang dan kurang terhimpun pada keterusikan yang ada. Selain dari kebijakan umum Sir John, terdapat sebab-sebab khusus yang mengusik masyarakat. Contohnya, campur tangannya (24 Oktober 1879, dan 5 Februari 1881) dengan aturan pengajuan ke museum Balai Kota, upayanya untuk menyita kapal uap Fame (28 Oktober 1879), dan larangannya terhadap penjualan minuman di Teater Balai Kota (25 Februari 1880). Namun, terkait hiburan komunitas disediakan dengan baik pada masa itu. Selain pendirian perlakuan periodikal yang disediakan oleh Amateur Dramatic Corps, the Choral Society, the Horticultural Society, the Victoria Recreation and Regatta Clubs, the Liedertafel of the Club Germania, dan Race Club, masa tersebut diisi oleh beberapa perayaan yang diadakan secara khusus, di antaranya adalah perayaan St. Patrick (17 Maret 1879), ulang tahun keseratus penyair Irlandia Tom Moore (28 Mei 1879), Masonic Ball pada tanggal 15 Januari 1880, perayaan hari ulang tahun Washington (23 Februari 1880), dan ulang tahun ketiga ratus tahun Camoens (10 Juni 1880). Terkait peristiwa sosla lainnya yang tersebutkan adalah semi-kepunahan Humane Society (13 Mei 1878), pembentukan St. John's Lodge di bawah Konstitusi Skotlandia (30 November 1878), makan besar dan penyampaian pidato kehormatan Profesor Nordenskjold (3 November 1879), permulaan jinrikshas di Koloni (22 April 1880), pendirian Polo Club (27 April 1880), penyampaian pidato dan pernyataan Hon. W. Keswick (14 Mei 1881), penangkapan Messrs. Rapp dan Schmidt oleh kapal penjelajah pabean kala ekspedisi menembak (20 November 1881), dan pelantikan Mr. C. P. Chater sebagai Masonic District Grand Master of South China (2 Februari 1882).
Sumbangan masyarakat Hongkong pada masa itu dikatakan maju dan meraih tingkat yang luar biasa. Untuk memulihkan bencana kelaparan di Tiongkok Utara, masyarakat Hongkong menggelontorkan (dari April 1877, sampai Agustus 1878,) sejumlah $132.000. Banjir di Kanton menarik (pada Mei 1877) penggelontoran terpisah yang dalam sehari atau dua hari menghasilkan $5.000. Freemason mengumpulkan dana terpisah (Oktober 1877) untuk pemulihan para korban dari bencana kelapara di India. Pada Januari 1878, penyumbangan dimulai untuk para korban dari ledakan Yesso, kala Messrs. Douglas Lapraik & Co. mengepalai daftar tersebut dengan sumbangan $10.000. Sebuah Konser Amatir diadakan (12 Desember 1878) untuk menyumbang para korban dari keruntuhan Bank Kota Glasgow. Komite Pemulihan Bencana Kelaparan Irlandia dibentuk (8 Maret 1880) dan terkumpul $36.000. Hon. E. R. Belilios menyerahkan (15 Oktober 1878) yang sejumlah £1.000 ke tangan Gubernur untuk pendirian patung Lord Beaconsfield, yang memakai dana tersebut, kala Disraeli menerima kehormatan, untuk mendirikan Yayasan Beasiswa Kedokteran (7 Oktober 1879), yang kemudian digelontorkan (29 November 1883) pada Yayasan Beasiswa Belilios, dan memberikan barisan rumah di seberang Balai Kota, yang diodirikan olehnya pada masa itu, dengan nama Beaconsfield Arcade. Komite Misi Pengobatan (J. C. Edge, Dr. Young, and H. W. Davis), sejak Oktober 1871, mendirikan pertolongan umum di Taipingshan, melakukan (13 Januari 1872) kegiatan para masyarakat dna mengambil langkah yang mengasilkan pendirian Alice Memorial Hospital.
Sejumlah badai menerjang Hongkong pada 1870 (10 Juli, 13 Juli, 10 Oktober), satu pada 1880 (23 September) dan dua pada 1881 (21 Agustus, dan 14 Oktober), namun dengan pengecualian badai terakhir, yang merusak sebagian besar kerajinan kecil dan menghilangkan beberapa nyawa, badai tersebut tak mengakibatkan kerusakan berat. Selain itu, kasus kapal uap pedagang Tiongkok Haishin, yang berlabuh di Fat-tau-moon, seberang Sheko, mengalami musibah luar biasa. S.S. Yesso tertambat di sampign dermaag, kala salah satu ketel uapnya meledak (22 November 1877) dan 87 orang tewas. Tak ada jumlah tak lazim dari kebakaran pada masa itu, namun rata-rata jumlah rumah hancur kala kebakaran lebih besar ketimbang hal apapun yang terjadi sebelumnya, mengindikasikan kondisi kecacatan dari Brigade Pemadam Kebakaran.
Riwayat pergerakan pembangunan kapal pada masa itu diwarnai oleh persaingan sengit, berakhir dalam kemenangan H. & W. Dock Company. Markah tanah paling berpengaruh dalam perjuangan ini adalah peluncuran kapal jelajah pabean Li Chi dari pesisir Captain Sands di Westpoint (5 Maret 1878); peluncuran S.S. Kiungchow yang dibangun oleh W. B, Spratt & Co. (28 Juli 1878) di Spring Gardens; peluncuran S.S. Zephyr dari pesisir Captain Sands (23 November 1878); penjualan pesisir Captain Sands oleh H. & W. Dock Company (1 September 1879); permulaan dok seberang di Shamshuipou oleh Cosmopolitan Dock Company (3 Februari 1880), dan penjualan dok oleh H. & W. Dock Company (31 Desember 1880). Sebagaimana industri lokal lain, terdapat pencatatan pendirian pabrik besi di Shaukiwan (6 Juni 1878), upaya yang dibuat oleh Kaiming Company untuk memulai pabrik arloji di Yaumati (15 Juni 1880) dan pendaftaran (31 Desember 1880) perusahaan es baru. Pada 1 April 1877, harga pengiriman surat berkurang (sampai 16 sen untuk surat ke Inggris) dan harga lokal menurun sampai separuhnya. Pengurangan lebih lanjut pada harga pengiriman surat (sampai 10 sen untuk surat ke negara manapun dari Postal Union) dibuat pada 1879, kala tarif pengiriman surat yang nyaris seragam diperkenalkan, dan pertukaran wewel yang dilakukan dengan India dan kebanyakan Koloni Australia. Hubungan kabel telegraf meluas sampai Manila (1 Mei 1880) dan sampai Kanton (Maret 1882), sementara kota disediakan denagn telepon, pada suatu kesempatan (24 Juni 1881) tiga Perusahaan Telepon mengajukan ijin untuk mendirikan jaringan di Koloni. Jaringan kapal uap yang berumur pendek dimulai (13 Januari 1878) untuk menghubungkan Hongkong dengan Peru; S.S. Washi mulai giat bergerak antara Hongkong dan Borneo Utara (13 Juni 1878); Mitsu Bishu Company memulai jaringan penghubung baru dengan Jepang (12 Oktober 1879), dan Austro-Hungarian Lloyds meluaskan lalu lintas kapal uap mereka dengan menempatkan Hongkong pada hubungan bulanan reguler dengan Triest (1 April 1881). Untuk bukti kemakmuran yang dimajukan dapat menambahkan pendirian Anglo-Chinese Debating Society (4 Maret 1880) dan pendirian surat kabar harian ketiga, Hongkong Telegraph (15 Juni 1881), oleh Mr. R. Frazer Smith.
Obituarium pada masa itu meliputi sejumlah besar tokoh terkenal:—H. Thorburn, Pelaksana Jabatan Manajer Bank Carter (19 April 1877); W. H. Bell, penyewa Daily Press (16 Mei 1877); Kapten G. U. Sands, pendiri Patent Slip and Dock Company (28 Oktober 1877); J. J. dos Remedios, Konjen untuk Portugal (30 Juli 1878); John Jack, pencetus Hongkong Distillery (15 Agustus 1878); Hon. Ch. May, Bendahara Kolonial (23 April 1879); Kapten E. Punchard, panglima kapal uap pesisir (12 Juli 1879); Rev. H. H. Kidd, Kapelan Kolonial (31 Juli 1879); Hon. C. B. Plunket, Magistrat Kepolisian (21 Desember 1880); Kapten R. W. Hutchinson, panglima dan pemilik beberapa kapal uap (30 Januari 1881); Mrs. McIver, istri Petinggi P. & 0. Company (11 Februari 1881); Sir Richard Graves McDonnell (Maret 1881); T. G. Lindstead, Masonic District Grand Master (30 April 1881); W. R. Landstein, pedagang (21 Juni 1881); Pastor Klitzke dari Berlin Foundling House (3 Juli 1881); Rev. C. G. Booth, Kapelan Militer (14 Januari 1882).
In October, 1881, it was stated that the question of the Governor's rule or misrule would shortly be brought before Parliament. This was not done, but in February, 1882, it was generally understood that the Governor was about to leave the Colony for good. The Tungwa Hospital Committee gave the Governor a farewell banquet (February 27, 1882), and when Sir John, after a stormy debate in Legislative Council, announced (March 1, 1882) his approaching departure, the Hon. Ph. Ryrie, expressing his own views, praised the Governor as having been a longer time at his post than any of his predecessors. Two complimentary addresses were presented to Sir John on the eve of his departure, one by a Chinese deputation and the other by the Portuguese community (March 6, 1882). On 7th March, 1882, Sir John left Hongkong ostensibly on leave for six months, but it was understood at the time that his return was beyond the bounds of probability. Later on, when a contrary rumour reached the Colony, the strongest remonstrances were addressed by the leading British merchants to the authorities at Downing Street and thereupon all doubts as to the permanent severance of the tie between Hongkong and Sir J. Pope Hennessy (beyond the payment of a pension) were removed, and the Colony entered, after five years of incessant turmoil, upon a season of quiet and steady work. Sir John himself carried with him to another Governorship (Mauritius) the same odd perverse antipathies, and roused there also, among the British community, the whirlwind and the storm which it required the interference of Sir Hercules Robinson to assuage. The abrupt termination of Sir John's official career was rendered tragic through its being followed by his premature death (October 7, 1890) at a moment when re-entrance upon the scenes of Parliamentary life seemed open to him and to offer a vista of success in the sphere of Irish politics. Requiescat in pace.
dfyexrpi0y0laisgadvolx4yf3lwzv1
97898
97897
2024-05-03T09:19:18Z
Glorious Engine
9499
wikitext
text/x-wiki
{{dhr}}
{{c|{{larger|BAB XXI.}}
{{dhr|40%}}
{{rule|4em}}
{{dhr|40%}}
{{sc|Pemerintahan Sir John Pope Hennessy.}}
''22 April 1877, sampai 7 Maret 1882.''}}
[[Berkas:Portrait of John Pope Hennessy (cropped).jpg|jmpl|Sir John Pope Hennessy]]
{{uc|{{di|M|3=.05em|image=Europe_in_China_M.png|imgsize=50px}}r}} (kemudian Sir) John Pope Hennessy, C.M.G., datang ke Hongkong pada 22 April 1877, terlambat pada sore hari untuk mengambil sumpah jabatan pada hari yang sama. Ia disambut di kapal oleh Mayjen Sir F. Colborne, dan oleh Administrator, Hon. J. G. Austin, dan kala mendarat, di Murray Pier, oleh para kepala departemen, anggota dewan, Uskup Raimondi, dan sejumlah pemukim utama. Sambutan Mr. Hennessy di Hongkong bukanlah hal yang antusias, namun dapat dikatakan soal prasangka masyarakat yang menyambutnya. Sehingga, terdapat sentimen dini bahwa masa ketegangan dapat mereda, namun terdapat juga, pada pihak komunitas Eropa, penentuan terjujur untuk menghakimi pemerintahannya kala mereka dapat menemukannya. Mr. Hennessy menikmati berbagai kesempatan pengalaman pertemuan. Ia telah duduk, sebagai Anggota King's County, dalam Dewan Rakyat (1859 sampai 1865), dan ia telah menjabat sebagau Gubernur Labuan dan Konjen Borneo (1867), selaku Gubernur Pemukiman Afrika Barat (1872), Bahama (1873), dan Kepulauan Windward (1875). Menunda edaran Surat Paten, Mr. Hennessy kini sementara diangkat (12 Maret 1877) sebagai Wagub Hongkong, dan sehingga ia dilantik pada jabatan tersebut (23 April 1877), pada hari kedatangannya. Pada kesempatan tersebut, Mr. Hennessy dengan sukarela mengumumkan bahwa ia akan terdorong untuk mengikuti jejak langkah pendahulu menonjolnya, Sir A. Kennedy, dan bahwa kebijakan utama pemerintahannya akan melindungi kepentingan pedagang Koloni tersebut yang, ia katakan, bersaing dalam transaksinya pada koloni-koloni terbesar di dunia. Enam pekan kemudian, Surat Paten (tertanggal 10 April 1877) didatangkan, Mr. Hennessy dilantik, dengan cara biasa, sebagai Gubernur dan Kepala Panglima Hongkong dan Sekitarnya (6 Juni 1877).
Dengan pengecualian kunjungan ke Jepang (31 Mei sampai 6 September 1877) dan kunjungan ke Peking (11 September sampai 24 Oktober 1881), Gubernur menjalani seluruh masa jabatannya di Hongkong. Kala cuti ke Jepang, Hon. W. H. Marsh, dan, kala perjalanannya ke Peking, Hon. M. S. Tonnochy secara sementara mengurusi Pemerintahan. Pada 22 April 1880, Yang Mulia menganugerahi penghargaan kesatria kepada Mr. Hennessy. Kabar tersebut diterbitkan dalam Hongkong Government Gazette edaran 21 April 1880.
Selain dari perbincangan pribadi dengan beberapa diplomatis menonjol di Tiongkok dan Jepang, Sir John Pope Hennessy, seperti pendahulunya, tak ada perbincangan diplomatik dengan para perwakilan Pemerintahan lain, di luar satu pertukaran catatan singkat dengan Gubernur Makau. Kapal jung Tiongkok yang dikerahkan dari Hongkong (29 November 1877) dengan kargo bubuk meriam untuk Makau, dihentikan oleh para pegawai Blokade Pabean Tiongkok kala keluar dari pelabuhan dan dipaksa kembali ke Hongkong. Kala para pemilik kapal jung mengeluhkannya kepada Gubernur, mereka memberitahu (29 Juni 1878) bahwa Gubernur tak dapat campur tangan, karena Otoritas Kanton menganggap Makau merupakan bagian dari Tiongkok. Jawaban tersebut ditorehkan dalam surat-surat kabar publik, Gubernur Makau kemudian mengalamatkan sebuah protes resmi kepada Sir John, mendorong kedaulatan Raja Portugal atas Makau dan menekankan fakta bahwa seluruh bangsa Eropa mengakuinya, dan juga para pegawai Tiongkok, sesambil bendera portugal dikibarkan di semenanjung tersebut selama 300 tahun. Sir John menjawab bahwa ia tak membiarkan perlawanan apapun pada penekanan Tiongkok terhadap kedaulatan Makau.
Pada pemerintahan tersebut, Koloni malangnya mengalami kejadian-kejadian yang menarik simpati dengan kematian yang dibuat di kalangan bangsa-bangsa Dewan Eropa. Bendera-bendera Koloni dikibarkan setengah tiang, dan meriam-meriam ditembakkan, kala kematian Ratu Belanda (13 Januari 1877), Raja Italia (15 Januari 1878), Putri Alice (18 Desember 1878), Czar Alexander II (14 Maret 1881) dan Presiden Garfield (20 September 1881). Sangat berseberangan dengan pendahulunya, yang tak memberikan peringatan terhadap kematian Kaisar Tiongkok, Sir John memerintahkan bendera-bendera Koloni diturunkan dan meriam ditembakkan selama 21 menit (23 April 1881) pada kematian Janda Permaisuri Tiongkok, peristiwa yang diumumkan di Gazette. Sir John juga hadir secara resmi di perayaan, dalam menghormati ulang tahun Raja Portugal (31 Oktober 1878) dan peringatan kedua pelantikan Paus Leo XIII (3 Maret 1880), yang diadakan di Katedral Katolik Roma.
Dalam rangka pengutusan dari para perwakilan kekuatan asing, Sir John bahkan lebih sering melakukannya ketimbang para pendahulunya. Dari para pegawai Tiongkok, didatangkan Hoppo Tsun Kai (11 Mei 1878); Chen Lan-pin, Utusan untuk Amerika Serikat, Spantol dan Kuba (5 Juni 1878); Chung How, Utusan Besar untuk St. Petersburg (11 November 1878 dan 26 November 1879); Liu Wan-shung, Utusan untuk Jerman (11 November 1878); Waliraja Kanton, Liu Kwan-yih (25 Januari 1880); dan terakhir, Hoppo baru Chung Kwan (10 April 1881). Terdapat juga banyak utusan asing yang diutus Sir John untuk mewakili dalam satu cara atau lebih. Jenderal U. S. Grant, pahlawan Perang Saudara Amerika, datang ke Hongkong (30 April 1879), diutus pada makan malam negara di Balai Pemerintahan (3 Mei 1879), menjalani beberapa hari di Kanton dan Makau (5 sampai 10 Mei), dipersembahkan dengan penyampaian oelh Tiongkok (12 Mei 1879), namun telah meninggalkan Hongkong sebelum pesta taman, dengan penghiasan dan kembang api, yang komunitas asing adakan untuk menghormatinya, dibatalkan. Pengunjung berikutnya adalah Pangeran Thomas dari Savoy (Adipati Genoa) yang datang dengan Kapal Vittore Pessani (23 Juni 1879, dan lagi pada 1880). Pangeran Heinrich dari Prusia datang dengan kapal Prinz Adalbert (1 Mei 1880), membantu pembukaan potret Pangeran Suri di Dewan Pemerintahan (7 Mei 1883) dan bertindak sebagai pemandu acara bersama dengan Gubernur dalam menyambut Adipati Genoa dan masyarakat Hongkong di Balai Pemerintahan pada acara ulang tahun Yang Mulia (24 Mei 1880). Pada tahun berikutnya, Raja Kalakau, dari Kepulauan Hawaii, datang ke Hongkong (12 April 1881), dan singgah di Balai Pemerintahan. Mr. C. P. Chater mengadakan acara makan besar untuk menghormatinya (18 April 1881) di Kowloon, dan sambutan publik diadakan pada sore yang sama di Balai Pemerintah. Raja pergi ke Bangkok pada beberapa hari kemudian (21 April 1881), bukannya tanpa rasa pahit yang terasa ada pada waktu antara Gubernur dan masyarakat Inggris. Namun, peristiwa terbesarnya adalah kedatangan (20 Desember 1881) Detached Squadron dengan Pangeran Albert Victor dan George dari Wales menumpangi Bacchante. Sebuah balai diberikan dalam menghormati para pengunjung Kerajaan di Balai Pemerintahan (22 Desember 1881) dan kota dihias secara meriah (24 Desember 1881), namun masyarakat tak memiliki kesempatan untuk melihat para pangeran, sampai 30 Desember 1881, kala, usai berpidato pada Balai Pemerintah, dan mengikuti makan siang disana, para pangeran hadir pada sore hari dalam acara pelayanan publik yang diadakan di Balai Kota. Para pangeran, sebelum mengunjungi Kanton (26 sampai 29 Desember), meninggalkan Hongkong pada hari terakhir apda tahun tersebut. Kunjungan mantan Gubernur, Viscount de Paco d'Arcos, dari Makau (31 Oktober 1879), penerusnya Senhor da Graça (26 November 1879), dan Utusan Besar Brasil untuk Peking (28 Mei 1880) tersemat pada daftar perwakilan asing yang diutus ke Hongkong pada masa itu.
Piagam baru, yang dikeluarkan oleh Surat Paten (9 April 1877), menghasilkan Piagam Suplementer tertanggal 8 Juni 1875, dan mengartikan konstitusi, kekuatan dan otoritas jabatan Gubernur, menyatakan bahwa para anggota Dewan EKskeutif dilantik oleh Pernyataan atau Instruksi, dan menembahkan kekuatan perlindungan yang diberikan juga pada pembiayaan yang diberlakukan. Piagam baru menambahkan pasal XI dari Piagam tahun 1843 dan menyatakan bahwa, dalam kasus kematian, ketidakmampaun bertugas dan cuti Gubernur, Pemerintah harus diurus oleh Wagub atau Pengurus yang diangkat untuk keperluan tersebut, atau oleh Jurutulis Kolonial untuk waktu tersebut.
Satu Sub-Departemen baru, yang banyak dibutuhkan dan melakukan pekerjaan yang baik setelahnya, didirikan oleh Sir John (1 Februari 1881), yakni agar Surveyor Marinir Pemerintahan (J. S. Brewer), berada di bawah UU Penetapan Perkapalan Dagang (8 tahun 1879). Upaya tersebut (16 November 1878) untuk membentuk kantor baru Jurutulis Tiongkok untuk Gubernur dan Penerjemah untuk Jurutulis Kolonial (E. J. Eitel) gagal untuk menerima kesepakatan Jurutulis Negara, dan jabatan tersebut ditujukan kala Petinggi Peneafsir dan Penerjemah untuk Mahkamah Agung (25 November 1881) sulit melangsungkan pemerintahan tersebut. Untuk kepengurusan Government Gazette, Sir John memberikan banyak perhatian telaten. ia memadukan edisi terpisah dari edaran Inggris dan Tionghoa dari Gazette menjadi satu (1 Januari 1879) dan memiliki setiap dokumen, yang dapat menjadi kepentingan apapun untuk Tiongkok, diterjemahkan dalam Gazette, teks-teks Inggris dan Tiongkok ditempatkan berdampingan dalam kolom-kolom paralel. Dalam Departemen Kepolisian, jabatan lowong Asisten Petinggi Kepolisian ditiadakan oleh Jurutulis Negara (30 Januari 1879). Perubahan yang lebih penting dibuat oleh Sir John (17 Maret 1879) lewat penghimpunan dua pertiga Angkatan Kepolisian selalu ditempatkan pada tugas malam. Petinggi Kepolisian ssendiri melaporkan pada tiga bulan kemudian (1 Juli 1879) bahwa tindakan tersebut memiliki dampak bermanfaat dalam menekan jumlah kejahatan. Pengerjaan peluncuran kapal uap (1879), peniadaan Kepolisian Perairan dari dermaga pelabuhan sampai Stasiun Tsimshatsui yang baru (1881), bersama dengan peningkatan jumlah Angkatan, menjadi langkah-langkah perjuangan yang Gubernur lakukan untuk tuntutan petinggi. Bahan pengujian kompetitif menjadi topik kesukaan bagi Sir John, yang mengumumkan (28 Mei 1877), tak lama usai kedatangannya, agar, sebagai aturan umum, seluruh pelantikan pada pencabutannya dalam Layanan Sipil Koloni akan diberikan lewat sistem pengujian kompetitif, mirip dengan yang didirikan untuk Layanan Sipil Inggris Raya lewat Perintah Yang Mulia dalam Dewan pada 4 Juni 1870. Untuk memberlakukan kajian bahasa Tionghoa, Sir John menerbitkan (4 Februari 1881) sebuah penyarian dari pernyataan lama buatan Sir George Grey (28 April 1855) yang menyatakan bahwa, sebagai aturan, hanya ditujukan pada pengecualian yang sangat khusus, tanpa penerapan untuk peningkatan gaji dalam Layanan Sipil Hongkong yang dibuat untuk orang manapun yang tak memahami bahasa Tionghoa. Ia juga menerbitkan sebuah notifikasi yang dikeluarkan (2 Juli 1855) lewat perintah Sir J. Bowring untuk memberlakukan bahwa, dalam klaim untuk promosi, pengetahuan bahasa Tionghoa akan dinyatakan sebagai rekomendasi. Namun, Badan Penguji, khususnya yang dilantik oleh Sir A. Kennedy, sangat diurus oleh Sir J. Pope Hennessy. Sehingga mula-mula, ia mengakui keberadaan Badan, lewat penerbitan (27 April 1877) nama-nama anggota (C. C. Smith, F. Stewart, J. Bussell, E. J. Eitel dan A. Lister), namun sebulan kemudian ia menghiraukan keberadaan Badan tersebut dengan mengadakan, tanpa alasan yang jelas, untuk pengujian kompetitif baru pertama (2 Juni 1877) Badan terpisah (Uskup Burdon, C. C. Smith, dan Ng Choy), dan melakukannya lagi untuk pengujian berikuitnya (19 Juni 1877) kala tiga penguji (Uskup Burdon, Ch. May, dan Ng Choy) dilantik. Kala Badan asli dikirim dalam pengunsuran diri mereka (18 Juli 1877), ini tak diterima, namun Badan terpisah diangkat untuk setiap pengujian kompetitif. Gardens and Afforestation Department, yang pada 1872 telah diperlakukan sebagai Departemen terpisah, namun pada 1873 ditempatkan di bawah kendali bersama Surveyor Umum dan Komite Taman, (8 Februari 1877), sebelum kedatangan Gubernur Hennessy, kembali membuat cabang Departemen Survei lewat peniadaan Komite Taman. Hasilnya adalah pergesekan besar, yang berlanjut sampai kepengurusan Taman dan penanaman sekali lagi menaungi Departemen terpisah (15 Maret 1879). Sebuah laporan, yang memberikan riwayat tekanan lama, diterbitkan dalam Gazette (16 Oktober 1879) namun kemudian (5 Februari 1881) ditangguhkan lewat perintah Jurutulis Negara, Sebuah Perintah dari Dewan Penasehat (23 Oktober 1877) mengarahkan agar yurisdiksi Mahkamah Agung harus meliputi kejahatan dan dakwaan yang dilakukan oleh, atau sengketa yang timbul antara, warga Inggris di tempat manapun pada wilayah yang berada dalam 10 mil dari bagian manapun dari Koloni tersebut. Pengarahan Wakil Pendaftar Mahkamah Agung, yang ditemuka pada Oktober 1878, memicu kejutan mendadak dan menyakitkan untuk masyarakat, karena penyelidikan membongkar ketiadaan kenjdali penuh dan audit dalam Departemen Mahkamah Agung, karena menyalahkan Eksekutif, sementara Eksekutif dapat menyalahkan Dewan. Sir John membentuk (14 September 1878) sebuah Komisi (Ch. May, G. Philippo, A. Lind, W. Wotton) untuk mengawasi kepengurusan seluruh keuangan atau keamanan yang datang ke tangan pegawai manapun yang berkaitan dengan Mahkamah Agung, namun dikerahkan, untuk Komisi tersebut, kemudian pada (7 November 1878) sebuah Komisi lainnya (Ch. May, G. Philippo, Th. Jackson, W. Wotton), yang diperintahkan untuk menyelidiki apakah benar atau tidak pencegahan yang lebih besar diadopsi untuk keamanan dan distribusi uang atau keamanan yang diraih oleh Mahkamah Agung. Selaras dengan beberapa rekomendasi yang dibuat oleh Komisi tersebut (25 Mei 1879), aransemen jabatan Mahkamah Agung dirombak dan Pendaftar baru (H. Gibbons) dikirim (14 April 1880) oleh Jurutulis Negara. Namun pergesekan internal kemudian berkembang dalam Pengadilan, di samping ketidakpemahaman berkelanjutan antara Kepala Hakim dan Pendaftar Umum, yang berpuncak pada ranah publik (26 Juli 1880), dan menempatkan pemberhentian pada usaha Pengadilan sampai Pendaftar merampungkan (30 Juli 1880) pengadaan tugas-tugasnya. Setelah kebakaran besar 25 dan 26 Desember 1878, yang menghancurkan 361 rumah di pusat kota, dan yang, dalam wacana masyarakat mendemonstrasikan ketiadaan seluruh sistem dalam kepengurusan Brigade Damkar, Sir John menjanjikan (18 Januari 1879) berbagai reformasi. Namun tak ada kesempatan apapun yang dilakukan, komunitas asing mendorong Komite (W. Keswick, Ph. Ryrie, Th. Jackson, W. H. Forbes, H. Hoppius, W. Reiners, J. B. Coughtrie dan E. F. Alford) untuk membujuk Gubernur untuk mengangkat seorang kepala damkar terampil, pekerjaan petugas damkar berbayar, dan keinginan suplai air yang layak. Sir John berjanji untuk mengerahkan kepala dampak terampil dari Inggris dan menyediakan, jika memungkinkan, tank-tank tingkat tinggi dan pemberdayaan brigade damkar. Namun, persoalan suplai air adalah hal finansial, dan menunda pengadaan dua skema alternatif yang dimajukan, yakni skema cagar alam Taitam dan proyek tank baru untuk brigade dampak, perombakan Brigade Damkar ditangguhkan, dan dua proyek suplai air dilakukan. Di luar penjualan bel kebakaran baru untuk Menara Jam (12 Juli 1880), suplai seragam baru untuk brigade di kota dan desa (19 Juli 1880), dan penerbitan, dalam bahasa Inggris dan Tionghoa, UU Brigade Damkar lama (4 tahun 1868) dan serangkaian aturan yang dikeluarkan di bawah UU tersebut (5 Oktober 1880), persoalan Brigade Dampak ditinggalkan dalam statu quo. Terdapar Departemen Pelayanan Publik lainnya, antara para kepala dan Gubernur yang dikatakan bergesekan besar, namun sengketanya tak memaksa diri mereka sendiri pada perhatian publik, walau pada awal 7 Oktober 1880, salah satu resolusi pertemuan publik pada masa itu secara khusus menginginkan Komisi dari luat Koloni dilantik, dalam rangka menyelidiki, di antara hal lain, 'dalam hubungan antara Gubernur dan para pegawainya.'
Badan Dewan Legislatif menjadi arena dari nyaris pertikaian sengit. Dalam banyak kasus bahkan pada pemilu, oleh Gubernur, para anggota dewan baru menekan masyarakat Inggris sebagai upaya mendalam. Pada Oktober 1878, kala Surveyor Umum (J. M. Price) mengambil cuti, dan Pendaftar Umum (C. C. Smith) pergi (17 Oktober 1878) ke Singapura untuk diangkat menjadi Jurutulis Kolonial Negeri-negeri Selat, komunitas asing Hongkong, kala terkejut bagaimana Sir John memutuskan resolusi pada pertemuan publik pada 7 Oktober 1878, dimulai lewat kabar bahwa Mr. J. A. da Carvalho, seorang pramuniaga Portugis menonjol dalam Perbendaharaan, diangkat menjadi Pelaksana Jabatan Bendahara Kolonial dengann kursi di Dewan. Namun, pelantikan tersebut ditarik, kala ditemukan bahwa Mr. Carvalho, yang merupakan seorang warga asing, tak dapat mengambil sumpah kesetiaan. Kejutan serupa timbul di Koloni pada 22 Januari 1880. Hon. H. B. Gibb meninggalkan Koloni pada hari itu dan, dalam peristiwa biasanya, kursinya di Dewan akan diberikan lagi ke Mr. H. Lowcock, yang kembali dari Inggris; namun, kala mengejutkan masyarakat, Sir John memberikan pelantikan kepada barister Tiongkok, Mr. Ng Choy (22 Januari 1880). Dua pelantikan tersebut ditafsirkan oleh masyarakat Inggris sebagai upaya untuk menyenangkan kalangan Portugis dan Tiongkok dari masyarakat, untuk menciptakan perasaan pihak anti-Inggris, dan memperkuat pemerintahan pribadi. Beberapa tahun kemudian, kelowongan lain di Dewan diisi, dalam hal yang tak ditujukan, dengan memberikan kursi dalam Dewan kepada Mr. E. R. Belilios, salah satu dari dua pedagang candu India utama di Koloni, yang menonjolkan dirinya sendiri sebagai Direktur Hongkong and Shanghai Bank.
Sebuah proviso ditambahkan (23 Mei 1877) pada UU Perusahaan tahun 1865, bahwa jumlah saham dapat dikurangi lewat pembagian dalam tanpa kasus kurang dari seperempat saham asli. Dengan kesepakatan Lord Carnarvon, UU tersebut (1 tahun 1877) disahkan (21 Juni 1877). Ini adalah satu-satunya tindak legislatif pada tahun 1877. Pada tahun berikutnya, tiga UU yang sangat singkat disahkan, yakni UU Imigrasi Tiongkok (Lisensi Khusus) (1 tahun 1878), UU Amandemen Penjara yang terdiri dari satu paragraf (2 tahun 1878) dan UU Pasar (3 tahun 1878). Karya lainnya dilakukan pada tahun 1879. Dua UU Pengaturan Candu (1 tahun 1879 dan 7 tahun 1879), Amandemen UU Imigrasi (6 tahun 1879) dan UU Konsolidasi Perkapalan Pedagang (8 tahun 1879) disahkan pada 1879, dan kemudian diamandemenkan pada tahun 1880. Pada tahun tersebut, UU pendek (6 tahun 1880), memberikan kapal-kapal uap surat Prancis dengan status pasukan perang selama dua belas bulan disahkan dan sehingga diberlakukan ulang setiap tahun. UU Naturalisasi (4 tahun 1880), memberikan penduduk Eropa (E. J. Eitel) dengan hak-hak warga Inggris di Koloni namun tidak di tempat lain, disepakati oleh Ratu, para beberapa tahun kemudian disusul oleh pengadaan tahunan UU semacam itu, karena para pemukim Tiongkok kini mulai memiliki nilai besar untuk naturalisasi semacam itu, terbatas pada hal ini. Beberapa UU lainnya disahkan pada tahun 1881, berkaitan dengan Ekstradisi Makau (1 tahun 1881), Sensus (2 tahun 1881), naturalisasi warga Tiongkok (5 sampai 10 tahun 1881), pencekalan dan perlindungan kondisional (12 tahun 1881) dan Amademen segar UU Perusahaan (14 tahun 1881). Terakhir, pada Januari 1882, UU Jalur Trem (1 tahun 1882) menyediakan kebebasan untuk mendirikan jalur trem dari Westpoint sampai Shaukiwan dan dari St. John's Place sampai Victoria Gap.
Namun walaupun pengerjaan legislatif dilakukan oleh Dewan pada masa itu menghasilkan sedikit buah, terdapat banyak cara dedaunan dan dedaunan yang berduri. Pertemuan Dewan tak sering namun panjang, perhatian para anggota banyak diduduki oleh Sir John dengan tugas mengurusi keuangan, perdagangan dan industrial Koloni. Seringkali juga waktu Dewan dimonopolisasi oleh debat polemik tentang prasangka persaingan lokal, terhadap perlakuan sebenarnya dari para penjahat Tiongkok dan pada prinsip umum kebijakan Sir John. Alih-alih membuat banyak penekanan pada semua yang disepakati, diskusi tersebut hanya diadakan untuk mentenarkan, dan dari tahun ke tahun, kebocoran yang dibuat oleh Gubernur dalam hubungannya timbul antara ia dan komunitas Eropa. Sebagai konstitusi Dewan, Hon. Ph. Ryrie (26 Februari 1880) memajukan pertanyaan soal apakah Gubernur akan merekoemndasikan tambahan jumlah anggota tak resmi, atas dasar bahwa proporsi tiga anggota tak resmi banding lima anggota resmi (disamping Gubernur) tidaklah selaras. Sir John menyatakan bahwa ia siap membuat rekomendasi yang sama kepada Jurutulis Negara, menyatakan agar jumlah anggota tak resmi ditingkatkan menjadi empat atau lima. Pada tahun berikutnya (8 Agustus 1881) anggota rak resmi lainnya ditambahkan (E. R. Belilios). Keluhan lama dari waktu yang tak layak memperkenankan anggota tak resmi, untuk menguji perkiaraan, sekali lagi dimajukan (31 Agustus 1880), dan kemudian menyatakan bahwa, jika diskusi umum apapun dianggap diinginkan, ini dapat mengembangkan pergerakan terhadap Komite. Pertanyaan ssitem sebenarnya untuk melaporkan debat dalam Dewan juga diangkat (23 Agustus 1881) oleh anggota rak resmi yang menyatakan pekerjaan dari wartawan tangan pendek resmi. Sir John berjanji untuk menangani persoalan tersebut menjadi menonjol, namun tak ada pergerakan semacam itu yang dibuat. Permohonan lainnya yang banyak dibutuhkan dibuat oleh Pelaksana Jabatan Kepala Hakim yang mendorong (13 Juni 1881) agar pengulangan, amandemen dan konsolidasi sejumlah besar UU yang berlaku di Koloni telah menjadi pengerjaan yang sangat dibutuhkan. Sir John berujar bahwa ia menempatkan persoalan tersebut pada beberapa waktu lampau di tangan Jaksa AGung, dan langkah-langkah akan diambil untuk merevisi dan mengkonsolidasi UU-UU tersebut.
Terkait masalah yudisial, permohonan kepada pengujian lokal (18 Mei 1877) Kepala pertamanya (Ng Choy) yang mengadopsi hukum sebagai profesinya, yang menyajikan pernyataan khusus. Permohonan kepada pengujian Mr. J. J. Francis (16 April 1877) menambahkan unsur baru pada pengadaan keelokan forensik lokal. Di sisi lain, keberangkatan ke Koloni dari Kepala Hakim, Sir John Smale (11 April 1881), dan Penasehat Ratu, Mr. Th. C. Hayllar (23 Januari 1882) yang berulang kali menjabat sebagai Jaksa Agung dan Hakim Puisne, menghimpun dua penerangan hukum tercerah di Koloni tersebut. Sejumlah kasus yang diadili di Pengadilan pada masa itu, kepentingan masyarakat secara khusus disorot oleh pangadilan dua insinyur kapal uap pesisir Yesso yang didakwa (29 Januari 1878) atas dakwaan pembunuhan tak berencana pada catatan ledakan alat rebus: oleh kasus Kate Waters, yang membuat tiga orang Melayu didakwa dan dihukum mati (13 Mei 1879) karena membunuh kapten mereka, rekan dan awak Tiongkok di laut; dan oleh kasus Klub (8 April 1881) yang mencobai hak komite Klub Hongkong untuk mengusir para anggotanya. Pada Mei 1879, Kepala Hakim menyatakan pertanyaan pengaruh menonjol pada sosok komersial, lewat pelayangan, dalam istilah terkuat, bahwa seorang bawahan, tak meraih gaji secara langsung dari majikannya, namun menghitung ulang sendiri di luar komisi yang dibayarkan oleh pelanggan, secara khusus merupakan seorang pegawai, tanpa persoalan bagaimana ia menerima kesetaraan gaji. Untuk pemanfaatan wartawan, Kepala Hakim mengartikan (12 Desember 1879) hak dan perkenanan pihak surat kabar. Karena status pengecualian yang diklaim oleh kapal-kapal uap surat Prancis, sebuah keputusan penting diberikan (7 Januari 1880) oleh Kepala Hakim, kala petani candu lokal memohon untuk jaminan pencarian terhadap S.S. Anadyr. Kepala Hakim memutuskan bahwa kapal uap surat Prancis bukanlah kapal dalam pengartian Kovensi yang diberlakukan (24 September 1856) antara Inggris dan Prancis, namun harta benda Perusahaan swasta; bahkan jika kapal tersebut adalah kapal nasional, tak ada sanksi legislatif yang diberikan kepada keputusan Konvensi tersebut, dan bahwa tak kompeten untuk Mahkota untuk memberikan subyek haknya melawan kapal manapun tanpa sanksi legislatif; bahwa, dengan menganggap kapal tersebut dalam keputusan Konvensi, bahwa Konvensi yang diterapkan pada kapal-kapal pengangkut surat antara pelabuhan Inggris dan Prancis, dan Shanghai bukanlah pelabuhan Prancis maupun Inggris, sebuah kapal pada pelayaran antara Shanghai dan Hongkong tak berada di bawah keputusan Konvensi sampai surat-suratnya diantarkan ke Hongkong; bahwa, pada akhirnya, kapal tersebut terlepas dari UU fiskal, bahwa, dengan menutupi penyeludupan berseberangan dengan keterkaitan bangsa-bangsa dan penyalahgunaan kekebalan mancanegara. Sehingga, jaminan pencarian terhadap Anadyr dikeluarkan, namun Konsul Prancis enggan untuk memberikan bantuan apapun, dan kapal tersebut berlayar ke Singapura tanpa pencarian apapun yang dilakukan.
Populasi Hongkong meningkat, pada masa itu, dari 130.168 warga Tiongkok pada 1877, menjadi 150.690 warga Tiongkok pada 1881, sementara warga non-Tiongkok meningkat pada tahun-tahun yang sama dari 8.970 menjadi 9.622. Total populasi Koloni kemudian meningkat pada kurun waktu lima tahun sebanyak 21.258 jiwa.
Pendapatan Koloni meningkat. Pendapatan tahun 1877 berjumlah sampai $1.005.312, dan pendapatan tahun 1880 berjumlah sampai $1.069.947, sementara pendapatan tahun 1881, yang memiliki sebab tertentu dan khusus, berkembang menjadi $1.324.455. Selain itu, mereka mendapati bahwa pendapatan Koloni, yang pada 1876 berjumlah $919.088 meningkat pada 1877 menjadi $86.224. Namun pada 1878, pendapatan jatuh lagi sejumlah $57.674. Peningkatan lainnya, yang berjumlah $16.457, terjadi pada 1879, disusul pada 1880 lewat peningkatan jumlah $105.852, dan pada 1881 lewat peningkatan yang lebih luar biasa sejumlah $254.508, sehingga pendapatan tahun 1881 berjumlah menjadi $1.324.455. Perbedaan perkembangan cepat dari sumber daya keuangan Koloni, pada pemerintahan tersebut, timbul kala dibandingkan dengan pendapatan pada lima tahun sebelumnya, sangat tajam. Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana peningkatan tersebut terjadi.
Ragam tahunan pendapatan yang didapatkan dari pemberlakuan UU Perangko biasanya bergantung pada keadaan pasar saham. Ini terjadi pada 1877, melalui pendirian Agensi Perangko Tiongkok dan lewat pemberlakuan terlembagakan melawan pemberlakuan warga Tiongkok terhadap UU Perangko, peningkatan jumlah menjadi $24.951, pada bidang pajak perangko sebanding dengan 1876. Peningkatan kecil berikutnya, yang berjumlah $8.584 terjadi pada tahun 1878, disusul pada 1879 lewat penurunan $12.307 yang dijelaskan oleh Buku Biru disebabkan oleh penurunan dalam transfer saham. Pada 1880, terdapat peningkatan kecil sejumlah $5.913. Sehingga, kami melihat bahwa pada empat tahun pertama masa pemerintahan tersebut, penetapan tahunan pajak perangko sangatlah kecil, berjumlah $120.956 pada 1877 dan $120.678 pada 1880. Namun pada 1881, tahun pada masa kegemaran luar biasa terhadap judi lahan dan harta benda rumah yang dilakukan warga Tiongkok, pajak perangko mendadak menghasilkan $165.340, terhitung meningkat $44.661. Pada 1882, penetapan pajak perangko jatuh lagi sampai $18.360 dan Buku Biru pada tahun tersebut menyatakan bahwa 'penurunan besar tersebut sepenuhnya dikarenakan kejatuhan harga tanah pada tahun terakhir.'
Biaya kepolisian, penerangan, air dan damkar bertumbuh pada 1877 menjadi $194.838, mengalami peningkatan $14.945 berbanding dengan tahun 1876. Peningkatan tersebut dijelaskan dalam Buku Biru disebabkan oleh peningkatan jumlah hunian. Pada 1878, terdapat peningkatan kecil lagi sejumlah $7,060, disusul pada tahun 1879 oleh penurunan besar sejumlah $26,583 yang dicatat oleh Sir John untuk penilaian yang lebih rendah yang ditetapkan oleh pemberi nilai pada tahun tersebut. Tahun berikutnya, pada 1880, biaya peringkat berkembang lagi sejumlah $59.215, dijelaskan oleh restorasi penilaian yang lebih tinggi pada masa sebelumnya. Pada 1881, peringkatnya menurun tajam, terjadi penurunan $8.761. Sehingga, terdapat sedikit perkembangan berkaitan dengan tingkat hunian, sebagaimana nilai peringkat, yang pada 1881 menghasilkan $221.796, hanya berjumlah $26.958 diatas penghasilkan bertingkat yang sama pada 1877.
Sebagai pendapatan lahan, hasil penyewaan lahan sejumlah $123.064 pada 1877, terhitung hanya meningkat $2.950 dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Walaupun ada ragam lain pada tahun-tahun berikutnya, untuk ranah penyewaan lahan pada 1881 sejumlah $123.115, menunjukkan peningkatan $51. Namun sebagai ranah premia pada penyewaan yang baru diberikan, kasus tersebut sangat berbeda. Pada 1877, Dari sumber ini, melalui penjualan lahan khusus yang diadakan atas perintah Gubernur, terjadi peningkatan sejumlah $72.158. Namun pada 1878, ini disusul penurunan sejumlah $73.958, penurunan lain sejumlah $9.624 pada 1879, dan kembali meningkat tajam sejumlah $4.590 pada 1880. Kini menganggap bahwa premia terhadap lahan baru terhitung pada 1878 menjadi $11.031, pada 1879 menjadi $1.407 dan padan 1880 menjadi $5.998, ini lebih menemukan bahwa premia tersebut mendadak berkembang pada 1881 menjadi $203.659. Sir John, dalam pidato dan dokumen resminya, bekerja keras untuk menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan luar biasa tersebut adalah hasil pergerakan alami dan sehat dari Koloni. Kegemaran judi tanah, yang berlangsung sepanjang tahun 1881, adalah solusi teka-teki sebenarnya.
Pendapatan tersebut datang dari monopoli candu yang terhitung pada 1877 dan 1878 menjadi $132.000 setahun, yang berjumlah kurang dari $1.500, ketimbang jumlah yang datang dari sumber yang sama pada 1876. Monopoli tersebut, yang sepanjang dilakukan oleh sindikat Tiongkok di Hongkong berada pada tingkat rendah secara tak adil, dijual oleh para penawar umum pada 1879, kepada mitra Sindikat Singapura (Tan King-sing), dengan alasan masyarakat tak selaras, pada peningkatan tak lebih dari $77.916. Pada penjualan berikutnya (11 Februari 1882), kebun dijual, selama setahun, dengan harga $210.000, berada pada catatan yang sama sebagaimana yang dicatat pada 1879.
Ini nampak dari analisis terdepan dari sumber-sumber utama pendapatan lokal, bahwa, kala ini berkaitan dengan peringkat hunian dan candu yang sedikit meningkatkan pendapatan yang disebarkan sepanajng seluruh masa itu dan disertai dengan peningkatan penduduk alami, terdapat kaitan pengerahan perangko dan premia pada penyewaan yang baru memberikan peningkatan mendadak tak alami, digerakkan dari satu sumber yang sama, yakni berkaitan dengan lahan dan dikerahkan pada tahun yang sama, 1881. Pada awal tahun 1881, para pembukim Tiongkok di Hongkong diwarnai dengan kegemaran untuk memperkirakan lahan dan harta benda rumah. Kejadian tersebut berlangsung sampai Oktober 1881, kala kuas penggelembungan dan kepanikan umum yang diwujudkan. Nilai harta benda, yang dihimpun oleh spekulator Tiongkok, kemudian mendadak jatuh sekitar 45 persen dan depresi besar menyusul. Warga Tiongkok, dan terutama orang-orang di kalangan mereka yang dipandang oleh Sir John sebagai sosok pria utama dari komunitas Tiongkok, merupakan para penderita utama dari keruntuhan spekulasi lahan, Pemerintah beserta penduduk Inggris dan asing menjadi pemukim asli pada banyak kasus, usai harta bendanya berpindah tangan secara cepat pada tingkat peningkatan, sampai pada akhirnya kunci mati diwujudkan dari keinginan dana. Keruntuhan penggelembungan disusul pada 1882 oleh sejumlah kebangkrutan dan litigasi tiada akhir. Namun, secara keseluruhan, hasilnya sangat kurang menimbulkan petaka ketimbang yang diantisipasi, tekanan pada nilai nyata menjadi penglihatan dasar. Meskipun demikian, sepanjang tahun 1882, pasar properti memberlakukan penetapan para pemilik yang ada. Apa yang menjadi sebab asli dari kegemaran mendadak untuk judi lahan dan harta benda rumah, sulit untuk dikatakan dengan ketentuan. Pemukim asing umumnya mengaitkannya dengan masalah inflasi periodikal Sir John dari kemakmuran besar Koloni, dan pengaruh pribadinya dengan para pedagang Tiongkok utama, yang mendorongnya untuk mengambil posisi yang diduduki oleh pedagang asing di Koloni, yang didorong olehnya untuk mengambil jabatan yang diduduki oleh para pedaganga asing di Koloni dan menjual rumah-rumah hunian dan kantor di kawasan Eropa dari kota tersebut. Namun apapun yang menyebabkan kegemaran judi tersebut, ini sangatlah jelas, bahwa pemberi terbesar dalam materi tersebut menjadi Pemerintah yang mengirimkan, pada pengeluaran penjudi Tiongkok, peningkatan pendapatan bersihnya, yang terhitung, pada satu tahun, dengan jumlah $242.322.
Ini adalah hasil dari kebijakan keuangan Sir John pada tahun 1881: laba dari judi lahan sejumlah $197.661, laba daripenjudian harta benda rumah sejumlah $44.661, total $242.322. Sehingga ini menandai kesuksesan, bahwa anggota dewan tak resmi, sebelum mereka memiliki waktu untuk mewujudkan karakter dan sebab yang sebenarnya dari peningkatan pendapatan, menempatkan Gubernur (23 Agustus 1881) pada 'kesuksesan kebijakan keuangannya.' Namun mereka menambahkan pidato gegabah mereka dengan permintaa sederhana agar, dalam menghadapi pengerahan besar dan surplus tahunan, pengurangan pajak kini harus dibuat. Sir John menjawab bahwa ia akan menurunkan pajak rumah dari 12 sampai 6 persen, dan ia mengira jika kekuatan yang lebih besar diberikan kepada petani candu, monopoli akan mencapai $400.000, yang menjadi kasus pengurangan pajak yang dapat diperkenankan.
Kini beralih ke persoalan penggelontoran, kami pendapat bahwa pada 1877 terdapat penurunan dalam penggelontoran Koloni, berjumlah $29.008, utamanya disebabkan oleh pengurangan penggelontoran untuk pengerjaan umum. Pada 1878, terjadi peningkatan pengeluaran, berjumlah sampai $37.315, disebabkan oleh pembayaran saham Koloni dalam Konvensi Pos ($20.023), meningkatkan penggelontoran Kepolisian ($10.051), dan menghimpun kabel kapal selam ke Green Island ($5,211); namun penggelontoran pada pekerjaan umum menurun dari $83.409 pada 1877 sampai $68.633 pada 1878. Pada 1879, penggelontoran makin meningkat, namun hanya sejumlah $16.344, pengerjaan pekerjaan umum berkurang sampai $62.571, peningkatan pengeluaran tahun 1879 utamanya disebabkan oleh perintah untuk perekrutan Kepolisian dan peluncuran kapal uap ($10.839) dan perabotan baru untuk Balai Pemerintah ($5.107). Pada 1880, kala pendapatan terhitung sejumlah lebih dari satu juta dolar, Gubernur mengalami peningkatan penggelontoran sejumlah $21.140, dan pada 1881, dengan pendapatan yang masih meningkat, pengeluaran makin meningkat dengan jumlah $33.507. Ini adalah kepengurusan ekonomi tertentu dan hasil yang ditunjukkan. Sepanjang masa pemerintahan tersebut, karena terdapat surplus pendapatan tahunan, melebihi penggelontoran, ditinggalkan dalam genggaman. Surplus tahunan tersebut terhitung, selama tahun ke tahun berturut-turut dari 1877 sampai 1881, jumlahnya masing-masing adalah sebagai berikut, yakni $132.105, $37.114, $37.227, $121.933 dan terakhir (pada 1881) menjadi $342.873.
Dengan pengecualian pembangunan ulang tembok Praya, yang hancur akibat topan tahun 1874, pekerjaan publik apapun dari pengaruh apapun ditangani pada masa pemerintahan tersebut. Sehari usai keberangkatan Sir A. Kennedy, Dewan Legislatif menyepakati (2 Maret 1877) penggelontoran $200.000 yang diambil dari Pendanaan Istimewa, dan jumlah $50.000 sempat digelontorkan untuk keperluan pembangunan ulang tembok Praya. Selain itu, pengerjaan tersebut ditunda sampai musim gugur 1879 kala hal tersebut dinyatakan sungguh-sungguh, dan, karena gembira tak ada topan yang mengusik, dengan penggelontoran $244.254, dirampungkan pada 1880. Rumah Sakit Sipil yang baru dirampungkan pada 1877, pasar kecil di Yaumati dan Lunatic Asylum di Saiyingpun dibangun pada 1879, Lock Hospital yang baru didirikan pada 1880 dan dalam pengerjaan tahun 1881 dilakukan pada Pemecah Gelombang Causeway Bay. Pembangunan Pemecah Gelombang sangat direkomendasi pada 1877 oleh sebuah Komisi (H. G. Thomsett, r.n., J. M. Price, J. Dixon, r.n., S. Ashton, J. P. McEuen, r.n., R. McMurdo) dan skema mereka sangat didukung (4 November 1877) oleh Laksamana Ryder, namun tak sampai akhir 1881 kala pengerjaan tersebut dinyatakan dan penggelontoran $3.090 dijalankan. Beban utama dari pengerjaan tersebut sehingga dijatuhkan pada masa pemerintahan berikutnya. Terkait pengerjaan umum, masa jabatan Sir John utamanya ditandai oleh sejumlah pengerjaan penting yang dibahas, mendeklarasikan penghalangan dan penolakan atau penundaan. Pada 12 November 1878, para pemilik harta benda asing di Hongkong mengingatkan Gubernur, berujar bahwa jalan Praya diperlebar 20 kaki, lewat reklamasi bagian depan, dalam hubungannya dengan pembangunan ulang tembok Praya. Usulan tersebut, sebuah antisipasi sensitif dan sederhana dari skema reklamasi paling ambisius yang dimulai sepuluh tahun kemudian, ditolak atas dasar bahwa ini akan menunda pembangunan ulang tembok Praya. Lagi-lagi, usai kebakaran 25 Desember 1878, yang menimpa sebagian besar wilayah perumahan di bagian tengah kota sampai menjadi abu, sangat mendorong Sir John agar ia harus memakai kesempatan tersebut untuk pelebaran, dan penunjangan pengarahan jalan-jalan raya pada daerah tersebut, namun saran tersebut ditolak karena terlalu mahal. Pendirian ruang bawah tanah baru pada sistem terpisah, walau diberlakukan pada skema penekanan kejahatan buatan Gubernur tanpa pencambukan, ditunda oleh Sir John untuk alasan keuangan. Pembangunan bangunan Central School yang baru,karena lahannya yang mahal telah dijual dan membersihkan rumah-rumah, ditunda dari tahun ke tahun di bawah berbagai pendahuluan, dan dibiarkan tak tersentuh. Pengerjaan air Taitam, rencana yang telah dirembok dan disepakati pada masa pemerintahan sebelumnya. Sir John merasa malu sepanajang bertahun-tahun, dan kala Kantor Kolonial pada akhirnya mengirim peritnah agar pengerjaan tersebut harus dilakukan sesekali. Untuk alasan keuangan murni, Sir John mengambilnya sendiri terkait komando yang dipegang olehnya dari Downing Street, dan pengerjaan tersebut belum dilakukan sampai 1882, menjelang keberangkatannya. Kesamaannya adalah kasus dengan Observatorium Kowloon. Skema tersebut mula-mula timbul pada musim semi 1877, kala beberapa pemilik kapal dan manajer P. & O. Company mengedarkan tanda tangan petisi yang memintah pemerintah untuk mengadakan pengerahan harian terhadap bola waktu. Pergerakan tersebut diambil oleh Surveyor Umum (J. M. Price) yang merembukkan rencana tersebut yang kemudian mendirikan Observatgorium tersebut dan menyarankan pembangunan, terhadap Elgin di Kowloon, terhadap Observatorium, yang harus ditempatkan di bawah penugasan sosok profesional untuk direkomendasikan oleh Astronomer Royal, dan, kala mendapatkan peringatan angin ribut dan pengamatan meteorologi,menghimpun penurunan harian dari bola waktu di depan Stasiun Kepolisian Air. Selain dari tawaran berikutnya untuk pengamatan astronomi, setiap unsur khusu dari skema Observatorium saat ini diusulkan secara mendetil oleh Mr. Price. Pada 30 Oktober 1877, Laksamana Ryder menulis surat, yang dengan hangat mendukung saran Mr. Price dan menambahkan rekomendasi agar pengamatan pasang ombak dan arah angin juga harus dicantumkan dalam skema tersebut. Surat yang diterbitkan dalam Government Gazette tertanggal 17 November 1877, dan dalam perkiraannya untuk tahun 1878 Sir John menyebutkan penggelontoran $5.000 untuk pembangunan Observatorium. Namun, tak ada yang dilakukan dalam persoalan tersebut sampai tiga tahun kemudian, kala serangkaian surat lainnya diterbitkan dalam Gazette (2 September 1881), memajukan skema baru, walau sebetulnya menjadi penggelontoran penjelasan skema Mr. Price oleh Mayor H. S. Palmer, R.E., dengan penambahan besar dari beberapa rekomendasi terkait pengamatan astronomi yang diambil, tak hanya menuturkan seluruh penuturan Mr. Price, selain mengambil peran skema kepada Sir J. Pope Hennessy. Selain itu, pembangunan Observatorium ditinggalkan pada masa pemerintahan berikutnya, walaupun Mayor Palmer memegang luka besar dalam membuat pengamatan bintang-bintang (diterbitkan dalam Gazette tertanggal 4 Maret 1882), lewat cara yang ditentukan olehnya terhadap tempat Observatorium di Lat. 22 degr. 18 min. 11.91 sec. North.
Statistik kejahatan, dan teori terhadap perlakuan terbaik para penjahat Tiongkok, menjadi topik paling menonjol dari perdebatan dalam Dewan dan dalam pers publik pada masa itu. Sir John datang ke Koloni dengan niat untuk mengajukan pandangan kemanusiaan terhadap perlakuan penjahat Tiongkok untuk disiplin penjara dan penentangan hukuman mati yang, usai berabad-abad peradaban progresif, menghimpun landasan di Eropa sebagaimana yang diterapkan kepada para tahanan Eropa. Tak lama usai kedatang Gubernur, pencambukan pada prakteknya ditiadakan. Hanya sedikit penderaan, yang secara pribadi dilakukan di tembok penjara bawah tanah, yang dterjadi. Dakwaan tersebut, dan upaya yang dibuat oleh Sir John untuk menghimpun Chinese Discharged Prisoners' Aid Society, walau ini menerima kegagalan penuh, membuat penekanan besar terhadap kelas-kelas penjahat Tiongkok, salah satunya Sir J. Pope Hennessy yang disebut sebagai 'sosok murah hati.' 'Jika kita memiliki penjara bawah tanah pada sistem terpisah,' ujar Sir John (17 September 1877), 'dimana para tahunan yang harus melakukan beberapa pekerjaan keras yang berguna, dan dimana mereka mengetahui bahwa tak ada kesempatan menonjol dari pembebasan mereka sebelum akhir keputusan Hakim, kecuali lewat perilaku baik yang terus menerus; jika kita menghimpun reformasi dan pelatihan industrial untuk para penjahat remaja, dan jika kami benar-benar dibiarkan memahami bahwa dakwaan kedua akan dihukum dengan masa pidana yang lebih panjang, itu akan lebih baik dilakukan untuk memeriksa pertumbuhan kejahatan ketimbang hal apapun lainnya yang kita dapat majukan.' Sebuah teori sempurna, selain anggapan bahwa Sir John tak mendirikan penjara pada sistem terpisah maupun reformasi apapun untuk penyambutan para terdakwa remaja, teori tersebut dapat secara keras ditujukan untuk pemeriksaan kejahatan di Hongkong. masyarakat berbeda dari Gubernur mereka sebenarnya bukan karena mereka menganggap bahwa cara perlakuan tahanannya takkan efektif dalam peniadaan pencambukan, namun utamanya karena mereka menganggap pengenalan langsung sistem terpisah dari ketidakmungkinan penerapan, dan walau mereka menyoroti pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan didapati diterapkan secara efektif pada dua masa pemerintahan sebelumnya.
Dalam rangka membuat teori-teorinya soal perlakuan tahanan dan peniadaan pencambukan diterima Dewan dan rakyat Hongkong, Sir John memutuskan untuk membuat statistik kejahatan, terhitung menunjukkan bahwa pengenalan ulang pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan, pada permulaan masa pemerintahan Sir A. Kennedy, tak hanya telah gagal mengurangi kejahatan, namun sebaliknya, kejahatan meningkat cepat di Hongkong sejak masa itu. Di samping berbagai pendirian, dan tak mendirikan banyak penanganan terhadap deduksi tertunda dari mereka, ditempatkan kepada Dewan dan masyarakat dengan pemberian keterampilan orator dan pemohon khusus, masyarakat menyatakan bahwa, apapun yang dapat secara logis berkurang dari statistik Sir John, pengalaman pribadi dan terapan mereka sendiri adalah, bahwa kehidupan dan harta benda telah lebih aman di Hongkong sepanjang masa sebelum kedatangan penerus Sir A. Kennedy, ketimbang yang telah terjadi. Sir John menyatakan soal akurasi statistik dan kebenaran analisis angkanya, lainnya adalah ketidakpercayaan dari keduanya, pada pihak masyarakat, berubah menjadi keterusikkan positif. Kini hal tersebut terjadi, entah akibat perlakuan penjahat oleh Gubernur atau lainnya, bahwa tahun 1878 menjadi pembuahan luar biasa dalam kejahatan serius. Pada 1 Februari, serangan bersenjata dibuat oleh kelompok besar perampok Tiongkok di desa Aplichau. Pada 10 Mei, Petinggi Kepolisian dan sejumlah orang terluka di jalan raya oleh para perampok bersenjata yang ditujukan oleh mereka untuk pencegatan. Pada 30 Mei, seorang wanita dibunuh di kota. Pada 31 Mei, seorang wanita lagi-lagi dibunuh di Sheko. Pada 14 Juli, seorang wanita ketiga dibunuh di Taipingshan. Pada 8 Agustus, seorang warga Portugis dibunuh oleh orang Eropa. Kemudian, pada 25 September, dari 40 sampai 80 perambok bersenjata menyerang sebuah toko di Jalan Winglok, kala para pelakunya melakukan pemaksaan, melakukannya selama beberapa waktu melawan kepolisian bersenjata dan akhirnya kabur dengan barang rampasan mereka di sebuah kapal uap. Kala kabar serangan malam tersebut menyebar di kota keesokan paginya, penyelidikan publik, yang dikumpulkan selama beberapa waktu, menyadari peningkatan kejahatans erius, berujung pada pengecaman keras terhadap kelonggaran sistematis Gubernur terhadap para penjahat dan penindakan yang diberikan kepada kejahatan. Sebuah pertemuan penyelidikan publik diserukan. Sebelum diadakan, kejahatan lain terjadi yang menambahkan bahan bakar terhadap percikan api, kala sebuah rumah Eropa di Seymour Terrace diserang (3 Oktober 1878) oleh para perampok bersenjata.
Pada 7 Oktober 1878, pertemuan publik besar pada masa itu diadakan di lapangan kriket. Resolusi-resolusi berikutnya adalah, dengan pertentangan yang sangat sulit, disahkan. Ini memutuskan, (1) bahwa nyawa dan harta benda dijaga oleh kebijakan pelonggaran tanpa alasan terhadap kelompok-kelompok penjahat: (2) bahwa pencambukan di hadapan umum didapati sebagai satu-satunya hukuman yang benar-benar menjerakan, dan bahwa penekanannya adalah karena penebalan selaras yang memiliki kejahatan yang berkarakterisasi; (3) bahwa Komisi pihak pengobatan harus dilantik untuk menyelidiki dugaan dampak luka pencambukan pada punggung; (4) bahwa peniadaan yang nyaris bulat terhadap deportasi tercederai dan akan menyebabkan jumlah penjahat Tiongkok Selatan memenuhi penjara bawah tanah Hongkong; (5) bahwa Komisi dari luar Koloni harus dibentuk untuk menyelidiki penerapan hukum pidana, memberlakukan dakwaan terhadap Pengadilan, dan hubungan antara Gubernur dan para pegawainya, dan terakhir (6) bahwa salinan resolusi tersebut harus diserahkan kepada Jurutulis Negara melalui Gubernur. Mr. H. B. Gibb mengetuainya, dan para penggerak dan anggota dari resolusi-resolusi yang dimajukan adalah Messrs. W. Keswick, W. Reiners, W. H. Forbes, G. Sharp, D. Ruttonjee, W. S. Young, H. H. Nelson, A. MacClymont, H. Lowcock, N. J. Ede, A. P. McEwen dan C. D. Bottomley. Seorang anggota dewan tak resmi senior (Ph. Ryrie) saat itu sedang cuti. Sekeras apapun pemberlakuan yang terkandung dalam resolusi diatas adalah, baik dalam argumen maupun dalam dukungan yang diraih dari komunitas Inggris dan asing di Hongkong, Jurutulis Negara meninggalkan peringatan yang mentubuhkan resolusi tersebut tanpa jawaban selama nyaris setahun. Sementara itu, Komite Tiongkok Dispensasi Wato di Wantsai membujuk kelas bawah penjaga toko Tiongkok berkepentingan dari Sir John, yang pemakzulannya pada ranah wacana dikirimkan ulang oleh mereka sebagai serangan terhadap gubernur yang kebijakannya bersifat pro-Tiongkok. Sehingga, mereka membuat pernyataan kepada Ratu (29 Oktober 1878) ditandatangani oleh 2.218 penjaga toko. Ini secara praktikal merupakan ekspresi kepercayaan diri terhadap gubernur, yang ditujukan sebagai tindak melawan pandangan masyarakat Inggris dan asing, dan bersentuhan dengan gaya penjamahan biasa dari penindakan berlebihan, yang umum di Tiongkok. Setelah beberapa penghimpunan signifikan, Komite Rumah Sakit Tungwa, mewakili sebagian besar pedagang Tiongkok, juga menyerahkan (13 November 1878) peringatan soal resolusi yang disahkan pada pertemuan publik. Pada 5 Mei 1879, Tiongkok memberitahukan bahwa Yang Mulia diperkenankan untuk menerima pernyataan mereka. Pada hari yang sama, Sir John mengangkat ulang seorang priyayi (H. B. Gibb), yang bertindak sebagai ketua pertemuan penyelidikan besar, ke kursi dalam Dewan. Pada 31 Mei 1879, para penggerak dan anggota resolusi pertemuan menyerahkan keluhan kepada Jurutulis Negara (Sir Michael Hicks-Beach) tentang catatan peringatan mereka yang dibiarkan tak dijawab. Beberapa bulan kemudian (17 September 1879), Sir John, yang menganggap dirinya mencetak kemenangan, menghimpun penyelarasan resolusi pertemuan publik yang diterbitkan dalam Gazette dan serangkaian dokumen yang berkaitan dengannya, termasuk jawaban Sir Michael (tertanggal 17 Juli 1879) kepada peringatan terhadap masyarakat Eropa. Dalam jawabannya, Jurutulis Negara mengutip statistik yang menunjukkan peningatan besar kejahatan serius yang terjadi pada 1877 dan 1878, juga menyatakan agar pada dua tahun tersebut, kelas-kelas penjahat Hongkong dimajukan dalam perpaduan dan perilaku pengerahan senjata, dan mengakui alasan dari peringatan yang dirasakan oleh para pemukim di koloni, selain memutuskan untuk mengirim Komisi khusus, meyakini bahwa meskipun seluruh sebab kekhawatiran disingkirkan oleh tindakan Gubernur. Selain itu, kejahatan masih berkembang selama waktu yang sedikit lebih lama. Pada 22 Oktober 1878, seorang kuli dpukuli sampai mati di High Street dan pada 17 Januari 1879, serangan bersenjata terjadi di Hunghom. Pada Januari 1879, perasaan ketidakamanan umum timbul pada rumor yang menyebar di kalangan orang Tiongkok dan menyatakan soal persiapan yang dibuat oleh armada pembajak untuk turun tangan ke Hongkong dan menjarah seluruh kota. Rumornya sangat kuat sehingga Kepolisian mengambil tindakan. Namun, pada tahun 1879, Sir John menghimpun sistem pengetatan disiplin penjara. Sistem deportasi juga diteruskan pada 1879 dan aturan dibuat agar seluruh terdakwa lama harus diadilid i Mahkamah Agung, tempat mereka dapat menerima dakwaan selaras dengan pemberlakuan penindakan terhadap kejahatan, alih-alih dakwaan pendek yang seringkali dipicu oleh para Magistrat Kepolisian. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghalau ilusi yang dihimpun para terdakwa Tiongkok terhadap resmi 'sosok murah hati' dan kejahatan mulai menurun, baik terkait jenis dan frekuensinya. Malangnya, laporan tahunan Petinggi Kepolisian selama empat tahun dari 1878 sampai 1881 ditekan dan mereka mengganti, atas perintah Gubernur, statistik kejahatan terbuka yang diberlakukan. Namun tabel tersebut menunjukkan bahwa pada 1877, terjadi peningkatan kejahatan serius sebanyak 12.86 persen, yang petinggi Kepolisian sebut disebabkan oleh kelaparan dan banjir di Tiongkok dan harga beras yang tinggi secara tak lazim di Hongkong. Pada 1878, kejadian tersebut disusul peningkatan kejahatan serius sejumlah 32.31 persen. Pada 1879, terjadi penurunan sebanyak 8.19 persen. Meskipun pada 1880, terjadi penurunan lebih lanjut sejumlah 14.43 persen, terjadi peningkatan kejahatan serius pada 1881, terhitung sejumlah 13.55 persen.
Entah sukses atau tidak dalam pengurangan kejahatan, Sir John memberikan penekanan utamanya dalam perlakuan terhadap para penjahat Tiongkok. Nyaris seluruh orang ia tujukan dalam pemberlakuan tersebut sejak ia membuat deklarasi kebijakan pengamalan pertamanya dalam Dewan Legislatif pada 1877, diterima olehnya pada November 1880, kala Lord Kimberley menghimpun peniadaan akhir terhadap segala pengecapan penjahat, ketidakberkelanjutan permanen pencambukan publik, mengulang seluruh UU yang ditujukan untuk pencambukan orang Tiongkok, pelarangan seluruh pencambukan kecuali dalam kasus dimana tindakan tersebut dilakukan di Inggris Raya, dan terakhir sebuah perintah agar pencambukan orang Asia harus dalam seluruh kasus yang berada pada pembocoran dan bukan pada punggung. Pada September 1881, catatan diberikan agar UU Aturan Amandemen Penjara (7 tahun 1880) ditiadakan, kala hukum lama (2 tahun 1878 dan 4 tahun 1863), dengan niat memodifikasi UU tersebut, dipulihkan.
Pada Mei dan Juli 1878, perhatian pemerintah ditujukan kepada kebiasaan terkait kalangan warga Tiongkok di Hongkong, seperti sepanjang seluruh belahan Kekaisaran Tiongkok, dari membeli dan menjual para gadis untuk keperluan pelayanan rumah tangga. Kebiasaan ini umum diterapkan di Hongkong dengan cara adopsi nominal berkaitan dengan pembayaran uang untuk orangtua sebagai balasan hak pemakaian kepegawaian anak-anak. Jaksa Agung (G. Phillippo) mendeklarasikan (21 Juni 1878), berseberangan dengan pandangan asli Gubernur, bahwa praktek tersebut takm enghimpun dakwaan kejahatan (30 Mei 1878); bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kejadian tersebut di Inggris takkan berada pada jalan mengirim diri mereka sendiri dalam operasi hukum kejahatan (21 Juni 1878), dan bahwa para Magistrat Kepolisian tak memiliki yurisdiksi dalam persoalan tersebut. Pada masa yang sama, komunitas Tiongkok mengamati bahwa, semenjak peniadaan perdagangan kuli Makau, praktek penculikan gadis muda Tiongkok untuk diekspor ke Negeri-negeri Selat, California dan Australia, meningkat. Karena para penculik utamanya diyakini adalah orang-orang dari Distrik Tungkoon, Komite pedagang Tungkoon, dikepalai oleh Mr. Fuug Ming-shan, diangkat oleh komunitas Tiongkok untuk mengerahkan beberapa cara untuk menghentikan praktek penculikan tersebut. Sehingga, Mr. Fung Ming-shan dan lainnya mengajukan petisi kepada Gubernur (9 November 1878) untuk diijinkan untuk membentuk Asosiasi Anti-penculikan dengan kuasa untuk mengerahkan para detektif. Sir John membentuk Komite resmi (C. V. Creagh, J. J. Francis, W. M. Deane, E. J. Eitel) untuk menyelidiki persoalan tersebut, dan Komite tersebut merekomendasikan agar sanksi Pemerintah diberikan kepada Konstitusi Asosiasi yang diusulkan atas dasar statuta yang ada (Gazette tertanggal 4 Februari 1880) yang dirancang oleh Mr. J. J. Francis. Asosiasi tersebut, yang mengadopsi nama Poleung Kuk, dibentuk dan menerima (24 Juni 1880) kesepakatan resmi Jurutulis Negara. Kemudian pada (Gazette tertanggal 5 Agustus 1882) aturan untuk pengerjaan Poleung Kuk diterbitkan, berbeda dari statuta yang dirancang oleh Mr. Francis yang tak mengharuskan Asosiasi tersebut untuk dicantumkan di bawah UU Perusahaan tahun 1865, meskipun aturan baru yang diberikan kepada Pemerintah memberlakukan, dan menyoroti, pengerjaan Poleung Kuk yang menerapkan skema rancangan Mr. Francis. Namun, meskipun demikian, Kepala Hakim juga menyatakan bahwa praktek penculikan, untuk keperluan selain lalu lintas kuli, diperingatkan meningkat, dan tak membuat perbedaan antara skala gadis dalam hubungan dengan pelayanan rumah tangga dan dalam hubungan dengan ekspor (untuk tujuan asusila), berulang kali dikecam dari Bench, pada musim panas 1879, sistem penjualan atau adopsi gadis untuk pekerjaan pelayanan rumah tangga sebagai bentuk perbudakan. Kepala Hakim menduga bahwa ada sepuluh sampai dua belas ribu budak perempuan di Koloni, dan bahwa bentuk perbudakan tersebut hanya berkembang walaupun kegagalan pegawai pemerintah untuk memberlakukan hukum yang ada. Tindakan Kepala Hakim mula-mula memicu peringatan besar pertama dan tekanan terhadap warga Tiongkok. Sebuah perutusan yang dipanggil kepada Gubernur (24 September 1879), dan, kala ditanyai ijin untuk menyebut Asosiasi Anti-penculikan yang disebutkan di atas, meminta untuk mengatur pelayanan rumah tangga Tiongkok dengan cara mendaftarkan seluruh gadis pelayan yang dijual. Namun, kekhawatiran komunitas Tiongkok dianggap diredakan, kala Gubernur, yang sebelumnya ragu untuk memberlakukan penindakan melawan para penjual gadis pelayan, kini mendorong mereka agar ia tak diperkenankan melakukan tindak keras apapun berkaitan dengan adat kebangsaan Tiongkok yang ada. Namun pada 6 Oktober 1879, Kepala Hakimkembali mengecam sistem pelayanan perempaun Hongkong sekuat-kuatnya, menyebutnya perbudakan yang diredam, dan mengalamatkan beberapa pekan kemudian (20 Oktober 1879) surat kepada Gubernur, yang memintanya agar Kepolisian harus diperintahkan untuk mengirim setiap orang, yang diketahui menjual pelayan, ke hadapan Magistrat, untuk menghimpun kesepakatan. Kepala Hakim pada masa yang sama menduga bahwa penculikan didorong oleh kebiasaan sosial warga asing di Hongkong, agar kelas orang kulit putih bermunculan di Hongkong dan hidup dalam kesengsaraan, dan ia mengklaim bahwa ini adalah tugas pemerintah untuk menempatkan sistem yang, dengan seluruh nada moral, menindak kejahatan. Untuk mengulang argumen lSir John Smale, Dr. Eitel menulis (25 Oktober 1879) sebuah laporan tentang cikal bakal dan sifat-sifat perbudakan dan pelayanan rumah tangga Tiongkok di Hongkong. Sehingga, seluruh sengketa ditujukan kepada Jurutulis Negara, dan ditinjau dalam debat pada Dewan Rakyat (21 Juni 1880), kala Lord Stanley dari Alderley, yang mengkritik laporan Dr. Eitel, menyatakan bahwa Jaksa Agung salah dalam penjelasan hukum, selain bahwa, di sisi lain, Kepala Hakim memicu dugaan liar. Pada kesempatan yang sama, Lord Kimberley menyatakan bahwa kebiasaan adopsi sangat terajut di kalangan masyarakat Tiongkok, dan bahwa kepedulian yang diambil tak mendapati kebiasaan dan lembaga Tiongkok yang selaras dengan belaahn dunia lainnya. Setelah itu, pernyataan singkat yang dipicu oleh pertanyaan perbudakan lokal lenyap secepat persoalan tersebut timbul. Namun, Poleung Kuk melakukan pengerjaan yang baik dalam mengirim seluruh penculik ke pengadilan. Pada 24 Maret 1881, Kepala Hakim, yang mengamati penurunan cepat dalam kejahatan penculikan, menyebutnya pada usahanya sendiri. Ia menyatakan dari Bench bahwa wacana publik Tiongkok kini nampak terdidik pada esensi kejahatan penculikan besar dan keburukan kejahatan yang timbul dari pelayanan rumah tangga, bahwa pengecamannya terhadap kejahatan tersebut menghasilkan kebangkitan hati nurani warga Tiongkok, dan bahwa sejumlah besar warga Tiongkok kini ingin menunjang nada pemikiran sosial di Tiongkok. 'Perbudakan dari segala jenis,' ujarnya, 'ditindak di TIongkok; ini sebenarnya merupakan pertanyaan pendidikan sepanjang diskusi dan waktu.'
Pertanyaan soal pertahanan Kolonial timbul selama beberapa tahun pada masa pemerintahan tersebut. Sepanjang musim panas 1878, rumor perang dengan Rusia beredar. Meskipun kekhawatiran akan perang tersebut berakhir. UU Sukarelawan (2 tahun 1862) diterbitkan ulang (4 Mei 1878) dan Korps Sukarelawan baru dibentuk dan ditempatkan (16 Mei 1878) di bawah komando Kapten Dempster, yang kemudian diteruskan oleh Kapten A. Coxon, di bawah Mr. W. Danby yang menjabat sebagai Letnan. Pada 1 Juni 1878, nama-nama 142 priyayi, yang tergabung dalam Angkatan Sukarelawan, diterbitkan dalam Government Gazette. Torpedo-torpedo dibangun di Galangan Kapal AL dan praktek-pratek torpedo dilakukan di Lyeemoon. Baterai-baterai juga ditempatkan dalam keadaan pertahanan temporer dan meriam-meriam dikerahkan di sejumlah tempat. Pada Januari 1879, Gubernur menyerahkan perintah untuk pelaksanaan pengerjaan yang dibutuhkan dalam rangka menempatkan sejumlah baterai, yang ditempatkan pada tahun sebelumnya, dalam kondisi pertahanan permanen, dan operasi langsung dilakukan di North Point. Pemerintahan Dalam Negeri, yang akhirnya menyatakan pengakuan kebutuhan sistem pertahanan Kolonial komprehensif, membentuk (8 September 1879) Komisi Kerajaan, yang dikepalai oleh Earl of Carnarvon, untuk menyelidiki tindak pertahanan Koloni. Pengarahan Komisi tersebut diterbitkan di Hongkong (17 Desember 1879) dan, atas permintaan Komisi, Komite lokal sempat dibentuk untuk bertugas untuk melaporkan pertanyaan berkaitan dengan pertahanan, persenjataan dan pengerahan di Hongkong. Rimor perang tertunda antara Rusia dan Tiongkok yang meraih kemungkinan pada musim semi tahun 1880 dan kemudian mendapatkan sorotan publik dalam hal pertahanan Kolonial. Pada musim panas, Jenderal Gordon, yang dikenal sebagai Gordon Pasha, menjalani sepekan di Hongkong dan Kanton (3 sampai 9 Juli 1880) dan membuat berbagai saran soal pertahanan Hongkong, secara khusus menasehati pemindahan Galangan Kapal AL, Barak dan Penyetoran Militer, ke Causeway Bay. Kala kepulangan dari kunjungan ke Li Hung-chang di Tientsin, ia menerbitkan bagian nasehat utama dalam China Mail yang diberikan olehnya ke Pemerintah Tiongkok, dan membuat upaya singkat namun tak berbuah untuk kepentingan pedagang Tiongkok utama di Hongkong dalam usulan untuk pengerahan tindakan terhadap pengusiran orang-orang Manchu dari Tiongkok dan pemulihan dinasti Tiongkok. Ancaman perang kini timbul dan tekanan berkembang dalam Korps Sukarelawan. Panglima, Kapten A. Coxon, dan Letnan W. Danby mengundurkan diri (13 Juli 1880) dan digantikan oleh Kapten J. J. Francis dan Letnan J. McCallum. Sebuah menara kokoh, Wivern, dengan kesalahan kualitas pelayaran yang ditemukan di Inggris, dikirim ke Hongkong (2 Juni 1880) atas saran Gubernur, secara permanen dikerahkan disana untuk pertahanan pelabuhan. Penindakan terakhir dari jiwa perang yang sekarat timbul pada kesempatan peninjauan AL besar yang diadakan di Tsimshatsui (30 Desember 1880). Namun pada permulaan tahun 1881, ancaman perang berlalu, lewat keputusan Rusia untuk mengembalikan Kuldja ke Tiongkok, dan seluruh pertanyaan soal pertahanan Kolonial sirna.
Pada 1877, seluruh kebaikan terjadi di kalangan pedagang. meskipun lebih dibatasi, bisnis berlangsung dalam keadaan sehat. Saham-saham meningkat, walau terdapat spekulasi kecil, dan properti nyata menjadi lebih berharga. Namun, perubahan terjadi pada 1878. Kapal-kapal yang kini diperjuabelikan jatuh, laba-laba pada barang seri seluruh deskripsi menjadi mengecil dan mengecil, dan spekulasi liar terhimpun pada pasar saham, dengan hasil inflasi yang lazim disusul oleh pengikisan berkelanjutan. Selain itu, tidak ada perusahaan gelembung yang sebenarnya diambang oleh rasa percaya masyarakat, dan stok-stok berada dalam kondisi bersuara. Namun tekanan besar timbul pada seluruh cabang komersial, baik yang lokal maupun di Tiongkok dan Jepang, dan beberapa firma lokal yang berumur sangat tua mengalami kegagalan. Pada permulaan tahun 1879, kapal-kapal sangat lambat dalam mengangkut perdagangan berhenti dihitung. Para pemilik kapal mulai berpikir mengerahkan kapal-kapal mereka alih-alih menggerakkan mereka dalam kehilangan. Sehingga, Konferensi pemilik kapal uap London membentuk (September 1879) perpaduan untuk mengatur bobot angkut, untuk mencegah akumulasi kargo, dan melindungi satu sama lain dari kehilangan. Disamping keinginan koheren di kalangan penanadatangan aturan konferensi, melebihi kompetisi luar, perpaduan tersebut gagal dan aturan ditunda (5 Januari 1880) sepanjang Hongkong bergerak. Namun selain dari kapal-kapal, tahun 1879 dalam hal lain juga merupakan tahun depresi besar. Kedatangan kapal-kapal asing menurun sejumlah 5.28 persen, penurunan terbesar yang terjadi pada pihak kapal-kapal dengan bendera Kontinental. Uang menyurut di Koloni dan pengutipan banyak stok masih menurun, walaupun terjadi tawaran investasi yang baik untuk modal. Pemakaian Sterling menurun sampai dolar menyentuh 3s. 6⅛d. dan tael jatuh di bawah 5 shilling. Sealin itu, perdagangan dikatakan kurang berlaba di Hongkong. Namun, pada tahun 1880, penunjangan besar dihimpun. perdagangan kini menunjukkan pergerakan yang lebih cepat dan menguntungkan, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Spekulasi bertahan dalam batas wajar, penawaran waktu, menghimpun pembelajaran besar pada tahun 1878, kini dianggap sebagai hal-hal berbahaya, dan sehingga stoknya dibiarkan pada penjejakan yang lebih bersuara. H.C. & M. Steamboat Company menerima penyewaan seumur hidup baru oleh aransemen persahabatan dengan golongan oposisi Messrs. Butterfield and Swire. Pada tahun 1880, industri pengolahan gula Hongkong menjadi sumber kekayaan besar di Hongkong, dan East Point Company menjalani waktu dengan seluruh kepentingan gula lokal dengan menjual perhatian dari para pesaing berbahaya. Selain itu, terdapat ruang untuk pabrik gula besar lain, dan tahun berikutnya (6 Juli 1881) dijual ke Quarry Bay oleh Mr. E. Mackintosh untuk Messrs. Butterfield and Swire, yang secara langsung menghimpun pendirian pengolahan gula khusus dan baru. Hongkong and Shanghai Bank maju pada 1880 untuk mengatur posisi dalam perdagangan Tiongkok, mengisi pikiran dengan bisnis sahnya sendiri. Dari tahun ke tahun, sepanjang masa itu, Bank tersebut membuat penambahan substansial untuk dana pinjamannya, ini menjadi niat dari para direktur untuk mengumpulkan dana pinjaman untuk tingkat separuh jumlah pembayaran pendapatan. Pada akhir 1881, banyak pencatatan pertumbuhan yang terjadi pada Bank oleh investor. Sahamnya terus meningkat dan mencapai 116 persen premium pada permulaan 1882. Pengumuman dalam London Gazette (14 November 1881) dari piagama kerjasama Perusahaan Borneo Utara Britania, berlayar ke Hongkong dengan penyelarasan besar. Hal ini umum menganggap wilayah baru tersebut, meskipun orang-orangnya kurus, mendapatkan perkembangan besar, agar buruh dapat disuplai cepat dari Tiongkok dan agar situasi Borneo Utara, yang berada di pertengahan jalan antara Hongkong dan Singapura, memiliki pengaruh politik dan strategis.
Masalah lama blokade Pabean, satu-satunya penekanan terkait yang dapat sangat berguna bagi Sir John might untuk menebus janjinya untuk melindungi kepentingan dagang lokal, tak membawa langkah tunggal mendekati solusi pada masa pemerintahannya. Pada 1877, Sir A. Kennedy, sebelum meninggalkan Koloni, memajukan rekomendasinya ke Jurutulis Negara dengan rujukan ke klausa Konvensi Chefoo yang merujuk kepada Komisi Campuran yang menuntaskan persoalan blokade, dan Dewan Legislatif mencatat (20 Februari 1877) esensi obligasinya terhadap upaya Sir Arthur untuk menghapus penundaan yang menjadi lebih menonjol ketimbang campur tangan mereka dengan perdagangan Koloni, dan lewat pengadaan peringanan yang dimajukan oleh Sir J. Pope Hennessy kepada Konsul Inggris di Kanton kala para pembuat petisi Tiongkok mempersembahkan sambutan kuat. Untuk blokade, para pegawai kini berniat untuk mengambil bagian mereka pada pasal tak wajib dari konsumsi harian, dan walau ini ditentang dan kemudian, terkait perwakilan yang dibuat oleh Konsul untuk Waliraja Kanton, ditinggalkan, blokade pegawai digantikan dalam penghimpunan pengecualian dari tugas-tugas untuk tujuan-tujuan segar secara positif, dan kemudian memajukan dan mengkecualian ternak dari katalog pasal tak wajib. Kala Sir Thomas Wade melewati Hongkong (7 April 1879), pada perjalanannya ke Inggris, Komite Dewan Perdagangan berujar kepadanya bahwa mereka menganggap Konvensi tersebut sebagai alat menonjol, membutuhkan revisi yang berhati-hati, dan agar, walaupun lima pelabuhan baru (Wuhu, Wenchow, Ichang, Pakhoi dan Hoihow) dibuka di bawah tujuannya, ini menjadi harapan terdekat mereka agar Lord Salisbury akan menolak untuk meratifikasikannya. Kebesarannya adalah kejutan komunitas, kala melaporkan bahwa, dalam debat dalam Dewan Bangsawan (9 Mei 1879), Lord Salisbury berujar bahwa Gubernur Hongkong telah melaporkan penyambutan tersebut, dengan klausa tertentu Konvensi Chefoo ditujukan untuk dihapuskan lewat pembentukan Komisi Campuran, telah dibatalkan dan sehingga tak ada alasan lebih lanjut untuk membentuk Komisi. Ini makin berteka-teki karena, beberapa pekan sebelum kabar tersebut sampai ke Koloni, Sir John berujar dalam Dewan Legislatif (29 Mei 1879), dalam perbincangan blokade, bahwa 'terdapat beberapa hal yang ditekankan pada perdagangan kapal jung Koloni yang menghalangi perluasannya.' Kala Sir Th. Wade kembali melewati Hongkong (Desember 1879), ia menyarankan kepada Komite Dewan bahwa stasiun-stasiun blokade takkan dihapuskan oleh Tiongkok sampai Koloni membeberkan beberapa skema yang membuat Pemerintah Tiongkok dapat mengumpulkan pendapatan secara adil pada mereka. Mengambil pandangan yang sama, Sir John kini memberikan beberapa penekanan rencana yang diusulkan olehnya untuk menghapuskan blokade. Ia berujar dalam Dewan Legislatif (30 Desember 1879) bahwa, jika perdagangan garam diturunkan dan penanganan dimasukkan untuk pengumpulan penarikan terhadap candu, Pemerintah Tiongkok akan berniat untuk mencabut stasiun perpajakan. Sehingga, Koloni berniat untuk mengorbankan kebebasan pelabuhan dalam rangka menghapuskan blokade, atau, dalam kata lain, Koloni akan lebih baik memiliki kantor Pabean Tiongkok di kota atau stasiun blokade Tiongkok di luar pelabuhan. Ini menjadi rencana Sir John, sejauh yang ia keluarkan. Penentuan ditunjukkan olehnya, pada seluruh kesempatan, untuk meninjau kehendak baik Otoritas Tiongkok, berpadu dengan kebiasaannya mengabaikan pandangan 'pedagang Inggris,' kala ia menyerukan komunitas pedagang Hongkong, menyebabkan masyarakat tak mempercayai skema apapun untuk peniadaan blokade yang diwujudkan dari Sir J. Pope Hennessy. Sehingga, kini terjadi rasa ketidakpengharapan besar, yang Sir John secara berhati-hati tak diganggu, dan sehingga menghimpun agar persoalan blokade diperkenankan untuk cdihiraukan sepanjang tahun 1880. Pada 10 Maret 1881, Dewan Perdagangan sempat mengajukan lagi kepada Jurutulis Negara untuk peniadaan blokade dan mengundang Dewan Dagang utama di Inggris Raya untuk mendukung petisi mereka, namun pergerakan tersebut tak menghasilkan hasil apapun pada masa penugasan Gubernur Hennessy.
Persoalan mata uang masuk pada pergerakan retrograd saat ini, menghimpun pengaruh Tiongkok yang timbul pada masa itu. Melihat bahwa ini menjadi kebiasaan yang terhimpun di Hongkong untuk mengutamakan mata uang bersih dan menerima uang perak atau keping yang hanya didiskon satu persen, Perusahaan Kapas dan Benang Kanton mengesahkan resolusi (April 1877) bahwa para diler Tiongkok di Hongkong harus menunda perdagangan dengan firma asing manapun enggan menerima peking perak pada nilai setara mata uang. Mula-mula, para pedagang Eropa melakukan pemberontakan bersama terhadap upaya untuk pemaksaan uang perak dan keping terhadap penerimaan mereka. Namun diler Tiongkok lokal mendukugn pergerakan yang diinisiasikan oleh Perusahaan Kapas Kanton dan membuat petisi kepada Pendaftar Umum yang mendorong Gubernur untuk membuat peking perak menjadi alat tukar sah. Sir John bertahan. Namun malangnya, para pedagang asing individual memutuskan (5 Mei 1877) untuk penakanan yang diterima pada mereka toleh Tiongkok. Pada 19 Mei 1877, tawaran pemanduan, melalui keinginan di kalangan pedagang Eropa, banyak diterima. Hal tersebut kini meyakinkan diri mereka sendiri untuk mengenang Pemerintah melawan usulan Tiongkok untuk membuat keping perak (termasuk uang keping) menjadi alat tukar sah. Para memorialis tak berniat untuk melarang praktek uang keping, namun mengecam tindakan apapun yang membuat para pedagang tak berkehendak untuk menerima uang keping sebagai mata uang. Setahun kemudian (7 Maret 1878), Dewan Perdaagngan, yang mengakui bahwa tak ada kepentingan dari uang Inggris yang dicetuskan yang dicetak di Inggris oleh Pemerintah kekaisaran, kini memutuskan untuk mendirikan ulang Percetakan Uang Hongkong. Diduga, penutupan perusahaan Hongkong tersebut bersifat dini dan berlaku buruk, agar terdapat pemanduan sempurna untuk keberhasilan penanganan, dan bahwa laba diambil dari koin subsidier sendiri akan membayar penggelontoran Pencetakan Uang. Dikatakan juga bahwa jika Pemerintah menentang pengambilalihan kepengurusan Pencetakan Uang, ini dapat dimulai lewat perusahaan swasta di bawah naungan pemerintah. Namun, Sir John menuntaskan seluruh persoalan tersebut. Sementara itu, perhatian ditujukan kepada pabrik di Koloni, di desa Tokwawan, dari sejumlah alat tukar Annam untuk ekspor ke Annam dan Tungking, tempat tak ada pencetakan uang negara yang didirikan. Beberapa pemilik pabrik pembuatan uang tersebut diadili di Mahkamah Kepolisian (Hon. C. B. Plunket) namun kemudian dibebaskan, karena tak ada dakwaan yang melawan hukum Inggris yang ditujukan pada mereka. Namun, Koloni sendiri dibanjiri dengan uang tersebut, sampai notifikasi diterbitkan dalam Gazette (29 Oktober 1879) yang memperingatkan masyarakat bahwa pengedaran uang tersebut di Koloni bersifat ilegal. Pada 23 Februari 1880, Dewan Perdagangan memutuskan untuk memperingatkan Pemerintah, meminta agar tindakan diambil dengan pandangan untuk membuat yen Jepang menjadi mata uang di Hongkong. Komunitas Tiongkok mengajukan petisi (5 Februari 1880) kepada Pemerintah untuk dampak yang sama. Walaupun ini secara keseluruhan selaras dengan harapan Sir John sendiri, tak ada tindakan yang nampak diambil dalam persoalan tersebut pada masa pemerintahan tersebut.
Dalam lingkup imigrasi, keterusikan menonjol disebabkan pada Januari 1878, oleh kasus dua kapal yang mengangkut imigran di bawah keyakinan bahwa ijin akan diberikan, namun pada saat terakhir Sir John menolak menandatangani kesepakatan tersebut. S.S. Perusia, kapal uap pertama dari jalur Tiongkok-Baru yang baru, berlayar (13 Januari 1878) tanpa kargo imigrannya, dan pencarter kapal Amerika Charter Oak mengalami kerusakan berat, mengisi kapal tersebut dengan para imigran ke Honolulu, namun didapati, pada kesempatan keberangkatan tertujunya (15 Januari 1878), dengan penolakan pada pihak Gubernur untuk menandatangani kesepakatan, karena Komite Rumah Sakit Tungwa menyatakan kepadanya bahwa para imigran tersebut akan dijadikan budak. Akibatnya, perdagangan dengan Honolulu sepanjang bertahun-tahun setelahnya dilakukan dari Whampoa dan diambil oleh China Merchants S. N. Co., yang mengirim salah satu kapal uap mereka, Hochung (20 Oktober 1879), ke Honolulu dengan sejumlah besar imigran, dan mendorong, melalui Kapten C. C. Moreno, negosiasi perjanjian antara Tiongkok dan Hawaii. Satu-satunya imigrasi didiperkenankan oleh Sir John adalah imigrasi ke Demerara (23 Desember 1878) dan kemudian ke Antigua. Imigrasi ke Koloni-koloni Australia secara khusus Gubernur majukan dan ia dorong (pada 1881) dalam suatu persoalan menyebabkan hubungan renggang antara Sir John dan Harbour Master's Department. Alasan bahwa kelas-kelas pekerja dari berbagai Koloni Australia mulai (sejak 1878) muncul untuk pengecualian penuh tenaga kerja dan karyawan Tiongkok. Dalam hubungan ini, Sir John mengambil peran istimewa untuk dirinya sendiri demi menghentikan apa yang ia sebut deportasi penjahat ke Australia (22 November 1879). Dalam beberapa tahun, praktek yang diterapkan di Hongkong memperkenankan tahanan Tiongkok di bawah hukuman deportasi untuk memilih negara, Tiongkok atau wilayah lain, yang mereka harap untuk didatangkan, dan dalam kasus orang manapun memilih untuk pergi ke Australia, ia diperkenankan untuk melakukannya, Kepolisian menumpangkannya, dalam rangka agar ia meninggalkan Koloni. Sehingga, beberapa kasus terjadi bahwa orang meninggalkan penjara untuk berimigrasi ke Australia, dan ini adalah praktek yang dihentikan oleh Sir John. Beberapa tahun kemudian, terjadi perdebatan dalam Dewan (23 Agustus 1881) yang memicu perbedaan wacana yang memisahkan masyarakat dari Gubernur soal pertanyaan imigrasi, seperti pada nyaris setiap subyek lain. Hon. F. B. Johnson menyoroti hak tak terbatas pada orang-orang dari kewarganegaraan manapun di Hongkong, untuk pergi ke negara lain, dan menyatakan bahwa Tiongkok sangat berkeuntungan besar dengan pemindahan mereka ke negara-negara asing, bahwa perdagangan menyusul kala mereka datang, dan bahwa Hongkong mendapatkan banyak mandaat dari lalu lintas penumpang dan dari perdagangan yang terjadi pada lalu lintas tersebut. Di sisi lain, Sir John mendeklarasikan bahwa imigrasi Tiongkok tak diinginkan oleh negara-negara asing dan bahwa Pemerintah Tiongkok menentangnya karena ini membuat tulang dan otot keluar dari negara tersebut. Namun, di samping pertentangan Sir John terhadap imigrasi Tiongkok, gelombang alami populasi Tiongkok berlanjut, walau dalam tingkat yang tak diinginkan, untuk menghimpun fasilitas untuk imigrasi yang ditawarkan oleh Hongkogn dalam beberapa bentuk atau lainnya.
Selain dari persoalan yang dimajukan, terdapat juga beberapa pertanyaan kecil dari kepentingan komersial yang timbul dari pemikiran masyarakat pada masa itu. Pada Juni 1878, kasus Gunga mengembangkan beberapa kemarahan sementara terhadap otoritas Spanyol di Manila, S.S. Gunga, usai bergerak dari Hongkong ke Australia, singgah ke Manila untuk mengangkut batubara, kala bangsa Spanyol merebutnya atas dasar beberapa informalitas dalam deklarasi kargo kapal. Persoalan kepentingan sementara lainnya adalah usulan mengadakan pertemuan di Dewan Perdagangan (4 Maret 1879), untuk mendirikan ruang penjualan komersial dan bursa umum tempat para pedagang mendukung keanggotaan wadah umum yang terbuka untuk seluruh kelas dan kewarganegaraan. Beberapa bulan kemudian (28 Mei 1879), para promotor Bursa Dagang Hongkong menghimpun kantor di Marine House, dan pada pertemuan yang diadakan di Balai Kota, aturan dirancang dan Jurutulis (E. George) dipilih untuk mengerjakan lembaga tersebut, yang nyaris runtuh kala hal tersebut dimulai.
Perdagangan kapal jung di Koloni tak berkembang, namun menunjukkan penurunan tajam, pada dua tahun pertama masa pemerintahan tersebut. Peningkatan tajam terjadi pada 1881, berbanding dengan tahun sebelumnya, namun sementara pada 1877 sebanyak 26.500 kapal jung dengan 1.798.788 ton masuk dan ludes di Hongkong, jumlah menonjol pada tahun 1881 adalah 24.339 kapal jung dengan 1.680.025 ton, dan ini terjadi disamping peningkatan menonjol penduduk Tiongkok. Kebangkitan dan kejatuhan perdagangan Britania Raya nampak menghimpun pengaruh yang sangat kecil pada perdagangan kapal jung di Koloni yang sangat berdampak oleh peningkatan penduduk Tiongkok di Hongkong, dengan beragam tingkat pengetatan yang timbul pada stasiun-stasiun blokade dan ragam kebijakan Otoritas Sementara Kanton, ketimbang oleh pergerakan perdagangan London atau Manchester. terkait perdagangan impor dan ekspor pedagang Tiongkok di Hongkong, perkembangan China Merchants S. N. Co. menjadi kesempatan yang besar. Perusahaan tersebut, yang menghimpun saham besar kepada pedagang Tiongkok di Hongkong, dan yang secara terapan menghimpun pelantikan Li Hung-chang, Waliraja Chihli, diteruskan, usai banyak kekeliruan dan kehilangan, dalam membuat laporan baik dan pembayaran pembagian yang adil (10 persen pada 1881), disamping menulis jumlah liberal untuk pengerahan armadanya. Usai pendirian Perusahaan Asuransi Tiongkok, langkah berikutnya dari Li Hung-chang menggerakkan kapal-kapal uap ke Honolulu (Oktober 1879), dan kala pergerakan tersebut mendapati tak memberikan keuntungan, keberangkatan baru diambil (11 Oktober 1881), dengan penempatan kapal uap untuk perantauan ke London, dengan pandangan untuk mendagangkan perdagangan langsung antara Inggris dan Tiongkok serta mendirikan firma pedagang Tiongkok di Kota London. Sebuah asosiasi dibentuk untuk keperluan tersebut di Shanghai dan Hongkong dengan pendapatan £150.000. Tujuan utamanya adalah untuk menyerahkan perdagangan Tiongkok dari tangan asing dan menghimpun perjuangan terhadap pihak musuh. Sir J. Pope Hennessy mendorong usaha tersebut atas dasar bahwa kepentingan perdagangan Kekaisaran akan dimajukan lewat pengiriman pabrik Inggris dan konsumen Tiongkok berdekatan bersama, walau ini dapat dijadikan perantara dagang Inggris di Koloni. Namun, karena Perusahaan tak memiliki sosok berpengalaman untuk memulai usaha di london, dan karena hal tersebut biasanya mendatangkan perlawanan tanpa kompromi dari pedagang dan pengirim Inggris, upaya tersebut berujung pada kegagalan. Walau berusia lebih singkat ketimbang proyek lain, yang diperbuat oleh Sir John untuk dimajukan dan, dalam penjelasan perpisahannya soal kondisi Koloni, ia menekankannya sebagai tanda pergerakan, yakni usulan untuk memulai sebuah Dok di teluk Belcher, untuk dikerjakan dengan pendapatan khusus Tiongkok untuk keperluan penempatan kapal-kapal uap milik China Merchants S. N. Co. dan firma Tiongkok lain. Ini sebetulnya adalah skema makalah, dan karena Li Hung-chang baisanya enggan untuk memanfaatkan Koloni dengan cara apapun, hal tersebut ditinggalkan begitu saja. Pada suatu waktu, terdapat skema raksasa ketiga yang dimajukan. Li Hung-chang memperingatkan Takhta pada persoalan candu dan mengerahkan (8 Agustus 1881) Taotai Ma Kien-chung pada misi rahasia kepada Waliraja India, untuk melirik sejauh apa Pemerintah India akan berkehendak untuk mendapati usulannya agar India harus dari tahun ke tahun secara bertahap mengurangi produksi candunya, sementara Tiongkok akan membuat jasa defisit pendapatan candu India dari tahun ke tahun, pada skala yang ditentukan usai masa tertentu, kala seluruh wilayah, yang aslinya ditujukan untuk penanaman candu, akan secara bertahap diantikan dengan penanaman biji-bijian, sehingga menghindari cedera serius pada pendapatan India. Dalam hubungan langsung dengan skema Waliraja, terdapat proyek lanjutan, yang ditujukan ke Hongkong oleh Mr. Ho Amei, namun ditolak oleh Sir John. Mr. Ho Amei memutuskan untuk memulainya di Hongkong, di bawah pengawasan dan pengendalian Pemerintah Tiongkok, sebuah perusahaan dengan modal dua puluh juta dolar, untuk tujuan menjual seluruh candu yang diwajibkan untuk konsumsi Tiongkok yang dikirim dari India dan kemudian mendistribusikannya ke berbagai pelabuhan. Ini mencetuskan agar skema tersebut akan membuat penyeludupan menjadi tak memungkinkan, dilakukan dengan kebutuhan untuk sejumlah stasiun Li-kin yang ada dan menghentikan penghindaran dan kekeliruan tugas Li-kin di Tiongkok. Namun, seluruh skema gagal karena Pemerintah India mengurungkan usulan Waliraja. Hasil tak selaras yang sama menghimpun proyek Mr. Ho Amei, untuk memulai penambahan garam di Aberdeen untuk mengolah garam laut untuk konsumsi eksklusif di Koloni. Menghiraukan fakta bahwa garam adalah monopoli kekaisaran di Tiongkok, dan sehingga pengolahan garam di Hongkong akan memberikan stimulus besar untuk menyaingi perdagangan garam perdagangan, mencederai pedapatan Tiongkok dan melanggar hubungan persahabatan antar dua negara, Dewan Perdagangan (10 Maret 1881) memandang usulan pengolahan garam berseberangan dengan pandangan Gubernur sebagai wirausaha yang sah seperti halnya pengolahan gula. Sir John takkan melayani skema tersebut untuk suatu waktu. Proyek kelima komunitas Tiongkok adalah pendirian Dewan Dagang Tiongkok, yang mengambil alih seluruh fungsi Komite Rumah Sakit Tung-wa. Sir John mendorong proyek tersebut dan mengusulkan untuk memadukan Museum Industrial Tiongkok dengan Dewan Perdagangan. Rencana tersebut seringkali didiskusikan, petisi dan pengerahan ditujukan pada Pemerintah, tahun demi tahun, usai Gubernur akhirnya (20 Februari 1880) berjanji untuk merekomendasikan pemberian Pemerintah sejumlah $10.000, selain pemberian sepotong lahan, tak ada yang benar-benar dilakukan.
Sanitasi Hongkong, pada masa pemerintahan tersebut, adalah masalah berbuah dari pergesekan pahit, karena membawa Surveyor Umum, Jurubedah Kolonial dan Otoritas Pengobatan Militer pada pertentangan langsung melawan pandangan Gubernur. Laporan tahunan Jurubedah Kolonial pada tahun 1879 dan 1880 ditekan oleh gubernur, catatan mereka tidaklah lengkap. Namun, statistik Pendaftar Umum dari peringkat kematian tahunan per 1.000 dari seluruh penduduk (berkisar 26.81 pada 1877, 29.60 pada 1878, dan 32.14 pada 1879) menunjukkan peningkatan tajam untuk tiga tahun pertama masa pemerintahan tersebut, disusul oleh penurunan menonjol pada 1880 (28.71) dan 1881 (24.07). Karena tak ada perubahan material yang dibuat dalam sistem sanitasi, ini nampak bahwa kebangkitan dan kejatuhan tingkat kematian pada tahun-tahun tersebut tak dilakukan dengan sikap Gubernur terhadap, atau ketidakaktifan dalam masalah sanitasi. Peningkatan sakit pada 1877 terhitung oleh kondisi meteorologi, panas terdaftar pada tahun tersebut melmpaui kejadian apapun yang dialami pada delapan tahun sebelumnya, sementara curah hujan (77.24) berada di bawah tahun-tahun sebelumnya (104.02 pada 1876). Karena pada tahun 1878 menunjukkan kebangkitan dalam tabel tingkat kematian, Jurubedah Kolonial melaporkan bahwa kesehagatan Koloni terbilang baik pada 1878. Pada tahun 1879, kala tingkat kematian di kalangan penduduk Tiongkok berkembang sampai 33.11 per 1.000, kesehatan pasukan bahkan lebih baik ketimbang pada 1878. Praktek umum pada masa tersebut adalah, kala hal-hal sanitasi didapati keliru di Hongkong, melayangkan kesalahan pada Gubernur. Kala sebagian philippica tahunan Jurubedah Kolonial, yang menganggap bahwa sejumlah besar rumah warga Tiongkok di Hongkong dibangun ulang sejalan dengan seluruh prinsip sanitasi, sebagaimana merekamendrainasi sebagian besar lapisan tanah, dan utamanya pada catatan perwakilan menonjol, terkait dugaan keslaahn penanganan urusan sanitasi di Hongkong, dibuat oleh Wakil Jurubedah Umum McKinnon ke Kantor Perang, Jurutulis Negara mengirim (Juni 1881) Mr. O. Chadwick, C.B., atas keinginan Koloni, untuk menyelidiki dan melapor kepada Kantor Kolonial tentang kondisi sanitasi Hongkong. Selain dari prasangka terkait sistem bumi kering yang Gubernur, satu-satunya cabang sanitasi, campur tangan secara positif, menjadi pekerjaan C.D. Ordinance, dan dalam kaitannya juga tindakan Gubernur bergerak melawan pandangan otoritas sanitasi lokal. Sir John membentuk (12 November 1877) sebuah Komisi (T. C. Hayllar, W. Keswick, E. J. Eitel) untuk menyelidiki pengerjaan UU 19 tahun 1867. Namun di luar meniadaan penyalahgunaan paling menonjol yang mengaitkan diri mereka sendiri dengan sistem lokal, dan mengirim bersama sekumpulan informasi terkait riwayat lokal dari cabang sanitasi tersebut, Komisi tersebut tak menghasilkan hasil.
Dalam persoalan pendidikan, kebaikan sebenarnya, yang dilakukan oleh Sir John untuk pendidikan pemuda Koloni lewat roformasi Grant-in-Aid Scheme, melarikan perhatian publik nyaris sepenuhnya. Terkait Government Central School, yang kala itu menjadi lembaga pendidikan paling populer di Hongkong, terjadi kemunculan (1 Desember 1877) pamflet yang mempertanyakan raison d'être dari Sekolah tersebut. Penulis anonimnya berpendapat bahwa Pemerintah harus mengerahkan operasinya untuk mempromosikan pendidikan dasar, meninggalkan seluruh pendidikan tinggi yang dihimpun atas prinsip sukarela dan dibayarkan untuk orang yang menghargainya. Pamflet tersebut diyakini mengekspresikan pandangan Gubernur dan sehingga menyebabkan sambutan tak terbungkam. Namun, Central School berlanjut seperti sebelumnya. Apa yang Gubernur lakukan, atau kecam, sekolah tersebut yang pada prakteknya tak berdampak secara keseluruhan, mendorong pembangunan gedung-gedung baru dihentikan. Atas dasar bahwa kepentingan politik dan komersial menggerakkan kajian Inggris dari pengaruh primer di seluruh sekolah pemerintahan di Koloni, sebuah prinsip yang Konferensi Pendidikan (25 Februari 1878), yang diadakan oleg Gubernur, sangat dituturkan, Gubernur berpendapat (namun tanpa berdampak) bahwa perhatian lebih harus ditujukan pada Central School untuk mempromosikan penuturan bahasa Inggris, agar hadirin di sekolah-sekolah Tiongkok harus membuat opsional, dan agar kelas-kelas yang lebih kecil dan staf yang lebih besar harus dihimpun. Sebuah upaya yang dibuat oleh Gubernur, lewat pembentukan (27 Agustus 1880) Komisi Pendidikan (F. Stewart, E. L. O'Malley, J. M. Price, Ph. Ryrie, W. Keswick, E. J. Eitel, E. R. Belilios), untuk menghimpun lima sekolah daerah dasar untuk kelas persiapan Central School, dan untuk mengubah Central School menjadi Collegiate Institution, yang sepenuhnya dihiraukan. Normal School, untuk pelatihan pengajar Tiongkok berbahasa Inggris, didirikan (1 September 1881) namun dikecam oleh Komisi Pendidikan. Pemisahan kantor Kepala Sekolah Central School dan Pengajar Sekolah, pengangkatan (7 Maret 1878) Pengajar terpisah sebagai Kepala Departemen Pendidikan (E. J. Eitel), dan revisi Grant-in-Aid Scheme (1879) tak mendatangkan pertentangan. Tindakan tersebut merevolusionisasikan sistem pendidikan Koloni. Lewat beberapa tindakan verbal dalam Grant-in-Aid Code, disepakati oleh Jurutulis Negara, sistem sekuler diberlakukan pada sekolah-sekolah pemerintah, sementara seluruh Grant-in-Aid School dirancang secara bebas untuk mencurahkan seluruh waktunya terhadap pendidikan (entah sekuler atau relijius) pada subyek primer dan sekunder. Akibatnya adalah, kala Sir J. Pope Hennessy pertama kali datang ke Hongkong (pada 1877) mendapati 41 sekolah dilaporkan berdiri di Koloni, dengan 2.922 murid, kemudian pada keberangkatannya dari Hongkong (pada 1882), 5.182 murid masuk 80 sekolah di bawah naungan pemerintahan.
Komunitas Katolik Roma membuka ulang Gereja St. Yosef untuk pelayanan (3 Juni 1877) dan Gereja baru, Hati Kudus, di Westpoint, dibangun untuk mereka (22 Maret 1879) ataas dasar pemberian oleh Pemerintah. Komuntias Jerman mendirikan Gereja Lutheran (12 Maret 1879) dalam kaitannya dengan Berlin Foundling House. Perkawinan sipil Tiongkok pertama dilakukan di Kantor Pendaftar Umum pada 7 Juni 1877. Pertanyaan pekerjaan hari Minggu diajukan kepada Pemerintah (1 Mei 1879) oleh aksi bersama rohaniwa Protestan dan Katolik. Peringatan dipersembahkan oleh mereka, bahwa pada hari Minggu seluruh pekerjaan harus dihentikan di Koloni dan bahwa Statuta ke-29 dari Charles II harus memberlakukannya. Pertanyaan tersebut disampaikan ke Jurutulis Negara, namun pekerjaan hari Minggu berlanjut di Hongkong tanpa terperiksa.
Hal yang menjadi kesenjangan temperamen satu sama lain, pandangan dan cara, antara Sir John dan komunitas Eropa, menempatkannya pada posisi terisolasi sepenuhnya, sementara komunitas Eropa merasa dari tahun ke tahun, kurang dan kurang terhimpun pada keterusikan yang ada. Selain dari kebijakan umum Sir John, terdapat sebab-sebab khusus yang mengusik masyarakat. Contohnya, campur tangannya (24 Oktober 1879, dan 5 Februari 1881) dengan aturan pengajuan ke museum Balai Kota, upayanya untuk menyita kapal uap Fame (28 Oktober 1879), dan larangannya terhadap penjualan minuman di Teater Balai Kota (25 Februari 1880). Namun, terkait hiburan komunitas disediakan dengan baik pada masa itu. Selain pendirian perlakuan periodikal yang disediakan oleh Amateur Dramatic Corps, the Choral Society, the Horticultural Society, the Victoria Recreation and Regatta Clubs, the Liedertafel of the Club Germania, dan Race Club, masa tersebut diisi oleh beberapa perayaan yang diadakan secara khusus, di antaranya adalah perayaan St. Patrick (17 Maret 1879), ulang tahun keseratus penyair Irlandia Tom Moore (28 Mei 1879), Masonic Ball pada tanggal 15 Januari 1880, perayaan hari ulang tahun Washington (23 Februari 1880), dan ulang tahun ketiga ratus tahun Camoens (10 Juni 1880). Terkait peristiwa sosla lainnya yang tersebutkan adalah semi-kepunahan Humane Society (13 Mei 1878), pembentukan St. John's Lodge di bawah Konstitusi Skotlandia (30 November 1878), makan besar dan penyampaian pidato kehormatan Profesor Nordenskjold (3 November 1879), permulaan jinrikshas di Koloni (22 April 1880), pendirian Polo Club (27 April 1880), penyampaian pidato dan pernyataan Hon. W. Keswick (14 Mei 1881), penangkapan Messrs. Rapp dan Schmidt oleh kapal penjelajah pabean kala ekspedisi menembak (20 November 1881), dan pelantikan Mr. C. P. Chater sebagai Masonic District Grand Master of South China (2 Februari 1882).
Sumbangan masyarakat Hongkong pada masa itu dikatakan maju dan meraih tingkat yang luar biasa. Untuk memulihkan bencana kelaparan di Tiongkok Utara, masyarakat Hongkong menggelontorkan (dari April 1877, sampai Agustus 1878,) sejumlah $132.000. Banjir di Kanton menarik (pada Mei 1877) penggelontoran terpisah yang dalam sehari atau dua hari menghasilkan $5.000. Freemason mengumpulkan dana terpisah (Oktober 1877) untuk pemulihan para korban dari bencana kelapara di India. Pada Januari 1878, penyumbangan dimulai untuk para korban dari ledakan Yesso, kala Messrs. Douglas Lapraik & Co. mengepalai daftar tersebut dengan sumbangan $10.000. Sebuah Konser Amatir diadakan (12 Desember 1878) untuk menyumbang para korban dari keruntuhan Bank Kota Glasgow. Komite Pemulihan Bencana Kelaparan Irlandia dibentuk (8 Maret 1880) dan terkumpul $36.000. Hon. E. R. Belilios menyerahkan (15 Oktober 1878) yang sejumlah £1.000 ke tangan Gubernur untuk pendirian patung Lord Beaconsfield, yang memakai dana tersebut, kala Disraeli menerima kehormatan, untuk mendirikan Yayasan Beasiswa Kedokteran (7 Oktober 1879), yang kemudian digelontorkan (29 November 1883) pada Yayasan Beasiswa Belilios, dan memberikan barisan rumah di seberang Balai Kota, yang diodirikan olehnya pada masa itu, dengan nama Beaconsfield Arcade. Komite Misi Pengobatan (J. C. Edge, Dr. Young, and H. W. Davis), sejak Oktober 1871, mendirikan pertolongan umum di Taipingshan, melakukan (13 Januari 1872) kegiatan para masyarakat dna mengambil langkah yang mengasilkan pendirian Alice Memorial Hospital.
Sejumlah badai menerjang Hongkong pada 1870 (10 Juli, 13 Juli, 10 Oktober), satu pada 1880 (23 September) dan dua pada 1881 (21 Agustus, dan 14 Oktober), namun dengan pengecualian badai terakhir, yang merusak sebagian besar kerajinan kecil dan menghilangkan beberapa nyawa, badai tersebut tak mengakibatkan kerusakan berat. Selain itu, kasus kapal uap pedagang Tiongkok Haishin, yang berlabuh di Fat-tau-moon, seberang Sheko, mengalami musibah luar biasa. S.S. Yesso tertambat di sampign dermaag, kala salah satu ketel uapnya meledak (22 November 1877) dan 87 orang tewas. Tak ada jumlah tak lazim dari kebakaran pada masa itu, namun rata-rata jumlah rumah hancur kala kebakaran lebih besar ketimbang hal apapun yang terjadi sebelumnya, mengindikasikan kondisi kecacatan dari Brigade Pemadam Kebakaran.
Riwayat pergerakan pembangunan kapal pada masa itu diwarnai oleh persaingan sengit, berakhir dalam kemenangan H. & W. Dock Company. Markah tanah paling berpengaruh dalam perjuangan ini adalah peluncuran kapal jelajah pabean Li Chi dari pesisir Captain Sands di Westpoint (5 Maret 1878); peluncuran S.S. Kiungchow yang dibangun oleh W. B, Spratt & Co. (28 Juli 1878) di Spring Gardens; peluncuran S.S. Zephyr dari pesisir Captain Sands (23 November 1878); penjualan pesisir Captain Sands oleh H. & W. Dock Company (1 September 1879); permulaan dok seberang di Shamshuipou oleh Cosmopolitan Dock Company (3 Februari 1880), dan penjualan dok oleh H. & W. Dock Company (31 Desember 1880). Sebagaimana industri lokal lain, terdapat pencatatan pendirian pabrik besi di Shaukiwan (6 Juni 1878), upaya yang dibuat oleh Kaiming Company untuk memulai pabrik arloji di Yaumati (15 Juni 1880) dan pendaftaran (31 Desember 1880) perusahaan es baru. Pada 1 April 1877, harga pengiriman surat berkurang (sampai 16 sen untuk surat ke Inggris) dan harga lokal menurun sampai separuhnya. Pengurangan lebih lanjut pada harga pengiriman surat (sampai 10 sen untuk surat ke negara manapun dari Postal Union) dibuat pada 1879, kala tarif pengiriman surat yang nyaris seragam diperkenalkan, dan pertukaran wewel yang dilakukan dengan India dan kebanyakan Koloni Australia. Hubungan kabel telegraf meluas sampai Manila (1 Mei 1880) dan sampai Kanton (Maret 1882), sementara kota disediakan denagn telepon, pada suatu kesempatan (24 Juni 1881) tiga Perusahaan Telepon mengajukan ijin untuk mendirikan jaringan di Koloni. Jaringan kapal uap yang berumur pendek dimulai (13 Januari 1878) untuk menghubungkan Hongkong dengan Peru; S.S. Washi mulai giat bergerak antara Hongkong dan Borneo Utara (13 Juni 1878); Mitsu Bishu Company memulai jaringan penghubung baru dengan Jepang (12 Oktober 1879), dan Austro-Hungarian Lloyds meluaskan lalu lintas kapal uap mereka dengan menempatkan Hongkong pada hubungan bulanan reguler dengan Triest (1 April 1881). Untuk bukti kemakmuran yang dimajukan dapat menambahkan pendirian Anglo-Chinese Debating Society (4 Maret 1880) dan pendirian surat kabar harian ketiga, Hongkong Telegraph (15 Juni 1881), oleh Mr. R. Frazer Smith.
Obituarium pada masa itu meliputi sejumlah besar tokoh terkenal:—H. Thorburn, Pelaksana Jabatan Manajer Bank Carter (19 April 1877); W. H. Bell, penyewa Daily Press (16 Mei 1877); Kapten G. U. Sands, pendiri Patent Slip and Dock Company (28 Oktober 1877); J. J. dos Remedios, Konjen untuk Portugal (30 Juli 1878); John Jack, pencetus Hongkong Distillery (15 Agustus 1878); Hon. Ch. May, Bendahara Kolonial (23 April 1879); Kapten E. Punchard, panglima kapal uap pesisir (12 Juli 1879); Rev. H. H. Kidd, Kapelan Kolonial (31 Juli 1879); Hon. C. B. Plunket, Magistrat Kepolisian (21 Desember 1880); Kapten R. W. Hutchinson, panglima dan pemilik beberapa kapal uap (30 Januari 1881); Mrs. McIver, istri Petinggi P. & 0. Company (11 Februari 1881); Sir Richard Graves McDonnell (Maret 1881); T. G. Lindstead, Masonic District Grand Master (30 April 1881); W. R. Landstein, pedagang (21 Juni 1881); Pastor Klitzke dari Berlin Foundling House (3 Juli 1881); Rev. C. G. Booth, Kapelan Militer (14 Januari 1882).
Pada Oktober 1881, ini menyatakan bahwa pertanyaan soal pemerintahan atau kekeliruan Gubernur akkan secara singkat dibawa ke hadapan Parlemen. Ini tak dilakukan, namun pada Februari 1882, ini umum dimengerti bahwa Gubernur nyaris meninggalkan Koloni untuk kebaikan. Komite Rumah Sakit Tungwa mengadakan makan besar perpusahan kepada Gubernur (27 Februari 1882), dan kala Sir John, usai perdebatan besar dalam Dewan Legislatif, mengumumkan (1 Maret 1882) keberangkatannya, Hon. Ph. Ryrie, menyatakan pandangannya sendiri, memuji Gubernur karena memiliki waktu yang lama pada jabatannya ketimbang para pendahulunya. Dua pidato mendasar ditujukan kepada Sir John menjelang keberangkatannya, satu oleh pihak Tiongkok dan lainnya oleh komunitas Portugis (6 Maret 1882). Pada 7 Maret 1882, Sir John meninggalkan Hongkong yang ditinggalkan selama enam bulan, namun memahami pada waktu itu bahwa kepergiannya melampaui batas kemungkinan. Kemudian, kala rumor berseberangan mencapai Koloni, pernyataan terkuat disampaikan oleh para pedagang Inggris utama kepada otoritas di Downing Street dan terjadi seluruh keraguan kepada pendirian permanen keterikatan antara Hongkong dan Sir J. Pope Hennessy (di luar pembayaran pensiun) ditiadakan, dan koloni memasuki, usai lima tahun ketegangan tiada henti, pada musim tenang dan pengerjaan tetap. Sir John sendiri memegang jabatan Kegubernuran lainnya (Mauritius) dengan antipati yang sama, dan berkembang juga disana, di kalangan komunitas Inggris, angin ribut dan badai yang mengharuskan campur tangan Sir Hercules Robinson dimajukan. perjalanan karir resmi Sir John berujung ketragisan yang disusul oleh kematian dininya (7 Oktober 1890) pada kesempatan kala masuk kembali ranah kehidupan parlementer yang nampak terbuka padanya dan menawarkan kesuksesan dalam ranah politik Irlandia. Requiescat in pace.
8kwo0jvbho9f2paw94xg1s3mpp463h6
97899
97898
2024-05-03T09:21:30Z
Glorious Engine
9499
wikitext
text/x-wiki
{{dhr}}
{{c|{{larger|BAB XXI.}}
{{dhr|40%}}
{{rule|4em}}
{{dhr|40%}}
{{sc|Pemerintahan Sir John Pope Hennessy.}}
''22 April 1877, sampai 7 Maret 1882.''}}
[[Berkas:Portrait of John Pope Hennessy (cropped).jpg|jmpl|Sir John Pope Hennessy]]
{{uc|{{di|M|3=.05em|image=Europe_in_China_M.png|imgsize=50px}}r}} (kemudian Sir) John Pope Hennessy, C.M.G., datang ke Hongkong pada 22 April 1877, terlambat pada sore hari untuk mengambil sumpah jabatan pada hari yang sama. Ia disambut di kapal oleh Mayjen Sir F. Colborne, dan oleh Administrator, Hon. J. G. Austin, dan kala mendarat, di Murray Pier, oleh para kepala departemen, anggota dewan, Uskup Raimondi, dan sejumlah pemukim utama. Sambutan Mr. Hennessy di Hongkong bukanlah hal yang antusias, namun dapat dikatakan soal prasangka masyarakat yang menyambutnya. Sehingga, terdapat sentimen dini bahwa masa ketegangan dapat mereda, namun terdapat juga, pada pihak komunitas Eropa, penentuan terjujur untuk menghakimi pemerintahannya kala mereka dapat menemukannya. Mr. Hennessy menikmati berbagai kesempatan pengalaman pertemuan. Ia telah duduk, sebagai Anggota King's County, dalam Dewan Rakyat (1859 sampai 1865), dan ia telah menjabat sebagau Gubernur Labuan dan Konjen Borneo (1867), selaku Gubernur Pemukiman Afrika Barat (1872), Bahama (1873), dan Kepulauan Windward (1875). Menunda edaran Surat Paten, Mr. Hennessy kini sementara diangkat (12 Maret 1877) sebagai Wagub Hongkong, dan sehingga ia dilantik pada jabatan tersebut (23 April 1877), pada hari kedatangannya. Pada kesempatan tersebut, Mr. Hennessy dengan sukarela mengumumkan bahwa ia akan terdorong untuk mengikuti jejak langkah pendahulu menonjolnya, Sir A. Kennedy, dan bahwa kebijakan utama pemerintahannya akan melindungi kepentingan pedagang Koloni tersebut yang, ia katakan, bersaing dalam transaksinya pada koloni-koloni terbesar di dunia. Enam pekan kemudian, Surat Paten (tertanggal 10 April 1877) didatangkan, Mr. Hennessy dilantik, dengan cara biasa, sebagai Gubernur dan Kepala Panglima Hongkong dan Sekitarnya (6 Juni 1877).
Dengan pengecualian kunjungan ke Jepang (31 Mei sampai 6 September 1877) dan kunjungan ke Peking (11 September sampai 24 Oktober 1881), Gubernur menjalani seluruh masa jabatannya di Hongkong. Kala cuti ke Jepang, Hon. W. H. Marsh, dan, kala perjalanannya ke Peking, Hon. M. S. Tonnochy secara sementara mengurusi Pemerintahan. Pada 22 April 1880, Yang Mulia menganugerahi penghargaan kesatria kepada Mr. Hennessy. Kabar tersebut diterbitkan dalam Hongkong Government Gazette edaran 21 April 1880.
Selain dari perbincangan pribadi dengan beberapa diplomatis menonjol di Tiongkok dan Jepang, Sir John Pope Hennessy, seperti pendahulunya, tak ada perbincangan diplomatik dengan para perwakilan Pemerintahan lain, di luar satu pertukaran catatan singkat dengan Gubernur Makau. Kapal jung Tiongkok yang dikerahkan dari Hongkong (29 November 1877) dengan kargo bubuk meriam untuk Makau, dihentikan oleh para pegawai Blokade Pabean Tiongkok kala keluar dari pelabuhan dan dipaksa kembali ke Hongkong. Kala para pemilik kapal jung mengeluhkannya kepada Gubernur, mereka memberitahu (29 Juni 1878) bahwa Gubernur tak dapat campur tangan, karena Otoritas Kanton menganggap Makau merupakan bagian dari Tiongkok. Jawaban tersebut ditorehkan dalam surat-surat kabar publik, Gubernur Makau kemudian mengalamatkan sebuah protes resmi kepada Sir John, mendorong kedaulatan Raja Portugal atas Makau dan menekankan fakta bahwa seluruh bangsa Eropa mengakuinya, dan juga para pegawai Tiongkok, sesambil bendera portugal dikibarkan di semenanjung tersebut selama 300 tahun. Sir John menjawab bahwa ia tak membiarkan perlawanan apapun pada penekanan Tiongkok terhadap kedaulatan Makau.
Pada pemerintahan tersebut, Koloni malangnya mengalami kejadian-kejadian yang menarik simpati dengan kematian yang dibuat di kalangan bangsa-bangsa Dewan Eropa. Bendera-bendera Koloni dikibarkan setengah tiang, dan meriam-meriam ditembakkan, kala kematian Ratu Belanda (13 Januari 1877), Raja Italia (15 Januari 1878), Putri Alice (18 Desember 1878), Czar Alexander II (14 Maret 1881) dan Presiden Garfield (20 September 1881). Sangat berseberangan dengan pendahulunya, yang tak memberikan peringatan terhadap kematian Kaisar Tiongkok, Sir John memerintahkan bendera-bendera Koloni diturunkan dan meriam ditembakkan selama 21 menit (23 April 1881) pada kematian Janda Permaisuri Tiongkok, peristiwa yang diumumkan di Gazette. Sir John juga hadir secara resmi di perayaan, dalam menghormati ulang tahun Raja Portugal (31 Oktober 1878) dan peringatan kedua pelantikan Paus Leo XIII (3 Maret 1880), yang diadakan di Katedral Katolik Roma.
Dalam rangka pengutusan dari para perwakilan kekuatan asing, Sir John bahkan lebih sering melakukannya ketimbang para pendahulunya. Dari para pegawai Tiongkok, didatangkan Hoppo Tsun Kai (11 Mei 1878); Chen Lan-pin, Utusan untuk Amerika Serikat, Spantol dan Kuba (5 Juni 1878); Chung How, Utusan Besar untuk St. Petersburg (11 November 1878 dan 26 November 1879); Liu Wan-shung, Utusan untuk Jerman (11 November 1878); Waliraja Kanton, Liu Kwan-yih (25 Januari 1880); dan terakhir, Hoppo baru Chung Kwan (10 April 1881). Terdapat juga banyak utusan asing yang diutus Sir John untuk mewakili dalam satu cara atau lebih. Jenderal U. S. Grant, pahlawan Perang Saudara Amerika, datang ke Hongkong (30 April 1879), diutus pada makan malam negara di Balai Pemerintahan (3 Mei 1879), menjalani beberapa hari di Kanton dan Makau (5 sampai 10 Mei), dipersembahkan dengan penyampaian oelh Tiongkok (12 Mei 1879), namun telah meninggalkan Hongkong sebelum pesta taman, dengan penghiasan dan kembang api, yang komunitas asing adakan untuk menghormatinya, dibatalkan. Pengunjung berikutnya adalah Pangeran Thomas dari Savoy (Adipati Genoa) yang datang dengan Kapal Vittore Pessani (23 Juni 1879, dan lagi pada 1880). Pangeran Heinrich dari Prusia datang dengan kapal Prinz Adalbert (1 Mei 1880), membantu pembukaan potret Pangeran Suri di Dewan Pemerintahan (7 Mei 1883) dan bertindak sebagai pemandu acara bersama dengan Gubernur dalam menyambut Adipati Genoa dan masyarakat Hongkong di Balai Pemerintahan pada acara ulang tahun Yang Mulia (24 Mei 1880). Pada tahun berikutnya, Raja Kalakau, dari Kepulauan Hawaii, datang ke Hongkong (12 April 1881), dan singgah di Balai Pemerintahan. Mr. C. P. Chater mengadakan acara makan besar untuk menghormatinya (18 April 1881) di Kowloon, dan sambutan publik diadakan pada sore yang sama di Balai Pemerintah. Raja pergi ke Bangkok pada beberapa hari kemudian (21 April 1881), bukannya tanpa rasa pahit yang terasa ada pada waktu antara Gubernur dan masyarakat Inggris. Namun, peristiwa terbesarnya adalah kedatangan (20 Desember 1881) Detached Squadron dengan Pangeran Albert Victor dan George dari Wales menumpangi Bacchante. Sebuah balai diberikan dalam menghormati para pengunjung Kerajaan di Balai Pemerintahan (22 Desember 1881) dan kota dihias secara meriah (24 Desember 1881), namun masyarakat tak memiliki kesempatan untuk melihat para pangeran, sampai 30 Desember 1881, kala, usai berpidato pada Balai Pemerintah, dan mengikuti makan siang disana, para pangeran hadir pada sore hari dalam acara pelayanan publik yang diadakan di Balai Kota. Para pangeran, sebelum mengunjungi Kanton (26 sampai 29 Desember), meninggalkan Hongkong pada hari terakhir apda tahun tersebut. Kunjungan mantan Gubernur, Viscount de Paco d'Arcos, dari Makau (31 Oktober 1879), penerusnya Senhor da Graça (26 November 1879), dan Utusan Besar Brasil untuk Peking (28 Mei 1880) tersemat pada daftar perwakilan asing yang diutus ke Hongkong pada masa itu.
Piagam baru, yang dikeluarkan oleh Surat Paten (9 April 1877), menghasilkan Piagam Suplementer tertanggal 8 Juni 1875, dan mengartikan konstitusi, kekuatan dan otoritas jabatan Gubernur, menyatakan bahwa para anggota Dewan EKskeutif dilantik oleh Pernyataan atau Instruksi, dan menembahkan kekuatan perlindungan yang diberikan juga pada pembiayaan yang diberlakukan. Piagam baru menambahkan pasal XI dari Piagam tahun 1843 dan menyatakan bahwa, dalam kasus kematian, ketidakmampaun bertugas dan cuti Gubernur, Pemerintah harus diurus oleh Wagub atau Pengurus yang diangkat untuk keperluan tersebut, atau oleh Jurutulis Kolonial untuk waktu tersebut.
Satu Sub-Departemen baru, yang banyak dibutuhkan dan melakukan pekerjaan yang baik setelahnya, didirikan oleh Sir John (1 Februari 1881), yakni agar Surveyor Marinir Pemerintahan (J. S. Brewer), berada di bawah UU Penetapan Perkapalan Dagang (8 tahun 1879). Upaya tersebut (16 November 1878) untuk membentuk kantor baru Jurutulis Tiongkok untuk Gubernur dan Penerjemah untuk Jurutulis Kolonial (E. J. Eitel) gagal untuk menerima kesepakatan Jurutulis Negara, dan jabatan tersebut ditujukan kala Petinggi Peneafsir dan Penerjemah untuk Mahkamah Agung (25 November 1881) sulit melangsungkan pemerintahan tersebut. Untuk kepengurusan Government Gazette, Sir John memberikan banyak perhatian telaten. ia memadukan edisi terpisah dari edaran Inggris dan Tionghoa dari Gazette menjadi satu (1 Januari 1879) dan memiliki setiap dokumen, yang dapat menjadi kepentingan apapun untuk Tiongkok, diterjemahkan dalam Gazette, teks-teks Inggris dan Tiongkok ditempatkan berdampingan dalam kolom-kolom paralel. Dalam Departemen Kepolisian, jabatan lowong Asisten Petinggi Kepolisian ditiadakan oleh Jurutulis Negara (30 Januari 1879). Perubahan yang lebih penting dibuat oleh Sir John (17 Maret 1879) lewat penghimpunan dua pertiga Angkatan Kepolisian selalu ditempatkan pada tugas malam. Petinggi Kepolisian ssendiri melaporkan pada tiga bulan kemudian (1 Juli 1879) bahwa tindakan tersebut memiliki dampak bermanfaat dalam menekan jumlah kejahatan. Pengerjaan peluncuran kapal uap (1879), peniadaan Kepolisian Perairan dari dermaga pelabuhan sampai Stasiun Tsimshatsui yang baru (1881), bersama dengan peningkatan jumlah Angkatan, menjadi langkah-langkah perjuangan yang Gubernur lakukan untuk tuntutan petinggi. Bahan pengujian kompetitif menjadi topik kesukaan bagi Sir John, yang mengumumkan (28 Mei 1877), tak lama usai kedatangannya, agar, sebagai aturan umum, seluruh pelantikan pada pencabutannya dalam Layanan Sipil Koloni akan diberikan lewat sistem pengujian kompetitif, mirip dengan yang didirikan untuk Layanan Sipil Inggris Raya lewat Perintah Yang Mulia dalam Dewan pada 4 Juni 1870. Untuk memberlakukan kajian bahasa Tionghoa, Sir John menerbitkan (4 Februari 1881) sebuah penyarian dari pernyataan lama buatan Sir George Grey (28 April 1855) yang menyatakan bahwa, sebagai aturan, hanya ditujukan pada pengecualian yang sangat khusus, tanpa penerapan untuk peningkatan gaji dalam Layanan Sipil Hongkong yang dibuat untuk orang manapun yang tak memahami bahasa Tionghoa. Ia juga menerbitkan sebuah notifikasi yang dikeluarkan (2 Juli 1855) lewat perintah Sir J. Bowring untuk memberlakukan bahwa, dalam klaim untuk promosi, pengetahuan bahasa Tionghoa akan dinyatakan sebagai rekomendasi. Namun, Badan Penguji, khususnya yang dilantik oleh Sir A. Kennedy, sangat diurus oleh Sir J. Pope Hennessy. Sehingga mula-mula, ia mengakui keberadaan Badan, lewat penerbitan (27 April 1877) nama-nama anggota (C. C. Smith, F. Stewart, J. Bussell, E. J. Eitel dan A. Lister), namun sebulan kemudian ia menghiraukan keberadaan Badan tersebut dengan mengadakan, tanpa alasan yang jelas, untuk pengujian kompetitif baru pertama (2 Juni 1877) Badan terpisah (Uskup Burdon, C. C. Smith, dan Ng Choy), dan melakukannya lagi untuk pengujian berikuitnya (19 Juni 1877) kala tiga penguji (Uskup Burdon, Ch. May, dan Ng Choy) dilantik. Kala Badan asli dikirim dalam pengunsuran diri mereka (18 Juli 1877), ini tak diterima, namun Badan terpisah diangkat untuk setiap pengujian kompetitif. Gardens and Afforestation Department, yang pada 1872 telah diperlakukan sebagai Departemen terpisah, namun pada 1873 ditempatkan di bawah kendali bersama Surveyor Umum dan Komite Taman, (8 Februari 1877), sebelum kedatangan Gubernur Hennessy, kembali membuat cabang Departemen Survei lewat peniadaan Komite Taman. Hasilnya adalah pergesekan besar, yang berlanjut sampai kepengurusan Taman dan penanaman sekali lagi menaungi Departemen terpisah (15 Maret 1879). Sebuah laporan, yang memberikan riwayat tekanan lama, diterbitkan dalam Gazette (16 Oktober 1879) namun kemudian (5 Februari 1881) ditangguhkan lewat perintah Jurutulis Negara, Sebuah Perintah dari Dewan Penasehat (23 Oktober 1877) mengarahkan agar yurisdiksi Mahkamah Agung harus meliputi kejahatan dan dakwaan yang dilakukan oleh, atau sengketa yang timbul antara, warga Inggris di tempat manapun pada wilayah yang berada dalam 10 mil dari bagian manapun dari Koloni tersebut. Pengarahan Wakil Pendaftar Mahkamah Agung, yang ditemuka pada Oktober 1878, memicu kejutan mendadak dan menyakitkan untuk masyarakat, karena penyelidikan membongkar ketiadaan kenjdali penuh dan audit dalam Departemen Mahkamah Agung, karena menyalahkan Eksekutif, sementara Eksekutif dapat menyalahkan Dewan. Sir John membentuk (14 September 1878) sebuah Komisi (Ch. May, G. Philippo, A. Lind, W. Wotton) untuk mengawasi kepengurusan seluruh keuangan atau keamanan yang datang ke tangan pegawai manapun yang berkaitan dengan Mahkamah Agung, namun dikerahkan, untuk Komisi tersebut, kemudian pada (7 November 1878) sebuah Komisi lainnya (Ch. May, G. Philippo, Th. Jackson, W. Wotton), yang diperintahkan untuk menyelidiki apakah benar atau tidak pencegahan yang lebih besar diadopsi untuk keamanan dan distribusi uang atau keamanan yang diraih oleh Mahkamah Agung. Selaras dengan beberapa rekomendasi yang dibuat oleh Komisi tersebut (25 Mei 1879), aransemen jabatan Mahkamah Agung dirombak dan Pendaftar baru (H. Gibbons) dikirim (14 April 1880) oleh Jurutulis Negara. Namun pergesekan internal kemudian berkembang dalam Pengadilan, di samping ketidakpemahaman berkelanjutan antara Kepala Hakim dan Pendaftar Umum, yang berpuncak pada ranah publik (26 Juli 1880), dan menempatkan pemberhentian pada usaha Pengadilan sampai Pendaftar merampungkan (30 Juli 1880) pengadaan tugas-tugasnya. Setelah kebakaran besar 25 dan 26 Desember 1878, yang menghancurkan 361 rumah di pusat kota, dan yang, dalam wacana masyarakat mendemonstrasikan ketiadaan seluruh sistem dalam kepengurusan Brigade Damkar, Sir John menjanjikan (18 Januari 1879) berbagai reformasi. Namun tak ada kesempatan apapun yang dilakukan, komunitas asing mendorong Komite (W. Keswick, Ph. Ryrie, Th. Jackson, W. H. Forbes, H. Hoppius, W. Reiners, J. B. Coughtrie dan E. F. Alford) untuk membujuk Gubernur untuk mengangkat seorang kepala damkar terampil, pekerjaan petugas damkar berbayar, dan keinginan suplai air yang layak. Sir John berjanji untuk mengerahkan kepala dampak terampil dari Inggris dan menyediakan, jika memungkinkan, tank-tank tingkat tinggi dan pemberdayaan brigade damkar. Namun, persoalan suplai air adalah hal finansial, dan menunda pengadaan dua skema alternatif yang dimajukan, yakni skema cagar alam Taitam dan proyek tank baru untuk brigade dampak, perombakan Brigade Damkar ditangguhkan, dan dua proyek suplai air dilakukan. Di luar penjualan bel kebakaran baru untuk Menara Jam (12 Juli 1880), suplai seragam baru untuk brigade di kota dan desa (19 Juli 1880), dan penerbitan, dalam bahasa Inggris dan Tionghoa, UU Brigade Damkar lama (4 tahun 1868) dan serangkaian aturan yang dikeluarkan di bawah UU tersebut (5 Oktober 1880), persoalan Brigade Dampak ditinggalkan dalam statu quo. Terdapar Departemen Pelayanan Publik lainnya, antara para kepala dan Gubernur yang dikatakan bergesekan besar, namun sengketanya tak memaksa diri mereka sendiri pada perhatian publik, walau pada awal 7 Oktober 1880, salah satu resolusi pertemuan publik pada masa itu secara khusus menginginkan Komisi dari luat Koloni dilantik, dalam rangka menyelidiki, di antara hal lain, 'dalam hubungan antara Gubernur dan para pegawainya.'
Badan Dewan Legislatif menjadi arena dari nyaris pertikaian sengit. Dalam banyak kasus bahkan pada pemilu, oleh Gubernur, para anggota dewan baru menekan masyarakat Inggris sebagai upaya mendalam. Pada Oktober 1878, kala Surveyor Umum (J. M. Price) mengambil cuti, dan Pendaftar Umum (C. C. Smith) pergi (17 Oktober 1878) ke Singapura untuk diangkat menjadi Jurutulis Kolonial Negeri-negeri Selat, komunitas asing Hongkong, kala terkejut bagaimana Sir John memutuskan resolusi pada pertemuan publik pada 7 Oktober 1878, dimulai lewat kabar bahwa Mr. J. A. da Carvalho, seorang pramuniaga Portugis menonjol dalam Perbendaharaan, diangkat menjadi Pelaksana Jabatan Bendahara Kolonial dengann kursi di Dewan. Namun, pelantikan tersebut ditarik, kala ditemukan bahwa Mr. Carvalho, yang merupakan seorang warga asing, tak dapat mengambil sumpah kesetiaan. Kejutan serupa timbul di Koloni pada 22 Januari 1880. Hon. H. B. Gibb meninggalkan Koloni pada hari itu dan, dalam peristiwa biasanya, kursinya di Dewan akan diberikan lagi ke Mr. H. Lowcock, yang kembali dari Inggris; namun, kala mengejutkan masyarakat, Sir John memberikan pelantikan kepada barister Tiongkok, Mr. Ng Choy (22 Januari 1880). Dua pelantikan tersebut ditafsirkan oleh masyarakat Inggris sebagai upaya untuk menyenangkan kalangan Portugis dan Tiongkok dari masyarakat, untuk menciptakan perasaan pihak anti-Inggris, dan memperkuat pemerintahan pribadi. Beberapa tahun kemudian, kelowongan lain di Dewan diisi, dalam hal yang tak ditujukan, dengan memberikan kursi dalam Dewan kepada Mr. E. R. Belilios, salah satu dari dua pedagang candu India utama di Koloni, yang menonjolkan dirinya sendiri sebagai Direktur Hongkong and Shanghai Bank.
Sebuah proviso ditambahkan (23 Mei 1877) pada UU Perusahaan tahun 1865, bahwa jumlah saham dapat dikurangi lewat pembagian dalam tanpa kasus kurang dari seperempat saham asli. Dengan kesepakatan Lord Carnarvon, UU tersebut (1 tahun 1877) disahkan (21 Juni 1877). Ini adalah satu-satunya tindak legislatif pada tahun 1877. Pada tahun berikutnya, tiga UU yang sangat singkat disahkan, yakni UU Imigrasi Tiongkok (Lisensi Khusus) (1 tahun 1878), UU Amandemen Penjara yang terdiri dari satu paragraf (2 tahun 1878) dan UU Pasar (3 tahun 1878). Karya lainnya dilakukan pada tahun 1879. Dua UU Pengaturan Candu (1 tahun 1879 dan 7 tahun 1879), Amandemen UU Imigrasi (6 tahun 1879) dan UU Konsolidasi Perkapalan Pedagang (8 tahun 1879) disahkan pada 1879, dan kemudian diamandemenkan pada tahun 1880. Pada tahun tersebut, UU pendek (6 tahun 1880), memberikan kapal-kapal uap surat Prancis dengan status pasukan perang selama dua belas bulan disahkan dan sehingga diberlakukan ulang setiap tahun. UU Naturalisasi (4 tahun 1880), memberikan penduduk Eropa (E. J. Eitel) dengan hak-hak warga Inggris di Koloni namun tidak di tempat lain, disepakati oleh Ratu, para beberapa tahun kemudian disusul oleh pengadaan tahunan UU semacam itu, karena para pemukim Tiongkok kini mulai memiliki nilai besar untuk naturalisasi semacam itu, terbatas pada hal ini. Beberapa UU lainnya disahkan pada tahun 1881, berkaitan dengan Ekstradisi Makau (1 tahun 1881), Sensus (2 tahun 1881), naturalisasi warga Tiongkok (5 sampai 10 tahun 1881), pencekalan dan perlindungan kondisional (12 tahun 1881) dan Amademen segar UU Perusahaan (14 tahun 1881). Terakhir, pada Januari 1882, UU Jalur Trem (1 tahun 1882) menyediakan kebebasan untuk mendirikan jalur trem dari Westpoint sampai Shaukiwan dan dari St. John's Place sampai Victoria Gap.
Namun walaupun pengerjaan legislatif dilakukan oleh Dewan pada masa itu menghasilkan sedikit buah, terdapat banyak cara dedaunan dan dedaunan yang berduri. Pertemuan Dewan tak sering namun panjang, perhatian para anggota banyak diduduki oleh Sir John dengan tugas mengurusi keuangan, perdagangan dan industrial Koloni. Seringkali juga waktu Dewan dimonopolisasi oleh debat polemik tentang prasangka persaingan lokal, terhadap perlakuan sebenarnya dari para penjahat Tiongkok dan pada prinsip umum kebijakan Sir John. Alih-alih membuat banyak penekanan pada semua yang disepakati, diskusi tersebut hanya diadakan untuk mentenarkan, dan dari tahun ke tahun, kebocoran yang dibuat oleh Gubernur dalam hubungannya timbul antara ia dan komunitas Eropa. Sebagai konstitusi Dewan, Hon. Ph. Ryrie (26 Februari 1880) memajukan pertanyaan soal apakah Gubernur akan merekoemndasikan tambahan jumlah anggota tak resmi, atas dasar bahwa proporsi tiga anggota tak resmi banding lima anggota resmi (disamping Gubernur) tidaklah selaras. Sir John menyatakan bahwa ia siap membuat rekomendasi yang sama kepada Jurutulis Negara, menyatakan agar jumlah anggota tak resmi ditingkatkan menjadi empat atau lima. Pada tahun berikutnya (8 Agustus 1881) anggota rak resmi lainnya ditambahkan (E. R. Belilios). Keluhan lama dari waktu yang tak layak memperkenankan anggota tak resmi, untuk menguji perkiaraan, sekali lagi dimajukan (31 Agustus 1880), dan kemudian menyatakan bahwa, jika diskusi umum apapun dianggap diinginkan, ini dapat mengembangkan pergerakan terhadap Komite. Pertanyaan ssitem sebenarnya untuk melaporkan debat dalam Dewan juga diangkat (23 Agustus 1881) oleh anggota rak resmi yang menyatakan pekerjaan dari wartawan tangan pendek resmi. Sir John berjanji untuk menangani persoalan tersebut menjadi menonjol, namun tak ada pergerakan semacam itu yang dibuat. Permohonan lainnya yang banyak dibutuhkan dibuat oleh Pelaksana Jabatan Kepala Hakim yang mendorong (13 Juni 1881) agar pengulangan, amandemen dan konsolidasi sejumlah besar UU yang berlaku di Koloni telah menjadi pengerjaan yang sangat dibutuhkan. Sir John berujar bahwa ia menempatkan persoalan tersebut pada beberapa waktu lampau di tangan Jaksa AGung, dan langkah-langkah akan diambil untuk merevisi dan mengkonsolidasi UU-UU tersebut.
Terkait masalah yudisial, permohonan kepada pengujian lokal (18 Mei 1877) Kepala pertamanya (Ng Choy) yang mengadopsi hukum sebagai profesinya, yang menyajikan pernyataan khusus. Permohonan kepada pengujian Mr. J. J. Francis (16 April 1877) menambahkan unsur baru pada pengadaan keelokan forensik lokal. Di sisi lain, keberangkatan ke Koloni dari Kepala Hakim, Sir John Smale (11 April 1881), dan Penasehat Ratu, Mr. Th. C. Hayllar (23 Januari 1882) yang berulang kali menjabat sebagai Jaksa Agung dan Hakim Puisne, menghimpun dua penerangan hukum tercerah di Koloni tersebut. Sejumlah kasus yang diadili di Pengadilan pada masa itu, kepentingan masyarakat secara khusus disorot oleh pangadilan dua insinyur kapal uap pesisir Yesso yang didakwa (29 Januari 1878) atas dakwaan pembunuhan tak berencana pada catatan ledakan alat rebus: oleh kasus Kate Waters, yang membuat tiga orang Melayu didakwa dan dihukum mati (13 Mei 1879) karena membunuh kapten mereka, rekan dan awak Tiongkok di laut; dan oleh kasus Klub (8 April 1881) yang mencobai hak komite Klub Hongkong untuk mengusir para anggotanya. Pada Mei 1879, Kepala Hakim menyatakan pertanyaan pengaruh menonjol pada sosok komersial, lewat pelayangan, dalam istilah terkuat, bahwa seorang bawahan, tak meraih gaji secara langsung dari majikannya, namun menghitung ulang sendiri di luar komisi yang dibayarkan oleh pelanggan, secara khusus merupakan seorang pegawai, tanpa persoalan bagaimana ia menerima kesetaraan gaji. Untuk pemanfaatan wartawan, Kepala Hakim mengartikan (12 Desember 1879) hak dan perkenanan pihak surat kabar. Karena status pengecualian yang diklaim oleh kapal-kapal uap surat Prancis, sebuah keputusan penting diberikan (7 Januari 1880) oleh Kepala Hakim, kala petani candu lokal memohon untuk jaminan pencarian terhadap S.S. Anadyr. Kepala Hakim memutuskan bahwa kapal uap surat Prancis bukanlah kapal dalam pengartian Kovensi yang diberlakukan (24 September 1856) antara Inggris dan Prancis, namun harta benda Perusahaan swasta; bahkan jika kapal tersebut adalah kapal nasional, tak ada sanksi legislatif yang diberikan kepada keputusan Konvensi tersebut, dan bahwa tak kompeten untuk Mahkota untuk memberikan subyek haknya melawan kapal manapun tanpa sanksi legislatif; bahwa, dengan menganggap kapal tersebut dalam keputusan Konvensi, bahwa Konvensi yang diterapkan pada kapal-kapal pengangkut surat antara pelabuhan Inggris dan Prancis, dan Shanghai bukanlah pelabuhan Prancis maupun Inggris, sebuah kapal pada pelayaran antara Shanghai dan Hongkong tak berada di bawah keputusan Konvensi sampai surat-suratnya diantarkan ke Hongkong; bahwa, pada akhirnya, kapal tersebut terlepas dari UU fiskal, bahwa, dengan menutupi penyeludupan berseberangan dengan keterkaitan bangsa-bangsa dan penyalahgunaan kekebalan mancanegara. Sehingga, jaminan pencarian terhadap Anadyr dikeluarkan, namun Konsul Prancis enggan untuk memberikan bantuan apapun, dan kapal tersebut berlayar ke Singapura tanpa pencarian apapun yang dilakukan.
Populasi Hongkong meningkat, pada masa itu, dari 130.168 warga Tiongkok pada 1877, menjadi 150.690 warga Tiongkok pada 1881, sementara warga non-Tiongkok meningkat pada tahun-tahun yang sama dari 8.970 menjadi 9.622. Total populasi Koloni kemudian meningkat pada kurun waktu lima tahun sebanyak 21.258 jiwa.
Pendapatan Koloni meningkat. Pendapatan tahun 1877 berjumlah sampai $1.005.312, dan pendapatan tahun 1880 berjumlah sampai $1.069.947, sementara pendapatan tahun 1881, yang memiliki sebab tertentu dan khusus, berkembang menjadi $1.324.455. Selain itu, mereka mendapati bahwa pendapatan Koloni, yang pada 1876 berjumlah $919.088 meningkat pada 1877 menjadi $86.224. Namun pada 1878, pendapatan jatuh lagi sejumlah $57.674. Peningkatan lainnya, yang berjumlah $16.457, terjadi pada 1879, disusul pada 1880 lewat peningkatan jumlah $105.852, dan pada 1881 lewat peningkatan yang lebih luar biasa sejumlah $254.508, sehingga pendapatan tahun 1881 berjumlah menjadi $1.324.455. Perbedaan perkembangan cepat dari sumber daya keuangan Koloni, pada pemerintahan tersebut, timbul kala dibandingkan dengan pendapatan pada lima tahun sebelumnya, sangat tajam. Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana peningkatan tersebut terjadi.
Ragam tahunan pendapatan yang didapatkan dari pemberlakuan UU Perangko biasanya bergantung pada keadaan pasar saham. Ini terjadi pada 1877, melalui pendirian Agensi Perangko Tiongkok dan lewat pemberlakuan terlembagakan melawan pemberlakuan warga Tiongkok terhadap UU Perangko, peningkatan jumlah menjadi $24.951, pada bidang pajak perangko sebanding dengan 1876. Peningkatan kecil berikutnya, yang berjumlah $8.584 terjadi pada tahun 1878, disusul pada 1879 lewat penurunan $12.307 yang dijelaskan oleh Buku Biru disebabkan oleh penurunan dalam transfer saham. Pada 1880, terdapat peningkatan kecil sejumlah $5.913. Sehingga, kami melihat bahwa pada empat tahun pertama masa pemerintahan tersebut, penetapan tahunan pajak perangko sangatlah kecil, berjumlah $120.956 pada 1877 dan $120.678 pada 1880. Namun pada 1881, tahun pada masa kegemaran luar biasa terhadap judi lahan dan harta benda rumah yang dilakukan warga Tiongkok, pajak perangko mendadak menghasilkan $165.340, terhitung meningkat $44.661. Pada 1882, penetapan pajak perangko jatuh lagi sampai $18.360 dan Buku Biru pada tahun tersebut menyatakan bahwa 'penurunan besar tersebut sepenuhnya dikarenakan kejatuhan harga tanah pada tahun terakhir.'
Biaya kepolisian, penerangan, air dan damkar bertumbuh pada 1877 menjadi $194.838, mengalami peningkatan $14.945 berbanding dengan tahun 1876. Peningkatan tersebut dijelaskan dalam Buku Biru disebabkan oleh peningkatan jumlah hunian. Pada 1878, terdapat peningkatan kecil lagi sejumlah $7,060, disusul pada tahun 1879 oleh penurunan besar sejumlah $26,583 yang dicatat oleh Sir John untuk penilaian yang lebih rendah yang ditetapkan oleh pemberi nilai pada tahun tersebut. Tahun berikutnya, pada 1880, biaya peringkat berkembang lagi sejumlah $59.215, dijelaskan oleh restorasi penilaian yang lebih tinggi pada masa sebelumnya. Pada 1881, peringkatnya menurun tajam, terjadi penurunan $8.761. Sehingga, terdapat sedikit perkembangan berkaitan dengan tingkat hunian, sebagaimana nilai peringkat, yang pada 1881 menghasilkan $221.796, hanya berjumlah $26.958 diatas penghasilkan bertingkat yang sama pada 1877.
Sebagai pendapatan lahan, hasil penyewaan lahan sejumlah $123.064 pada 1877, terhitung hanya meningkat $2.950 dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Walaupun ada ragam lain pada tahun-tahun berikutnya, untuk ranah penyewaan lahan pada 1881 sejumlah $123.115, menunjukkan peningkatan $51. Namun sebagai ranah premia pada penyewaan yang baru diberikan, kasus tersebut sangat berbeda. Pada 1877, Dari sumber ini, melalui penjualan lahan khusus yang diadakan atas perintah Gubernur, terjadi peningkatan sejumlah $72.158. Namun pada 1878, ini disusul penurunan sejumlah $73.958, penurunan lain sejumlah $9.624 pada 1879, dan kembali meningkat tajam sejumlah $4.590 pada 1880. Kini menganggap bahwa premia terhadap lahan baru terhitung pada 1878 menjadi $11.031, pada 1879 menjadi $1.407 dan padan 1880 menjadi $5.998, ini lebih menemukan bahwa premia tersebut mendadak berkembang pada 1881 menjadi $203.659. Sir John, dalam pidato dan dokumen resminya, bekerja keras untuk menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan luar biasa tersebut adalah hasil pergerakan alami dan sehat dari Koloni. Kegemaran judi tanah, yang berlangsung sepanjang tahun 1881, adalah solusi teka-teki sebenarnya.
Pendapatan tersebut datang dari monopoli candu yang terhitung pada 1877 dan 1878 menjadi $132.000 setahun, yang berjumlah kurang dari $1.500, ketimbang jumlah yang datang dari sumber yang sama pada 1876. Monopoli tersebut, yang sepanjang dilakukan oleh sindikat Tiongkok di Hongkong berada pada tingkat rendah secara tak adil, dijual oleh para penawar umum pada 1879, kepada mitra Sindikat Singapura (Tan King-sing), dengan alasan masyarakat tak selaras, pada peningkatan tak lebih dari $77.916. Pada penjualan berikutnya (11 Februari 1882), kebun dijual, selama setahun, dengan harga $210.000, berada pada catatan yang sama sebagaimana yang dicatat pada 1879.
Ini nampak dari analisis terdepan dari sumber-sumber utama pendapatan lokal, bahwa, kala ini berkaitan dengan peringkat hunian dan candu yang sedikit meningkatkan pendapatan yang disebarkan sepanajng seluruh masa itu dan disertai dengan peningkatan penduduk alami, terdapat kaitan pengerahan perangko dan premia pada penyewaan yang baru memberikan peningkatan mendadak tak alami, digerakkan dari satu sumber yang sama, yakni berkaitan dengan lahan dan dikerahkan pada tahun yang sama, 1881. Pada awal tahun 1881, para pembukim Tiongkok di Hongkong diwarnai dengan kegemaran untuk memperkirakan lahan dan harta benda rumah. Kejadian tersebut berlangsung sampai Oktober 1881, kala kuas penggelembungan dan kepanikan umum yang diwujudkan. Nilai harta benda, yang dihimpun oleh spekulator Tiongkok, kemudian mendadak jatuh sekitar 45 persen dan depresi besar menyusul. Warga Tiongkok, dan terutama orang-orang di kalangan mereka yang dipandang oleh Sir John sebagai sosok pria utama dari komunitas Tiongkok, merupakan para penderita utama dari keruntuhan spekulasi lahan, Pemerintah beserta penduduk Inggris dan asing menjadi pemukim asli pada banyak kasus, usai harta bendanya berpindah tangan secara cepat pada tingkat peningkatan, sampai pada akhirnya kunci mati diwujudkan dari keinginan dana. Keruntuhan penggelembungan disusul pada 1882 oleh sejumlah kebangkrutan dan litigasi tiada akhir. Namun, secara keseluruhan, hasilnya sangat kurang menimbulkan petaka ketimbang yang diantisipasi, tekanan pada nilai nyata menjadi penglihatan dasar. Meskipun demikian, sepanjang tahun 1882, pasar properti memberlakukan penetapan para pemilik yang ada. Apa yang menjadi sebab asli dari kegemaran mendadak untuk judi lahan dan harta benda rumah, sulit untuk dikatakan dengan ketentuan. Pemukim asing umumnya mengaitkannya dengan masalah inflasi periodikal Sir John dari kemakmuran besar Koloni, dan pengaruh pribadinya dengan para pedagang Tiongkok utama, yang mendorongnya untuk mengambil posisi yang diduduki oleh pedagang asing di Koloni, yang didorong olehnya untuk mengambil jabatan yang diduduki oleh para pedaganga asing di Koloni dan menjual rumah-rumah hunian dan kantor di kawasan Eropa dari kota tersebut. Namun apapun yang menyebabkan kegemaran judi tersebut, ini sangatlah jelas, bahwa pemberi terbesar dalam materi tersebut menjadi Pemerintah yang mengirimkan, pada pengeluaran penjudi Tiongkok, peningkatan pendapatan bersihnya, yang terhitung, pada satu tahun, dengan jumlah $242.322.
Ini adalah hasil dari kebijakan keuangan Sir John pada tahun 1881: laba dari judi lahan sejumlah $197.661, laba daripenjudian harta benda rumah sejumlah $44.661, total $242.322. Sehingga ini menandai kesuksesan, bahwa anggota dewan tak resmi, sebelum mereka memiliki waktu untuk mewujudkan karakter dan sebab yang sebenarnya dari peningkatan pendapatan, menempatkan Gubernur (23 Agustus 1881) pada 'kesuksesan kebijakan keuangannya.' Namun mereka menambahkan pidato gegabah mereka dengan permintaa sederhana agar, dalam menghadapi pengerahan besar dan surplus tahunan, pengurangan pajak kini harus dibuat. Sir John menjawab bahwa ia akan menurunkan pajak rumah dari 12 sampai 6 persen, dan ia mengira jika kekuatan yang lebih besar diberikan kepada petani candu, monopoli akan mencapai $400.000, yang menjadi kasus pengurangan pajak yang dapat diperkenankan.
Kini beralih ke persoalan penggelontoran, kami pendapat bahwa pada 1877 terdapat penurunan dalam penggelontoran Koloni, berjumlah $29.008, utamanya disebabkan oleh pengurangan penggelontoran untuk pengerjaan umum. Pada 1878, terjadi peningkatan pengeluaran, berjumlah sampai $37.315, disebabkan oleh pembayaran saham Koloni dalam Konvensi Pos ($20.023), meningkatkan penggelontoran Kepolisian ($10.051), dan menghimpun kabel kapal selam ke Green Island ($5,211); namun penggelontoran pada pekerjaan umum menurun dari $83.409 pada 1877 sampai $68.633 pada 1878. Pada 1879, penggelontoran makin meningkat, namun hanya sejumlah $16.344, pengerjaan pekerjaan umum berkurang sampai $62.571, peningkatan pengeluaran tahun 1879 utamanya disebabkan oleh perintah untuk perekrutan Kepolisian dan peluncuran kapal uap ($10.839) dan perabotan baru untuk Balai Pemerintah ($5.107). Pada 1880, kala pendapatan terhitung sejumlah lebih dari satu juta dolar, Gubernur mengalami peningkatan penggelontoran sejumlah $21.140, dan pada 1881, dengan pendapatan yang masih meningkat, pengeluaran makin meningkat dengan jumlah $33.507. Ini adalah kepengurusan ekonomi tertentu dan hasil yang ditunjukkan. Sepanjang masa pemerintahan tersebut, karena terdapat surplus pendapatan tahunan, melebihi penggelontoran, ditinggalkan dalam genggaman. Surplus tahunan tersebut terhitung, selama tahun ke tahun berturut-turut dari 1877 sampai 1881, jumlahnya masing-masing adalah sebagai berikut, yakni $132.105, $37.114, $37.227, $121.933 dan terakhir (pada 1881) menjadi $342.873.
Dengan pengecualian pembangunan ulang tembok Praya, yang hancur akibat topan tahun 1874, pekerjaan publik apapun dari pengaruh apapun ditangani pada masa pemerintahan tersebut. Sehari usai keberangkatan Sir A. Kennedy, Dewan Legislatif menyepakati (2 Maret 1877) penggelontoran $200.000 yang diambil dari Pendanaan Istimewa, dan jumlah $50.000 sempat digelontorkan untuk keperluan pembangunan ulang tembok Praya. Selain itu, pengerjaan tersebut ditunda sampai musim gugur 1879 kala hal tersebut dinyatakan sungguh-sungguh, dan, karena gembira tak ada topan yang mengusik, dengan penggelontoran $244.254, dirampungkan pada 1880. Rumah Sakit Sipil yang baru dirampungkan pada 1877, pasar kecil di Yaumati dan Lunatic Asylum di Saiyingpun dibangun pada 1879, Lock Hospital yang baru didirikan pada 1880 dan dalam pengerjaan tahun 1881 dilakukan pada Pemecah Gelombang Causeway Bay. Pembangunan Pemecah Gelombang sangat direkomendasi pada 1877 oleh sebuah Komisi (H. G. Thomsett, r.n., J. M. Price, J. Dixon, r.n., S. Ashton, J. P. McEuen, r.n., R. McMurdo) dan skema mereka sangat didukung (4 November 1877) oleh Laksamana Ryder, namun tak sampai akhir 1881 kala pengerjaan tersebut dinyatakan dan penggelontoran $3.090 dijalankan. Beban utama dari pengerjaan tersebut sehingga dijatuhkan pada masa pemerintahan berikutnya. Terkait pengerjaan umum, masa jabatan Sir John utamanya ditandai oleh sejumlah pengerjaan penting yang dibahas, mendeklarasikan penghalangan dan penolakan atau penundaan. Pada 12 November 1878, para pemilik harta benda asing di Hongkong mengingatkan Gubernur, berujar bahwa jalan Praya diperlebar 20 kaki, lewat reklamasi bagian depan, dalam hubungannya dengan pembangunan ulang tembok Praya. Usulan tersebut, sebuah antisipasi sensitif dan sederhana dari skema reklamasi paling ambisius yang dimulai sepuluh tahun kemudian, ditolak atas dasar bahwa ini akan menunda pembangunan ulang tembok Praya. Lagi-lagi, usai kebakaran 25 Desember 1878, yang menimpa sebagian besar wilayah perumahan di bagian tengah kota sampai menjadi abu, sangat mendorong Sir John agar ia harus memakai kesempatan tersebut untuk pelebaran, dan penunjangan pengarahan jalan-jalan raya pada daerah tersebut, namun saran tersebut ditolak karena terlalu mahal. Pendirian ruang bawah tanah baru pada sistem terpisah, walau diberlakukan pada skema penekanan kejahatan buatan Gubernur tanpa pencambukan, ditunda oleh Sir John untuk alasan keuangan. Pembangunan bangunan Central School yang baru,karena lahannya yang mahal telah dijual dan membersihkan rumah-rumah, ditunda dari tahun ke tahun di bawah berbagai pendahuluan, dan dibiarkan tak tersentuh. Pengerjaan air Taitam, rencana yang telah dirembok dan disepakati pada masa pemerintahan sebelumnya. Sir John merasa malu sepanajang bertahun-tahun, dan kala Kantor Kolonial pada akhirnya mengirim peritnah agar pengerjaan tersebut harus dilakukan sesekali. Untuk alasan keuangan murni, Sir John mengambilnya sendiri terkait komando yang dipegang olehnya dari Downing Street, dan pengerjaan tersebut belum dilakukan sampai 1882, menjelang keberangkatannya. Kesamaannya adalah kasus dengan Observatorium Kowloon. Skema tersebut mula-mula timbul pada musim semi 1877, kala beberapa pemilik kapal dan manajer P. & O. Company mengedarkan tanda tangan petisi yang memintah pemerintah untuk mengadakan pengerahan harian terhadap bola waktu. Pergerakan tersebut diambil oleh Surveyor Umum (J. M. Price) yang merembukkan rencana tersebut yang kemudian mendirikan Observatgorium tersebut dan menyarankan pembangunan, terhadap Elgin di Kowloon, terhadap Observatorium, yang harus ditempatkan di bawah penugasan sosok profesional untuk direkomendasikan oleh Astronomer Royal, dan, kala mendapatkan peringatan angin ribut dan pengamatan meteorologi,menghimpun penurunan harian dari bola waktu di depan Stasiun Kepolisian Air. Selain dari tawaran berikutnya untuk pengamatan astronomi, setiap unsur khusu dari skema Observatorium saat ini diusulkan secara mendetil oleh Mr. Price. Pada 30 Oktober 1877, Laksamana Ryder menulis surat, yang dengan hangat mendukung saran Mr. Price dan menambahkan rekomendasi agar pengamatan pasang ombak dan arah angin juga harus dicantumkan dalam skema tersebut. Surat yang diterbitkan dalam Government Gazette tertanggal 17 November 1877, dan dalam perkiraannya untuk tahun 1878 Sir John menyebutkan penggelontoran $5.000 untuk pembangunan Observatorium. Namun, tak ada yang dilakukan dalam persoalan tersebut sampai tiga tahun kemudian, kala serangkaian surat lainnya diterbitkan dalam Gazette (2 September 1881), memajukan skema baru, walau sebetulnya menjadi penggelontoran penjelasan skema Mr. Price oleh Mayor H. S. Palmer, R.E., dengan penambahan besar dari beberapa rekomendasi terkait pengamatan astronomi yang diambil, tak hanya menuturkan seluruh penuturan Mr. Price, selain mengambil peran skema kepada Sir J. Pope Hennessy. Selain itu, pembangunan Observatorium ditinggalkan pada masa pemerintahan berikutnya, walaupun Mayor Palmer memegang luka besar dalam membuat pengamatan bintang-bintang (diterbitkan dalam Gazette tertanggal 4 Maret 1882), lewat cara yang ditentukan olehnya terhadap tempat Observatorium di Lat. 22 degr. 18 min. 11.91 sec. North.
Statistik kejahatan, dan teori terhadap perlakuan terbaik para penjahat Tiongkok, menjadi topik paling menonjol dari perdebatan dalam Dewan dan dalam pers publik pada masa itu. Sir John datang ke Koloni dengan niat untuk mengajukan pandangan kemanusiaan terhadap perlakuan penjahat Tiongkok untuk disiplin penjara dan penentangan hukuman mati yang, usai berabad-abad peradaban progresif, menghimpun landasan di Eropa sebagaimana yang diterapkan kepada para tahanan Eropa. Tak lama usai kedatang Gubernur, pencambukan pada prakteknya ditiadakan. Hanya sedikit penderaan, yang secara pribadi dilakukan di tembok penjara bawah tanah, yang dterjadi. Dakwaan tersebut, dan upaya yang dibuat oleh Sir John untuk menghimpun Chinese Discharged Prisoners' Aid Society, walau ini menerima kegagalan penuh, membuat penekanan besar terhadap kelas-kelas penjahat Tiongkok, salah satunya Sir J. Pope Hennessy yang disebut sebagai 'sosok murah hati.' 'Jika kita memiliki penjara bawah tanah pada sistem terpisah,' ujar Sir John (17 September 1877), 'dimana para tahunan yang harus melakukan beberapa pekerjaan keras yang berguna, dan dimana mereka mengetahui bahwa tak ada kesempatan menonjol dari pembebasan mereka sebelum akhir keputusan Hakim, kecuali lewat perilaku baik yang terus menerus; jika kita menghimpun reformasi dan pelatihan industrial untuk para penjahat remaja, dan jika kami benar-benar dibiarkan memahami bahwa dakwaan kedua akan dihukum dengan masa pidana yang lebih panjang, itu akan lebih baik dilakukan untuk memeriksa pertumbuhan kejahatan ketimbang hal apapun lainnya yang kita dapat majukan.' Sebuah teori sempurna, selain anggapan bahwa Sir John tak mendirikan penjara pada sistem terpisah maupun reformasi apapun untuk penyambutan para terdakwa remaja, teori tersebut dapat secara keras ditujukan untuk pemeriksaan kejahatan di Hongkong. masyarakat berbeda dari Gubernur mereka sebenarnya bukan karena mereka menganggap bahwa cara perlakuan tahanannya takkan efektif dalam peniadaan pencambukan, namun utamanya karena mereka menganggap pengenalan langsung sistem terpisah dari ketidakmungkinan penerapan, dan walau mereka menyoroti pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan didapati diterapkan secara efektif pada dua masa pemerintahan sebelumnya.
Dalam rangka membuat teori-teorinya soal perlakuan tahanan dan peniadaan pencambukan diterima Dewan dan rakyat Hongkong, Sir John memutuskan untuk membuat statistik kejahatan, terhitung menunjukkan bahwa pengenalan ulang pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan, pada permulaan masa pemerintahan Sir A. Kennedy, tak hanya telah gagal mengurangi kejahatan, namun sebaliknya, kejahatan meningkat cepat di Hongkong sejak masa itu. Di samping berbagai pendirian, dan tak mendirikan banyak penanganan terhadap deduksi tertunda dari mereka, ditempatkan kepada Dewan dan masyarakat dengan pemberian keterampilan orator dan pemohon khusus, masyarakat menyatakan bahwa, apapun yang dapat secara logis berkurang dari statistik Sir John, pengalaman pribadi dan terapan mereka sendiri adalah, bahwa kehidupan dan harta benda telah lebih aman di Hongkong sepanjang masa sebelum kedatangan penerus Sir A. Kennedy, ketimbang yang telah terjadi. Sir John menyatakan soal akurasi statistik dan kebenaran analisis angkanya, lainnya adalah ketidakpercayaan dari keduanya, pada pihak masyarakat, berubah menjadi keterusikkan positif. Kini hal tersebut terjadi, entah akibat perlakuan penjahat oleh Gubernur atau lainnya, bahwa tahun 1878 menjadi pembuahan luar biasa dalam kejahatan serius. Pada 1 Februari, serangan bersenjata dibuat oleh kelompok besar perampok Tiongkok di desa Aplichau. Pada 10 Mei, Petinggi Kepolisian dan sejumlah orang terluka di jalan raya oleh para perampok bersenjata yang ditujukan oleh mereka untuk pencegatan. Pada 30 Mei, seorang wanita dibunuh di kota. Pada 31 Mei, seorang wanita lagi-lagi dibunuh di Sheko. Pada 14 Juli, seorang wanita ketiga dibunuh di Taipingshan. Pada 8 Agustus, seorang warga Portugis dibunuh oleh orang Eropa. Kemudian, pada 25 September, dari 40 sampai 80 perambok bersenjata menyerang sebuah toko di Jalan Winglok, kala para pelakunya melakukan pemaksaan, melakukannya selama beberapa waktu melawan kepolisian bersenjata dan akhirnya kabur dengan barang rampasan mereka di sebuah kapal uap. Kala kabar serangan malam tersebut menyebar di kota keesokan paginya, penyelidikan publik, yang dikumpulkan selama beberapa waktu, menyadari peningkatan kejahatans erius, berujung pada pengecaman keras terhadap kelonggaran sistematis Gubernur terhadap para penjahat dan penindakan yang diberikan kepada kejahatan. Sebuah pertemuan penyelidikan publik diserukan. Sebelum diadakan, kejahatan lain terjadi yang menambahkan bahan bakar terhadap percikan api, kala sebuah rumah Eropa di Seymour Terrace diserang (3 Oktober 1878) oleh para perampok bersenjata.
Pada 7 Oktober 1878, pertemuan publik besar pada masa itu diadakan di lapangan kriket. Resolusi-resolusi berikutnya adalah, dengan pertentangan yang sangat sulit, disahkan. Ini memutuskan, (1) bahwa nyawa dan harta benda dijaga oleh kebijakan pelonggaran tanpa alasan terhadap kelompok-kelompok penjahat: (2) bahwa pencambukan di hadapan umum didapati sebagai satu-satunya hukuman yang benar-benar menjerakan, dan bahwa penekanannya adalah karena penebalan selaras yang memiliki kejahatan yang berkarakterisasi; (3) bahwa Komisi pihak pengobatan harus dilantik untuk menyelidiki dugaan dampak luka pencambukan pada punggung; (4) bahwa peniadaan yang nyaris bulat terhadap deportasi tercederai dan akan menyebabkan jumlah penjahat Tiongkok Selatan memenuhi penjara bawah tanah Hongkong; (5) bahwa Komisi dari luar Koloni harus dibentuk untuk menyelidiki penerapan hukum pidana, memberlakukan dakwaan terhadap Pengadilan, dan hubungan antara Gubernur dan para pegawainya, dan terakhir (6) bahwa salinan resolusi tersebut harus diserahkan kepada Jurutulis Negara melalui Gubernur. Mr. H. B. Gibb mengetuainya, dan para penggerak dan anggota dari resolusi-resolusi yang dimajukan adalah Messrs. W. Keswick, W. Reiners, W. H. Forbes, G. Sharp, D. Ruttonjee, W. S. Young, H. H. Nelson, A. MacClymont, H. Lowcock, N. J. Ede, A. P. McEwen dan C. D. Bottomley. Seorang anggota dewan tak resmi senior (Ph. Ryrie) saat itu sedang cuti. Sekeras apapun pemberlakuan yang terkandung dalam resolusi diatas adalah, baik dalam argumen maupun dalam dukungan yang diraih dari komunitas Inggris dan asing di Hongkong, Jurutulis Negara meninggalkan peringatan yang mentubuhkan resolusi tersebut tanpa jawaban selama nyaris setahun. Sementara itu, Komite Tiongkok Dispensasi Wato di Wantsai membujuk kelas bawah penjaga toko Tiongkok berkepentingan dari Sir John, yang pemakzulannya pada ranah wacana dikirimkan ulang oleh mereka sebagai serangan terhadap gubernur yang kebijakannya bersifat pro-Tiongkok. Sehingga, mereka membuat pernyataan kepada Ratu (29 Oktober 1878) ditandatangani oleh 2.218 penjaga toko. Ini secara praktikal merupakan ekspresi kepercayaan diri terhadap gubernur, yang ditujukan sebagai tindak melawan pandangan masyarakat Inggris dan asing, dan bersentuhan dengan gaya penjamahan biasa dari penindakan berlebihan, yang umum di Tiongkok. Setelah beberapa penghimpunan signifikan, Komite Rumah Sakit Tungwa, mewakili sebagian besar pedagang Tiongkok, juga menyerahkan (13 November 1878) peringatan soal resolusi yang disahkan pada pertemuan publik. Pada 5 Mei 1879, Tiongkok memberitahukan bahwa Yang Mulia diperkenankan untuk menerima pernyataan mereka. Pada hari yang sama, Sir John mengangkat ulang seorang priyayi (H. B. Gibb), yang bertindak sebagai ketua pertemuan penyelidikan besar, ke kursi dalam Dewan. Pada 31 Mei 1879, para penggerak dan anggota resolusi pertemuan menyerahkan keluhan kepada Jurutulis Negara (Sir Michael Hicks-Beach) tentang catatan peringatan mereka yang dibiarkan tak dijawab. Beberapa bulan kemudian (17 September 1879), Sir John, yang menganggap dirinya mencetak kemenangan, menghimpun penyelarasan resolusi pertemuan publik yang diterbitkan dalam Gazette dan serangkaian dokumen yang berkaitan dengannya, termasuk jawaban Sir Michael (tertanggal 17 Juli 1879) kepada peringatan terhadap masyarakat Eropa. Dalam jawabannya, Jurutulis Negara mengutip statistik yang menunjukkan peningatan besar kejahatan serius yang terjadi pada 1877 dan 1878, juga menyatakan agar pada dua tahun tersebut, kelas-kelas penjahat Hongkong dimajukan dalam perpaduan dan perilaku pengerahan senjata, dan mengakui alasan dari peringatan yang dirasakan oleh para pemukim di koloni, selain memutuskan untuk mengirim Komisi khusus, meyakini bahwa meskipun seluruh sebab kekhawatiran disingkirkan oleh tindakan Gubernur. Selain itu, kejahatan masih berkembang selama waktu yang sedikit lebih lama. Pada 22 Oktober 1878, seorang kuli dpukuli sampai mati di High Street dan pada 17 Januari 1879, serangan bersenjata terjadi di Hunghom. Pada Januari 1879, perasaan ketidakamanan umum timbul pada rumor yang menyebar di kalangan orang Tiongkok dan menyatakan soal persiapan yang dibuat oleh armada pembajak untuk turun tangan ke Hongkong dan menjarah seluruh kota. Rumornya sangat kuat sehingga Kepolisian mengambil tindakan. Namun, pada tahun 1879, Sir John menghimpun sistem pengetatan disiplin penjara. Sistem deportasi juga diteruskan pada 1879 dan aturan dibuat agar seluruh terdakwa lama harus diadilid i Mahkamah Agung, tempat mereka dapat menerima dakwaan selaras dengan pemberlakuan penindakan terhadap kejahatan, alih-alih dakwaan pendek yang seringkali dipicu oleh para Magistrat Kepolisian. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghalau ilusi yang dihimpun para terdakwa Tiongkok terhadap resmi 'sosok murah hati' dan kejahatan mulai menurun, baik terkait jenis dan frekuensinya. Malangnya, laporan tahunan Petinggi Kepolisian selama empat tahun dari 1878 sampai 1881 ditekan dan mereka mengganti, atas perintah Gubernur, statistik kejahatan terbuka yang diberlakukan. Namun tabel tersebut menunjukkan bahwa pada 1877, terjadi peningkatan kejahatan serius sebanyak 12.86 persen, yang petinggi Kepolisian sebut disebabkan oleh kelaparan dan banjir di Tiongkok dan harga beras yang tinggi secara tak lazim di Hongkong. Pada 1878, kejadian tersebut disusul peningkatan kejahatan serius sejumlah 32.31 persen. Pada 1879, terjadi penurunan sebanyak 8.19 persen. Meskipun pada 1880, terjadi penurunan lebih lanjut sejumlah 14.43 persen, terjadi peningkatan kejahatan serius pada 1881, terhitung sejumlah 13.55 persen.
Entah sukses atau tidak dalam pengurangan kejahatan, Sir John memberikan penekanan utamanya dalam perlakuan terhadap para penjahat Tiongkok. Nyaris seluruh orang ia tujukan dalam pemberlakuan tersebut sejak ia membuat deklarasi kebijakan pengamalan pertamanya dalam Dewan Legislatif pada 1877, diterima olehnya pada November 1880, kala Lord Kimberley menghimpun peniadaan akhir terhadap segala pengecapan penjahat, ketidakberkelanjutan permanen pencambukan publik, mengulang seluruh UU yang ditujukan untuk pencambukan orang Tiongkok, pelarangan seluruh pencambukan kecuali dalam kasus dimana tindakan tersebut dilakukan di Inggris Raya, dan terakhir sebuah perintah agar pencambukan orang Asia harus dalam seluruh kasus yang berada pada pembocoran dan bukan pada punggung. Pada September 1881, catatan diberikan agar UU Aturan Amandemen Penjara (7 tahun 1880) ditiadakan, kala hukum lama (2 tahun 1878 dan 4 tahun 1863), dengan niat memodifikasi UU tersebut, dipulihkan.
Pada Mei dan Juli 1878, perhatian pemerintah ditujukan kepada kebiasaan terkait kalangan warga Tiongkok di Hongkong, seperti sepanjang seluruh belahan Kekaisaran Tiongkok, dari membeli dan menjual para gadis untuk keperluan pelayanan rumah tangga. Kebiasaan ini umum diterapkan di Hongkong dengan cara adopsi nominal berkaitan dengan pembayaran uang untuk orangtua sebagai balasan hak pemakaian kepegawaian anak-anak. Jaksa Agung (G. Phillippo) mendeklarasikan (21 Juni 1878), berseberangan dengan pandangan asli Gubernur, bahwa praktek tersebut takm enghimpun dakwaan kejahatan (30 Mei 1878); bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kejadian tersebut di Inggris takkan berada pada jalan mengirim diri mereka sendiri dalam operasi hukum kejahatan (21 Juni 1878), dan bahwa para Magistrat Kepolisian tak memiliki yurisdiksi dalam persoalan tersebut. Pada masa yang sama, komunitas Tiongkok mengamati bahwa, semenjak peniadaan perdagangan kuli Makau, praktek penculikan gadis muda Tiongkok untuk diekspor ke Negeri-negeri Selat, California dan Australia, meningkat. Karena para penculik utamanya diyakini adalah orang-orang dari Distrik Tungkoon, Komite pedagang Tungkoon, dikepalai oleh Mr. Fuug Ming-shan, diangkat oleh komunitas Tiongkok untuk mengerahkan beberapa cara untuk menghentikan praktek penculikan tersebut. Sehingga, Mr. Fung Ming-shan dan lainnya mengajukan petisi kepada Gubernur (9 November 1878) untuk diijinkan untuk membentuk Asosiasi Anti-penculikan dengan kuasa untuk mengerahkan para detektif. Sir John membentuk Komite resmi (C. V. Creagh, J. J. Francis, W. M. Deane, E. J. Eitel) untuk menyelidiki persoalan tersebut, dan Komite tersebut merekomendasikan agar sanksi Pemerintah diberikan kepada Konstitusi Asosiasi yang diusulkan atas dasar statuta yang ada (Gazette tertanggal 4 Februari 1880) yang dirancang oleh Mr. J. J. Francis. Asosiasi tersebut, yang mengadopsi nama Poleung Kuk, dibentuk dan menerima (24 Juni 1880) kesepakatan resmi Jurutulis Negara. Kemudian pada (Gazette tertanggal 5 Agustus 1882) aturan untuk pengerjaan Poleung Kuk diterbitkan, berbeda dari statuta yang dirancang oleh Mr. Francis yang tak mengharuskan Asosiasi tersebut untuk dicantumkan di bawah UU Perusahaan tahun 1865, meskipun aturan baru yang diberikan kepada Pemerintah memberlakukan, dan menyoroti, pengerjaan Poleung Kuk yang menerapkan skema rancangan Mr. Francis. Namun, meskipun demikian, Kepala Hakim juga menyatakan bahwa praktek penculikan, untuk keperluan selain lalu lintas kuli, diperingatkan meningkat, dan tak membuat perbedaan antara skala gadis dalam hubungan dengan pelayanan rumah tangga dan dalam hubungan dengan ekspor (untuk tujuan asusila), berulang kali dikecam dari Bench, pada musim panas 1879, sistem penjualan atau adopsi gadis untuk pekerjaan pelayanan rumah tangga sebagai bentuk perbudakan. Kepala Hakim menduga bahwa ada sepuluh sampai dua belas ribu budak perempuan di Koloni, dan bahwa bentuk perbudakan tersebut hanya berkembang walaupun kegagalan pegawai pemerintah untuk memberlakukan hukum yang ada. Tindakan Kepala Hakim mula-mula memicu peringatan besar pertama dan tekanan terhadap warga Tiongkok. Sebuah perutusan yang dipanggil kepada Gubernur (24 September 1879), dan, kala ditanyai ijin untuk menyebut Asosiasi Anti-penculikan yang disebutkan di atas, meminta untuk mengatur pelayanan rumah tangga Tiongkok dengan cara mendaftarkan seluruh gadis pelayan yang dijual. Namun, kekhawatiran komunitas Tiongkok dianggap diredakan, kala Gubernur, yang sebelumnya ragu untuk memberlakukan penindakan melawan para penjual gadis pelayan, kini mendorong mereka agar ia tak diperkenankan melakukan tindak keras apapun berkaitan dengan adat kebangsaan Tiongkok yang ada. Namun pada 6 Oktober 1879, Kepala Hakimkembali mengecam sistem pelayanan perempaun Hongkong sekuat-kuatnya, menyebutnya perbudakan yang diredam, dan mengalamatkan beberapa pekan kemudian (20 Oktober 1879) surat kepada Gubernur, yang memintanya agar Kepolisian harus diperintahkan untuk mengirim setiap orang, yang diketahui menjual pelayan, ke hadapan Magistrat, untuk menghimpun kesepakatan. Kepala Hakim pada masa yang sama menduga bahwa penculikan didorong oleh kebiasaan sosial warga asing di Hongkong, agar kelas orang kulit putih bermunculan di Hongkong dan hidup dalam kesengsaraan, dan ia mengklaim bahwa ini adalah tugas pemerintah untuk menempatkan sistem yang, dengan seluruh nada moral, menindak kejahatan. Untuk mengulang argumen lSir John Smale, Dr. Eitel menulis (25 Oktober 1879) sebuah laporan tentang cikal bakal dan sifat-sifat perbudakan dan pelayanan rumah tangga Tiongkok di Hongkong. Sehingga, seluruh sengketa ditujukan kepada Jurutulis Negara, dan ditinjau dalam debat pada Dewan Rakyat (21 Juni 1880), kala Lord Stanley dari Alderley, yang mengkritik laporan Dr. Eitel, menyatakan bahwa Jaksa Agung salah dalam penjelasan hukum, selain bahwa, di sisi lain, Kepala Hakim memicu dugaan liar. Pada kesempatan yang sama, Lord Kimberley menyatakan bahwa kebiasaan adopsi sangat terajut di kalangan masyarakat Tiongkok, dan bahwa kepedulian yang diambil tak mendapati kebiasaan dan lembaga Tiongkok yang selaras dengan belaahn dunia lainnya. Setelah itu, pernyataan singkat yang dipicu oleh pertanyaan perbudakan lokal lenyap secepat persoalan tersebut timbul. Namun, Poleung Kuk melakukan pengerjaan yang baik dalam mengirim seluruh penculik ke pengadilan. Pada 24 Maret 1881, Kepala Hakim, yang mengamati penurunan cepat dalam kejahatan penculikan, menyebutnya pada usahanya sendiri. Ia menyatakan dari Bench bahwa wacana publik Tiongkok kini nampak terdidik pada esensi kejahatan penculikan besar dan keburukan kejahatan yang timbul dari pelayanan rumah tangga, bahwa pengecamannya terhadap kejahatan tersebut menghasilkan kebangkitan hati nurani warga Tiongkok, dan bahwa sejumlah besar warga Tiongkok kini ingin menunjang nada pemikiran sosial di Tiongkok. 'Perbudakan dari segala jenis,' ujarnya, 'ditindak di TIongkok; ini sebenarnya merupakan pertanyaan pendidikan sepanjang diskusi dan waktu.'
Pertanyaan soal pertahanan Kolonial timbul selama beberapa tahun pada masa pemerintahan tersebut. Sepanjang musim panas 1878, rumor perang dengan Rusia beredar. Meskipun kekhawatiran akan perang tersebut berakhir. UU Sukarelawan (2 tahun 1862) diterbitkan ulang (4 Mei 1878) dan Korps Sukarelawan baru dibentuk dan ditempatkan (16 Mei 1878) di bawah komando Kapten Dempster, yang kemudian diteruskan oleh Kapten A. Coxon, di bawah Mr. W. Danby yang menjabat sebagai Letnan. Pada 1 Juni 1878, nama-nama 142 priyayi, yang tergabung dalam Angkatan Sukarelawan, diterbitkan dalam Government Gazette. Torpedo-torpedo dibangun di Galangan Kapal AL dan praktek-pratek torpedo dilakukan di Lyeemoon. Baterai-baterai juga ditempatkan dalam keadaan pertahanan temporer dan meriam-meriam dikerahkan di sejumlah tempat. Pada Januari 1879, Gubernur menyerahkan perintah untuk pelaksanaan pengerjaan yang dibutuhkan dalam rangka menempatkan sejumlah baterai, yang ditempatkan pada tahun sebelumnya, dalam kondisi pertahanan permanen, dan operasi langsung dilakukan di North Point. Pemerintahan Dalam Negeri, yang akhirnya menyatakan pengakuan kebutuhan sistem pertahanan Kolonial komprehensif, membentuk (8 September 1879) Komisi Kerajaan, yang dikepalai oleh Earl of Carnarvon, untuk menyelidiki tindak pertahanan Koloni. Pengarahan Komisi tersebut diterbitkan di Hongkong (17 Desember 1879) dan, atas permintaan Komisi, Komite lokal sempat dibentuk untuk bertugas untuk melaporkan pertanyaan berkaitan dengan pertahanan, persenjataan dan pengerahan di Hongkong. Rimor perang tertunda antara Rusia dan Tiongkok yang meraih kemungkinan pada musim semi tahun 1880 dan kemudian mendapatkan sorotan publik dalam hal pertahanan Kolonial. Pada musim panas, Jenderal Gordon, yang dikenal sebagai Gordon Pasha, menjalani sepekan di Hongkong dan Kanton (3 sampai 9 Juli 1880) dan membuat berbagai saran soal pertahanan Hongkong, secara khusus menasehati pemindahan Galangan Kapal AL, Barak dan Penyetoran Militer, ke Causeway Bay. Kala kepulangan dari kunjungan ke Li Hung-chang di Tientsin, ia menerbitkan bagian nasehat utama dalam China Mail yang diberikan olehnya ke Pemerintah Tiongkok, dan membuat upaya singkat namun tak berbuah untuk kepentingan pedagang Tiongkok utama di Hongkong dalam usulan untuk pengerahan tindakan terhadap pengusiran orang-orang Manchu dari Tiongkok dan pemulihan dinasti Tiongkok. Ancaman perang kini timbul dan tekanan berkembang dalam Korps Sukarelawan. Panglima, Kapten A. Coxon, dan Letnan W. Danby mengundurkan diri (13 Juli 1880) dan digantikan oleh Kapten J. J. Francis dan Letnan J. McCallum. Sebuah menara kokoh, Wivern, dengan kesalahan kualitas pelayaran yang ditemukan di Inggris, dikirim ke Hongkong (2 Juni 1880) atas saran Gubernur, secara permanen dikerahkan disana untuk pertahanan pelabuhan. Penindakan terakhir dari jiwa perang yang sekarat timbul pada kesempatan peninjauan AL besar yang diadakan di Tsimshatsui (30 Desember 1880). Namun pada permulaan tahun 1881, ancaman perang berlalu, lewat keputusan Rusia untuk mengembalikan Kuldja ke Tiongkok, dan seluruh pertanyaan soal pertahanan Kolonial sirna.
Pada 1877, seluruh kebaikan terjadi di kalangan pedagang. meskipun lebih dibatasi, bisnis berlangsung dalam keadaan sehat. Saham-saham meningkat, walau terdapat spekulasi kecil, dan properti nyata menjadi lebih berharga. Namun, perubahan terjadi pada 1878. Kapal-kapal yang kini diperjuabelikan jatuh, laba-laba pada barang seri seluruh deskripsi menjadi mengecil dan mengecil, dan spekulasi liar terhimpun pada pasar saham, dengan hasil inflasi yang lazim disusul oleh pengikisan berkelanjutan. Selain itu, tidak ada perusahaan gelembung yang sebenarnya diambang oleh rasa percaya masyarakat, dan stok-stok berada dalam kondisi bersuara. Namun tekanan besar timbul pada seluruh cabang komersial, baik yang lokal maupun di Tiongkok dan Jepang, dan beberapa firma lokal yang berumur sangat tua mengalami kegagalan. Pada permulaan tahun 1879, kapal-kapal sangat lambat dalam mengangkut perdagangan berhenti dihitung. Para pemilik kapal mulai berpikir mengerahkan kapal-kapal mereka alih-alih menggerakkan mereka dalam kehilangan. Sehingga, Konferensi pemilik kapal uap London membentuk (September 1879) perpaduan untuk mengatur bobot angkut, untuk mencegah akumulasi kargo, dan melindungi satu sama lain dari kehilangan. Disamping keinginan koheren di kalangan penanadatangan aturan konferensi, melebihi kompetisi luar, perpaduan tersebut gagal dan aturan ditunda (5 Januari 1880) sepanjang Hongkong bergerak. Namun selain dari kapal-kapal, tahun 1879 dalam hal lain juga merupakan tahun depresi besar. Kedatangan kapal-kapal asing menurun sejumlah 5.28 persen, penurunan terbesar yang terjadi pada pihak kapal-kapal dengan bendera Kontinental. Uang menyurut di Koloni dan pengutipan banyak stok masih menurun, walaupun terjadi tawaran investasi yang baik untuk modal. Pemakaian Sterling menurun sampai dolar menyentuh 3s. 6⅛d. dan tael jatuh di bawah 5 shilling. Sealin itu, perdagangan dikatakan kurang berlaba di Hongkong. Namun, pada tahun 1880, penunjangan besar dihimpun. perdagangan kini menunjukkan pergerakan yang lebih cepat dan menguntungkan, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Spekulasi bertahan dalam batas wajar, penawaran waktu, menghimpun pembelajaran besar pada tahun 1878, kini dianggap sebagai hal-hal berbahaya, dan sehingga stoknya dibiarkan pada penjejakan yang lebih bersuara. H.C. & M. Steamboat Company menerima penyewaan seumur hidup baru oleh aransemen persahabatan dengan golongan oposisi Messrs. Butterfield and Swire. Pada tahun 1880, industri pengolahan gula Hongkong menjadi sumber kekayaan besar di Hongkong, dan East Point Company menjalani waktu dengan seluruh kepentingan gula lokal dengan menjual perhatian dari para pesaing berbahaya. Selain itu, terdapat ruang untuk pabrik gula besar lain, dan tahun berikutnya (6 Juli 1881) dijual ke Quarry Bay oleh Mr. E. Mackintosh untuk Messrs. Butterfield and Swire, yang secara langsung menghimpun pendirian pengolahan gula khusus dan baru. Hongkong and Shanghai Bank maju pada 1880 untuk mengatur posisi dalam perdagangan Tiongkok, mengisi pikiran dengan bisnis sahnya sendiri. Dari tahun ke tahun, sepanjang masa itu, Bank tersebut membuat penambahan substansial untuk dana pinjamannya, ini menjadi niat dari para direktur untuk mengumpulkan dana pinjaman untuk tingkat separuh jumlah pembayaran pendapatan. Pada akhir 1881, banyak pencatatan pertumbuhan yang terjadi pada Bank oleh investor. Sahamnya terus meningkat dan mencapai 116 persen premium pada permulaan 1882. Pengumuman dalam London Gazette (14 November 1881) dari piagama kerjasama Perusahaan Borneo Utara Britania, berlayar ke Hongkong dengan penyelarasan besar. Hal ini umum menganggap wilayah baru tersebut, meskipun orang-orangnya kurus, mendapatkan perkembangan besar, agar buruh dapat disuplai cepat dari Tiongkok dan agar situasi Borneo Utara, yang berada di pertengahan jalan antara Hongkong dan Singapura, memiliki pengaruh politik dan strategis.
Masalah lama blokade Pabean, satu-satunya penekanan terkait yang dapat sangat berguna bagi Sir John might untuk menebus janjinya untuk melindungi kepentingan dagang lokal, tak membawa langkah tunggal mendekati solusi pada masa pemerintahannya. Pada 1877, Sir A. Kennedy, sebelum meninggalkan Koloni, memajukan rekomendasinya ke Jurutulis Negara dengan rujukan ke klausa Konvensi Chefoo yang merujuk kepada Komisi Campuran yang menuntaskan persoalan blokade, dan Dewan Legislatif mencatat (20 Februari 1877) esensi obligasinya terhadap upaya Sir Arthur untuk menghapus penundaan yang menjadi lebih menonjol ketimbang campur tangan mereka dengan perdagangan Koloni, dan lewat pengadaan peringanan yang dimajukan oleh Sir J. Pope Hennessy kepada Konsul Inggris di Kanton kala para pembuat petisi Tiongkok mempersembahkan sambutan kuat. Untuk blokade, para pegawai kini berniat untuk mengambil bagian mereka pada pasal tak wajib dari konsumsi harian, dan walau ini ditentang dan kemudian, terkait perwakilan yang dibuat oleh Konsul untuk Waliraja Kanton, ditinggalkan, blokade pegawai digantikan dalam penghimpunan pengecualian dari tugas-tugas untuk tujuan-tujuan segar secara positif, dan kemudian memajukan dan mengkecualian ternak dari katalog pasal tak wajib. Kala Sir Thomas Wade melewati Hongkong (7 April 1879), pada perjalanannya ke Inggris, Komite Dewan Perdagangan berujar kepadanya bahwa mereka menganggap Konvensi tersebut sebagai alat menonjol, membutuhkan revisi yang berhati-hati, dan agar, walaupun lima pelabuhan baru (Wuhu, Wenchow, Ichang, Pakhoi dan Hoihow) dibuka di bawah tujuannya, ini menjadi harapan terdekat mereka agar Lord Salisbury akan menolak untuk meratifikasikannya. Kebesarannya adalah kejutan komunitas, kala melaporkan bahwa, dalam debat dalam Dewan Bangsawan (9 Mei 1879), Lord Salisbury berujar bahwa Gubernur Hongkong telah melaporkan penyambutan tersebut, dengan klausa tertentu Konvensi Chefoo ditujukan untuk dihapuskan lewat pembentukan Komisi Campuran, telah dibatalkan dan sehingga tak ada alasan lebih lanjut untuk membentuk Komisi. Ini makin berteka-teki karena, beberapa pekan sebelum kabar tersebut sampai ke Koloni, Sir John berujar dalam Dewan Legislatif (29 Mei 1879), dalam perbincangan blokade, bahwa 'terdapat beberapa hal yang ditekankan pada perdagangan kapal jung Koloni yang menghalangi perluasannya.' Kala Sir Th. Wade kembali melewati Hongkong (Desember 1879), ia menyarankan kepada Komite Dewan bahwa stasiun-stasiun blokade takkan dihapuskan oleh Tiongkok sampai Koloni membeberkan beberapa skema yang membuat Pemerintah Tiongkok dapat mengumpulkan pendapatan secara adil pada mereka. Mengambil pandangan yang sama, Sir John kini memberikan beberapa penekanan rencana yang diusulkan olehnya untuk menghapuskan blokade. Ia berujar dalam Dewan Legislatif (30 Desember 1879) bahwa, jika perdagangan garam diturunkan dan penanganan dimasukkan untuk pengumpulan penarikan terhadap candu, Pemerintah Tiongkok akan berniat untuk mencabut stasiun perpajakan. Sehingga, Koloni berniat untuk mengorbankan kebebasan pelabuhan dalam rangka menghapuskan blokade, atau, dalam kata lain, Koloni akan lebih baik memiliki kantor Pabean Tiongkok di kota atau stasiun blokade Tiongkok di luar pelabuhan. Ini menjadi rencana Sir John, sejauh yang ia keluarkan. Penentuan ditunjukkan olehnya, pada seluruh kesempatan, untuk meninjau kehendak baik Otoritas Tiongkok, berpadu dengan kebiasaannya mengabaikan pandangan 'pedagang Inggris,' kala ia menyerukan komunitas pedagang Hongkong, menyebabkan masyarakat tak mempercayai skema apapun untuk peniadaan blokade yang diwujudkan dari Sir J. Pope Hennessy. Sehingga, kini terjadi rasa ketidakpengharapan besar, yang Sir John secara berhati-hati tak diganggu, dan sehingga menghimpun agar persoalan blokade diperkenankan untuk cdihiraukan sepanjang tahun 1880. Pada 10 Maret 1881, Dewan Perdagangan sempat mengajukan lagi kepada Jurutulis Negara untuk peniadaan blokade dan mengundang Dewan Dagang utama di Inggris Raya untuk mendukung petisi mereka, namun pergerakan tersebut tak menghasilkan hasil apapun pada masa penugasan Gubernur Hennessy.
Persoalan mata uang masuk pada pergerakan retrograd saat ini, menghimpun pengaruh Tiongkok yang timbul pada masa itu. Melihat bahwa ini menjadi kebiasaan yang terhimpun di Hongkong untuk mengutamakan mata uang bersih dan menerima uang perak atau keping yang hanya didiskon satu persen, Perusahaan Kapas dan Benang Kanton mengesahkan resolusi (April 1877) bahwa para diler Tiongkok di Hongkong harus menunda perdagangan dengan firma asing manapun enggan menerima peking perak pada nilai setara mata uang. Mula-mula, para pedagang Eropa melakukan pemberontakan bersama terhadap upaya untuk pemaksaan uang perak dan keping terhadap penerimaan mereka. Namun diler Tiongkok lokal mendukugn pergerakan yang diinisiasikan oleh Perusahaan Kapas Kanton dan membuat petisi kepada Pendaftar Umum yang mendorong Gubernur untuk membuat peking perak menjadi alat tukar sah. Sir John bertahan. Namun malangnya, para pedagang asing individual memutuskan (5 Mei 1877) untuk penakanan yang diterima pada mereka toleh Tiongkok. Pada 19 Mei 1877, tawaran pemanduan, melalui keinginan di kalangan pedagang Eropa, banyak diterima. Hal tersebut kini meyakinkan diri mereka sendiri untuk mengenang Pemerintah melawan usulan Tiongkok untuk membuat keping perak (termasuk uang keping) menjadi alat tukar sah. Para memorialis tak berniat untuk melarang praktek uang keping, namun mengecam tindakan apapun yang membuat para pedagang tak berkehendak untuk menerima uang keping sebagai mata uang. Setahun kemudian (7 Maret 1878), Dewan Perdaagngan, yang mengakui bahwa tak ada kepentingan dari uang Inggris yang dicetuskan yang dicetak di Inggris oleh Pemerintah kekaisaran, kini memutuskan untuk mendirikan ulang Percetakan Uang Hongkong. Diduga, penutupan perusahaan Hongkong tersebut bersifat dini dan berlaku buruk, agar terdapat pemanduan sempurna untuk keberhasilan penanganan, dan bahwa laba diambil dari koin subsidier sendiri akan membayar penggelontoran Pencetakan Uang. Dikatakan juga bahwa jika Pemerintah menentang pengambilalihan kepengurusan Pencetakan Uang, ini dapat dimulai lewat perusahaan swasta di bawah naungan pemerintah. Namun, Sir John menuntaskan seluruh persoalan tersebut. Sementara itu, perhatian ditujukan kepada pabrik di Koloni, di desa Tokwawan, dari sejumlah alat tukar Annam untuk ekspor ke Annam dan Tungking, tempat tak ada pencetakan uang negara yang didirikan. Beberapa pemilik pabrik pembuatan uang tersebut diadili di Mahkamah Kepolisian (Hon. C. B. Plunket) namun kemudian dibebaskan, karena tak ada dakwaan yang melawan hukum Inggris yang ditujukan pada mereka. Namun, Koloni sendiri dibanjiri dengan uang tersebut, sampai notifikasi diterbitkan dalam Gazette (29 Oktober 1879) yang memperingatkan masyarakat bahwa pengedaran uang tersebut di Koloni bersifat ilegal. Pada 23 Februari 1880, Dewan Perdagangan memutuskan untuk memperingatkan Pemerintah, meminta agar tindakan diambil dengan pandangan untuk membuat yen Jepang menjadi mata uang di Hongkong. Komunitas Tiongkok mengajukan petisi (5 Februari 1880) kepada Pemerintah untuk dampak yang sama. Walaupun ini secara keseluruhan selaras dengan harapan Sir John sendiri, tak ada tindakan yang nampak diambil dalam persoalan tersebut pada masa pemerintahan tersebut.
Dalam lingkup imigrasi, keterusikan menonjol disebabkan pada Januari 1878, oleh kasus dua kapal yang mengangkut imigran di bawah keyakinan bahwa ijin akan diberikan, namun pada saat terakhir Sir John menolak menandatangani kesepakatan tersebut. S.S. Perusia, kapal uap pertama dari jalur Tiongkok-Baru yang baru, berlayar (13 Januari 1878) tanpa kargo imigrannya, dan pencarter kapal Amerika Charter Oak mengalami kerusakan berat, mengisi kapal tersebut dengan para imigran ke Honolulu, namun didapati, pada kesempatan keberangkatan tertujunya (15 Januari 1878), dengan penolakan pada pihak Gubernur untuk menandatangani kesepakatan, karena Komite Rumah Sakit Tungwa menyatakan kepadanya bahwa para imigran tersebut akan dijadikan budak. Akibatnya, perdagangan dengan Honolulu sepanjang bertahun-tahun setelahnya dilakukan dari Whampoa dan diambil oleh China Merchants S. N. Co., yang mengirim salah satu kapal uap mereka, Hochung (20 Oktober 1879), ke Honolulu dengan sejumlah besar imigran, dan mendorong, melalui Kapten C. C. Moreno, negosiasi perjanjian antara Tiongkok dan Hawaii. Satu-satunya imigrasi didiperkenankan oleh Sir John adalah imigrasi ke Demerara (23 Desember 1878) dan kemudian ke Antigua. Imigrasi ke Koloni-koloni Australia secara khusus Gubernur majukan dan ia dorong (pada 1881) dalam suatu persoalan menyebabkan hubungan renggang antara Sir John dan Harbour Master's Department. Alasan bahwa kelas-kelas pekerja dari berbagai Koloni Australia mulai (sejak 1878) muncul untuk pengecualian penuh tenaga kerja dan karyawan Tiongkok. Dalam hubungan ini, Sir John mengambil peran istimewa untuk dirinya sendiri demi menghentikan apa yang ia sebut deportasi penjahat ke Australia (22 November 1879). Dalam beberapa tahun, praktek yang diterapkan di Hongkong memperkenankan tahanan Tiongkok di bawah hukuman deportasi untuk memilih negara, Tiongkok atau wilayah lain, yang mereka harap untuk didatangkan, dan dalam kasus orang manapun memilih untuk pergi ke Australia, ia diperkenankan untuk melakukannya, Kepolisian menumpangkannya, dalam rangka agar ia meninggalkan Koloni. Sehingga, beberapa kasus terjadi bahwa orang meninggalkan penjara untuk berimigrasi ke Australia, dan ini adalah praktek yang dihentikan oleh Sir John. Beberapa tahun kemudian, terjadi perdebatan dalam Dewan (23 Agustus 1881) yang memicu perbedaan wacana yang memisahkan masyarakat dari Gubernur soal pertanyaan imigrasi, seperti pada nyaris setiap subyek lain. Hon. F. B. Johnson menyoroti hak tak terbatas pada orang-orang dari kewarganegaraan manapun di Hongkong, untuk pergi ke negara lain, dan menyatakan bahwa Tiongkok sangat berkeuntungan besar dengan pemindahan mereka ke negara-negara asing, bahwa perdagangan menyusul kala mereka datang, dan bahwa Hongkong mendapatkan banyak mandaat dari lalu lintas penumpang dan dari perdagangan yang terjadi pada lalu lintas tersebut. Di sisi lain, Sir John mendeklarasikan bahwa imigrasi Tiongkok tak diinginkan oleh negara-negara asing dan bahwa Pemerintah Tiongkok menentangnya karena ini membuat tulang dan otot keluar dari negara tersebut. Namun, di samping pertentangan Sir John terhadap imigrasi Tiongkok, gelombang alami populasi Tiongkok berlanjut, walau dalam tingkat yang tak diinginkan, untuk menghimpun fasilitas untuk imigrasi yang ditawarkan oleh Hongkogn dalam beberapa bentuk atau lainnya.
Selain dari persoalan yang dimajukan, terdapat juga beberapa pertanyaan kecil dari kepentingan komersial yang timbul dari pemikiran masyarakat pada masa itu. Pada Juni 1878, kasus Gunga mengembangkan beberapa kemarahan sementara terhadap otoritas Spanyol di Manila, S.S. Gunga, usai bergerak dari Hongkong ke Australia, singgah ke Manila untuk mengangkut batubara, kala bangsa Spanyol merebutnya atas dasar beberapa informalitas dalam deklarasi kargo kapal. Persoalan kepentingan sementara lainnya adalah usulan mengadakan pertemuan di Dewan Perdagangan (4 Maret 1879), untuk mendirikan ruang penjualan komersial dan bursa umum tempat para pedagang mendukung keanggotaan wadah umum yang terbuka untuk seluruh kelas dan kewarganegaraan. Beberapa bulan kemudian (28 Mei 1879), para promotor Bursa Dagang Hongkong menghimpun kantor di Marine House, dan pada pertemuan yang diadakan di Balai Kota, aturan dirancang dan Jurutulis (E. George) dipilih untuk mengerjakan lembaga tersebut, yang nyaris runtuh kala hal tersebut dimulai.
Perdagangan kapal jung di Koloni tak berkembang, namun menunjukkan penurunan tajam, pada dua tahun pertama masa pemerintahan tersebut. Peningkatan tajam terjadi pada 1881, berbanding dengan tahun sebelumnya, namun sementara pada 1877 sebanyak 26.500 kapal jung dengan 1.798.788 ton masuk dan ludes di Hongkong, jumlah menonjol pada tahun 1881 adalah 24.339 kapal jung dengan 1.680.025 ton, dan ini terjadi disamping peningkatan menonjol penduduk Tiongkok. Kebangkitan dan kejatuhan perdagangan Britania Raya nampak menghimpun pengaruh yang sangat kecil pada perdagangan kapal jung di Koloni yang sangat berdampak oleh peningkatan penduduk Tiongkok di Hongkong, dengan beragam tingkat pengetatan yang timbul pada stasiun-stasiun blokade dan ragam kebijakan Otoritas Sementara Kanton, ketimbang oleh pergerakan perdagangan London atau Manchester. terkait perdagangan impor dan ekspor pedagang Tiongkok di Hongkong, perkembangan China Merchants S. N. Co. menjadi kesempatan yang besar. Perusahaan tersebut, yang menghimpun saham besar kepada pedagang Tiongkok di Hongkong, dan yang secara terapan menghimpun pelantikan Li Hung-chang, Waliraja Chihli, diteruskan, usai banyak kekeliruan dan kehilangan, dalam membuat laporan baik dan pembayaran pembagian yang adil (10 persen pada 1881), disamping menulis jumlah liberal untuk pengerahan armadanya. Usai pendirian Perusahaan Asuransi Tiongkok, langkah berikutnya dari Li Hung-chang menggerakkan kapal-kapal uap ke Honolulu (Oktober 1879), dan kala pergerakan tersebut mendapati tak memberikan keuntungan, keberangkatan baru diambil (11 Oktober 1881), dengan penempatan kapal uap untuk perantauan ke London, dengan pandangan untuk mendagangkan perdagangan langsung antara Inggris dan Tiongkok serta mendirikan firma pedagang Tiongkok di Kota London. Sebuah asosiasi dibentuk untuk keperluan tersebut di Shanghai dan Hongkong dengan pendapatan £150.000. Tujuan utamanya adalah untuk menyerahkan perdagangan Tiongkok dari tangan asing dan menghimpun perjuangan terhadap pihak musuh. Sir J. Pope Hennessy mendorong usaha tersebut atas dasar bahwa kepentingan perdagangan Kekaisaran akan dimajukan lewat pengiriman pabrik Inggris dan konsumen Tiongkok berdekatan bersama, walau ini dapat dijadikan perantara dagang Inggris di Koloni. Namun, karena Perusahaan tak memiliki sosok berpengalaman untuk memulai usaha di london, dan karena hal tersebut biasanya mendatangkan perlawanan tanpa kompromi dari pedagang dan pengirim Inggris, upaya tersebut berujung pada kegagalan. Walau berusia lebih singkat ketimbang proyek lain, yang diperbuat oleh Sir John untuk dimajukan dan, dalam penjelasan perpisahannya soal kondisi Koloni, ia menekankannya sebagai tanda pergerakan, yakni usulan untuk memulai sebuah Dok di teluk Belcher, untuk dikerjakan dengan pendapatan khusus Tiongkok untuk keperluan penempatan kapal-kapal uap milik China Merchants S. N. Co. dan firma Tiongkok lain. Ini sebetulnya adalah skema makalah, dan karena Li Hung-chang baisanya enggan untuk memanfaatkan Koloni dengan cara apapun, hal tersebut ditinggalkan begitu saja. Pada suatu waktu, terdapat skema raksasa ketiga yang dimajukan. Li Hung-chang memperingatkan Takhta pada persoalan candu dan mengerahkan (8 Agustus 1881) Taotai Ma Kien-chung pada misi rahasia kepada Waliraja India, untuk melirik sejauh apa Pemerintah India akan berkehendak untuk mendapati usulannya agar India harus dari tahun ke tahun secara bertahap mengurangi produksi candunya, sementara Tiongkok akan membuat jasa defisit pendapatan candu India dari tahun ke tahun, pada skala yang ditentukan usai masa tertentu, kala seluruh wilayah, yang aslinya ditujukan untuk penanaman candu, akan secara bertahap diantikan dengan penanaman biji-bijian, sehingga menghindari cedera serius pada pendapatan India. Dalam hubungan langsung dengan skema Waliraja, terdapat proyek lanjutan, yang ditujukan ke Hongkong oleh Mr. Ho Amei, namun ditolak oleh Sir John. Mr. Ho Amei memutuskan untuk memulainya di Hongkong, di bawah pengawasan dan pengendalian Pemerintah Tiongkok, sebuah perusahaan dengan modal dua puluh juta dolar, untuk tujuan menjual seluruh candu yang diwajibkan untuk konsumsi Tiongkok yang dikirim dari India dan kemudian mendistribusikannya ke berbagai pelabuhan. Ini mencetuskan agar skema tersebut akan membuat penyeludupan menjadi tak memungkinkan, dilakukan dengan kebutuhan untuk sejumlah stasiun Li-kin yang ada dan menghentikan penghindaran dan kekeliruan tugas Li-kin di Tiongkok. Namun, seluruh skema gagal karena Pemerintah India mengurungkan usulan Waliraja. Hasil tak selaras yang sama menghimpun proyek Mr. Ho Amei, untuk memulai penambahan garam di Aberdeen untuk mengolah garam laut untuk konsumsi eksklusif di Koloni. Menghiraukan fakta bahwa garam adalah monopoli kekaisaran di Tiongkok, dan sehingga pengolahan garam di Hongkong akan memberikan stimulus besar untuk menyaingi perdagangan garam perdagangan, mencederai pedapatan Tiongkok dan melanggar hubungan persahabatan antar dua negara, Dewan Perdagangan (10 Maret 1881) memandang usulan pengolahan garam berseberangan dengan pandangan Gubernur sebagai wirausaha yang sah seperti halnya pengolahan gula. Sir John takkan melayani skema tersebut untuk suatu waktu. Proyek kelima komunitas Tiongkok adalah pendirian Dewan Dagang Tiongkok, yang mengambil alih seluruh fungsi Komite Rumah Sakit Tung-wa. Sir John mendorong proyek tersebut dan mengusulkan untuk memadukan Museum Industrial Tiongkok dengan Dewan Perdagangan. Rencana tersebut seringkali didiskusikan, petisi dan pengerahan ditujukan pada Pemerintah, tahun demi tahun, usai Gubernur akhirnya (20 Februari 1880) berjanji untuk merekomendasikan pemberian Pemerintah sejumlah $10.000, selain pemberian sepotong lahan, tak ada yang benar-benar dilakukan.
Sanitasi Hongkong, pada masa pemerintahan tersebut, adalah masalah berbuah dari pergesekan pahit, karena membawa Surveyor Umum, Jurubedah Kolonial dan Otoritas Pengobatan Militer pada pertentangan langsung melawan pandangan Gubernur. Laporan tahunan Jurubedah Kolonial pada tahun 1879 dan 1880 ditekan oleh gubernur, catatan mereka tidaklah lengkap. Namun, statistik Pendaftar Umum dari peringkat kematian tahunan per 1.000 dari seluruh penduduk (berkisar 26.81 pada 1877, 29.60 pada 1878, dan 32.14 pada 1879) menunjukkan peningkatan tajam untuk tiga tahun pertama masa pemerintahan tersebut, disusul oleh penurunan menonjol pada 1880 (28.71) dan 1881 (24.07). Karena tak ada perubahan material yang dibuat dalam sistem sanitasi, ini nampak bahwa kebangkitan dan kejatuhan tingkat kematian pada tahun-tahun tersebut tak dilakukan dengan sikap Gubernur terhadap, atau ketidakaktifan dalam masalah sanitasi. Peningkatan sakit pada 1877 terhitung oleh kondisi meteorologi, panas terdaftar pada tahun tersebut melmpaui kejadian apapun yang dialami pada delapan tahun sebelumnya, sementara curah hujan (77.24) berada di bawah tahun-tahun sebelumnya (104.02 pada 1876). Karena pada tahun 1878 menunjukkan kebangkitan dalam tabel tingkat kematian, Jurubedah Kolonial melaporkan bahwa kesehagatan Koloni terbilang baik pada 1878. Pada tahun 1879, kala tingkat kematian di kalangan penduduk Tiongkok berkembang sampai 33.11 per 1.000, kesehatan pasukan bahkan lebih baik ketimbang pada 1878. Praktek umum pada masa tersebut adalah, kala hal-hal sanitasi didapati keliru di Hongkong, melayangkan kesalahan pada Gubernur. Kala sebagian philippica tahunan Jurubedah Kolonial, yang menganggap bahwa sejumlah besar rumah warga Tiongkok di Hongkong dibangun ulang sejalan dengan seluruh prinsip sanitasi, sebagaimana merekamendrainasi sebagian besar lapisan tanah, dan utamanya pada catatan perwakilan menonjol, terkait dugaan keslaahn penanganan urusan sanitasi di Hongkong, dibuat oleh Wakil Jurubedah Umum McKinnon ke Kantor Perang, Jurutulis Negara mengirim (Juni 1881) Mr. O. Chadwick, C.B., atas keinginan Koloni, untuk menyelidiki dan melapor kepada Kantor Kolonial tentang kondisi sanitasi Hongkong. Selain dari prasangka terkait sistem bumi kering yang Gubernur, satu-satunya cabang sanitasi, campur tangan secara positif, menjadi pekerjaan C.D. Ordinance, dan dalam kaitannya juga tindakan Gubernur bergerak melawan pandangan otoritas sanitasi lokal. Sir John membentuk (12 November 1877) sebuah Komisi (T. C. Hayllar, W. Keswick, E. J. Eitel) untuk menyelidiki pengerjaan UU 19 tahun 1867. Namun di luar meniadaan penyalahgunaan paling menonjol yang mengaitkan diri mereka sendiri dengan sistem lokal, dan mengirim bersama sekumpulan informasi terkait riwayat lokal dari cabang sanitasi tersebut, Komisi tersebut tak menghasilkan hasil.
Dalam persoalan pendidikan, kebaikan sebenarnya, yang dilakukan oleh Sir John untuk pendidikan pemuda Koloni lewat roformasi Grant-in-Aid Scheme, melarikan perhatian publik nyaris sepenuhnya. Terkait Government Central School, yang kala itu menjadi lembaga pendidikan paling populer di Hongkong, terjadi kemunculan (1 Desember 1877) pamflet yang mempertanyakan raison d'être dari Sekolah tersebut. Penulis anonimnya berpendapat bahwa Pemerintah harus mengerahkan operasinya untuk mempromosikan pendidikan dasar, meninggalkan seluruh pendidikan tinggi yang dihimpun atas prinsip sukarela dan dibayarkan untuk orang yang menghargainya. Pamflet tersebut diyakini mengekspresikan pandangan Gubernur dan sehingga menyebabkan sambutan tak terbungkam. Namun, Central School berlanjut seperti sebelumnya. Apa yang Gubernur lakukan, atau kecam, sekolah tersebut yang pada prakteknya tak berdampak secara keseluruhan, mendorong pembangunan gedung-gedung baru dihentikan. Atas dasar bahwa kepentingan politik dan komersial menggerakkan kajian Inggris dari pengaruh primer di seluruh sekolah pemerintahan di Koloni, sebuah prinsip yang Konferensi Pendidikan (25 Februari 1878), yang diadakan oleg Gubernur, sangat dituturkan, Gubernur berpendapat (namun tanpa berdampak) bahwa perhatian lebih harus ditujukan pada Central School untuk mempromosikan penuturan bahasa Inggris, agar hadirin di sekolah-sekolah Tiongkok harus membuat opsional, dan agar kelas-kelas yang lebih kecil dan staf yang lebih besar harus dihimpun. Sebuah upaya yang dibuat oleh Gubernur, lewat pembentukan (27 Agustus 1880) Komisi Pendidikan (F. Stewart, E. L. O'Malley, J. M. Price, Ph. Ryrie, W. Keswick, E. J. Eitel, E. R. Belilios), untuk menghimpun lima sekolah daerah dasar untuk kelas persiapan Central School, dan untuk mengubah Central School menjadi Collegiate Institution, yang sepenuhnya dihiraukan. Normal School, untuk pelatihan pengajar Tiongkok berbahasa Inggris, didirikan (1 September 1881) namun dikecam oleh Komisi Pendidikan. Pemisahan kantor Kepala Sekolah Central School dan Pengajar Sekolah, pengangkatan (7 Maret 1878) Pengajar terpisah sebagai Kepala Departemen Pendidikan (E. J. Eitel), dan revisi Grant-in-Aid Scheme (1879) tak mendatangkan pertentangan. Tindakan tersebut merevolusionisasikan sistem pendidikan Koloni. Lewat beberapa tindakan verbal dalam Grant-in-Aid Code, disepakati oleh Jurutulis Negara, sistem sekuler diberlakukan pada sekolah-sekolah pemerintah, sementara seluruh Grant-in-Aid School dirancang secara bebas untuk mencurahkan seluruh waktunya terhadap pendidikan (entah sekuler atau relijius) pada subyek primer dan sekunder. Akibatnya adalah, kala Sir J. Pope Hennessy pertama kali datang ke Hongkong (pada 1877) mendapati 41 sekolah dilaporkan berdiri di Koloni, dengan 2.922 murid, kemudian pada keberangkatannya dari Hongkong (pada 1882), 5.182 murid masuk 80 sekolah di bawah naungan pemerintahan.
Komunitas Katolik Roma membuka ulang Gereja St. Yosef untuk pelayanan (3 Juni 1877) dan Gereja baru, Hati Kudus, di Westpoint, dibangun untuk mereka (22 Maret 1879) ataas dasar pemberian oleh Pemerintah. Komuntias Jerman mendirikan Gereja Lutheran (12 Maret 1879) dalam kaitannya dengan Berlin Foundling House. Perkawinan sipil Tiongkok pertama dilakukan di Kantor Pendaftar Umum pada 7 Juni 1877. Pertanyaan pekerjaan hari Minggu diajukan kepada Pemerintah (1 Mei 1879) oleh aksi bersama rohaniwa Protestan dan Katolik. Peringatan dipersembahkan oleh mereka, bahwa pada hari Minggu seluruh pekerjaan harus dihentikan di Koloni dan bahwa Statuta ke-29 dari Charles II harus memberlakukannya. Pertanyaan tersebut disampaikan ke Jurutulis Negara, namun pekerjaan hari Minggu berlanjut di Hongkong tanpa terperiksa.
Hal yang menjadi kesenjangan temperamen satu sama lain, pandangan dan cara, antara Sir John dan komunitas Eropa, menempatkannya pada posisi terisolasi sepenuhnya, sementara komunitas Eropa merasa dari tahun ke tahun, kurang dan kurang terhimpun pada keterusikan yang ada. Selain dari kebijakan umum Sir John, terdapat sebab-sebab khusus yang mengusik masyarakat. Contohnya, campur tangannya (24 Oktober 1879, dan 5 Februari 1881) dengan aturan pengajuan ke museum Balai Kota, upayanya untuk menyita kapal uap Fame (28 Oktober 1879), dan larangannya terhadap penjualan minuman di Teater Balai Kota (25 Februari 1880). Namun, terkait hiburan komunitas disediakan dengan baik pada masa itu. Selain pendirian perlakuan periodikal yang disediakan oleh Amateur Dramatic Corps, the Choral Society, the Horticultural Society, the Victoria Recreation and Regatta Clubs, the Liedertafel of the Club Germania, dan Race Club, masa tersebut diisi oleh beberapa perayaan yang diadakan secara khusus, di antaranya adalah perayaan St. Patrick (17 Maret 1879), ulang tahun keseratus penyair Irlandia Tom Moore (28 Mei 1879), Masonic Ball pada tanggal 15 Januari 1880, perayaan hari ulang tahun Washington (23 Februari 1880), dan ulang tahun ketiga ratus tahun Camoens (10 Juni 1880). Terkait peristiwa sosla lainnya yang tersebutkan adalah semi-kepunahan Humane Society (13 Mei 1878), pembentukan St. John's Lodge di bawah Konstitusi Skotlandia (30 November 1878), makan besar dan penyampaian pidato kehormatan Profesor Nordenskjold (3 November 1879), permulaan jinrikshas di Koloni (22 April 1880), pendirian Polo Club (27 April 1880), penyampaian pidato dan pernyataan Hon. W. Keswick (14 Mei 1881), penangkapan Messrs. Rapp dan Schmidt oleh kapal penjelajah pabean kala ekspedisi menembak (20 November 1881), dan pelantikan Mr. C. P. Chater sebagai Masonic District Grand Master of South China (2 Februari 1882).
Sumbangan masyarakat Hongkong pada masa itu dikatakan maju dan meraih tingkat yang luar biasa. Untuk memulihkan bencana kelaparan di Tiongkok Utara, masyarakat Hongkong menggelontorkan (dari April 1877, sampai Agustus 1878,) sejumlah $132.000. Banjir di Kanton menarik (pada Mei 1877) penggelontoran terpisah yang dalam sehari atau dua hari menghasilkan $5.000. Freemason mengumpulkan dana terpisah (Oktober 1877) untuk pemulihan para korban dari bencana kelapara di India. Pada Januari 1878, penyumbangan dimulai untuk para korban dari ledakan Yesso, kala Messrs. Douglas Lapraik & Co. mengepalai daftar tersebut dengan sumbangan $10.000. Sebuah Konser Amatir diadakan (12 Desember 1878) untuk menyumbang para korban dari keruntuhan Bank Kota Glasgow. Komite Pemulihan Bencana Kelaparan Irlandia dibentuk (8 Maret 1880) dan terkumpul $36.000. Hon. E. R. Belilios menyerahkan (15 Oktober 1878) yang sejumlah £1.000 ke tangan Gubernur untuk pendirian patung Lord Beaconsfield, yang memakai dana tersebut, kala Disraeli menerima kehormatan, untuk mendirikan Yayasan Beasiswa Kedokteran (7 Oktober 1879), yang kemudian digelontorkan (29 November 1883) pada Yayasan Beasiswa Belilios, dan memberikan barisan rumah di seberang Balai Kota, yang diodirikan olehnya pada masa itu, dengan nama Beaconsfield Arcade. Komite Misi Pengobatan (J. C. Edge, Dr. Young, and H. W. Davis), sejak Oktober 1871, mendirikan pertolongan umum di Taipingshan, melakukan (13 Januari 1872) kegiatan para masyarakat dna mengambil langkah yang mengasilkan pendirian Alice Memorial Hospital.
Sejumlah badai menerjang Hongkong pada 1870 (10 Juli, 13 Juli, 10 Oktober), satu pada 1880 (23 September) dan dua pada 1881 (21 Agustus, dan 14 Oktober), namun dengan pengecualian badai terakhir, yang merusak sebagian besar kerajinan kecil dan menghilangkan beberapa nyawa, badai tersebut tak mengakibatkan kerusakan berat. Selain itu, kasus kapal uap pedagang Tiongkok Haishin, yang berlabuh di Fat-tau-moon, seberang Sheko, mengalami musibah luar biasa. S.S. Yesso tertambat di sampign dermaag, kala salah satu ketel uapnya meledak (22 November 1877) dan 87 orang tewas. Tak ada jumlah tak lazim dari kebakaran pada masa itu, namun rata-rata jumlah rumah hancur kala kebakaran lebih besar ketimbang hal apapun yang terjadi sebelumnya, mengindikasikan kondisi kecacatan dari Brigade Pemadam Kebakaran.
Riwayat pergerakan pembangunan kapal pada masa itu diwarnai oleh persaingan sengit, berakhir dalam kemenangan H. & W. Dock Company. Markah tanah paling berpengaruh dalam perjuangan ini adalah peluncuran kapal jelajah pabean Li Chi dari pesisir Captain Sands di Westpoint (5 Maret 1878); peluncuran S.S. Kiungchow yang dibangun oleh W. B, Spratt & Co. (28 Juli 1878) di Spring Gardens; peluncuran S.S. Zephyr dari pesisir Captain Sands (23 November 1878); penjualan pesisir Captain Sands oleh H. & W. Dock Company (1 September 1879); permulaan dok seberang di Shamshuipou oleh Cosmopolitan Dock Company (3 Februari 1880), dan penjualan dok oleh H. & W. Dock Company (31 Desember 1880). Sebagaimana industri lokal lain, terdapat pencatatan pendirian pabrik besi di Shaukiwan (6 Juni 1878), upaya yang dibuat oleh Kaiming Company untuk memulai pabrik arloji di Yaumati (15 Juni 1880) dan pendaftaran (31 Desember 1880) perusahaan es baru. Pada 1 April 1877, harga pengiriman surat berkurang (sampai 16 sen untuk surat ke Inggris) dan harga lokal menurun sampai separuhnya. Pengurangan lebih lanjut pada harga pengiriman surat (sampai 10 sen untuk surat ke negara manapun dari Postal Union) dibuat pada 1879, kala tarif pengiriman surat yang nyaris seragam diperkenalkan, dan pertukaran wewel yang dilakukan dengan India dan kebanyakan Koloni Australia. Hubungan kabel telegraf meluas sampai Manila (1 Mei 1880) dan sampai Kanton (Maret 1882), sementara kota disediakan denagn telepon, pada suatu kesempatan (24 Juni 1881) tiga Perusahaan Telepon mengajukan ijin untuk mendirikan jaringan di Koloni. Jaringan kapal uap yang berumur pendek dimulai (13 Januari 1878) untuk menghubungkan Hongkong dengan Peru; S.S. Washi mulai giat bergerak antara Hongkong dan Borneo Utara (13 Juni 1878); Mitsu Bishu Company memulai jaringan penghubung baru dengan Jepang (12 Oktober 1879), dan Austro-Hungarian Lloyds meluaskan lalu lintas kapal uap mereka dengan menempatkan Hongkong pada hubungan bulanan reguler dengan Triest (1 April 1881). Untuk bukti kemakmuran yang dimajukan dapat menambahkan pendirian Anglo-Chinese Debating Society (4 Maret 1880) dan pendirian surat kabar harian ketiga, Hongkong Telegraph (15 Juni 1881), oleh Mr. R. Frazer Smith.
Obituarium pada masa itu meliputi sejumlah besar tokoh terkenal:—H. Thorburn, Pelaksana Jabatan Manajer Bank Carter (19 April 1877); W. H. Bell, penyewa Daily Press (16 Mei 1877); Kapten G. U. Sands, pendiri Patent Slip and Dock Company (28 Oktober 1877); J. J. dos Remedios, Konjen untuk Portugal (30 Juli 1878); John Jack, pencetus Hongkong Distillery (15 Agustus 1878); Hon. Ch. May, Bendahara Kolonial (23 April 1879); Kapten E. Punchard, panglima kapal uap pesisir (12 Juli 1879); Rev. H. H. Kidd, Kapelan Kolonial (31 Juli 1879); Hon. C. B. Plunket, Magistrat Kepolisian (21 Desember 1880); Kapten R. W. Hutchinson, panglima dan pemilik beberapa kapal uap (30 Januari 1881); Mrs. McIver, istri Petinggi P. & 0. Company (11 Februari 1881); Sir Richard Graves McDonnell (Maret 1881); T. G. Lindstead, Masonic District Grand Master (30 April 1881); W. R. Landstein, pedagang (21 Juni 1881); Pastor Klitzke dari Berlin Foundling House (3 Juli 1881); Rev. C. G. Booth, Kapelan Militer (14 Januari 1882).
Pada Oktober 1881, ini menyatakan bahwa pertanyaan soal pemerintahan atau kekeliruan Gubernur akkan secara singkat dibawa ke hadapan Parlemen. Ini tak dilakukan, namun pada Februari 1882, ini umum dimengerti bahwa Gubernur nyaris meninggalkan Koloni untuk kebaikan. Komite Rumah Sakit Tungwa mengadakan makan besar perpusahan kepada Gubernur (27 Februari 1882), dan kala Sir John, usai perdebatan besar dalam Dewan Legislatif, mengumumkan (1 Maret 1882) keberangkatannya, Hon. Ph. Ryrie, menyatakan pandangannya sendiri, memuji Gubernur karena memiliki waktu yang lama pada jabatannya ketimbang para pendahulunya. Dua pidato mendasar ditujukan kepada Sir John menjelang keberangkatannya, satu oleh pihak Tiongkok dan lainnya oleh komunitas Portugis (6 Maret 1882). Pada 7 Maret 1882, Sir John meninggalkan Hongkong yang ditinggalkan selama enam bulan, namun memahami pada waktu itu bahwa kepergiannya melampaui batas kemungkinan. Kemudian, kala rumor berseberangan mencapai Koloni, pernyataan terkuat disampaikan oleh para pedagang Inggris utama kepada otoritas di Downing Street dan terjadi seluruh keraguan kepada pendirian permanen keterikatan antara Hongkong dan Sir J. Pope Hennessy (di luar pembayaran pensiun) ditiadakan, dan koloni memasuki, usai lima tahun ketegangan tiada henti, pada musim tenang dan pengerjaan tetap. Sir John sendiri memegang jabatan Kegubernuran lainnya (Mauritius) dengan antipati yang sama, dan berkembang juga disana, di kalangan komunitas Inggris, angin ribut dan badai yang mengharuskan campur tangan Sir Hercules Robinson dimajukan. perjalanan karir resmi Sir John berujung ketragisan yang disusul oleh kematian dininya (7 Oktober 1890) pada kesempatan kala masuk kembali ranah kehidupan parlementer yang nampak terbuka padanya dan menawarkan kesuksesan dalam ranah politik Irlandia. Beristirahatlah dengan tenang.
iyl4tdlhd8piuxpdoxrmfrcb4sveqfi
Resep:Laksa Bogor
100
24200
97871
97852
2024-05-02T14:37:44Z
Sofi Solihah
33431
Cara membuat
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Laksa Bogor 1.JPG|kiri|jmpl|Laksa Bogor]]
Laksa Bogor umumnya terdiri dari mie tebal yang direbus, kemudian disajikan dalam kuah kaldu yang kaya rempah. Kuahnya biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti santan, bumbu rempah seperti kunyit, jahe, bawang putih, dan cabai, serta daging ayam atau sapi yang telah dimasak hingga empuk dan beraroma harum.
Selain itu, laksa Bogor juga sering dihiasi dengan berbagai tambahan seperti irisan telur rebus, potongan tahu goreng, rebung, potongan daun bawang, dan bawang goreng untuk menambahkan tekstur dan cita rasa yang beragam.
Keunikan laksa Bogor terletak pada kuahnya yang kaya rempah dengan sentuhan santan yang lezat, serta kelezatan mie tebal yang menjadi basisnya. Hidangan ini sering kali disajikan sebagai makanan berat atau sarapan yang menggugah selera, terutama di pagi hari atau saat cuaca dingin. Laksa Bogor merupakan salah satu hidangan yang penuh dengan citarasa dan kehangatan, serta menjadi favorit di antara penggemar kuliner Indonesia.
== Bahan ==
* 500 ml santan kental
* 300 ml air
* 100 gr bihun
* 1 genggam tauge
* 1 kotak kecil oncom
=== Bumbu utuh: ===
* 2 lembar daun salam
* 3 lembar daun jeruk
* 1 batang serai
* 1 ruas lengkuas
* garam
* gula
* merica bubuk
* kaldu ayam secukupnya, bisa diganti dengan yang instan
=== Bumbu halus: ===
* 3 siung bawang putih
* 5 siung bawang merah
* 3 butir kemiri
* 2 cm kunyit
* 1 cm jahe
* 1/4 sdt jintan
== Cara membuat ==
Pisahkan bahan pelengkap, yakni lontong atau ketupat, tahu kuning, telur rebus, kemangi, bawang goreng, dan sambal rawit.
Biarkan bihun terendam dalam air panas, lalu sisihkan. Sementara itu, singkirkan tauge sebentar dalam air panas, lalu tiriskan. Panggang atau goreng oncom sebentar sampai harum, potong-potong, dan sisihkan.
Tumis bumbu halus sampai harum, tambahkan daun salam, daun jeruk, lengkuas, dan serai, kemudian tumis lagi sampai bumbu matang. Tuangkan santan, aduk rata dengan bumbu, dan tunggu sampai mulai panas.
Lalu, tambahkan bumbu seperti garam, gula, merica, dan bubuk kaldu ayam, lalu periksa rasa. Setelah rasanya pas sesuai selera dan santan mulai mendidih, angkat dari api.
Susun bihun, lontong atau ketupat, oncom, dan tauge dalam mangkuk. Siram dengan kuah laksa, tambahkan ''topping'' berupa telur rebus yang telah dipotong dua, bawang goreng, dan sambal rawit.
og58bkhrdtzhazryid73ugp057d3onm
97872
97871
2024-05-02T14:39:17Z
Sofi Solihah
33431
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Laksa Bogor 1.JPG|kiri|jmpl|Laksa Bogor]]
Laksa Bogor umumnya terdiri dari mie tebal yang direbus, kemudian disajikan dalam kuah kaldu yang kaya rempah. Kuahnya biasanya terbuat dari bahan-bahan seperti santan, bumbu rempah seperti kunyit, jahe, bawang putih, dan cabai, serta daging ayam atau sapi yang telah dimasak hingga empuk dan beraroma harum.
Selain itu, laksa Bogor juga sering dihiasi dengan berbagai tambahan seperti irisan telur rebus, potongan tahu goreng, rebung, potongan daun bawang, dan bawang goreng untuk menambahkan tekstur dan cita rasa yang beragam.
Keunikan laksa Bogor terletak pada kuahnya yang kaya rempah dengan sentuhan santan yang lezat, serta kelezatan mie tebal yang menjadi basisnya. Hidangan ini sering kali disajikan sebagai makanan berat atau sarapan yang menggugah selera, terutama di pagi hari atau saat cuaca dingin. Laksa Bogor merupakan salah satu hidangan yang penuh dengan citarasa dan kehangatan, serta menjadi favorit di antara penggemar kuliner Indonesia.
== Bahan ==
* 500 ml santan kental
* 300 ml air
* 100 gr bihun
* 1 genggam tauge
* 1 kotak kecil oncom
=== Bumbu utuh: ===
* 2 lembar daun salam
* 3 lembar daun jeruk
* 1 batang serai
* 1 ruas lengkuas
* garam
* gula
* merica bubuk
* kaldu ayam secukupnya, bisa diganti dengan yang instan
=== Bumbu halus: ===
* 3 siung bawang putih
* 5 siung bawang merah
* 3 butir kemiri
* 2 cm kunyit
* 1 cm jahe
* 1/4 sdt jintan
== Cara membuat ==
Pisahkan bahan pelengkap, yakni lontong atau ketupat, tahu kuning, telur rebus, kemangi, bawang goreng, dan sambal rawit.
Biarkan bihun terendam dalam air panas, lalu sisihkan. Sementara itu, singkirkan tauge sebentar dalam air panas, lalu tiriskan. Panggang atau goreng oncom sebentar sampai harum, potong-potong, dan sisihkan.
Tumis bumbu halus sampai harum, tambahkan daun salam, daun jeruk, lengkuas, dan serai, kemudian tumis lagi sampai bumbu matang. Tuangkan santan, aduk rata dengan bumbu, dan tunggu sampai mulai panas.
Lalu, tambahkan bumbu seperti garam, gula, merica, dan bubuk kaldu ayam, lalu periksa rasa. Setelah rasanya pas sesuai selera dan santan mulai mendidih, angkat dari api.
Susun bihun, lontong atau ketupat, oncom, dan tauge dalam mangkuk. Siram dengan kuah laksa, tambahkan ''topping'' berupa telur rebus yang telah dipotong dua, bawang goreng, dan sambal rawit.
[[Kategori:Kuliner Bogor]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
05cq2wkhj7nkqtejpzjwwe40iu2649g
Resep:Barongko
100
24204
97870
97868
2024-05-02T13:37:55Z
Iripseudocorus
39602
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Barongko_hendak_dimakan.jpg|jmpl|Barongko_hendak_dimakan]]
'''Barongko''' adalah satu makanan krusial dalam acara-acara adat Bugis Makassar, khususnya di acara pernikahan. Keistimewaan kue ini terkait juga dengan makna bahasanya. Konon, ''barongko'' adalah singkatan dari ''Barangku mua kudokko'', yang berarti ''Barangku juga yang kubungkus''. Nah, jadi barongko ini dianggap melambangkan kejujuran karena dari luar dan dalam pun isinya sama.
==Bahan-bahan yang perlu disiapkan==
Bahan utamanya tentunya adalah pisang itu sendiri, yang berupa pisang kepok 8-10 buah (kalau gak ada pisang kepok boleh aja coba pakai pisang raja). Selain itu, daun pisangnya juga digunakan. Untuk buat adonannya tambahkan juga 3 butir telur ayam dan 200 ml santan kental. Biar lebih berasa bisa ditambahkan gula pasir (50 gram), 5 sdm susu kental manis merek apa saja, dan garam (2 sdt). Adapun untuk menambah aroma bisa ditambahkan 2 lembar daun pandan<ref name=":0">https://sulsel.idntimes.com/food/recipe/alvina-putri-rahmanita/resep-barongko-pisang-kukus-c1c2?page=all</ref>
==Untuk membuat barongko dengan maksimal, lakukan langkah berikut.==
Pertama, pastikan pisang yang digunakan sudah dikupas ya. Lalu, pisang dihancurkan leburkan dengan alat makan seperti garpu atau sendok. Kemudian, tiap elemen bahan tadi (pisang, susu kental manis, gula, garam, santan) dicampur adukkan. Daun pisang yang sudah dipetik, kemudian dipotong dan dimasukkan pandan ditengah-tengahnya. Adonan yang sudah menyatu lalu digabungkan pula di dalam daun pisang ini, dan dibungkus dalam bentuk trapesium dengan bagian atas ditusuk dengan lidi. Setelah dikukus 30 menit barongko pun sudah matang dan siap untuk disajikan dalam acara Anda.<ref name=":0" />
== Resep ini dikutip dari ==
<references />
[[Kategori:Lokakarya WikiCendekia2024]]
fcgax09ptcuhbibaxsuqb6n0ncrc8w7
Resep:Bika Bogor Talubi
100
24208
97873
2024-05-02T14:49:52Z
Sofi Solihah
33431
Resep Bika Bogor Talubi
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Bika bogor talubi oleh oleh khas bogor.jpg|jmpl|Bika Bogor Talubi]]
Bika Bogor Talubi adalah sejenis kue tradisional yang berasal dari Bogor, Indonesia. Kue ini terkenal karena teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas. Bika Bogor Talubi memiliki ciri khas berupa lapisan kulit luar yang tipis dan kenyal, dengan isi yang terbuat dari campuran antara tepung terigu, santan, gula, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan vanili. Selain itu, kue ini juga sering dihiasi dengan taburan wijen di bagian atasnya, menambahkan aroma khas dan sedikit renyah saat disantap. Bika Bogor Talubi biasanya dijual dalam bentuk bulat atau persegi panjang, dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Bogor yang banyak diminati oleh wisatawan dan penggemar kuliner.
== Bahan ==
250 gr tepung terigu
150 gr gula pasir
100 gr margarin, lelehkan
3 butir telur
200 ml santan kental
1 sendok teh emulsifier
1/2 sendok teh vanili
1/4 sendok teh garam
1/2 sendok teh baking powder
== Cara membuat ==
* Panaskan cetakan kue Bika Bogor dengan sedikit margarin sampai panas.
* Tuangkan adonan pertama ke dalam cetakan, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Lanjutkan dengan menuangkan adonan kedua dengan warna yang berbeda di atas adonan pertama, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Ulangi proses ini sampai semua adonan habis.
=== Proses panggangan Bika Bogor Talubi: ===
* Setelah lapisan-lapisan adonan terbentuk, panggang Bika Bogor Talubi dalam oven dengan suhu 180 derajat ''celsius'' selama 20-25 menit atau sampai matang dan permukaannya berwarna keemasan.
* Keluarkan Bika Bogor Talubi dari oven dan biarkan dingin.
* Taburkan ''topping'' talubi seperti keju parut, cokelat ''chip'', atau kacang sangrai di atasnya.
e0ptvksolwf5l77h3h91k8gdalm1vov
97874
97873
2024-05-02T14:50:39Z
Sofi Solihah
33431
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Bika bogor talubi oleh oleh khas bogor.jpg|jmpl|Bika Bogor Talubi]]
Bika Bogor Talubi adalah sejenis kue tradisional yang berasal dari Bogor, Indonesia. Kue ini terkenal karena teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas. Bika Bogor Talubi memiliki ciri khas berupa lapisan kulit luar yang tipis dan kenyal, dengan isi yang terbuat dari campuran antara tepung terigu, santan, gula, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan vanili. Selain itu, kue ini juga sering dihiasi dengan taburan wijen di bagian atasnya, menambahkan aroma khas dan sedikit renyah saat disantap. Bika Bogor Talubi biasanya dijual dalam bentuk bulat atau persegi panjang, dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Bogor yang banyak diminati oleh wisatawan dan penggemar kuliner.
== Bahan ==
250 gr tepung terigu
150 gr gula pasir
100 gr margarin, lelehkan
3 butir telur
200 ml santan kental
1 sendok teh emulsifier
1/2 sendok teh vanili
1/4 sendok teh garam
1/2 sendok teh baking powder
== Cara membuat ==
* Panaskan cetakan kue Bika Bogor dengan sedikit margarin sampai panas.
* Tuangkan adonan pertama ke dalam cetakan, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Lanjutkan dengan menuangkan adonan kedua dengan warna yang berbeda di atas adonan pertama, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Ulangi proses ini sampai semua adonan habis.
=== Proses panggangan Bika Bogor Talubi: ===
* Setelah lapisan-lapisan adonan terbentuk, panggang Bika Bogor Talubi dalam oven dengan suhu 180 derajat ''celsius'' selama 20-25 menit atau sampai matang dan permukaannya berwarna keemasan.
* Keluarkan Bika Bogor Talubi dari oven dan biarkan dingin.
* Taburkan ''topping'' talubi seperti keju parut, cokelat ''chip'', atau kacang sangrai di atasnya.
[[Kategori:Kuliner Bogor]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
mfecgy64if8l2692mqwncipnmk2tns5
97875
97874
2024-05-02T14:52:23Z
Sofi Solihah
33431
Pranala luar
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Bika bogor talubi oleh oleh khas bogor.jpg|jmpl|Bika Bogor Talubi]]
Bika Bogor Talubi adalah sejenis kue tradisional yang berasal dari Bogor, Indonesia. Kue ini terkenal karena teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas. Bika Bogor Talubi memiliki ciri khas berupa lapisan kulit luar yang tipis dan kenyal, dengan isi yang terbuat dari campuran antara tepung terigu, santan, gula, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan vanili. Selain itu, kue ini juga sering dihiasi dengan taburan wijen di bagian atasnya, menambahkan aroma khas dan sedikit renyah saat disantap. Bika Bogor Talubi biasanya dijual dalam bentuk bulat atau persegi panjang, dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Bogor yang banyak diminati oleh wisatawan dan penggemar kuliner.
== Bahan ==
250 gr tepung terigu
150 gr gula pasir
100 gr margarin, lelehkan
3 butir telur
200 ml santan kental
1 sendok teh emulsifier
1/2 sendok teh vanili
1/4 sendok teh garam
1/2 sendok teh baking powder
== Cara membuat ==
* Panaskan cetakan kue Bika Bogor dengan sedikit margarin sampai panas.
* Tuangkan adonan pertama ke dalam cetakan, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Lanjutkan dengan menuangkan adonan kedua dengan warna yang berbeda di atas adonan pertama, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Ulangi proses ini sampai semua adonan habis.
=== Proses panggangan Bika Bogor Talubi: ===
* Setelah lapisan-lapisan adonan terbentuk, panggang Bika Bogor Talubi dalam oven dengan suhu 180 derajat ''celsius'' selama 20-25 menit atau sampai matang dan permukaannya berwarna keemasan.
* Keluarkan Bika Bogor Talubi dari oven dan biarkan dingin.
* Taburkan ''topping'' talubi seperti keju parut, cokelat ''chip'', atau kacang sangrai di atasnya.
== Pranala luar ==
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/1100676-bika-bogor-talubi-perpaduan-lezat-talas-dan-ubi
https://www.tredmedia.com/lifestyle/8239802912/resep-cara-membuat-masakan-bika-bogor-talubi-yang-lezat?page=3
[[Kategori:Kuliner Bogor]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
olbrmgkypfnq4b9j8o1nw91opbu37gu
97876
97875
2024-05-02T14:53:20Z
Sofi Solihah
33431
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Bika bogor talubi oleh oleh khas bogor.jpg|jmpl|Bika Bogor Talubi]]
Bika Bogor Talubi adalah sejenis kue tradisional yang berasal dari Bogor, Indonesia. Kue ini terkenal karena teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas. Bika Bogor Talubi memiliki ciri khas berupa lapisan kulit luar yang tipis dan kenyal, dengan isi yang terbuat dari campuran antara tepung terigu, santan, gula, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan vanili. Selain itu, kue ini juga sering dihiasi dengan taburan wijen di bagian atasnya, menambahkan aroma khas dan sedikit renyah saat disantap. Bika Bogor Talubi biasanya dijual dalam bentuk bulat atau persegi panjang, dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Bogor yang banyak diminati oleh wisatawan dan penggemar kuliner.
== Bahan ==
250 gr tepung terigu
150 gr gula pasir
100 gr margarin, lelehkan
3 butir telur
200 ml santan kental
1 sendok teh emulsifier
1/2 sendok teh vanili
1/4 sendok teh garam
1/2 sendok teh baking powder
== Cara membuat ==
* Panaskan cetakan kue Bika Bogor dengan sedikit margarin sampai panas.
* Tuangkan adonan pertama ke dalam cetakan, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Lanjutkan dengan menuangkan adonan kedua dengan warna yang berbeda di atas adonan pertama, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Ulangi proses ini sampai semua adonan habis.
=== Proses panggangan Bika Bogor Talubi: ===
* Setelah lapisan-lapisan adonan terbentuk, panggang Bika Bogor Talubi dalam oven dengan suhu 180 derajat ''celsius'' selama 20-25 menit atau sampai matang dan permukaannya berwarna keemasan.
* Keluarkan Bika Bogor Talubi dari oven dan biarkan dingin.
* Taburkan ''topping'' talubi seperti keju parut, cokelat ''chip'', atau kacang sangrai di atasnya.
== Pranala luar ==
*[https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/1100676-bika-bogor-talubi-perpaduan-lezat-talas-dan-ubi/ Resep Bika Bogor Talubi]
*[https://www.tredmedia.com/lifestyle/8239802912/resep-cara-membuat-masakan-bika-bogor-talubi-yang-lezat?page=3 / Resep Cara Membuat Bika Bogor Talubi]
[[Kategori:Kuliner Bogor]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
dnmigxt2mh7ghq9dd5s3jn58yv0lzm8
97877
97876
2024-05-02T14:53:35Z
Sofi Solihah
33431
/* Pranala luar */
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Bika bogor talubi oleh oleh khas bogor.jpg|jmpl|Bika Bogor Talubi]]
Bika Bogor Talubi adalah sejenis kue tradisional yang berasal dari Bogor, Indonesia. Kue ini terkenal karena teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas. Bika Bogor Talubi memiliki ciri khas berupa lapisan kulit luar yang tipis dan kenyal, dengan isi yang terbuat dari campuran antara tepung terigu, santan, gula, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan vanili. Selain itu, kue ini juga sering dihiasi dengan taburan wijen di bagian atasnya, menambahkan aroma khas dan sedikit renyah saat disantap. Bika Bogor Talubi biasanya dijual dalam bentuk bulat atau persegi panjang, dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Bogor yang banyak diminati oleh wisatawan dan penggemar kuliner.
== Bahan ==
250 gr tepung terigu
150 gr gula pasir
100 gr margarin, lelehkan
3 butir telur
200 ml santan kental
1 sendok teh emulsifier
1/2 sendok teh vanili
1/4 sendok teh garam
1/2 sendok teh baking powder
== Cara membuat ==
* Panaskan cetakan kue Bika Bogor dengan sedikit margarin sampai panas.
* Tuangkan adonan pertama ke dalam cetakan, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Lanjutkan dengan menuangkan adonan kedua dengan warna yang berbeda di atas adonan pertama, ratakan, dan biarkan setengah matang.
* Ulangi proses ini sampai semua adonan habis.
=== Proses panggangan Bika Bogor Talubi: ===
* Setelah lapisan-lapisan adonan terbentuk, panggang Bika Bogor Talubi dalam oven dengan suhu 180 derajat ''celsius'' selama 20-25 menit atau sampai matang dan permukaannya berwarna keemasan.
* Keluarkan Bika Bogor Talubi dari oven dan biarkan dingin.
* Taburkan ''topping'' talubi seperti keju parut, cokelat ''chip'', atau kacang sangrai di atasnya.
== Pranala luar ==
*[https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/1100676-bika-bogor-talubi-perpaduan-lezat-talas-dan-ubi/ Resep Bika Bogor Talubi]
*[https://www.tredmedia.com/lifestyle/8239802912/resep-cara-membuat-masakan-bika-bogor-talubi-yang-lezat?page=3/ Resep Cara Membuat Bika Bogor Talubi]
[[Kategori:Kuliner Bogor]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
4zfogk23he8xzyzo9ldqdmnh3tstbou
Resep:Kacang Bogor Istana
100
24209
97878
2024-05-02T15:03:04Z
Sofi Solihah
33431
Resep Kacang Bogor Istana
wikitext
text/x-wiki
Kacang Bogor Istana adalah salah satu jajanan khas dari Bogor, Indonesia, yang terkenal akan rasa gurih dan renyahnya. Kacang ini terbuat dari kacang tanah yang dipanggang hingga garing dan diberi taburan berbagai bumbu rempah seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan cabai.
Proses pembuatan kacang Bogor Istana melibatkan teknik khusus dalam pemanggangan kacang sehingga menghasilkan tekstur yang renyah namun tetap mempertahankan cita rasa kacang yang khas. Selain itu, aroma rempah-rempah yang meresap dalam kacang menambah kenikmatan saat disantap. Kacang Bogor Istana sering dijadikan camilan favorit di berbagai acara atau sebagai oleh-oleh khas Bogor yang diminati oleh banyak orang.
== Bahan ==
* 500 gr kacang mentah khas Bogor
* Minyak goreng secukupnya
* Garam secukupnya
* Bumbu secukupnya seperti kaldu bubuk
== Cara membuat ==
Siapkan kacang Bogor dengan mengupas kulit yang pertama.
Lanjutkan dengan mengupas lapisan kulit kedua.
Kemudian, cucilah kacang secara menyeluruh dan kemudian tiriskan.
Goreng kacang dengan menggunakan minyak hingga seluruhnya terendam, tunggu hingga berubah menjadi kecoklatan.
Setelah matang, taburkan garam atau kaldu bubuk sesuai selera.
Kacang Bogor siap disajikan dengan cita rasa aslinya.
Apabila ingin mencoba dengan rasa yang berbeda, silakan berkreasi dengan tambahan bumbu sesuai selera, seperti bumbu bubuk jagung, keju, balado, dan bumbu lain yang banyak dijual di pasar.
== Pranala luar ==
https://priangan.tribunnews.com/2023/06/07/wajib-coba-resep-lezat-camilan-dari-kacang-bogor-istana-yang-bikin-ketagihan
https://www.orami.co.id/magazine/makanan-khas-bogor?page=all
44v7nfr9x9wvi7b3fak2bm9lyfbjhxs
97879
97878
2024-05-02T15:04:35Z
Sofi Solihah
33431
wikitext
text/x-wiki
Kacang Bogor Istana adalah salah satu jajanan khas dari Bogor, Indonesia, yang terkenal akan rasa gurih dan renyahnya. Kacang ini terbuat dari kacang tanah yang dipanggang hingga garing dan diberi taburan berbagai bumbu rempah seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan cabai.
Proses pembuatan kacang Bogor Istana melibatkan teknik khusus dalam pemanggangan kacang sehingga menghasilkan tekstur yang renyah namun tetap mempertahankan cita rasa kacang yang khas. Selain itu, aroma rempah-rempah yang meresap dalam kacang menambah kenikmatan saat disantap. Kacang Bogor Istana sering dijadikan camilan favorit di berbagai acara atau sebagai oleh-oleh khas Bogor yang diminati oleh banyak orang.
== Bahan ==
* 500 gr kacang mentah khas Bogor
* Minyak goreng secukupnya
* Garam secukupnya
* Bumbu secukupnya seperti kaldu bubuk
== Cara membuat ==
Siapkan kacang Bogor dengan mengupas kulit yang pertama.
Lanjutkan dengan mengupas lapisan kulit kedua.
Kemudian, cucilah kacang secara menyeluruh dan kemudian tiriskan.
Goreng kacang dengan menggunakan minyak hingga seluruhnya terendam, tunggu hingga berubah menjadi kecoklatan.
Setelah matang, taburkan garam atau kaldu bubuk sesuai selera.
Kacang Bogor siap disajikan dengan cita rasa aslinya.
Apabila ingin mencoba dengan rasa yang berbeda, silakan berkreasi dengan tambahan bumbu sesuai selera, seperti bumbu bubuk jagung, keju, balado, dan bumbu lain yang banyak dijual di pasar.
== Pranala luar ==
*[https://priangan.tribunnews.com/2023/06/07/wajib-coba-resep-lezat-camilan-dari-kacang-bogor-istana-yang-bikin-ketagihan/ Resep Lezat Kacang Bogor Istana]
*[https://www.orami.co.id/magazine/makanan-khas-bogor?page=all/ Resep Makanan Khas Bogor]
[[Kategori:Kuliner Bogor]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
nb70zex72spgikt597mjqrcwom6rb5w
Resep:Asinan Bogor
100
24210
97880
2024-05-02T15:12:19Z
Sofi Solihah
33431
Resep Asinan Bogor
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Asinan Bogor.JPG|kiri|jmpl|Asinan Bogor]]
Asinan Bogor adalah salah satu hidangan khas dari Bogor, Indonesia, yang terkenal dengan cita rasa segar, asam, dan pedas. Hidangan ini terdiri dari campuran berbagai jenis sayuran segar seperti kol, kacang panjang, tauge, timun, dan kentang yang telah dipotong-potong. Sayuran-sayuran tersebut kemudian direndam dalam cairan asam yang terbuat dari campuran cuka, air, gula, garam, serta taburan cabai rawit atau cabe merah untuk memberikan sentuhan pedas. Beberapa resep juga menambahkan potongan nanas atau mangga muda untuk memberikan aroma dan rasa yang lebih segar. Asinan Bogor sering dihidangkan dalam keadaan dingin dan disajikan dengan tambahan kerupuk atau emping sebagai pelengkap. Hidangan ini sangat populer sebagai camilan ringan atau sebagai hidangan pembuka dalam acara makan bersama.
== Bahan ==
* 2 potong nanas madu, iris sesuai preferensi
* 1 potong bengkuang, potong dadu
* 1 potong timun ukuran besar, potong dadu
* 1 genggam tauge
* 1/4 potong kol, iris tipis
* 2 potong tahu, potong dadu dan digoreng
* 1 genggam kacang tanah, digoreng
=== Kuah sambal ===
* 6 potong cabai merah keriting
* 2 potong cabai rawit merah, opsional
* 1 sendok makan ebi goreng (dapat diganti dengan terasi)
* 1 keping gula jawa
* 3 sendok makan air asam jawa
* 1 sendok teh cuka masak (dapat diganti dengan air lemon)
* 1 sendok teh garam
* 5 sendok makan gula pasir
* 1 liter air
=== Membuat Asinan Sayur Bogor: ===
* Persiapkan semua bahan, cuci bersih, dan potong sesuai selera.
* Haluskan cabai merah, cabai rawit, dan terasi. Kemudian, panaskan air dan tambahkan campuran cabai yang sudah dihaluskan, gula jawa, air asam jawa, cuka masak, garam, dan gula.
* Aduk hingga rata dan gula larut, lalu koreksi rasa. Matikan api dan biarkan sedikit mendingin.
* Setelah kuah agak dingin, campurkan dengan sayuran dan buah yang sudah dipotong.
* Taburkan kacang tanah di atasnya, dan cicip kembali untuk memastikan rasanya. Apabila kurang asin atau manis, tambahkan gula atau garam yang telah dilarutkan dalam air hangat.
* Asinan sayur khas Bogor siap disajikan bersama dengan kerupuk.
== Pranala luar ==
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5438784/3-resep-asinan-bogor-asam-pedas-dengan-sensasi-segar?page=2
https://www.idntimes.com/food/recipe/prila-arofani/resep-asinan-khas-bogor-yang-segar
nnpppw4jak5y1go0842pmg4j57v48n5
97881
97880
2024-05-02T15:13:47Z
Sofi Solihah
33431
/* Membuat Asinan Sayur Bogor: */
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Asinan Bogor.JPG|kiri|jmpl|Asinan Bogor]]
Asinan Bogor adalah salah satu hidangan khas dari Bogor, Indonesia, yang terkenal dengan cita rasa segar, asam, dan pedas. Hidangan ini terdiri dari campuran berbagai jenis sayuran segar seperti kol, kacang panjang, tauge, timun, dan kentang yang telah dipotong-potong. Sayuran-sayuran tersebut kemudian direndam dalam cairan asam yang terbuat dari campuran cuka, air, gula, garam, serta taburan cabai rawit atau cabe merah untuk memberikan sentuhan pedas. Beberapa resep juga menambahkan potongan nanas atau mangga muda untuk memberikan aroma dan rasa yang lebih segar. Asinan Bogor sering dihidangkan dalam keadaan dingin dan disajikan dengan tambahan kerupuk atau emping sebagai pelengkap. Hidangan ini sangat populer sebagai camilan ringan atau sebagai hidangan pembuka dalam acara makan bersama.
== Bahan ==
* 2 potong nanas madu, iris sesuai preferensi
* 1 potong bengkuang, potong dadu
* 1 potong timun ukuran besar, potong dadu
* 1 genggam tauge
* 1/4 potong kol, iris tipis
* 2 potong tahu, potong dadu dan digoreng
* 1 genggam kacang tanah, digoreng
=== Kuah sambal ===
* 6 potong cabai merah keriting
* 2 potong cabai rawit merah, opsional
* 1 sendok makan ebi goreng (dapat diganti dengan terasi)
* 1 keping gula jawa
* 3 sendok makan air asam jawa
* 1 sendok teh cuka masak (dapat diganti dengan air lemon)
* 1 sendok teh garam
* 5 sendok makan gula pasir
* 1 liter air
=== Membuat Asinan Sayur Bogor ===
* Persiapkan semua bahan, cuci bersih, dan potong sesuai selera.
* Haluskan cabai merah, cabai rawit, dan terasi. Kemudian, panaskan air dan tambahkan campuran cabai yang sudah dihaluskan, gula jawa, air asam jawa, cuka masak, garam, dan gula.
* Aduk hingga rata dan gula larut, lalu koreksi rasa. Matikan api dan biarkan sedikit mendingin.
* Setelah kuah agak dingin, campurkan dengan sayuran dan buah yang sudah dipotong.
* Taburkan kacang tanah di atasnya, dan cicip kembali untuk memastikan rasanya. Apabila kurang asin atau manis, tambahkan gula atau garam yang telah dilarutkan dalam air hangat.
* Asinan sayur khas Bogor siap disajikan bersama dengan kerupuk.
== Pranala luar ==
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5438784/3-resep-asinan-bogor-asam-pedas-dengan-sensasi-segar?page=2
https://www.idntimes.com/food/recipe/prila-arofani/resep-asinan-khas-bogor-yang-segar
lu3hjveftl5bvkdz1e02w8242lnz1re
97882
97881
2024-05-02T15:14:51Z
Sofi Solihah
33431
wikitext
text/x-wiki
[[Berkas:Asinan Bogor.JPG|kiri|jmpl|Asinan Bogor]]
Asinan Bogor adalah salah satu hidangan khas dari Bogor, Indonesia, yang terkenal dengan cita rasa segar, asam, dan pedas. Hidangan ini terdiri dari campuran berbagai jenis sayuran segar seperti kol, kacang panjang, tauge, timun, dan kentang yang telah dipotong-potong. Sayuran-sayuran tersebut kemudian direndam dalam cairan asam yang terbuat dari campuran cuka, air, gula, garam, serta taburan cabai rawit atau cabe merah untuk memberikan sentuhan pedas. Beberapa resep juga menambahkan potongan nanas atau mangga muda untuk memberikan aroma dan rasa yang lebih segar. Asinan Bogor sering dihidangkan dalam keadaan dingin dan disajikan dengan tambahan kerupuk atau emping sebagai pelengkap. Hidangan ini sangat populer sebagai camilan ringan atau sebagai hidangan pembuka dalam acara makan bersama.
== Bahan ==
* 2 potong nanas madu, iris sesuai preferensi
* 1 potong bengkuang, potong dadu
* 1 potong timun ukuran besar, potong dadu
* 1 genggam tauge
* 1/4 potong kol, iris tipis
* 2 potong tahu, potong dadu dan digoreng
* 1 genggam kacang tanah, digoreng
=== Kuah sambal ===
* 6 potong cabai merah keriting
* 2 potong cabai rawit merah, opsional
* 1 sendok makan ebi goreng (dapat diganti dengan terasi)
* 1 keping gula jawa
* 3 sendok makan air asam jawa
* 1 sendok teh cuka masak (dapat diganti dengan air lemon)
* 1 sendok teh garam
* 5 sendok makan gula pasir
* 1 liter air
=== Membuat Asinan Sayur Bogor ===
* Persiapkan semua bahan, cuci bersih, dan potong sesuai selera.
* Haluskan cabai merah, cabai rawit, dan terasi. Kemudian, panaskan air dan tambahkan campuran cabai yang sudah dihaluskan, gula jawa, air asam jawa, cuka masak, garam, dan gula.
* Aduk hingga rata dan gula larut, lalu koreksi rasa. Matikan api dan biarkan sedikit mendingin.
* Setelah kuah agak dingin, campurkan dengan sayuran dan buah yang sudah dipotong.
* Taburkan kacang tanah di atasnya, dan cicip kembali untuk memastikan rasanya. Apabila kurang asin atau manis, tambahkan gula atau garam yang telah dilarutkan dalam air hangat.
* Asinan sayur khas Bogor siap disajikan bersama dengan kerupuk.
== Pranala luar ==
*[https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5438784/3-resep-asinan-bogor-asam-pedas-dengan-sensasi-segar?page=2/ Resep Asinan Bogor]
*[https://www.idntimes.com/food/recipe/prila-arofani/resep-asinan-khas-bogor-yang-segar/ Resep Asinan Bogor Segar]
[[Kategori:Kuliner Bogor]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
m2mwk0mrn688gor1ng9ggqc3dgwkb4d
Resep:Gabus Pucung
100
24211
97883
2024-05-02T15:43:06Z
Sofi Solihah
33431
Resep Gabus Pucung khas Betawi
wikitext
text/x-wiki
Gabus Pucung adalah hidangan khas dari Betawi, Jakarta, yang terkenal akan cita rasa gurih dan pedasnya yang khas. Hidangan ini terbuat dari ikan gabus yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah dan santan, kemudian disajikan dengan kuah yang kental dan beraroma harum. Bumbu yang digunakan dalam proses memasak Gabus Pucung meliputi bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, daun jeruk, serta cabai merah untuk memberikan rasa pedas. Proses memasaknya melibatkan penggunaan santan yang menjadikan kuahnya kaya akan rasa dan tekstur yang lembut. Gabus Pucung sering disajikan sebagai hidangan utama dalam acara-acara spesial atau sebagai salah satu hidangan dalam sajian makanan tradisional Betawi. Kelezatan Gabus Pucung membuatnya menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner yang menyukai hidangan berkuah dan berbumbu.
=== Bahan Utama ===
* 2 ekor (600 gr) ikan gabus segar
* 2 buah jeruk nipis, peras airnya
* 750 ml air
* 5-7 buah keluwek
* 1 batang serai, memarkan
* 2 lembar daun salam
* 10 buah cabe rawit merah
=== Bumbu Halus ===
* 2 butir kemiri
* 3 buah cabai merah keriting
* 3 siung bawang putih
* 5 siung bawang merah
* 2 cm kencur
* 2 cm kunyit
* 2 cm lengkuas
* 1 sdt terasi
* 2 sdt garam
=== Langkah Membuat Gabus Pucung Betawi: ===
* Bersihkan ikan gabus dan cuci hingga bersih dari lendir. Lakukan beberapa sayatan kecil di kedua sisi ikan.
* Marinasi ikan dengan perasan jeruk nipis dan sedikit garam.
* Goreng ikan gabus dalam minyak panas hingga kering dan matang. Tiriskan.
=== Bumbu Halus: ===
* Haluskan semua bumbu hingga lembut.
* Tambahkan keluwek, dan ulek hingga halus.
* Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum.
* Masukkan bumbu tumis ke dalam panci, tambahkan air, cabe rawit, serai, dan daun salam, lalu rebus hingga mendidih beberapa saat. Angkat.
* Letakkan ikan gabus goreng di atas piring saji. Siram dengan kuah. Sajikan selagi hangat.
== Pranala luar ==
https://food.detik.com/makanan-laut/d-5746274/resep-gabus-pucung-betawi-yang-kuahnya-gurih-mantap
https://resepkoki.id/resep/resep-ikan-gabus-pucung/
i8ck6wunnnk50b1ewvpq460nxbo4v9c
97884
97883
2024-05-02T15:43:29Z
Sofi Solihah
33431
/* Langkah Membuat Gabus Pucung Betawi: */
wikitext
text/x-wiki
Gabus Pucung adalah hidangan khas dari Betawi, Jakarta, yang terkenal akan cita rasa gurih dan pedasnya yang khas. Hidangan ini terbuat dari ikan gabus yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah dan santan, kemudian disajikan dengan kuah yang kental dan beraroma harum. Bumbu yang digunakan dalam proses memasak Gabus Pucung meliputi bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, daun jeruk, serta cabai merah untuk memberikan rasa pedas. Proses memasaknya melibatkan penggunaan santan yang menjadikan kuahnya kaya akan rasa dan tekstur yang lembut. Gabus Pucung sering disajikan sebagai hidangan utama dalam acara-acara spesial atau sebagai salah satu hidangan dalam sajian makanan tradisional Betawi. Kelezatan Gabus Pucung membuatnya menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner yang menyukai hidangan berkuah dan berbumbu.
=== Bahan Utama ===
* 2 ekor (600 gr) ikan gabus segar
* 2 buah jeruk nipis, peras airnya
* 750 ml air
* 5-7 buah keluwek
* 1 batang serai, memarkan
* 2 lembar daun salam
* 10 buah cabe rawit merah
=== Bumbu Halus ===
* 2 butir kemiri
* 3 buah cabai merah keriting
* 3 siung bawang putih
* 5 siung bawang merah
* 2 cm kencur
* 2 cm kunyit
* 2 cm lengkuas
* 1 sdt terasi
* 2 sdt garam
=== Langkah Membuat Gabus Pucung ala Betawi: ===
* Bersihkan ikan gabus dan cuci hingga bersih dari lendir. Lakukan beberapa sayatan kecil di kedua sisi ikan.
* Marinasi ikan dengan perasan jeruk nipis dan sedikit garam.
* Goreng ikan gabus dalam minyak panas hingga kering dan matang. Tiriskan.
=== Bumbu Halus: ===
* Haluskan semua bumbu hingga lembut.
* Tambahkan keluwek, dan ulek hingga halus.
* Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum.
* Masukkan bumbu tumis ke dalam panci, tambahkan air, cabe rawit, serai, dan daun salam, lalu rebus hingga mendidih beberapa saat. Angkat.
* Letakkan ikan gabus goreng di atas piring saji. Siram dengan kuah. Sajikan selagi hangat.
== Pranala luar ==
https://food.detik.com/makanan-laut/d-5746274/resep-gabus-pucung-betawi-yang-kuahnya-gurih-mantap
https://resepkoki.id/resep/resep-ikan-gabus-pucung/
ipi22ivymukqx4alim7lg00612yqqi2
97885
97884
2024-05-02T15:44:39Z
Sofi Solihah
33431
wikitext
text/x-wiki
Gabus Pucung adalah hidangan khas dari Betawi, Jakarta, yang terkenal akan cita rasa gurih dan pedasnya yang khas. Hidangan ini terbuat dari ikan gabus yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah dan santan, kemudian disajikan dengan kuah yang kental dan beraroma harum. Bumbu yang digunakan dalam proses memasak Gabus Pucung meliputi bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, daun jeruk, serta cabai merah untuk memberikan rasa pedas. Proses memasaknya melibatkan penggunaan santan yang menjadikan kuahnya kaya akan rasa dan tekstur yang lembut. Gabus Pucung sering disajikan sebagai hidangan utama dalam acara-acara spesial atau sebagai salah satu hidangan dalam sajian makanan tradisional Betawi. Kelezatan Gabus Pucung membuatnya menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner yang menyukai hidangan berkuah dan berbumbu.
=== Bahan Utama ===
* 2 ekor (600 gr) ikan gabus segar
* 2 buah jeruk nipis, peras airnya
* 750 ml air
* 5-7 buah keluwek
* 1 batang serai, memarkan
* 2 lembar daun salam
* 10 buah cabe rawit merah
=== Bumbu Halus ===
* 2 butir kemiri
* 3 buah cabai merah keriting
* 3 siung bawang putih
* 5 siung bawang merah
* 2 cm kencur
* 2 cm kunyit
* 2 cm lengkuas
* 1 sdt terasi
* 2 sdt garam
=== Langkah Membuat Gabus Pucung ala Betawi: ===
* Bersihkan ikan gabus dan cuci hingga bersih dari lendir. Lakukan beberapa sayatan kecil di kedua sisi ikan.
* Marinasi ikan dengan perasan jeruk nipis dan sedikit garam.
* Goreng ikan gabus dalam minyak panas hingga kering dan matang. Tiriskan.
=== Bumbu Halus: ===
* Haluskan semua bumbu hingga lembut.
* Tambahkan keluwek, dan ulek hingga halus.
* Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum.
* Masukkan bumbu tumis ke dalam panci, tambahkan air, cabe rawit, serai, dan daun salam, lalu rebus hingga mendidih beberapa saat. Angkat.
* Letakkan ikan gabus goreng di atas piring saji. Siram dengan kuah. Sajikan selagi hangat.
== Pranala luar ==
*[https://food.detik.com/makanan-laut/d-5746274/resep-gabus-pucung-betawi-yang-kuahnya-gurih-mantap/ Resep Gabus Pucung Betawi]
*[https://resepkoki.id/resep/resep-ikan-gabus-pucung/ Resep Ikan Gabus Pucung]
[[Kategori:Kuliner Betawi]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
4y3wr2jhu9p4afnk4v556hiakvilw6e
Resep:Sayur Besan
100
24212
97886
2024-05-02T15:54:51Z
Sofi Solihah
33431
←Membuat halaman berisi 'Sayur Besan adalah hidangan khas Betawi yang terkenal dengan cita rasanya yang kaya akan rempah-rempah dan santan. Hidangan ini terdiri dari campuran berbagai macam sayuran seperti kacang panjang, labu siam, terong, daun singkong, dan daun melinjo yang direbus dalam kuah santan yang gurih. Bumbu-bumbu yang digunakan dalam Sayur Besan mencakup rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, dan daun salam, yang memberikan aroma ha...'
wikitext
text/x-wiki
Sayur Besan adalah hidangan khas Betawi yang terkenal dengan cita rasanya yang kaya akan rempah-rempah dan santan. Hidangan ini terdiri dari campuran berbagai macam sayuran seperti kacang panjang, labu siam, terong, daun singkong, dan daun melinjo yang direbus dalam kuah santan yang gurih. Bumbu-bumbu yang digunakan dalam Sayur Besan mencakup rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, dan daun salam, yang memberikan aroma harum dan rasa lezat pada kuahnya. Proses memasaknya melibatkan penggunaan santan yang melimpah, sehingga kuahnya menjadi kental dan berwarna kekuningan. Sayur Besan sering disajikan sebagai hidangan utama dalam menu makanan Betawi, biasanya disantap bersama nasi putih atau lontong, dan kadang-kadang diberi tambahan telur rebus atau tahu sebagai pelengkap. Kelezatan Sayur Besan membuatnya menjadi salah satu hidangan favorit di kalangan pecinta kuliner Betawi dan menjadi bagian penting dari warisan kuliner tradisional Indonesia.
Bahan
500 ml santan
300 gram terubuk
200 gram kol
10 buah cabai merah keriting
8 siung bawang merah
5 siung bawang putih
5 butir kemiri
5 lembar daun salam
1 bungkus soun
1 batang daun seledri
1 sendok makan gula pasir
1 sendok teh lada bubuk
Garam secukupnya
Bawang goreng secukupnya
Minyak goreng secukupnya
air secukupnya
Cara membuat
Telur tebu, atau yang lebih dikenal sebagai terubuk, tak perlu dicuci sebelum dimasak karena teksturnya yang mudah rapuh. Hanya perlu dikupas dan ditiriskan.
Selanjutnya, potong-potong sesuai kebutuhan, dan terubuk siap disiapkan. Untuk memilih terubuk yang berkualitas, carilah yang masih terbungkus rapat oleh pelepahnya. Ini menjamin isi terubuk tetap utuh dan tidak rusak.
Pastikan juga pelepahnya berwarna hijau muda dengan sedikit warna putih, menyerupai kulit jagung.
Setelah persiapan terubuk, bumbu sayur dapat dibuat. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan kemiri, kemudian ulek dalam cobek.
Panaskan minyak secukupnya di wajan berukuran sedang. Tumis bumbu halus dan daun salam hingga harum.
Selanjutnya, setelah bumbu tercium harum, tambahkan terubuk yang telah disiapkan bersama sedikit air dan santan. Aduk hingga merata dan masak hingga kuah mendidih.
Tambahkan potongan kol dan soun, aduk rata. Bumbui dengan garam, lada, dan gula. Masak hingga kuah mengental.
Sebelum disajikan, pastikan untuk mencicipi dan mengecek keseimbangan rasa. Jika perlu, tambahkan garam secukupnya. Setelah itu, matikan api.
Sajikan sayur besan di mangkuk besar, taburi dengan seledri dan bawang goreng. Hidangan khas Betawi ini cocok dinikmati dengan nasi putih hangat atau lontong.
Pranala luar
*[https://www.kompas.com/food/read/2022/08/18/181000775/resep-sayur-besan-kuliner-khas-betawi-yang-mulai-langka#google_vignette/ Resep Sayur Besan]
*[https://www.idntimes.com/food/recipe/atika-sari-5/resep-membuat-sayur-besan-c1c2/ Resep Membuat Sayur Besan]
[[Kategori:Kuliner Betawi]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
2lwa5jz5uy4u2weyr0jwtti4b7xifbh
97887
97886
2024-05-02T15:57:00Z
Sofi Solihah
33431
Resep: Sayur Besan
wikitext
text/x-wiki
Sayur Besan adalah hidangan khas Betawi yang terkenal dengan cita rasanya yang kaya akan rempah-rempah dan santan. Hidangan ini terdiri dari campuran berbagai macam sayuran seperti kacang panjang, labu siam, terong, daun singkong, dan daun melinjo yang direbus dalam kuah santan yang gurih. Bumbu-bumbu yang digunakan dalam Sayur Besan mencakup rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, dan daun salam, yang memberikan aroma harum dan rasa lezat pada kuahnya. Proses memasaknya melibatkan penggunaan santan yang melimpah, sehingga kuahnya menjadi kental dan berwarna kekuningan. Sayur Besan sering disajikan sebagai hidangan utama dalam menu makanan Betawi, biasanya disantap bersama nasi putih atau lontong, dan kadang-kadang diberi tambahan telur rebus atau tahu sebagai pelengkap. Kelezatan Sayur Besan membuatnya menjadi salah satu hidangan favorit di kalangan pecinta kuliner Betawi dan menjadi bagian penting dari warisan kuliner tradisional Indonesia.
== Bahan ==
* 500 ml santan
* 300 gr terubuk
* 200 gr kol
* 10 buah cabai merah keriting
* 8 siung bawang merah
* 5 siung bawang putih
* 5 butir kemiri
* 5 lembar daun salam
* 1 bungkus soun
* 1 batang daun seledri
* 1 sendok makan gula pasir
* 1 sendok teh lada bubuk
* Garam secukupnya
* Bawang goreng secukupnya
* Minyak goreng secukupnya
* Air secukupnya
== Cara membuat ==
* Telur tebu, atau yang lebih dikenal sebagai terubuk, tak perlu dicuci sebelum dimasak karena teksturnya yang mudah rapuh. Hanya perlu dikupas dan ditiriskan.
* Selanjutnya, potong-potong sesuai kebutuhan, dan terubuk siap disiapkan. Untuk memilih terubuk yang berkualitas, carilah yang masih terbungkus rapat oleh pelepahnya. Ini menjamin isi terubuk tetap utuh dan tidak rusak.
* Pastikan juga pelepahnya berwarna hijau muda dengan sedikit warna putih, menyerupai kulit jagung.
* Setelah persiapan terubuk, bumbu sayur dapat dibuat. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan kemiri, kemudian ulek dalam cobek.
* Panaskan minyak secukupnya di wajan berukuran sedang. Tumis bumbu halus dan daun salam hingga harum.
* Selanjutnya, setelah bumbu tercium harum, tambahkan terubuk yang telah disiapkan bersama sedikit air dan santan. Aduk hingga merata dan masak hingga kuah mendidih.
* Tambahkan potongan kol dan soun, aduk rata. Bumbui dengan garam, lada, dan gula. Masak hingga kuah mengental.
* Sebelum disajikan, pastikan untuk mencicipi dan mengecek keseimbangan rasa. Jika perlu, tambahkan garam secukupnya. Setelah itu, matikan api.
* Sajikan sayur besan di mangkuk besar, taburi dengan seledri dan bawang goreng. Hidangan khas Betawi ini cocok dinikmati dengan nasi putih hangat atau lontong.
== Pranala luar ==
*[https://www.kompas.com/food/read/2022/08/18/181000775/resep-sayur-besan-kuliner-khas-betawi-yang-mulai-langka#google_vignette/ Resep Sayur Besan]
*[https://www.idntimes.com/food/recipe/atika-sari-5/resep-membuat-sayur-besan-c1c2/ Resep Membuat Sayur Besan]
[[Kategori:Kuliner Betawi]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
odairbpw0wv5hr3exa5mht4222krm26
Resep:Ayam Sampyok
100
24213
97888
2024-05-02T16:06:48Z
Sofi Solihah
33431
Resep Ayam Sampyok
wikitext
text/x-wiki
Ayam Sampyok adalah salah satu hidangan khas Betawi yang terkenal dengan cita rasa yang kaya rempah dan aroma yang menggugah selera. Hidangan ini terbuat dari potongan-potongan daging ayam yang disajikan dalam bentuk sate dan dipanggang hingga matang di atas bara api. Potongan daging ayam tersebut sebelumnya telah direndam dalam bumbu yang kaya rempah seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, kunyit, dan lengkuas untuk memberikan rasa yang khas dan gurih. Setelah direndam, potongan daging ayam tersebut ditusuk menggunakan tusukan sate dan kemudian dipanggang hingga matang di atas bara api, yang memberikan cita rasa yang khas dan aroma yang harum. Ayam Sampyok sering disajikan dengan pelengkap seperti nasi putih atau lontong, serta sambal khas Betawi untuk menambah kenikmatan saat disantap. Hidangan ini merupakan salah satu dari beragam kuliner khas Betawi yang menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner Indonesia.
== Bahan ==
1 ekor ayam yang telah dibelah menjadi dua bagian
2 buah jeruk nipis
1 sdt garam
=== Bumbu-bumbu yang diiris: ===
3 batang serai
5 butir bawang merah
5 siung bawang putih
=== Bumbu yang dihaluskan ===
10 buah cabai merah keriting 1
2 buah cabai rawit
5 butir kemiri
6 siung bawang putih
6 butir bawang merah
2 cm kunyit
3 cm jahe
1 sendok teh lada atau merica butiran
1 sendok teh biji ketumbar
8 sendok makan kacang tanah yang telah digoreng (dihaluskan sebelum dicampur dengan bumbu lain)
3 sendok makan gula merah
1 sendok teh kaldu bubuk garam sesuai selera
=== Bumbu penambah rasa dan aroma ===
65 ml santan, bisa dari kelapa parut asli atau boleh juga instan
3 lembar daun salam
5 lembar daun jeruk
4 cm lengkuas yang dicampur
== Cara membuat ==
Cuci bersih ayam yang telah dibelah menjadi dua bagian.
Marinasi ayam dengan air jeruk nipis dan garam. Biarkan selama 15 menit, lalu bilas bersih.
Panaskan minyak dalam wajan, tumis bumbu yang telah diiris hingga harum dan matang.
Tambahkan bumbu yang telah dihaluskan, tumis hingga harum.
Kemudian tambahkan bumbu aromatik. Lanjutkan proses menumis hingga bumbu matang.
Masukkan potongan ayam ke dalam wajan, dan tambahkan air secukupnya hingga ayam terendam.
Perbesar api dan masak ayam dalam ungkep hingga matang dan airnya hampir habis.
Tuangkan santan, aduk hingga merata. Teruskan memasak hingga bumbu meresap ke dalam daging ayam. Cicipi rasanya, jika sudah pas, angkat dari api.
Tiriskan ayam dari bumbu dan panggang atau bakar di atas api hingga berwarna kecokelatan.
Sementara memanggang, sesekali oleskan bumbu agar rasa lebih meresap.
Sebelum memanggang, alasi permukaan dengan daun pisang untuk menambah ketajaman aroma.
Sajikan ayam sampyok dengan sambal, lalapan, dan nasi hangat.
== Pranala luar ==
https://endeus.tv/resep/ayam-sampyok-khas-betawi-yuk-dicoba
https://www.fimela.com/food/read/5526324/resep-ayam-sampyok-bumbu-meresap-khas-betawi
n7cix6ckh2i1h9vspv18teeunpsguu4
97889
97888
2024-05-02T16:08:13Z
Sofi Solihah
33431
wikitext
text/x-wiki
Ayam Sampyok adalah salah satu hidangan khas Betawi yang terkenal dengan cita rasa yang kaya rempah dan aroma yang menggugah selera. Hidangan ini terbuat dari potongan-potongan daging ayam yang disajikan dalam bentuk sate dan dipanggang hingga matang di atas bara api. Potongan daging ayam tersebut sebelumnya telah direndam dalam bumbu yang kaya rempah seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, kunyit, dan lengkuas untuk memberikan rasa yang khas dan gurih. Setelah direndam, potongan daging ayam tersebut ditusuk menggunakan tusukan sate dan kemudian dipanggang hingga matang di atas bara api, yang memberikan cita rasa yang khas dan aroma yang harum. Ayam Sampyok sering disajikan dengan pelengkap seperti nasi putih atau lontong, serta sambal khas Betawi untuk menambah kenikmatan saat disantap. Hidangan ini merupakan salah satu dari beragam kuliner khas Betawi yang menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner Indonesia.
== Bahan ==
1 ekor ayam yang telah dibelah menjadi dua bagian
2 buah jeruk nipis
1 sdt garam
=== Bumbu-bumbu yang diiris: ===
3 batang serai
5 butir bawang merah
5 siung bawang putih
=== Bumbu yang dihaluskan ===
10 buah cabai merah keriting 1
2 buah cabai rawit
5 butir kemiri
6 siung bawang putih
6 butir bawang merah
2 cm kunyit
3 cm jahe
1 sendok teh lada atau merica butiran
1 sendok teh biji ketumbar
8 sendok makan kacang tanah yang telah digoreng (dihaluskan sebelum dicampur dengan bumbu lain)
3 sendok makan gula merah
1 sendok teh kaldu bubuk garam sesuai selera
=== Bumbu penambah rasa dan aroma ===
65 ml santan, bisa dari kelapa parut asli atau boleh juga instan
3 lembar daun salam
5 lembar daun jeruk
4 cm lengkuas yang dicampur
== Cara membuat ==
Cuci bersih ayam yang telah dibelah menjadi dua bagian.
Marinasi ayam dengan air jeruk nipis dan garam. Biarkan selama 15 menit, lalu bilas bersih.
Panaskan minyak dalam wajan, tumis bumbu yang telah diiris hingga harum dan matang.
Tambahkan bumbu yang telah dihaluskan, tumis hingga harum.
Kemudian tambahkan bumbu aromatik. Lanjutkan proses menumis hingga bumbu matang.
Masukkan potongan ayam ke dalam wajan, dan tambahkan air secukupnya hingga ayam terendam.
Perbesar api dan masak ayam dalam ungkep hingga matang dan airnya hampir habis.
Tuangkan santan, aduk hingga merata. Teruskan memasak hingga bumbu meresap ke dalam daging ayam. Cicipi rasanya, jika sudah pas, angkat dari api.
Tiriskan ayam dari bumbu dan panggang atau bakar di atas api hingga berwarna kecokelatan.
Sementara memanggang, sesekali oleskan bumbu agar rasa lebih meresap.
Sebelum memanggang, alasi permukaan dengan daun pisang untuk menambah ketajaman aroma.
Sajikan ayam sampyok dengan sambal, lalapan, dan nasi hangat.
== Pranala luar ==
*[https://endeus.tv/resep/ayam-sampyok-khas-betawi-yuk-dicoba/ Resep Ayam Sampyok]
*[https://www.fimela.com/food/read/5526324/resep-ayam-sampyok-bumbu-meresap-khas-betawi/ Resep Ayam Sampyok Khas Betawi]
[[Kategori:Kuliner Betawi]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
n56xdzjpzdycpiqbfduk1eh7aovs1n5
97890
97889
2024-05-02T16:09:11Z
Sofi Solihah
33431
merapikan format dan tanda baca
wikitext
text/x-wiki
Ayam Sampyok adalah salah satu hidangan khas Betawi yang terkenal dengan cita rasa yang kaya rempah dan aroma yang menggugah selera. Hidangan ini terbuat dari potongan-potongan daging ayam yang disajikan dalam bentuk sate dan dipanggang hingga matang di atas bara api. Potongan daging ayam tersebut sebelumnya telah direndam dalam bumbu yang kaya rempah seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, kunyit, dan lengkuas untuk memberikan rasa yang khas dan gurih. Setelah direndam, potongan daging ayam tersebut ditusuk menggunakan tusukan sate dan kemudian dipanggang hingga matang di atas bara api, yang memberikan cita rasa yang khas dan aroma yang harum. Ayam Sampyok sering disajikan dengan pelengkap seperti nasi putih atau lontong, serta sambal khas Betawi untuk menambah kenikmatan saat disantap. Hidangan ini merupakan salah satu dari beragam kuliner khas Betawi yang menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner Indonesia.
== Bahan ==
* 1 ekor ayam yang telah dibelah menjadi dua bagian
* 2 buah jeruk nipis
* 1 sdt garam
=== Bumbu-bumbu yang diiris: ===
* 3 batang serai
* 5 butir bawang merah
* 5 siung bawang putih
=== Bumbu yang dihaluskan ===
* 10 buah cabai merah keriting 1
* 2 buah cabai rawit
* 5 butir kemiri
* 6 siung bawang putih
* 6 butir bawang merah
* 2 cm kunyit
* 3 cm jahe
* 1 sendok teh lada atau merica butiran
* 1 sendok teh biji ketumbar
* 8 sendok makan kacang tanah yang telah digoreng (dihaluskan sebelum dicampur dengan bumbu lain)
* 3 sendok makan gula merah
* 1 sendok teh kaldu bubuk garam sesuai selera
=== Bumbu penambah rasa dan aroma ===
* 65 ml santan, bisa dari kelapa parut asli atau boleh juga instan
* 3 lembar daun salam
* 5 lembar daun jeruk
* 4 cm lengkuas yang dicampur
== Cara membuat ==
* Cuci bersih ayam yang telah dibelah menjadi dua bagian.
* Marinasi ayam dengan air jeruk nipis dan garam. Biarkan selama 15 menit, lalu bilas bersih.
* Panaskan minyak dalam wajan, tumis bumbu yang telah diiris hingga harum dan matang.
* Tambahkan bumbu yang telah dihaluskan, tumis hingga harum.
* Kemudian tambahkan bumbu aromatik. Lanjutkan proses menumis hingga bumbu matang.
* Masukkan potongan ayam ke dalam wajan, dan tambahkan air secukupnya hingga ayam terendam.
* Perbesar api dan masak ayam dalam ungkep hingga matang dan airnya hampir habis.
* Tuangkan santan, aduk hingga merata. Teruskan memasak hingga bumbu meresap ke dalam daging ayam. Cicipi rasanya, jika sudah pas, angkat dari api.
* Tiriskan ayam dari bumbu dan panggang atau bakar di atas api hingga berwarna kecokelatan.
* Sementara memanggang, sesekali oleskan bumbu agar rasa lebih meresap.
* Sebelum memanggang, alasi permukaan dengan daun pisang untuk menambah ketajaman aroma.
* Sajikan ayam sampyok dengan sambal, lalapan, dan nasi hangat.
== Pranala luar ==
*[https://endeus.tv/resep/ayam-sampyok-khas-betawi-yuk-dicoba/ Resep Ayam Sampyok]
*[https://www.fimela.com/food/read/5526324/resep-ayam-sampyok-bumbu-meresap-khas-betawi/ Resep Ayam Sampyok Khas Betawi]
[[Kategori:Kuliner Betawi]]
[[Kategori:Lokakarya-WikiNusantara2024]]
7p7dde2r9urr5de7e45uuchezggztw5